Uploaded by User53319

Pengertian Manajemen Perkantoran

advertisement
Pengertian Manajemen Perkantoran
Manajemen perkantoran adalah suatu kegiatan pengelolaan data
dan informasi yang dilakukan secara teratus, sistematik dan terus
menerus, mengikuti kegiatan organisasi dengan tujuan mencapai
keberhasilan tugas organisasi yang bersangkutan. Pekerjaan kantor
atau tata usaha, sering disebut dengan istilah office work atau
clericalwork.
Kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan tata usaha atau pekerjaan tulis menulis.
Manajemen perkantoran adalah pengarahan menyeluruh terhadap
aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari sebuah kantor untuk mencapai
tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya ( seefisien mungkin)
Yang harus diadakan penataan agar pekerjaan tersebut berjalan
dengan baik. Penataan atau pengelolaan terhadap pekerjaan kantor itu
disebut manajemen perkantoran. (Office Management).
Manajemen perkantoran dapat dikatakan sebagai kekuatan yang tidak
terlihat (tidak terwujud) yang merencanakan, mengorganisasi dan
mengkoordinasikan manusia, uang, metode, material, mesin-mesin,
dan pasar (GM) dalam pekerjaan kantor serta mengarahkan dan
megawasinya sesuai dengan tujuan pembinaan, serta tujuan organisasi
tercapai.
The Liang Gie (1995:2-4) mengutip beberapa perumusan
pengertian manajemen perkantoran dari para ahli, antara lain sebagai
berikut:
1. Arthur Grager “Office management is the function of
administering the commonication and record service of an
organization” (Manajemen Perkantoran adalah fungsi tata
penyelenggaraan terhadap komonikasi dan pelayanan waktu dan
suatu organisasi)
2. William Leffingwell & Edwin Robinson “Office management
as e function, is the branch of the art and science of
management which is concerned with the effecient performance
of office work, whenever and wherever that work is to be done”
(Manajemen perkantoran sebagai sesuatu fungsi adalah cabang
dari seni dan ilmu manajemen yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan perkantoran itu harus dilakukan).
3. Hal Nourse “It seems to me that office management in the
broather sense might embrance, not only the generally accepted
service function, but also the arise og functional control
administrative direction of most clerical and paperwork”.
(manajemen perkantoran dalam arti lebih luas dapat mencakup
tidak hanya fungsi-fungsi pelayanan perkantoran yang telah
diterima pada umumnya, melainkan juga bidang-bidang
mengenai kontrol fungsional dan pengarahan administratif
terhadap kebanyakan pekerjaan kertas dan tulis).
4. George Terry “Office management can be defined as the
planning can defined as the planning, controlling, and
organizing of office work, and actuating those performing is so
as to achieve the predetermined objective it deals with the life
cycle of bussiness information, and retention, if of permanent
value, of destuction if absolute. (Manajemen perkantoran dapat
didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta menggerakkan
mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditentukan terlebih dahulu ini bersangkut paut
dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari
sejak penciptaannya melalui pemeliharaan, penyebaran dan
penyimpanannya
kalau
memiliki
nilai
tetap
atau
pemusnahannya kalu usang).
A. Pengertian Kantor
Perkantoran kantor berasal dari kata bahasa Belanda “kantoor” dan
sering dipadankan dengan perkataan “Office” yang berasal dari bahasa
Inggris. Prajudi (1976:60) telah menjelaskan pengertian kantor yang
bisa berarti:
1. Ruang atau kamar kerja, atau ruang tulis
2. Markas, atau ruang (kompleks) di mana seorang pengusaha
beserta stafnya menjalankan stafnya menjalankan aktivitasaktivitas pokoknya.
3. Biro atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi.
4. Instansi, badan, jawatan, perusahaan.
Sedang perkataan bahasa Inggris “Office” dapat berarti:
1. Kewajiban, tugas, fungsi (duty, task function).
2. Jabatan (tenure of official position).
3. Markas tau ruang di mana seorang pengusaha dan stafnya
menjalankan aktivitas usaha pokoknya (quarters, or staff or
collective authority of company, government department, etc.)
4. Jasa pelayanan (service, kind help)
5. Tugas pekerjaan, komposisi dari urusan-urusan tertentu (the
work which it is some body’s duty to do, work, and duties)
6. Tempat, gedung, yang dipakai sebagai pusat kerja tata usaha
(place building, rooms, of bussiness and clerical works).
Dari berbagai pengertian perkataan “kantor” dan perkataan
“office” seperti tersebut di atas, yang kemudian berkembang di
Indonesia dengan perkataan kantor adalah lebih diartikan sebagai
tempat atau ruangan dan proses kegiatan penanganan data/informasi.
Dalam hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dengan demikian
pengertian kantor dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian atau
penyampaian data/informasi.
b. Proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan,
pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian/penyampaian
data/informasi.
Disamping pengertian kantor dalam arti tempat atau ruangan dan
kantor dalam arti proses seperti tersebut di atas, kantor juga sering
diartikan ssebagai sarana pemusatan kegiatan-kegiatan yang bersifat
administrative atau tepatnya kegiatan-kegiatan yang bersifat
manajerial dan fasilitatif. Contoh: Kegiatan pokok Departemen
Dalam Negeri tentunya berlangsung di mana-mana di seluruh pelosok
Indonesia, akan tetapi kalau seseorang menanyakan “Departemen
Dalam Negeri?” jawaban yang diberikan adalah tempat (kantor)
berkumpulnya pejabat dan staf serta segenap pegawai setiap hari
melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya admninistratif.
Jadi jelas dari pengertian di atas bisa dipahami bahwa pengertian
kantor bisa berarti tempat, ini yang biasa disebut dalam arti statis.
Kantor juga bisa dalam arti proses, ini yang biasa disebut dalam arti
dinamis. Kantor juga dalam arti sarana, ini yang biasa disebut dalam
arti fungsional. Akan tetapi dalam arti yang manapun, sasaran utama
dalam kegiatan kantor adalah penangan data/informasi. Untuk
penanganan data/informasi ini jelas diperlukan bangunan atau
ruangan, orang-orang atau pegawai yang menyelenggarakan, biaya
serta tata laksana kerja.
B. Manajemen Perkantoran
Sebagaimana kegiatan-kegiatan lainnya kegiatan perkantoran perlu
direncanakan, diorganisasikan, dogerakkan semua sumber daya yang
terlibat atau dilibatkan, perlu diawasi serta dikendalikan sebagikbaiknya. Dalam terminologi tidak selalu para ahli memberikan
rumusan yang sama.
Setelah mengemukakan rumusan dari beberapa ahli, The Liang Gie
kemudian mengemukakan rumusannya mengenai manajemen
perkantoran.
Dia mengatakan:
Pada pokoknya manajemen perkantoran modern merupakan
rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur dan
menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk),
mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai
menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Hal atau sasaran yang
terkena oleh rangkaian kegiatan itu pada umumnya ialah office work
(pekerjaan perkantoran)”.
Dari berbagai rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas
yang terkandung di dalambya meliputi rangkaian kegiatan:




