Uploaded by User53667

B2-4 Chrisvany Elsa Rumahorbo 195040100111101

advertisement
B2-4
PRODUKTIVITAS
KOMODITAS TANAMAN
HORTIKULTURA
(TOMAT)
Nama
:Chrisvany Elsa Rumahorbo
Nim
:195040100111101
Kelas
:B
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1
B2-4
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga dapat menyelesaikan tugas
paper dalam memenuhi mata kuliah Komunikasi Agribisnis yang dibimbing oleh
dosen Prof.Dr.Ir.Sugiyanto, MS. Paper ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan
dengan prduktivitas pada salah satu komoditas hortikultura yaitu tomat. Paper ini
masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan dan penulisan,
saya berharap kritik dan saran dari pembaca yang dapat membangun paper ini
sehingga paper ini dapat membantu saya kedepannya untuk membuat paper
yang lebih baik lagi. Semoga paper saya ini bermanfaat bagi peembaca . Atas
perhatian pembaca saya penyusun mengucapkan banyak terimakasih.
Simalungun, 23 April 2020
Penulis
2
B2-4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
2
DAFTAR ISI
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
5
1.2 Rumusan Masalah
5
1.3 Tujuan
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Produktivitas Tomat
6
2.2 Studi Kasus Produktivitas Tomat
8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
3.2 Saran
9
Daftar Pustaka
10
3
B2-4
Daftar Gambar
Bagan 1 Perkembangan Produktivittas di Indonesia 1990-2013 ............... 6
Bagan 2 Perkembangan Harga Tomat di Indonesia 2005-2013 ................ 6
Bagan 3 Perkembangan Konsumsi Tomat di Indonesia 2002-2013 ......... 7
Bagan 4 Ketersedian Tomat di Indonesia 2002-2013 ............................... 7
DAFTAR TABEL
Tabel 1 BIaya Produksi Tomat ................................................................... 8
4
B2-4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman hortikultural adalah salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan
dalam pertanian. Tanaman yang termasuk dalam tanaman hortikultural adalah
sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, dan tanaman hias. Tanaman
hortikultural sebagai tanaman budidaya umumnya memiliki tingkat produktivitas
yang tinggi. Di Indonesia tanaman hortikultural banyak dibudidayakan hal ini
disebabkan karena tanah Indonesia yang subur dan baik untuk ditanamani oleh
tanaman hortikultura terkhusunya sayur-sayuran serta buah-buahan.
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika
Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan
siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan
salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak dibudidayakan di
Indonesia untuk memenuhi permintaan terhadap buah tomat yang relatif tinggi
karena merupakan salah satu bumbu dapaur yang biasanya digunakan
masyarakat Indonesia. Produktivitas rata-rata tomat di Indonesia yaitu sekitar
15,5 ton per hektar. Produktivitas tersebut relatif tinggi namun, dalam beberapa
kasus produkditivitas yang tinggi tidak menghasilkan keuntungan bagi petaninya,
hal ini umumnya disebabkan oleh harga tomat yang bisa menurun hingga
penerimaan yang diterima oleh petani tersebut lebih kecil dari biaya yang
dikeluarkan untuk budidayanya. Namun di beberapa kondisi tomat menjadi
bahan dapur yang relatif mahal, hal ini biasanya terjadi karena kenaikan faktor
lain seperti kenaikan harga bbm, yang tak jarang menyebabkan kenaikan bahan
sembako juga naik. Oleh karena tersebut diperlukan analisis yang tepat untuk
memperoleh keuntungan dari produktivitas sendiri serta solusi yang tepat untuk
menghadapi situasi-situasi tertentu yang tidak diharapkan.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana produktivitas tomat di Indonesia?
2. Bagaimana menganalisa produktivitas tomat pada salah satu kasus?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui produktivitas di Indonesia
2. Untuk mengetahui salah satu analisa produktivitas di Indonesia
5
B2-4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Produktivitas Tomat di Indonesia
Produktivias tomat di Indosia dari tahun ke tahun cenderung mengalami
beberapa peningkatan sekitar tahun 1990-2013 pertumubuhan produktivitas
tomat di Indonesia mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan yaitu
sebesat 6,27% per tahun.Padatahun 1990-1999 produktivitas tomat yang paling
banyak berada di luar jawa, namun pada tahun 2000- 2009 produksi tomat di
Jawa lebih besar dibandingkan di luar jawa berikut grafik pertumbuhan
produktivitas tomat di Indonesia dari tahun 1990-2013.
Bagan 1 Perkembangan Produktivittas di Indonesia 1990-2013
Gambar
tersebut
menunjukkan
perbandingan
perkembangan
produktivitas di Jawa dan di luar Jawa serta Indonesia. Produktivitas tomat pada
tahun 1990 hanya mencapai 303.039 ton sedangkan pada tahun 2013
produktivitas tomat meningkat bahakan lebih dari 3 kali lipat bahkan mampu
menca[ai angka 992.780 ton.
Bagan 2 Perkembangan Harga Tomat di Indonesia 2005-2013
6
B2-4
Berikut grafik perkembanagn harga produsen dan konsumen terhadap
tomat pada tahun 2005-1013.Perkembangan produktivitas tomat juga diiringi
dengan peningkatan harga tomat. Baik dari sisi produsen maupun konsumen.
Rata-rata peningkatan harga konsumen pada tahun 2005-2013 mencapai
17,33% per tahun, sedangkan rata-rata peningkatan harga produsen pada
periode tersebut mencapai 12,08%.
Produktivitas tomat yang meningkat tentunya disebabkan oleh jumlah
permintaan terhadap tomat yang juga meningkat. Namun pada kenyataan
konsumsi terhadap tomat mengalami perubhan yang cenderung fluktuatif. Pada
tahu 2002 hingga 2013, konsumsi terhadap tomat yan g paling tinggi terjadi pada
tahun 2008 yaitu 2.23 kg/kapita/tahun. Hal ini berhubungan dengan ketersediaan
tomat yang ada di Indonesia. Berikut adalah grafik konsumsi dan ketersedian
tomat di Indonesia pada tahun 2002-2013.
Bagan 3 Perkembangan Konsumsi Tomat di Indonesia 2002-2013
Bagan 4 Ketersedian Tomat di Indonesia 2002-2013
7
B2-4
2.2 Analisis Satu Kasus Produktivitas Tomat Di Indonesia
Produktivitas tomat di Indonesia untuk setiap petani akan menghasilkan
produktiitas yang berbeda-beda, setiap petani akan mengalain keuntungan
tergantung pada banyak tanaman yang diproduksi serta biaya dikeluarkan
dibandingkan dengan harga penjualan serta penerimaan yang diterima. Seorang
petani akan mendapatkan keuntungan ketika biaya yang dikeluarkan lebih kecil
jika dibandingkan dengan penerimaannya. Oleh sebab itu tingginya produktivitas
petani tidak menjamin penuh keuntungan yang diperoleh oleh petani. Berikut
adalah salah satu kasus produktivitas tomat di Indonesia, yakni di Desa
Mandesan, Kabupaten Blitar

