Uploaded by Sri Meliana Riduan

SRI MELIANA A1F018016 MAGNETIT DAN ZINC FERRIT

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KOORDINASI
PEMBUATAN MAGNETIT DAN ZINC FERRIT
Disusun oleh :
Nama
: Sri Meliana R.
NPM
: A1F018016
Kelompok
: 3 (Tiga)
Hari, tanggal
: Minggu, 12 April 2020
Praktikum Ke-
: 2 (Dua)
Dosen Pengampu
: 1. Drs. Hermansyah Amir, M.Pd.
2. Febrian Solikhin, M.Pd.
Laboran
: Tarmo Sujono, A.Md
Asisten Praktikum
: 1. Lutfiatul Nabila
(A1F017034)
2. January Prayogi
(A1F017037)
3. Aisyah Syafira
(A1F017028)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
I. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil dari proses pembuatan magnetit pada saat
percobaan?
2. Bagaimana hasil dari proses pembuatan Zinc Ferrit pada saat
percobaan?
3. Apa Manfaat dari Magnetit dan Zinc Ferrit ?
II. Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil dari proses pembuatan magnetit
2. Untuk mengetahui hasil dari proses pembuatan Zinc Ferrit
3. Untuk mengetahui manfaat dari magnetit dan Zinc Ferrit
III. Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil Percobaan
Langkah Kerja
Pembuatan Magnetit
1. Dilarutkan 13,9 gram FeSO4.7H2O dalam
100 ml air
2. Dilarutkan 0,42 gram KNO3 ditambah 7,5
gram KOH dalam 60 ml Air
3. Dipanaskan setiap larutan pada suhu
75oC, kemudian dicampurkan kedua
Hasil Pengamatan
Massa kertas saring
+ isi = 17,38 gram
Massa kertas saring
= 1,49 gram
Massa produk =
17,38 gram – 1,49
gram = 15,89 gram
larutan sambil tetap diaduk (terbentuk
endapan hijau)
Rendemennya =
4. Dinaikkan suhu menjadi 90-100oC selama 137,31%
100 menit, endapan menjadi berwarna
hitam
5. Didinginkan campuran pada suhu kamar,
kemudian diasamkan sedikit dengan HCl
6M
6. Disentrifugasi atau saring dengan
menggunakan corong Buchner,endapan
magnetit yang dihasilkan, dicuci endapan
dengan air
7. Diuji air pencuci dengan menggunakan
Barium Klorida sampai tidak memberikan
endapan sulfat (jika menghasilkan
endapan, ulangi pencucian).
8. Dikeringkan endapan produk pada suhu
110oC selama 1-2 jam
9. Ditimbang produk yang dihasilkan dan
dihitung rendemennya
Pembuatan Zinc Ferrit
1. Dilarutkan 7,2 gram ZnSO4, 13,9 gram
FeSO4 dan 1 ml H2SO4 dalam 100 ml air
2. Dilarutkan 11 gram ammonium oksalat
dalam 150 ml air hangat
3. Dipanaskan larutan pertama pada suhu
75oC dan sambil diaduk ditambahkan
Massa kertas saring
+ isi = 20,4 gram
Massa kertas saring
= 1,49 gram
Massa produk =
20,4 gram – 1,49
gram = 18,91 gram
larutan ammonium oksalat
4. Dinaikkan suhu menjadi 90-95oC. Diaduk
campuran selama 5 menit.
5. Endapan kuning oksalat yang dihasilkan,
disaring dengan menggunakan corong
Buchner. Dicuci endapan dengan air.
6. Diuji air pencuci dengan menggunakan
Barium Klorida sampai tidak memberikan
endapan sulfat (jika menghasilkan
endapan ulangi pencucian).
7. Dikeringkan endapan selama beberapa
jam pada suhu 110oC.
8. Dipindahkan campuran oksalat ke dalam
krus atau cawan berpenutup
9. Dipanaskan pada furnace pada suhu 600-
Rendemennya =
111,58%
800oC selama 3 jam
10. Didinginkan pada suhu kamar
11. Ditimbang produk yang dihasilkan dan
dihitung rendemennya
3.2 Pembahasan
3.2.1 Hasil dari Pembuatan Magnetit
Magnetit (Fe3O4) merupakan salah satu oksida besi paling
umum di alam dan banyak ditemukan dalam batuan beku, metamorf,
dan batuan sedimen. Magnetit adalah mineral yang memiliki sifat
magnet.