Tata penyelenggaraan;
Pelaksanaan secara efesien;
Pengendalian, pengawasan dan pengarahan
Perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan
penggerakan.
Oleh karena itu, secara ringkas manajemen perkantoran sebagai
cabang seni dan ilmu manajemen dapat dirumuskan pengertiannya
sebagai rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengawasan serta pengendalian pekerjaan-pekerjaan
perkantoran.
Namun demikian, perlu kita sadari bahwa cakupan kegiatan
perkantoran tidak hanya kegiatan perkantoran tersebut, antara lain
misalnya mengenai pegawai kantor, biaya perkantoran, prosedur dan
metode perkantoran, serta lain-lain.
Perkantoran administrasi dan manajemen umumnya dianggap
sebagai kata-kata sepadan, hal itu misalnya ditegaskan oleh salah satu
terbitan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai berikut:
The terms Adminsitration and Management are more being used
synonymously. While the terms administration has been applied more
to the counduct of public affairs and the terms manajement more to
thet off bussiness interprise, there has been tedency in recent is recent
time for management to be use to a grater degree in public affairs”
(Istilah-istilah Administrasi dan manajemen makin lama makin
banyak digunakan secara satu arti. Walaupun istilah Administrasi
telah diteranpkan lebih banyak bagi tindakan dalam urusan-urusan
negara dan istilah manajemen lebih banyak pada urusan-urusan
perusahaan, pada waktu akhir-akhir ini terdapat kecendrungan untuk
manajemen dipergunakan dalam derajat yang luas bagi unsur-unsur
negara) Konsepsi tata usaha sebagai pekerjaan perkantoran yang
intinya adalah tugas pelayanan merupakan rangkaian yang terdiri dari
6 (enam) aktivitas yaitu:
1. Menghimpun, yaitu kegiatan-kegiatan yang mencari dan
mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya
belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk
dipergunakan bila diperlukan.
2. Mencatat, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan berbagai
peralatan tulis yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang
mudah dibaca, dikirim dan disimpan, termasuk dengan alat
rekam suara atau film di era modern.
3. Mengolah, yaitu bermacam-macam kegiatan mengerjakan
keterangan-keterangan dengan maksud agar mudah untuk
digunakan.
4. Mengganda, yaitu kegiatan memperbanyak dengan pelbagai
cara dan alat sebanyak jumlah yang diperlukan.
5. Mengirim, yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara
dan alat dari satu pihak kepihak lain.
6. Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan
alat ditempat tertentu yang aman.
C. Perkantoran Modern
Kamus besar Bahasa Indonesia (2002) mengartikan perkataan
modern dengan “terbaru” “mutakhir”, “sikap dan cara berfikir serta
bertindak sesuai dengan tuntutan jaman”. Dalam hal kantor, maka
sifat, sikap dan cara berfikir serta bertindak sebagaimana disebutkan
dalam istilah modern adalah berkenaan dengan penanganan
data/informasi. Perkantoran modern mempunyai ciri-ciri:
a. Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik,
b. Menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang
tepat,
c. Para pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdisiplin
profesional
d. Memiliki sikap dan cara berfikir serta bertindak sesuai dengan
tuntutan jaman.
e. Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang
demokratis, efektif, efesiensi, produktif, berkeadilan, dan
perlakuan manusiawi.
Geoffry mills dkk (1990) menegaskan dalam bukunya “Modern
Office Management” bahwa teknologi baru terus mengalami
kemajuan, terutama dalam bidang “komonikasi dan pengelolaan data”
Kendala yang dihadapi oleh kantor-kantor pemerintah terutama
sampai saat ini masih banyak kendala yang disebabkan oleh
manajemen birokrasi di pemerintahan dalam hal biaya pengadaan
barang-barang yang cenderung menghambat kemajuan kantor
pemerintah itu sendiri, terutama untuk kantor-kantor pemerintah di
tingkat pedesaan yang masih sangat terpencil letaknya dukungan
komputerisasi masih belum merata, belum lagi kendala SDM walau
diakui kantor-kantor di wilayah perkotaan sudah mengarah ke sistem
manajemen yang lebih baik, misalnya dalam pengelolaan data atau
informasi sudah didukung dengan sistem pemrosesan data (electronic
data processing) atau sering disebut dengan SIM (Sistem Informasi
Manajemen), walau patut diakui juga belum sepenuhnya direalisasi
kearah itu, namun sudah mengarah pada tahapan tersebut (Computer
based system).
Keuntungan-keuntungan apabila kantor didukung dengan sistem
komputerisasi adalah kecepatan, kecermatan, keterkinian komonikasi
dan pemrosesan data. Namun dari berbagai pertimbangan, itu
mungkin dapat dilakukan secara serentak atau simultan.
Kelemahan-kelemahan menggunakan komputersisasi adalah sebagai
berikut:
a. Kerusakan salah satu alat sebagai salah satu komponen, atau
kesalahan yang terjadi pada salah satu sub sistem akan
mengganggu sistem secara keseluruhan.
b. Kesalahan dalam hal mengambil file induk untuk memasukkan
data untuk disimpan, akan menyulitkan penemuannya kembali
pada saat diperlukan, lebih-lebih data tersebut diperlukan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan
akibatnya bila belum juga ditemukan akan menjadikan
keputusan yang diambil menjadi tidak sempurna, dan dapat
dibayangkan dampaknya mudah diperkirakan.
c. Terinfeksinya file-file penting oleh virus-virus akan sangat
berpengaruh besar bagi proses pengambilan keputusan.
Semakin modern suatu kantor, sifat dan cakupan kegiatannya
semakin menggelobal. Sehubungan dengan itu, semakin modern suatu
kantor semakin banyak informasi yang dapat diakses, semakin besar
pula peluang yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi
atau instansinya. Akan tetapi sebaliknya, dari keuntungan tersebut di
atas kantor modern perlu mewaspadai berbagai kemungkinan