Biaya yang dikeluarkan untuk budidaya tomat dijelaskan dalam table
berikut
Tabel 1 BIaya Produksi Tomat

No
Jenis Biaya
Jumlah (Rp)
1
Biaya Variabel
17.868.700
2
Biaya Tetap
36.227.128
Total Biaya
54.095.828
Produktivitas yang diperoleh dari usaha tani tersebut adalah sebanyak
19.780 kg untuk sekali panen dalam satu hektar atau dengan kata lain
19,78 ton per ha. Hal tersebut menujukkan bahwa tingkat produktivitas
tersebut termasuk tinggi mengingat menurut BPS rata-rata-produktivitas
di Indonesia adalah 15,5 ton/ha. Harga tomat secara pasaran di desa
tersebut adalah sebesar Rp.5.000/kg. Maka total penerimaan yang
diperoleh oleh kelompok usahatani di desa tersebut adalah sebesar
19.780 kh x RP.5.000= Rp.98.900.000,-.

Berdasarkan produktivitas dan biaya yang keluarkan maka dapat
disimpulkan bahwa usahatani tersebut mendapat keuntungan yakni
sebesar Rp.98.900.000- Rp.54.095.828 = Rp.44.804.822,Berdasarkan kasus diatas dapat diperoleh bahwa prodktivitias yang
didukung dengan harga pasar yang tinggi akan menghasilkan keuntungan yang
besar dan layak diusahakan.
8
B2-4
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Tomat sebagai salah satu bahan pangan yang dibutuhan oleh
masyarakat di produksi dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutugan
massyarakat.Produktivitas tomat yang tinggi tidak menjamin keuntungan
terhadap budidaya tomt, hal tersebut karena produktivitas yang tinggi harus
diiringi dengan pejualan yang tinggi. Apabila penjualannya rendah maka
produktiitas yang tidak dapat menimbulkan kerugiann yang cukup tinggi,
demikian sebaliknya.
3.2 Saran
Harapan untuk kedepannya pembaca dapat mengetahui bagaimana
produktivvitas tomat serta hubungannya dengan tingkat harga dan keuntungan
yang diperoleh. Sehingga dapat mengetahui apa yang diperlukan untuk produksi
tanaman dan mendapatkan hasil yang baik serta pemasaran dari produksi tomat
maupun hasil produksi yang diolah sehingga menghasilkan keuntungan.
9
B2-4
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, Y. (2016). ANALISIS USAHATANI TOMAT (Lycopersicon esculentum
Mill) DI DESA MANDESAN KECAMATAN SELOPURO KABUPATEN
BLITAR. Journal Viabel Pertanian, 5-61.
Zikria, R. (2014). OUTLOOK KOMODITI TOMAT. Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal.
10
Download