Ungkap Kekejaman Rentenir, Puluhan Pedagang Pasar Bunder Sragen Sepakat Siap Melawan. Dinas Sebut Rentenir Tak Nguripi Tapi Mateni! https://joglosemarnews.com/2019/10/ungkap-kekejaman-rentenir-puluhan-pedagang-pasar-bundersragen-sepakat-siap-melawan-dinas-sebut-rentenir-tak-nguripi-tapi-mateni/ JOGLOSEMARNEWS.COM | Puspo Wardoyo - Jumat, 4 Oktober 2019 Share Colokkan ini di stopkontak, dan Anda tak perlu bayar listrik! Legal 100%! Usiaku 47 tapi terlihat 25! Karena setiap pagi kulit wajahku kuolesi dengan... Pertemuan puluhan pedagang pasar Bunder Sragen dengan dinas perdagangan membahas perlawanan terhadap rentenir, Kamis (3/10/2019). Foto/Wardoyo SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan pedagang di Pasar Bunder Sragen mengungkap keresahan atas jerat hutang yang dilakukan rentenir. Mereka pun sepakat untuk melawan para rentenir dan meminta Pemkab untuk membantu kesulitan pedagang. Mereka akhirnya mengadakan musyawarah bersama yang difasilitasi Bidang Pasar Dinas Perdagangan Sragen, Kamis (3/10/2019). Para pedagang mengaku resah lantaran praktik rentenir sangat merugikan. Namun pedagang tak berdaya dan akhirnya terjerat rentenir karena membutuhkan modal untuk usaha. Salah satu pedagang, Lasmi, menuturkan rentenir tersebut meminjamkan uang panas antara Rp 1 juta hingga Rp 5 juta dengan bunga perhari dari pinjaman pokok. BERITA LAINYA Geregetan Setrum Tikus Tewaskan 6 Warga, Bupati Sragen Minta Pemilik Sawah… Hasilkan Rp10.400.000 tiap 60 detik dari komputer Anda Olymp Trade Heboh Suara Dentuman Keras Terdengar dari Atas Langit di Sragen dan Bebera… Hobinya membuatnya lebih kaya Rp 900 juta per bulan wartabisnis Data Terbaru, Jumlah ODP Terkait Corona di Sragen Melonjak Jadi 63 Orang. … Hemat listrik sampai 60% dengan trik ini Save energy, pay less! Sebelum Mengeroyok Sadis, 2 Anggota PSHT Asal Sragen dan Karanganyar Terny… Jika menemukan papilloma seperti ini, waspadalah! Hermuno Subhanallah, Benar-Benar Sehidup Semati. Pasutri Kakek Nenek di Pengkol Sr… Rasa sakit di persendian anda akan hilang selamanya Artropant Bunga itu ditarik harian dengan kisaran Rp 10.000 hingga Rp 20.000. Jika tak ketemu orangnya di pasar, para petugas rentenir atau bang plecit itu tak segan mlecit sampau ke rumah untuk menagih. Lasmi menuturkan para pelaku renten itu biasanya berasal dari suku Batak dengan perilaku yang kasar dan bengis yang siap menerkam para pedagang kecil. “Orangnya kejam mas, kalau nagih suka keluar kata-kata kasar. Gak peduli orangnya sedang sakit atau apa, ya tetap dicari dirumahnya. Selama pokoknya itu belum dibayar dia akan terus mengejar,” kata salah satu pedagang, Lasmi (40), asal Desa Kalibening, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Lasmi tak sendirian. Bersama 80 pedagang Pasar Bunder Sragen lainnya berkumpul untuk musyawarah dengan Koperasi Simpan Pinjam Artho Moro Dhewe Sragen dan Dinas Perdagangan di Gedung IPHI Krapyak, Sragen. Pengurus Paguyuban Pedagang Sore Malam Sragen (Somas), Haryanto, menyarankan kepada pedagang agar pinjam di koperasi karena lebih berkah. “Kalau mengetahui ada rentenir maka bisa lapor ke satpam atau pengurusan paguyuban. Jangan minta bantuan kepada organisasi lain di luar pasar,” ujarnya. Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Sragen, Widya Budi mengatakan, kasus rentenir yang menjerat pedagang sudah direspons dan jadi perhatian Bupati Sragen dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen. Widya menyarankan adanya strategi untuk memerangi rentenir.