Nanomaterial yang memiliki ukuran partikel 1-100 nm
menarik untuk diteliti karena sifat fisika dan kimianya yang berbeda
dari partikel bulk. Magnetit (Fe3O4) merupakan magnetik nanomaterial
yang sangat menarik untuk diteliti karena sifatnya yang super para
magnetik dan memiliki kadar toksik yang rendah, selain itu juga
memiliki karakteristik seperti nilai titik poin (saturasi) magnetik yang
tinggi serta respon magnetik yang baik.
(Susanto dkk,2017:125)
Pembuatan diawali dengan pelarutan FeSO4.7H2O dengan
Aquadest, hal ini bertujuan untuk melepaskan FeSO 4 dari FeSO4.7H2O
yang masih dalam bentuk senyawa hidrat, prosedur kedua adalah
Melarutkan dua senyawa yaitu KNO3 dan KOH, hal ini bertujuan untuk
membentuk mengoksidasi ion Oksigen didalam kedua senyawa agar
dapat dicampurkan dengan campuran pertama. Hal selanjutnya yang
dilakukan adalah melakukan pemanasan kedua campuran pada suhu
75oC,
pemanasan
berarti
suhu
system
dinaikkan
sehingga
meningkatkan laju reaksi keda campuran, dan kedua campuran ini
sambil diaduk perlahan dan konstan agar produk yang terbentuk
berukuran seperti yang diharapkan. Setelah muncul endapan berwarna
hijau, suhu dinaikkan secara drastic pada kisaran 90-100oC untuk
membentuk endapan magnetit berwarna hitam. Kemudian campuran
didinginkan sesuai dengan suhu kamar agar mencapai fasanya yang
stabil.
Selanjutnya
endapan
serbuk
magnetit
ini
disentrifugasi
tujuannya adalah agar serbuk magnetit yang dihasilkan bisa benarbenar terpisah dengan baik tanpa ada zat pengotor yang lain sebab
Menurut Mariabintang (2010:21) sentrifugasi adalah teknik pemisahan
suatu bahan berdasarkan berat molekul dengan kecepatan tertentu.
Teknik pemisahan ini digunakan untuk memisahkan nanopartikel,
organel selular yang disedimentasi menurut ukuran dan bentuk
relatifnya. Laju aktual sedimentasi dalam cairan merupakan fungsi dari
perbedaan densitas antara partikel dengan medium sentrifugasi.
Selanjutnya adalah tahap pencucian endapan magnetit dengan barium
klorida, hal ini bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor seperti
endapan sulfat, apabila pencucian pertama menghasilkan endapan
sulfat berwarna putih keruh maka harus dilakukan pencucian berulang.
Selanjutnya adalah pengeringan endapan pada suhu 110oC selama 12 jam, hal ini bertujuan untuk mendapatkan endapan yang kering tanpa
ada air yang terikat di dalamnya, langkah akhir adalah penimbangan
endapan produk pada neraca analitik untuk mendapatkan hasil akhir
yaitu berupa massa endapan yang kemudian dapat kita hitung nilai
rendemennya. Hasil percobaan yang didapat adalah endapan
berwarna hitam yang seperti serbuk apabila disentuh dengan tangan.
Endapan
ini
memiliki
menggunakan rumus :
massa
sebesar
15,89
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙
gram
dengan
𝑥 100% maka didapat
nilai rendemennya sebesar 72,8%. Mekanisme akhir reaksi yang
terjadi selama proses pembuatan Magnetit ini berlangsung adalah :
Fe2+ + 2Fe2+ + 8OH- → Fe3O4 + 4H2O
3.2.2 Hasil dari Pembuatan Zinc Ferrit
Zinc Ferrit adalah mineral yang mengandung besi memiliki sifat
magnet lunak atau paramagnetik karena tidak memiliki medan medan
magnet yang permanen.