pengaruh negatif global yang bisa mengacaukan kegiatannya dalam
pengelolaan informasi. Kita masih ingat korban virus yang terjadi
pada pertenegahan Juli 2001 yang mengakibatkan korban 250.000
sistem di Amerika Serikat yang hanya dalam waktu 9 Jam. (Harian
Kompas Kamis 20 September 2001. halaman: 2)
D.Prinsip-Prinsip Manajemen Perkantoran Modern
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) menjelaskan bahwa prinsip
sama dengan asas, yaitu kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir, bertindak. Fayol (dalam Komarruddin, 1981) menekankan
bahwa penggunaan kata "prinsip" bukan hukumhukum abadi, tetapi
hanya merupakan petunjuk praktis yang dapat digunakan apabila
keadaan membutuhkannya. Kooritz (1972) mengatakan bahwa
prinsip-prinsip manajemen adalah fleksibel, tidak mutlak, dan harus
dapat digunakan tanpa memperhatikan perubahan dan keadaan
tertentu. Keeling, et. All (1978) dalam bukunya Administrative
Office Management, dengan mengacu pada William H. Leffingwell,
mengatakan bahwa Lellingwell dipandang sebagai bapak manajemen
kantor, adalah seorang penggagas pertama dengan menerapkan
prinsip-prinsip manajemen ilmiah pada pekerjaan kantor.
Bukunya Scientific Office Management yang diterbitkan pada tahun
1917 adalah mendahului dari semua studi modern dalam manajemen
kantor. Kelima prinsip dan pekerjaan yang efektif diilustrasikan dalam
gambar yang dimuat pada halaman 16 yang kemudian
dikembangkan Keeling dan kawan-kawan. Prinsip-prinsip ini dapat
dikaitkan dengan pas pada manajemen di semua pekerjaan.
Prinsip 1
Dapat dengan mudah manajer kantor harus merencanakan pekerjaan
apa yang harus dikerjakan dan bagaimana, kapan dan di mana harus
dikerjakan, dan oleh siapa harus dikerjakan.
Prinsip 2
Dengan memahami seluruh perencanaan kantor dan organisasi serta
pengembangan produk, manajer tersebut dapat mengkoordinasikan
upaya-upaya semua pegawai, mesin-mesin, dan informasi untuk
memformulasikan jadwal kerja yang sesuai dengan perencanaan.
Prinsip 3 dan 4
Lebih jauh, prosedur dan sistem operasi yang tepat, praktik
penyimpanan arsip, metode untuk melaksanakan rencana juga
pengukuran, standar dan tata letak untuk melaksanakan pekerjaan
harus dikembangkan secara efektif.
Prinsip 5
Mungkin yang paling penting, manajer kantor menseleksi, melatih,
memotivasi, mengkompensasi dan meningkatkan pegawai untuk
mempertahankan minat terhadap organisasi pada tingkat yang optimal.
Berikut dapat Anda cermati kelima prinsip kerja perkantoran yang
efektif yang diambil dari pendapat Leffingwell seperti tertera dalam
gambar di bawah ini.
1.Perencanaan
Untuk merencanakan secara benar, Anda harus tahu :
-Pekerjaan apa yang harus dikerjakan;
-Bagaimana pekerjaan dikerjakan;
-Kapan pekerjaan dikerjakan;
-Dimana pekerjaan dikerjakan;
-Seberapa cepat pekerjaan dikerjakan.
2. Jadwal Pekerjaan harus dijadwal.
Suatu jadwal menjadi efektif, harus di
-Tentukan;
-Selaraskan dengan jadwaljadwal lain;
-Laksanakan, walaupun sulit;
-Mungkinkah diselesaikan;
-Pelihara secara baku.
3. Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan
-Secara terampil;
-Secara teliti;
-Secara cepat;
-Tanpa upaya yang tidak perlu;
-Tanpa ada keterlambatan yang tidak perlu.
4.Ukuran
Pekerjaan yang dilaksanakan harus diukur
-Sesuai dengan potensi Anda;
-Berdasarkan pada catatancatatan yang lalu,
-Berdasarkan kuantitas;
-Berdasarkan kualitas.
oleh organisasi lain;
5.Imbalan
Jika Pekerjaan Anda diselesaikan secara efektif. Anda seharusnya
diberi imbalan
-Kondisi kerja yang baik;
-Kesehatan;
-Kebahagiaan;
-Pengembangan diri;
-Uang.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Komaruddin (1981) mengemukan sembilan prinsip manajemen
perkantoran sebagai berikut:
Manajer kantor itu adalah seorang eksekutif yang harus membuat
rencana, menyusun organisasi, dan melakukan pengawasan terhadap
sebagian besar pekerjaan kantor yang harus dilaksanakan, serta
memimpin para pegawai dalam melaksanakan tugas mereka.
Manajemen tertinggi harus menyadari diri bahwa manajer kantor itu
bukan seorang penyelia yang semata-mata hanya berurusan dengan
ketatausahaan saja;
Tata ruang kantor harus direncanakan dengan ilmiah untuk
menghindari gerakan yang tidak perlu (mubazir), keterlambatan, dan
kesukaran untuk menggapai pekerjaan atau bahan-bahan;
Mesin-mesin dan perlengkapan-perlengkapan yang otomatis
hendaknya dipergunakan apabila hasilnya ekonomis;
Kajian gerakan dan waktu (time and motion study) penyederhanaan
kerja dan pengukuran kerja hendaknya diterapkan dalam pekerjaan
kantor;
Sistem dan prosedur kantor harus dengan terus menerus diupayakan
agar menjadi lebih efisien dan mengurangi biaya;
Sistem manajemen arsip/warkat yang diperbaiki harus
dikembangkan sesuai dengan pengawasan formulir. Hal ini termasuk
menghidangkan metode pengarsipan yang tidak efisien, penetapan
jadwal pemusnahan arsip, perbaikan sistem penelusuran arsip, dan
perencanaan perbaikan formulir kantor;
Hubungan kepegawaian yang lebih ilmiah harus dikembangkan
melalui analisis pekerjaan, prgram Diklat, nasihat kepegawaian, dan
panduan perintah;
Standar kualitas dan kuantitas pekerjaan kantor harus digunakan
dan dikembangkan;
Kesadaran kerja, bersamaan dengan konsep dasar manajemen
ilmiah dalam pekerjaan kantor hendaknya dikembangkan baik pada
jiwa penyelia maupun pada sikap pegawai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkataan kantor adalah lebih diartikan sebagai tempat atau
ruangan dan proses kegiatan penanganan data/informasi. Dalam
hubungan ini yang dimaksud dengan penanganan adalah
pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyimpanan data/informasi. Dari berbagai
rumusan mengenai manajemen perkantoran, jelas yang terkandung di
dalambya meliputi rangkaian kegiatan: Tata penyelenggaraan;
Pelaksanaan secara efesien; Pengendalian, pengawasan dan
pengarahan Perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, dan
