Nama: Annisa Nurallya Imannida NIM: 1903346 SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Hendriani, Ani. 2020. Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pengantar Pendidikan, (hal 85-113). Bandung: UPI Press. Pada bab ini, penulis memberikan gagasan pengertian dari sistem yang disebutkan berasal dari kaya systema/sustema yang memiliki makna suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energy untuk mencapai satu tujuan. Pada pengertian dari sumber lain yaitu menurut KBBI, sistem dapat dikatakan sebagai perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sedangkan pendidikan nasional sendiri adalah sistem pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu Negara kebangsaan atau Negara nasioanl dalam rangka mewujudkan hak menentukan nasib sendiri dalam bidang pendidikan. Penulis pun memperjelas pengertian sostem pendidikan nasional secara yuridis yang tertulis dalam UU No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 3 yang berbunyi “Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”. Sedangkan suprasistem dari sistem pendidikan nasional dalam bab ini disebutkan merupakan keseluruhan kehidupan msyarakat dalam bernegara dan berbangsa yang mencakup masyarakat nasional domestic atau masyarakat dalam negeri sebagai lingkungan proksimal dan masyarakat internasional sebagai lingkungan distal. Suprasistem dari sistem pendidikan nasional meliputi empat suprasistem yaitu: Yang pertama, sistem sosial budaya yang merupakan keseluruhan bentuk tatanan kehidupan bersama yang mempunyai pola budaya tertentu. Dibedakan ke dalam kelompok-kelompok psikologis dan organisasi sosial. Yang kedua, sistem biososial (penduduk) yang memiliki batasan kumpulan orang uang menghuni suatu kesatuan wilayah tertentu atau suatu kumpulan orang yang memiliki struktur tertentu. Sistem ini memiliki karakteristik diantaranya penduduknya memiliki aspek statis dan aspek dinamis. Yang ketiga, sistem ekonomo makro, yang dikatakan penulis merujuk kepada pendapat dari Samuelson, ekonomi makro ini memiliki tujuan yaitu tingkat output riel yang tinggi dan terus meningkat, tingkat kesempatan kerja yang tinggi dan pengangguran yang rendah, tingkat harga yang stabil atau naik secara perlahan, dan hubungan ekonomi luar negeri yang ditandai dengan nilai kurs asing dan nilai ekspor seimbang. Dan yang keempat, sistem politik yang memiliki hubungan erat dengan paham nasionalisme yang dianut yang pada dasarnya dapat dibesakan dalam dua tipe utama yaitu nasionalisme liberal dan nasionalisme kolektif. Penerapan sistem ini memiliki kaitan erat dengan tingkat pendidikan dan ekonomi masyarakatnya serta karifan para pemimpinnya. Penulis pun menjelskan, komponen utama dalam diagram sistem pendidikan nasional adalah input atau masukkan yang berwujud segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Komponen input ini meliputi sub komponen input-raw input yaitu segala bentuk informasi yang berkaitan dengan kualitas dan kuantitas peserta didik, dan sub komponen input-instrumental input yaitu segala bentuk alat, tenaga, atau bahan yang diperlukan dalam melaksanakan proses operasional sistem pendidikan nasional. Dalam bab ini pula dikatakan setiap komponen dalam sistem pendidikan nasional berdasarkan pada Pancasila dan UUD, yang memiliki arti bahwa setiap komponen harus menjadikan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial sebagai dasar dan ruh yang senantiasa melekat dalam setiap jengkal pelaksanaan proses pendidikan. Selain itu, instrumental input mencakup kurikulum, buku, bahan bacaan, serta segala bentuk perangkat yang merepresentasikan konten materi yang harus dikuasai ole peserta didik baik berupa sikap, pnegetahuan, maupun keterampilan. Selain perangkat lunak instrumental, terdapat pula perangkat keras instrumental input yang meliputi pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, dan pembiayaan pendidikan. Sementara sub komponen input sendiri mencakup lingkungan keluaraga, lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan, ligkungan sosial dan budaya masyarakat, lingkungan keagamaan, lingkungan alam, lingkungan ekonomi, dan lingkungan politik. Proses transformasi dalam sistem pendidikan nasioanal tertuju pada upaya menjadikan peserta didik menjadi manusia terdidik bagi dari segi kualitas maupun kuantitas. Proses ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan managemenoperasioanl, dan pendekatan edukatif-pedagogis. Selain input, ada pun komponen output yang mencakup kesecrdasan intelektual individu, kecerdasan sosial dan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sedangkan konsep manusia terdidik sendiri memiliki karakteristik yaitu pribadi yang mampu terus belajar, anggota masyarakat yang baik, dan hamba Tuhan yang baik. Berdasarkan pemaparan di atas, didapatkan bahwa bab pada buku ini cukup lengkap menjelaskan mengenai sistem pendidikan nasional dari mulai pengertian hingga komponen-komponennya, namun saya rasa pemaparannya masih kurang rapi terstruktur sehingga terkadang kurang dapat dimengerti seutuhnya.