Menurut Fandi Musthofa (2016:2) Zink-ferrit digolongkan
menjadi magnet lunak Atau paramagnetik (tidak memiliki medan
remanent). Material zink ferit memiliki sifat bahan yang resultan medan
magnet atomis masing-masing atom atau molekulnya tidak nol. Tetapi
resultan medan magnet atomis total seluruh atom atau molekul dalam
bahan nol.
Pembuatan diawali dengan melarutkan campuran ZnSO4 ,
FeSO4 dan H2SO4 yang bertujuan untuk mengoksidasi ion SO42- di
dalam air dan akan berubah menjadi oksigen yang akan menjadi
bahan
pembuatan
ZnFe2O4.
Selanjutnya
adalah
melarutkan
ammonium oksalat dalam air hangat yang bertujuan melepaskan ion
C2O4 agar nantinya dapat menjadi precursor pada sintesis Zinc Ferrit
kemudian
larutan
pertama
dipanaskan
pasa
suhu
75 oC
dan
ditambahkan ammonium oksalat perlahan lahan sambil diaduk hal ini
bertujuan agar kedua larutan tercampur sempurna dan dapat
membentuk produk sesuai dengan yang diharapkan kemudian suhu
dinaikkan hingga mencapai 90-95oC dan diaduk selama 5 menit,
pemanasan dilakukan untuk mempercepat laju reaksi. Kemudian
larutan disaring untuk mendapatkan filtrate berupa produk endapan
kuning oksalat dengan menggunakan alat corong Buchner. Kemudian
endapan dicuci dengan air untuk menurunkan suhu perlahan dan juga
menghilangkan
Selanjutnya
sisa
residu
endapan
yang
dicuci
masih
dengan
terikat
barium
pada
produk.
klorida
untuk
menghilangkan zat pengotor berupa endapan sulfat, apabila terdapat
endapan sulfat berwarna putih keruh maka harus dilakukan pencucian
berulang. Langkah selanjutnya adalah mengeringkan endapan dalam
oven pada suhu 110oC selama beberapa jam dengan tujuan untuk
mendapatkan
endapan
yang
kering
serta
berat/massa
yang
sesungguhnya,dan juga menghilangkan air yang masih terikat dalam
endapan. Selanjutnya dipindahkan endapan kering ke krus dan ditutup
dengan cawan penutup dan dipanaskan pada furnace dengan suhu
600-800oC untuk menghilangkan CO2 atau zat pengotor yang masih
terikat sehingga mengakibatkan warnanya menjadi hitam. Lalu
didinginkan pada suhu kamar. Selanjutnya ditimbang Endapan Zinc
Ferrit yang didapat untuk mengetahui massanya sehinggan kita bias
menghitung rendemennya.
Setelah ditimbang didapatlah massa Zinc Ferrit yang berhasil terbentuk
sebesar 18,91 gram sehingga kita bisa menghitung rendemannya
dengan
persamaan
:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑤𝑎𝑙
𝑥 100% dan
nilai
rendemen yang didapat adalah sebesar 111,58%. Mekanisme akhir
reaksi sintesis Zinc Ferrit ini adalah sebagai berikut :
ZnSO4 + FeSO4 + H2SO4 → ZnFe2O4 + H2SO4 + H2O + 2SO4
3.2.3 Manfaat dari Magnetit dan Zinc Ferrit
Studi dan
sintesis tentang nanopartikel besi oksida,
khususnya magnetit (Fe3O4) telah berkembang dalam beberapa tahun
terakhir ini. Hal ini disebabkan adanya sifat supermagnetis yang dimiliki
menyebabkan nanopartikel magnetit mendatangkan manfaat dalam
berbagai aplikasi di beberapa bidang. Di bidang medis, nanopartikel
magnetit yang bersifat biocompatible dapat digunakan sebagai agent
dalam bioimaging yaitu Magnetic Resonance Imaging (MRI) contrast
agent,agent
dalam
Drug
Delivery
System
baik
dengan
cara
conjungation ataupun encapsulation agent dalam hyperthermia,
misalnya untuk membunuh sel tumor secara thermogenesis dan agen
dalam cell labelling.