penggerakan.
MANAJEMEN PERKANTORAN
Kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk
melaksanakan pekerjaan tata usaha atau pekerjaan tulis menulis.
Manajemen perkantoran adalah pengarahan menyeluruh terhadap
aktivitas-aktivitas ketatausahaan dari sebuah kantor untuk mencapai
tujuan dengan cara yang sehemat-hematnya ( seefisien mungkin)
SEGI-SEGI MANAJEMEN PERKANTORAN
* Segi Tujuannya
Dalam pembentukan sebuah kantor sangat penting menilai dan
menentukan tujuan kantor.
* Segi Pengorganisasian
Penyusunan tenaga kerja dan pembagian tugas-tugas tenaga kerja
tersebut. Mis : karyawan ® pegawai ® staf ® manajer
* Segi Kepegawaian
Yang berhubungan dengan perusahaan tenaga kerja, penempatan,
latihan, kenaikan pangkat,dan pemberhentian tenaga kerja.
* Segi Metode / prosedur
Suatu sistem urutan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan bagaimana,
dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
* Segi Mesin-Mesin dan Perlengkapan
Mesin-mesin dan semua benda-benda atau barang mati yang
dipergunakan dalam kantor-kantor untuk membantu atau
mempermudahpelaksanaan pekerjaan.
* Segi Lingkungan
Lingkungan gedung kantor dan kondisi-kondisi fisik dalam gedung.
Tugas seorang manajer kantor adalah mengawasi kantor untuk
mencapai tujuannya dan memberikan pengarahan-pengarahan kepada
para bawahannya.
1.
2.
3.
4.
SYARAT-SYARAT PENDIRIAN KANTOR
Letak : Dekat dengan pengangkutan, fasilitas-fasilitas bank, kantor
pos, pasar, rumah makan dan konsumen.
Kepatutan : Ukuran luas atau besarnya gedung kantor dan lahanya
kalau bisa luas.
Pertimbangan-pertimbangan tentang biaya : Biaya pemeliharaan,
biaya penggantian-penggantian dari gedung lama.
Faktor-faktor fisik : Eskalator, lif, alat pemanas, dan penerangan
PROSEDUR-PROSEDUR PEKERJAAN PERKANTORAN.
Prosedur perkantoran adalah sistem-sistem perkantoran atau urutanurutan dari pada langkah-langkah pelaksanaan –pelaksanaan pekerjaan
kantor di dalam mana pekerjaan itu dilakukan dan berhubungan
dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya dimana dan
siapa yang melakukannya.
Pentinganya sistem perkantoran karena :
1. Membuat pekerjaan kantor menjadi lebih lancar
2. memberikan pengawasan yang lebih baik melalui pengarahan.
3. Membuat koordinasi yang lebih baik diantara bagian-bagian yang
berbeda.
4. Dalam melaksanakan pekerjaan dengan formulir-formulir
perkantoran dan alat-alat pekerjaan tata usaha yang sangat penting
PRINSIP-PRINSIP PADA SISTEM PERKANTORAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sistem-sistem perkantoran hendaknya sederhana sehingga
mempermudah pengawasan.
Spesialisasi hendaknya dipergunakan sebaik-baiknya.
mencegah kekembaran pekerjaan terutama pada formulir-formulir.
Sistem-sistem hendaknya flekdsibel dan dapat disesuaikan dengan
kondisi-kondisi yang berubah.
Pembagian tugas-tugas yang tepat.
Penggunaan mesin-mesin perkantoran yang sebaik-baiknya.
Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang seminimminimnya.
TEORI PERKANTORAN
Pengertian Perkantoran
Menurut Drs. Kamisa, kantor berarti: bangunan yang dipakai
untuk bekerja yang berkenaan dengan urusan administrasi. Menurut
Erns Neufert, bahwa didalam bangunan perkantoran pekerjaan
utamanya adalah dalam kegiatan penanganan informasi dan kegiatan
pembuatan maupun pengambilan keputusan berdasarkan informasi
tersebut. Jadi perkantoran adalah bangunan yang digunakan untuk
pekerjaan administrasi dan manajerial.
Rancangan Perkantoran
Umumnya pemakai ruang kerja perkantoran tidak perlu
berpindah-pindah, karena telah dilengkapi dengan ruang untuk mesinmesin, kantin, ruang rapat, arsip, perpustakaan dan aktivitas
penunjang lainnya.
Perkantoran umumnya dapat dirancang dengan menciptakan
hubungan antar ruang yang tepat sesuai dengan bagian-bagian
pengorganisasian. Dapat pula mengurangi jarak capai antar ruang
vertikal maupun horizontal. Begitu juga dalam upaya visual antar
bagian dengan menciptakan hubungan yang akrab. Bentuk bangunan
lainnya dapat pula digunakan untuk memperjelas keadaan ini, yakni
dengan menata bagian-bagian komponen bebas, misalnya perabot,
secara maksimal.
Kebutuhan ruang kantor dapat dihitung dengan menggunakan
dua cara bersamaan, yakni:
1) ruang gerak orang (misalnya standar ruang perorangan x jumlah orang)
+ ruang tambahan untuk sarana penunjang + faktor (biasanya 15 %)
untuk sirkulasi utama; ruang bebas untuk bukan orang, misalnya untuk
ruang mesin, perpustakaan, dimana lebih tergantung pada banyaknya
peralatan dibandingkan jumlah orang yang membutuhkan ruang
kerjanya, sehingga untuk menghitungnya dapat digunakan dasar
pemikiran praktis dari benda-benda tersebut;
2) dan atau dengan cara memperbandingkan contoh-contoh yang ada;
kemudian suatu faktor ditambahkan untuk sirkulasi yang ada.
Untuk menyiapkan denah ruang yang tumpang tindih, misalnya
menghubungkan satu departemen dengan departemen yang lainnya
dalam suatu bangunan yang sudah ada, atau bahkan untuk menyusun
komposisi pada bangunan kantor yang baru; maka perlu dipelajari
hubungan kerja antar bagian dari perusahaan tersebut atau jika perlu
diadakan penelitian yang lebih rinci.
Manajemen Perkantoran dan Perumusan Organisasi
1. Pengertian Manajemen Kantor
Manajemen Kantor adalah Perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,
pengkoordinasian
dan
pengawasan
pekerjaan
ketatausahaan untuk mencapai tujuan yang telah diperkirakan.
Manajemen Kantor adalah seluruh kegiatan penataan yang
berhubungan dengan pelaksanaan tatausaha sebuah organisasi agar
proses tersebut mampu menyediakan informasi yang bermakna bagi
proses pembuatan keputusan.
Manajemen bukan saja dapat dianggap sebagai suatu jenis ilmu, tetapi
juga aktivitas (kegiatan). Sebagai suatu ilmu dan aktivitas, manajemen
mempunyai sifat yang unik. Artinya, identitas manajemen berbeda
dari ilmu dan aktivitas lainnya.
a. Fungsi Manajemen :

Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pengkoordinasian
 Pengawasan
b. Elemen Manajemen

Man
 Money
 Material
 Market
 Machine
 Method (Metode)
Manajemen kantor dapat ditinjau dari dua sudut penglihatan yang
berbeda, yaitu dari sudut manajemen dan dari sudut sasaran.
Dari sudut manajemen, manajemen kantor merupakan kegiatan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengendalikan,
mengoordinasikan, mengawasi, mengurus, menyempurnakan dan
menertibkan ketatausahaan kantor.
Dari sudut sasaran, manajemen kantor merupakan segala kegiatan
penataan yang ditujukan kepada segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tatausaha dalam sistim perkantoran untuk mencapai
sasaran organisasi.
c. Dua sudut penglihatan manajement kantor:

Dari sudut manajemen : Manajemen kantor merupakan kegiatan
untuk
merencanakan,
mengarahkan,
mengendalikan,
mengoordinasikan, mengawasi, mengurus, menyempurnakan
dan menertibkan tata usaha kantor.
 Dari sudut sasaran: manajemen kantor adalah segala kegiatan
penataan yang ditujukan kepada segala hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan tata usaha dalam sistem perkantoran untuk
mencapai sasaran organisasi.
Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang
sesuai dengan tujuan yang ditentukan, sangat memerlukan keahlian
khusus, bukan saja keahlian tekhnis, melainkan juga keahlian dalam
memimpin orang – orang. Artinya, memotivasi orang lain agar mau
bekerja dengan giat dan kreatif. Oleh karena itu, seorang manajer
yang berhasil ialah yang mampu menggerakan bawahannya agar
berhasil. Dengan kata lain, manajer yang berhasil adalah seseorang
yang senantiasa mendorong dan memberi kesempatan kepada
bawahannya untuk maju, dalam arti mampu meningkatkan dan
mengembangkan keahlian serta pengabdiaan bawahannya.
2. Aktivitas dari Manajemen Kantor
Geoffrey Whitehead mengatakan bahwa di seluruh kantor terdapat
lima bidang kegiatan utama, yaitu:

Kegiatan komunikasi
 Kegiatan kalkulasi
 Pengolahan Warkat
 Penyusunan laporan
 Kegiatan yang mengikuti prosedur rutin
Pekerjaan manajer dalam menilai dan mengatur pekerjaan yang
diselenggarakan c yaitu dengan cara pengawasan yang diperoleh
melalui:
a) Developing
performance
standard (perkembangan
tingkat/derajat pekerjaan)
b) Measuring performance (pengukuran hasil pekerjaan)
c) Evaluating results (penilain hasil pekerjaan)
d) Taking corrective action (pengambilan tindakan perbaikan).
Keempat cara pengawasan melalui manajemen pengendalian dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Develoving performance standard
b)
Pekerjaan yang harus di selesaikan oleh manajer dalam
menetapkan alat – alat pengukuran (yard – stick). Dengan alat itu,
dinilainya hasil pekerjaan orang yang harus melapor padanya. Ukuran
– ukuran ini dapat diambil dari tujuan organisasi, kebijaksanaan –
kebijaksanaan dan anggaran belanja yang ditetapkan dan
direncanakan.
c) Measuring performance
d) Menetapkan status pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan yang
telah selesai. Hal ini dapat dicapai melalui pengamatan, laporan dan
catatan berbagai kegiatan.
e) Evaluating result
Menetapkan arti perbedaan – perbedaan dan kekecualian –
kekecualian dengan cara membandingkan hasil pekerjaan yang
sebenarnya dengan ukuran hasil pekerjaan.
f)
Taking corrective action
Meluruskan dan mengadakan perbaikan terhadap penyimpangan –
penyimapangan yang terjadi.
Selanjutnya, dalam suatu kantor manajemen membuat table perincian
dengan berbagai kegiatan penting dari sertiap fungsi pokok
manajemen dalam perkantoran yang merupakan pekerjaan manajer
seperti berikut:
1. Perencanaan (pleaning)








