ASAL MULA KEHIDUPAN I. Asal Mula Kehidupan di Bumi Awal mulanya dunia ini hanya sebatas planet yang kosong dan lama kelamaan dunia ini penuh dengan makhluk – makhluk yang menempati bumi ini dan mulailah terjadi kehidupan di dunia ini. Sejarah kehidupan dibumi dapat diungkap melalui fosil. Fosil telah menjadi bukti yang paling kuat untuk menjelaskan tentang kejadian makroevolusi. Makroevolusi merupakan perubahan dalam skala besar diatas tingkatan spesies yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat lama. Kebanyakan fosil ditemukan tertanam dalam batuan sediment. Melalui prose alami yang panjang, sediment-sedimen dapat tersusun secara berlapis-lapis membentuk strata (tingkatan). Setiap lapisan strata, disebut catatan fosil berguna bagi ilmuwan untuk menjelaskan sejarah kehidupan dibumi. Studi kasus yang mempelajari catatan fosil disebut paleontology. Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun , namun hadirnya kehidupan diatas bumi barulah sekitar 2000 tahun, dan berwal dari mahluk yang sangat sederhana. Hal itu diketahui berdasarkan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode perbandingan zat radioaktif dengan zat hasil seluruhnya. Dengan metode itu pula diperkirakan bahwa bumi telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari berbagai penelitian terdapat batuan yang berumur 3,5 juta tahun yang telah menunjukan tanda – tanda kehidupan atau fosil. II. Teori – teori tentang asal mula kehidupan di Bumi Dibawah ini adalah beberapa teori atau hipotesis asal mula kehidupan dibumi. 1. Teori Transendental Teori ini merupakan jawaban secara religi bahwa benda hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains. 2. Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea) Sebelum abad 17, teori yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. orang menganggap bahwa makhluk hidup terbentuk secara spontan atau terbentuk dengan sendirinya. Anggapan ini disebut teori generatio spontanea. Contoh : Belatung dan ulat muncul dengan sendirinya dari bangkai tikus. Dari gudang padi, muncul tikus. Paham ini disebut abiogenesis artinya makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur akan timbul cacing. Seperti yang terlihat dari isi teorinya, penganut dari abiogenesis adalah ilmuwan-ilmuwan di masa lampau seperti Aristoteles (384-322 SM) yang kemudian, Antony an Leuwenhoek, seorang Belanda, pada tahun 1677 ikut mendukungnya. Antony memerlihatkan, melalui mikroskopnya, bahwa makhluk renik berasal dari jerami yang direndam. Lalu, pada abad ke-19, teori ini disanggah. 3. Teori Biogenesis Teori biogenesis adalah teori asal usul kehidupan yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain. Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur. Supaya lebih jelas, kita bahas saja, ya, pengamatan dari masing-masing ilmuwan ini. Percobaan Francesco Redi Ilustrasi Francesco Redi (Sumber: timetoast.com) Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup (terbuka) dan toples dengan penutup. Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya. Percobaan Francesco Redi (Sumber: socratic.com) Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak dapat masuk sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut membusuk, dan tidak ada larva yang lahir. Percobaan Lazzaro Spallanzani Patung Lazzaro Spallanzani (Sumber: spallanzani.it) Hampir mirip dengan percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha membuktikan bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda. Setelah dipanaskan, masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka. Percobaan Lazzaro Spallanzani (Sumber: timetoast.com) Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas. Percobaan Louis Pasteur Louis Pasteur (Sumber: thefamouspeople.com) Meskipun sudah dilakukan penelitian oleh Redi dan Spallanzani, teori abiogenesis tetap berdiri. Para pendukungnya menyangkal kesimpulan yang dibuat oleh Spallanzani dan mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak ada udara. Menurut mereka, udara dibutuhkan untuk menyokong kehidupan. Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup). Ilustrasi oleh Megan Whitaker Lalu bagaimana hasilnya? Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme. Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi sebagai berikut: 1) Omne vivum ex ovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur 2) Omne ovum ex vivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup 3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. 4. Teori Uray Harold Uray (1893), ahli kimia Amerika mengemukakan bahwa atmosfer pada mulanya kaya akan gas-gas metan (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2), dan H2O. Zat-zat ini merupakan unsure penting dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena adanya energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsure-unsur itu mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mulanya terbentuk kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat ini setelah berjuta-juta tahun berkembang menjadi organisme. 5. Teori Oparin – Haldene Oparin, ahli biologi Rusia (1938), dan J.B.S Haldene, ahli biologi Inggris, secara terpisah mengemukakan pendapat yang sama mengenai asal mula kehidupan. Secara singkat pendapatnya adalah sebagai berikut: “Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut pada saat atmosfer bumi belum mengandung oksigen bebas”. Jasad hidup pertama disebut protobiont, diperkirakan hidup di dalam laut kira-kira 10 m dibawah permukaan laut. Tahun 1953, Stanley L. Miller, seorang murid Uray membuat percobaan yang sangat berhasil. Percobaannya dilakukan untuk menguji anggapan bahwa pada kondisi awal dari atmosfer bumi yang kaya akan metan, amoniak, hydrogen, dan air. Dengan bantuan kilatan listrik dan suhu yang cukup, dapat terbentuk senyawasenyawa organic, termasuk asam amino, purin, primidin, gula ribosa, maupun 2dioksiribosa, asam nukleat, dan nukleosida seperti ATP. Semua senyawa tersebut adalah senyawa dasar dari jasad. Weisz, melanjutkan hipotesis Oparin, disertai bekal teori Uray, yang telah diuji kebenarannya oleh Miller (1961). Menurut Weisz, penggabungan senyawa kimia itu berlangsung menjadi molekul-molekul yang lebih besar dan kompleks. Salah satu ikatan yang banyak nitu berbentuk asam nuklein yang terdiri dari gula-fosfatpurin-primidin-asam amino. Rantai ini cenderung untuk mengikat rantai-rantai dari sekitarnya, sehingga terjadilah rantai ganda yang setangkup. Kemudian rantai yang satu melepaskan diri dari yang pertama alam bentuk duplikat. Mulai dari sinilah, mungkin terjadi loncatan tingkah laku kimiawi dari sifat tak hidup ke sifat hidup. Pada saat rantai yang tadi mengikat rantai yang sama, boleh kita sebut sebagai reproduksi yang pertama. Perubahan secara bertahap dari semua makhluk hidup itu, terjadi perlahan dan terus – menerus dan disebut dengan evolusi. Evolusi yang terjadi di bumi ini tidak berlangsung secara cepat tapi bertahun – tahun dan sampai sekarang kehidupan dibumi berlangsung. Dibawah ini adalah beberapa Zaman asal mula kehidupan dibumi bumi : 1. Era arkea /archean (4600-2500 juta tahun) Pada era arkean bumi terbentuk melalui proses evolusi biokimiawi yang selanjutnya proses tersebut menghasilkan sel pertama dan menghasilkann organisme pertama. 2. Era proteozoikum/proterozoic (2500-544 juta tahun) Pada era ini bumi terbentuk melalui sel prokarya, lalu sel prokarya menghasilkan bakteri penghasil oksigen yg berguna bagi seluruh kehidupan manusia.Selain itu bumi juga terbentuk melelui sel eukaryota pertama yg mengahasilkan protista yg terbagi menjadi ;profita,protozoa,hewan overtabrata muncul. 3. Era Palezoikum/paleozoic (544-250 juta tahun) Pada zaman ini muncul hewan hewan bertulang belakang seperti arthropoda, vertebrata. contoh : ikan, reptil dan fungi 4. Era Mesozoikum/mesozoic (250-60 juta tahun) Pada zaman ini muncul hewan – hewan dinosaurus kecil lalu besar dan lama kelaman pada zaman ini semua hewan dinosaurus punah 5. Era senozoikum/cenozoic (65 juta tahun) Pada zaman ini mulai muncul mamalia kecil dan tak lama muncul mamalia besar . dan pada eara ini muncul hewan primata seperti monyet ,karena monyet merupakan nenek moyang manusia yg disebut manusia purba lalu muncul manusia pertama dan muncul manusia modern. https://blog.ruangguru.com/teori-asal-usul-kehidupan https://bhatarilarasati94.wordpress.com/2013/05/29/asal-mulakehidupan-di-bumi/ https://id.wikipedia.org/wiki/Kehidupan http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_alamiah_dasar/bab5kehidupan_di_bumi.pdf