(Rahyani dkk,2011: 97)
Jadi dapat disimpulkan bahwa Magnetik ini memilik sifat magnet.
Menurut Ralph Petrucci (1985:258-259) Interaksi atom-atom yang
mempunyai
elektron
berpasangan
dengan
medan
magnet
menyebabkan atom tersebut ditolak oleh medan magnet. Gejala ini
dinamakan diamagnetisme. Sekalipun semua zat mempunyai sifat
diamagnetic, gaya yang berhubungan dengan diamagnetisme ini
sangat lemah dan dapat dikalahkan oleh sifat magnetik jenis lain yang
ada pada zat lain. Sifat tersebut adalah paramagnetisme. Senyawa
paramagnetik ditarik oleh medan magnet.
Aplikasi di bidang teknologi antara lain sebagai ferro fluid dalam
rotary shaft scaling, oscillation dumping,
sebagai
material
pada
magnetic
dan position sensing dan
storage
devices,
magnetic
refrigeration system. Aplikasi lainnya adalah sebagai pemisah logam
dalam pengolahan limbah cair.
Zinc Ferrit memiliki sifat paramagnetic yang disebabkan oleh atomatom penyusunnya yang berikatan tidak memiliki medan magnet yang
permanen. Zinc Ferrit dimanfaatkan sebagai bahan komponen
elektronika semisal, induktor, transformator, riley, dan komponen yang
menggunakan material magnet lain
sehingga komponen yang
dihasilkan memiliki kelebihanyang khas daripada komponen lainnya.
IV. Kesimpulan
1. Bahan pembentukan magnetit adalah FeSO4.7H2O , KNO3 dan KOH
Prosesnya meliputi : pelarutan, pencampuran, pemanasan disertai
pengadukan, penyaringan dengan corong Buchner,pencucian,
pengeringan, pendinginan dan terakhir adalah penimbangan
didapatkan massa produk sebesar 15,89 gram dan rendemennya
sebesar 137,31%
2. Bahan pembentukan Zinc Ferrit adalah ZnSO4,FeSO4,H2SO4Dan
ammonium oksalat. Prosesnya meliputi pelarutan, pencampuran,
pemanasan disertai pengadukan, penyaringan dengan corong
Buchner,pencucian, pengeringan, pemanasan dengan furnace,
pendinginan dan terakhir adalah penimbangan didapatkan massa
produk sebesar 18,91 gram dan rendemennya sebesar 111,58%
3. Sifat dari Magnetit adalah diagmagnetik manfaatnya antara lain :
bahan baku utama bijih besi dalam pembuatan besi baja
Sifat Zinc Ferrit adalah paramagnetik, manfaatnya antara lain :
bahan komponen elektronika semisal induktor, transformator, riley,
dan komponen lain yang menggunakan material magnet lain
sehingga komponen yang dihasilkan memiliki kelebihan yang khas
darpada komponen lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Bintang, M.,2010.Biokimia Teknik Penelitian.Jakarta:Erlangga
Ermawati, R., & Ratnawati, E. (2011). Sintesis Nanopartikel Magnetit
Dengan Metode Dekomposisi Termal. Jurnal Kimia dan
Kemasan, 33(1), 96-101.
Petrucci, R. H.1985.Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
Keempat Jilid 1.Jakarta:Erlangga
Saputra, F. M. A., Puspitarini, Y., Rizaldi, P. D., Firdaus, M. S. A., &
Sujarwata, S. (2016). Sintesis Nanopartikel Magnet Zn-Ferrite
(Znfe2o4) Berbahan Dasar Pasir Besi Menggunakan Metode
Kopresipitasi. Journal of Creativity Student, 1(1).
Susanto, S., Prasdiantika, R., & Bolle, T. C. (2017). Sintesis Nanomaterial
Magnetit-Sitrat dan Pengujian Aplikasinya Sebagai Adsorben Emas
(III). Jurnal Teknosains, 6(2), 124-129.
Link Video :
https://youtu.be/Ny0xcCD14Z4
https://youtu.be/mMKjGFkse6Y
Download