Menjelaskan, memantapkan dan memastikan tujuan yang
dicapai
Meramalkan peristiwa atau keadaan pada waktu yang akan
dating
Memperkirakan kondisi – kondisi pekerjaan yang dilakukan
Memilih tugas yang sesuai untuk pencapain tujuan
Membuat rencana secara menyeluruh dengan menekankan
kreativitas agar dipeoleh sesuatu yang baru dan lebih baik
Membuat kebijaksanaan, prosedur, standard dan metode –
metode untuk pelaksanaan kerja
Memikirkan peristiwa dan kemungkinan akan terjadi
Mengubah rencana sesuai dengan petunjuk hasil pengawasan
2. Pengorganisasian (organizing)
Membagi pekerjaan kedalam tugas – tugas operasional
 Mengelompokan tugas – tugas kedalam posisi – posisi secara
operasioanal
 Menggabungkan jabatan – jabatan operasional kedalam unit –
unit yang saling berkaitan
 Memilih dan menetapkan orang untuk pekerjaan yang sesuai
 Menjelaskan persyaratan dari setiap jabatan
 Menyesuaikan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap
anggota
 Menyediakan berbagai fasilitas untuk pegawai
 Menyelaraskan organisasi sesuai dengan petunjuk hasil
pengawasan
3. Penggerakan (Actuating)


Melakukan kegiatan partisivasi dengan senang hati terhadap
semua keputusan, tindakan atau perbuatan
 Mengarahkan dan menantang orang lain agar bekerja sebaik –
baiknya
 Memotivasi anggota
 Berkomunikasi secara efektif
 Meningkatkan anggota agar memahami potensinya secara
penuh
 Memberikan imbalan penghargaan terhadap pekerja yang
melakukan pekerjaan dengan baik
 Mencukupi keperluan pegawai sesuai dengan kegiatan
pekerjaannya
4. Pengendalian (controllig)






Berupaya memperbaiki pengarahan sesuai dengan petunjuk
pengawasan
Membandingkan hasil – hasil pekerjaan dengan rencana secara
keseluruhan
Menilai hasil pekerjaan dengan standard hasil kerja
Membuat media pelaksanaan secara tepat
Memberitahukan media pengukur pekerjaan
Memindahkan data secara terperinci agar dapat terlihat
perbandingan dan penyimpangan – penyimpangannya



Membuat saran tindakan – tindakan perbaikan jika dirasa oleh
anggota
Memberitahu anggota – anggota yang bertanggung jawab
terhadap pemberian penjelasan
Melaksanakan pengawasan sesuai dengan petunjuk hasil
pengawasa
3. Proses Manajemen Kantor
a. Perencanaan kantor
Meliputi segala aktivitas peramalan mengenai hal ihwal yang harus
dilakanakan dana cara-cara pelaksanaannya dalam bidang tata usaha
kantor. Maksud perencanaan kantor adalah mencapai efesien yang
tertinggi dalam pelaksanaan tata usaha tersebut.
Perencanaan kantor dapat meliputi perencanaan prosedur,
perbekelalan dan tata ruang kantor
b. Pengorganisasian kantor

Suatu proses penyusunan kerja sama antara elemen-elemen
kantor untuk mencapai tujuan tertentu.
 Adalah suatu sistim kerja sama yang meliputi pola pembagian
kerja, susunan hubungan kerja, lalu lintas wewenang dan
tanggung jawab antara para petugas dan struktur hubungan
tersebut.
c. Pengoordinasian kantor
Merupakan suatu kegiatan untuk menjamin kerja sama dan
partisipasi sejumlah kegiatan kantor.

Pengawasan kantor (Pengendalian )
Merupakan salah satu fungsi dari rangkaian proses manaj.kantor yang
meliputi seluruh kegiatan pimpinan organisasi kantor yang meneliti,
menyesuaikan dan mengoreksi kegiatan ketatausahaan agar
pelaksanaan tepat seperti rencana.
d. Tujuan kantor



Penerimaan Informasi
Pencatatan informasi
Penyusunan informasi

Pemberian Informasi
 Perawatan aktiva
e. Aspek manajemen kantor

Tujuan, yang dapat dirumuskan untuk menilai dan menetapkan
keberhasilan mengarahkan dan mengkoordinasian elmenelemen manajemen
 Organisasi, meliputi kegiatan pembentukan staf dan alokasi
tugas untuk staf tersebut
 Metode adalah urutan pelaksanaan bagaimana dana di mana
pelaksanaan manajemen dilangsungkan
 Personalia, meliputi perekrutan staf, tempat, latihan, dan
pengehntian karyawan
 Lingkungan, meliputi bangunan kantor, perabot dan kondisi
jasmani di dalam kantor
 Mesin dan perlengkapan, mencakup segenap benda mati yang
digunakan dalam kantor untuk membantu pelaksanaan kerja.
f. Harapan manajemen kepada manajemen kantor

Manajer kantor hendaknya menjadi seorang pengorganisasi

Manajer kantor hendaknya menjadi seorang pemimpin dinamis

Manajer kantor hendaknya mempunyai kemauaan dan
kemampuan untuk melimpahkan wewenang kepada rekan-rekan
dan bawahannya.

Manajer kantor hendaknya dapat memperoleh dan melatih
pekerja-pekerja kunci dan asisten-asisten untuk mengawasi
pekerjaan di bawah pengawasannya

Manajer kantor hendaknya menyisihkan waktu untuk
mengembangkan dirinya dan mengembangkan sifat-sifat
kepribadiannya yang merupakan karanter eksekutif yang
berhasil

Manajer kantor hendaknya dapat mermalkan, membayangkan
dan merencanakan pemecahan masalah kantor yang akan terjadi
hari esok.
g. Peranan manajemen kantor
Menyiapkan informasi agar manajemen puncak dapat membuat
keputusan Informasi tersebut harus :





Ringkas (concise)
Cermat (accurate)
Dalam bentuk yang tepat (in the correct form)
Tepat waktu (right time)
Biaya rendah (low cost)
4.Perumusan Organisasi
Organisasi yang merupakan usaha dari manusia itu segala
kebutuhannya tidaklah mungkin ada bila tidak ada intraksi antara
anggota – anggota karyawan atau masyarakat yang mewujudkan
organisasi kerja itu. Bukan pula hanya merupakan hubungan
perjumpaan dilapangan kerja atau dilingkungan kerja, melainkan juga
dengan hubungan yang dijalin oleh rasa saling pengertian, mengenai
tujuan dan mengenai lapangan kerja atau tugas masing – masing serta
norma atau tata nilai, begitu juga dengan kesadaran serta kepentingan
bersama.
1. Struktur Organisasi – Organisasi Sederhana

Manajer Umum
 Petugas Pembeliaan
 Manajer Produksi
 Manajer Pemasaran
2. Manajer kantor organisasi yang telah berkembang




Direktur Pengelola
Petugas Pembeliaan
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
5. Pendekatan Fungsional dalam organisasi
a) Sentralisasi
Untuk meningkatkan efisiensi, semua pekerjaan kantor harus
dikoordinasi oleh seorang manajer kantor, walaupun beberapa bagian
darinya dapat dikerjakan di dalam kantor-kantor departemen yang
tidak berada di bawah pengawasannya. Didalam beberapa organisasi,
manajer kantor utama diberi tanggung jawab penuh atas semua
kantor, termasuk yang terkait dengan departemen operasi. Ia diminta
untuk mengorganisasi, memperlengkapi, mengangkat staf dan
memanajemenkan kantor-kantor ini dengan memberikan pelayanan
seperti yang mungkin diminta oleh manajer departemen atau
fungsional.
b) Desentralisasi
contoh organisasi paling sederhana di bawah ini. Garis terputus-putus
menunjukkan tanggung jawab untuk memberikan pelayanan.
c) Manajer Umum
d) Petugas Pembelian
e) Manajer Produksi
f)
Manajer Pemasaran
g) Manajer kantor
h) Kantor pembelian
i)
Kantor pabrik sio
6. Pembagian Kerja dan Penugasan Kerja
a. Delegasi
adalah proses dimana individu atau kelompok memindahkan kepada
individu atau kelompok lain tugas untuk menjalankan aksi tertentu
dan sekaligus mengambil keputusan tertentu.
Delegasi dapat dinyatakan secara ringkas sebagai suatu proses
dimana seorang manajer :

Menyerahkan tugas kepada bawahannya.
 Memberi mereka wewenang untuk membuat komitmen sampai
batas yang dianggap perlu untuk memungkinkan tugas
dikerjakan.
 Menciptakan kewajiban pada pihak setiap bawahan untuk
melaksanakan pekerjaan secara memuaskan.
b. Analisis pekerjaan
adalah Proses penelitian tugas kantor

Langkah-langkahnya :
Menentukan pembagian pekerjaan secara umum di dalam kantor

-
Pembagian Tugas :
Menurut Fungsi
Menurut Proses
Analisis pekerjaan yang sudah lengkap merupakan dasar untuk uraian
pekerjaan.
Tujuan, Fungsi, Tugas, Aspek dan Bidang Kerja Manajemen
Administrasi Perkantoran
Posted in Management by lizaadwi
Manajemen administrasi perkantoran adl bagian dari manajemen yg
memberikan informasi layanan bidang administrasi yg diperlukan ukt
melaksanakan kegiatan secara efektif & memberi dampak kelancaran
pd bidang lainnya.
Kegiatan Manajemen Administrasi Perkantoran
Kegiatan manajemen administrasi antara lain :
• Penyediaan informasi yg dibutuhkan ukt kepentingan manajemen.
• Melakukan pengasrsipan data sehingga mudah ukt diakses oleh yg
membutuhkan.
• Pengadministrasian seluruh kegiatan
• Menginventarisasi peralatan kantor
Tujuan Manajemen Administrasi Perkantoran
Tujuan manajemen perkantoran menurut GR Terry dalam bukunya yg
berjudul Office Management and Control, yaitu:
1. Membantu perusahaan memelihara persaingan.
2. Memberikan pekerjaan ketatausahaan yg cermat
3. Membuat catatan dgn biaya minimal
4. Memberikan semua keterangan yg lengkap & diperlukan siapa saja,
kapan & di mana hal itu diperlukan ukt pelaksanaan perusahaan secara
efisien
5. Memberikan catatan & laporan yg cukup dgn biaya serendahrendahnya.
Aspek (fungsi) Manajemen Administrasi Perkantoran
Dalam manajemen perkantoran terdapat berbagai fungsi yg meliputi
rangkaian aktivitas antara lain:
1. Pengendalian & pengawasan
2. Pengarahan & pengawasan
3. Pengarahan
4. Manajemen
5. Pengawasan
6. Perencanaan, pengendalian & pengorganisasian
7. Manajemen & pengarahan
8. Tata laksana/penyelenggaraan
9. Pelaksana secara efisien
Faktor-faktor Manajemen Administrasi Perkantoran menurut Edwin
Robinson
1. Persayaratan
2. Metode
3. pegawai
4. Material perlengkapan
Fungsi-fungsi Manajemen Administrasi Perkantoran yg terkait
menurut H.Mac Donald (office management)
1. Faktor-faktor fisik dalam kantor (Physical factor)
2. Biaya perkantoran (office costs)
3. Haluan atau kebijakan perkantoran (office policies)
4. Kepegawaian perkantoran (office personel)
5. Metode perkantoran (office methods)
6. Perlengkapan perkantoran (office equipment)
Cakupan bidang kerja dalam manajemen perkantoran oleh Charles O
Libbey
1. peralatan & mesin (appliance and machine)
2. perbekalan & alat tulis (supplies and stationery)
3. metode (methods)
4. tata warkat (records)
5. kontrol pejabat pimpinan (executive controls)
6. ruang perkantoran (office space)
7. komunikasi (communications)
8. kepegawaian kantor (office personnel)
9. perabotan danperlengkapan kantor (furniture and equipment)
Manajemen Administrasi Perkantoran menurut George R. Terry
Manajemen perkantoran adl perencanaan, pengendalian &
pengorganosaslan pekerjaan perkantoran, serta oenggerakan mereka
yg melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yg telah ditentukan.
Manajemen Administrasi Perkantoran menurut AWilliam Leffingwell
& Edwin Robinson
Manajemen Perkantoran dpt didefinisikan sebagai perencanaan,
pengendalian, & pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta
penggerakkan mereka yg melaksanakannya agar mencapai tujuantujuan yg telah ditentukan lbh dahulu.
Manajemen Administrasi Perkantoran menurut Millis Geoffrey
Manajemen kantor adl seni membimbing personil kantor dalam
menggunakan sarana yg sesuai dgn lingkungannya demi mencapai
tujuan yg ditetapkan
Dengan demikian, manajemen perkantoran merupakan rangkaian
aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur & menyusun),
mengarahkan (memberikan arah & petunjuk), mengawasi &
mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara
tertib sesuai tujuan mengenai sesuatu hal atau kegiatan. Hal atau
sasaran yg terkena oleh rangkaian kegiatan itu pd umumnya ialah
pekerjaan perkantoran (office work).
Manajemen Administrasi Perkantoran meliputi pekerjaan perkantoran
diantaranya:
1. menggandakan (duplicating)
2. mengirim surat (mailing)
3. mengetik (typing)
4. menghitung (calculating)
5. menyimpan warkat/arsip (filing)
6. menelepon (telephoning)
7. memeriksa (checking)
8. dan kegiatan lain.
PERANAN KANTOR
Setiap pekerjaan operatif untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu
organisasi tentu mempunyai segi ketata usahaan. Hal ini ditegaskan
oleh Littlefield dan Peterson ” Setiap pekerjaan dalam suatu organisasi
dewasa ini mempunyai segi-segi pekerjaan perkantoran atau pekerjaan
kertas. Dalam kebanyakan pekerjaan-pekerjaan segi ini hanyalah
sebagai akibat saja dari aktivitas pokok yang dapat berupa produksi,
penjualan, keuangan, pembelian, kepegawaian, teknik, atau salah satu
dari banyak pekerjaan lainnya. Walaupun demikian segi-segi
pekerjaan kertas itu harus diurus”. Peranan ketata usahaan untuk
menyediakan keterangan-keterangan bagi tindakan-tindakan kontrol
dari pimpinan artinya, tata usaha mempunyai peranan melancarkan
kehidupan dan perkembangan suatu organisasi dalam keseluruhannya
karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokumen..
Tiga pokok peranan kantor atau tata usaha yaitu :
1. Melayani pelaksanaan pekerjaan operasional guna membantu
pelaksanaan perkerjaan pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Menyediakan keterangan bagi pimpinan organisasi untuk membuat
keputusan atau membuat tindakan yang tepat.
3. Membantu melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi
secara keseluruhan.
Manfaat dari adanya ketata usahaan adalah :
1. Kelancaran pekerjaan kantor dan mencegah kemungkinan
kesalahan dalam pekerjaan.
2. Mengurangi keterlambatan atau hambatan.
3. Kontrol yang lebih baik terhadap pekerjaan.
4. Penghematan tenaga kerja dan biaya tata usaha.
5. Koordinasi berbagai seksi dan bagian dalam organisasi.
6. Kemudahan dalam melatih para pegawai tata usaha.
Untuk menjadi pekerja yang sukses dan mempunyai karir yang bagus
di kantor, memang dituntut untuk cerdas dan pintar. Akan tetapi selain
cerdas dan pintar, ada beberapa hal yang dapat menunjang kesuksesan
di kantor. Kesuksesan sendiri tidak datang begitu saja tanpa adanya
usaha kerja keras dan tentunya strategi-startegi yang tepat.
Jika ingin meraih sukses, ada baiknya menyusun beberapa strategistrategi berikut ini :
a. Pelajari peraturan jam kerja. Jika ingin mencapai kesuksesan dalam
karir buatlah disiplin waktu. Datanglah ke kantor tepat waktu, kalau
bisa datang minimal 15 menit sebelumnya. Beri waktu untuk rileks
sejenak sebelum memulai pekerjaan kantor.
b. Biasakan banyak bertanya. Orang yang malu bertanya akan sesat di
jalan. Pepatah tersebut memang benar makin banyak bertanya makin
banyak pula ilmu yang didapat. Jangan pernah sungkan untuk
bertanya sesuatu yang tidak ketahui kepada orang yang lebih
mengerti.
c. Bergaul supaya tidak terkucil. Pergaulan yang luas akan membuat
banyak memiliki rekan kerja. Tidak usah malu untuk bergaul dengan
semua rekan kerja, mulai dari bawahan maupun atasan. Hal ini pun
dapat membantu jika memiliki masalah mengenai pekerjaan.
d. Hindari politik kantor, apalagi bergosip. Untuk yang satu ini lebih
cocok ditujukan bagi yang memang suka bergosip. Hati-hati gosip pun
bisa membawa dalam bahaya. Usahakan tidak memihak kubu
manapun jika ada yang bersitegang.
e. Bersikap ramah. Selalu tersenyum dan ramah terhadap semua rekan
kerja baik bawahan maupun atasan. Tetapi hindari juga jangan sampai
terlalu SKSD (sok kenal sok dekat).
f. Selalu tampil percaya diri dengan segala suasana. Yakinlah kalau
bisa melakukan segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan kantor.
g. Selalu bertanya kepada diri sendiri apa yang bisa saya lakukan lebih
hari ini. Dengan adanya pertanyaan ini, memacu untuk lebih
berkreatifitas lagi. Anda pun menjadi lebih unggul dibandingkan
dengan teman-teman Anda di kantor.
h. Jangan pernah menunda-nunda pekerjaan Tuntaskanlah pekerjaan
yang memang seharusnya diselesaikan. Buang jauh pikiran
diselesaikan 'besok sajalah'.
Ada beberapa ciri kegiatan manajemen kantor atau pekerjaan kantor
yang membedakannya dengan kegiatan bidang-bidang lainya,
diantaranya:
1. Bersifat pelayanan (service) pada semua pihak atau orang.
2. Merembes dan dilaksanakan oleh semua pihak dalam organisasi.
3. Hasil akhirnya (output) berupa informasi.
4. Bersifat memudahkan.
5. Bersifat pengetikan dan penghitungan.
6. Dilakukan oleh semua pihak.
Download