Uploaded by User53114

Sistem Informasi

advertisement
TUGAS
SISTEM INFORMASI BISNIS
“PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN TEKNOLOGI
INFORMASI UNTUK BERSAING”
Oleh:
SRI MURTI IRFANI
NIM. 1901113805
Dosen :
Suryalena, S.sos, M.Si
PRODI ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahn-Nya serta telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kita,
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Sistem Informasi Bisnis ini, tak lupa
sholawat beriring salam semoga senantiasa tersampaikan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membagi ilmunya kepada umatnya.
Dengan disusunnya makalah
ini
yang
berjudul “Perusahaan
Yang
Menggunakan Teknologi Informasi Untuk Bersaing”, semoga dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca nantinya. Sehingga dapat membuka wawasan yang
luas tentang bagaimana bersaing dengan teknologi informasi di masa kini.
Kami ucapkan terima kasih atas bimbingan Ibu Suryalena S.sos, M.Si
selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Bisnis. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran saya
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini lebih lanjut. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi saya dan pembaca nantinya, amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Pekanbaru,30 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KataPengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi… ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang… .............................................................................................. 1
B. Tujuan… ........................................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah… ......................................................................................... 3
D. Manfaat… ......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi teknologi informasi… ........................................................................ 4
B. Perkembangan teknologi informasi… ............................................................. 4
C. Fungsi teknologi informasi...............................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
A.
Wal-Mart sebelum menggunakan Teknologi Informasi ........................... 6
B. Teknologi Informasi yang digunakan Wal-Mart ...................................... 7
C. Strategi keunggulan bersaing Wal-Mart ..................................................... 9
D. Wal-Mart setelah menggunakan Teknologi Informasi ............................ 12
E. Dampak penggunaan Teknologi Informasi bagi Wal-Mart ................... 15
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi informasi (Information Technology) biasa disingkat TI, IT
atau infotech. Dalam Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2 mendefinisikan
teknologi informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk di dalamnya
jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis atau usaha.
Menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
membantu manusia bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan
perangkat lunak) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirim informasi.
Sementara Williams dan Sawyer (2003), mengungkapkan bahwa teknologi informasi
adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur
komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dari definisi di atas, nampak bahwa teknologi informasi tidak hanya terbatas
pada teknologi komputer, tetapi juga termasuk teknologi telekomunikasi.
Teknologi komputer merupakan teknologi yang berhubungan dengan perangkat
komputer seperti printer, pembaca sidik jari, CD-ROM, prosesor, disk, dan lain-lain.
Komputer merupakan mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk keperluan
pengolahan data apa saja menjadi informasi yang berguna. Hal ini dimungkinkan
karena komputer dapat dikendalikan oleh program yang terdiri atas sederetan
instruksi. Komputer akan bertindak sesuai instruksi yang diterimanya dari program.
Dengan kata lain komputer akan bertindak sesuai keinginan pembuat program.
Teknologi komunikasi atau telekomunikasi merupakan teknologi komunikasi
jarak jauh. Dikatakan sebelumnya bahwa teknologi informasi merupakan
konvergensi antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi, saat ini
teknologi telekomunikasi yang disebutkan di atas telah dapat digunakan untuk
menghubungkan sejumlah komputer. Sehingga beberapa komputer dapat
berkomunikasi satu sama lain dengan mudah. Inilah makna dari kata “konvergensi”
di atas.
Bagi dunia bisnis, saat ini telah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi
yang sudah pesat. Teknologi juga memudahkan untuk berkomunikasi kepada
sesama. Dengan teknologi yang berkembang secara pesat ini banyak pelaku bisnis
memanfaatkannya. Manfaat teknologi informasi ini bukan hanya digunakan oleh
pembisnis saja melainkan semua orang bisa menggunkannya.
Peran Sistem Informasi akan lebih terasa bagi perusahaan-perusahaan besar.
Bagi perusahaan-perusahaan besar, kebutuhan untuk mengumpulkan data dan
informasi secara skala besar dan dalam waktu yang cepat lebih dirasakan
kepentinganya berbanding dengan perusahaan-perusahaan menengah apalagi kecil.
Contoh perusahaan yang sukses menggunakan sistem informasi (E – Commerce)
adalah Wal-Mart. Istilah e - commerce sendiri diartikan secara sempit sebagai
transaksi jual beli produk, jasa dan informasi antar mitra bisnis lewat jaringan
komputer, termasuk internet. Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di dunia,
yang didirikan pada tahun 1962 di Bentoville, Arkansas, Amerika Serikat. Berbekal
tujuan memberi harga murah bagi konsumen setiap hari, WalMart menjual berbagai
produk dari berbagai pemasok maupun produk-produk label pribadinya sendiri. WalMart memiliki teknologi informasi yang lebih maju dibanding pesaingnya, seperti
jaringan satelit global untuk pemesanan dan pengisian barang secara online dan
RFID ( Radio Frequency Identification ) yang mempermudah pelacakan produk,
distribusi dan produksi, mesin kasir yang canggih serta layanan transaksi online.
Wal-Mart memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan logistik, kerjasama
dengan pemasok, layanan konsumen dan proses transaksi.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
a.
Bagaimana Kondisi Perusahaan sebelum menggunakan Teknologi
Informasi ?
b.
Apa bentuk Teknologi Informasi yang digunakan perusahaan tersebut ?
c.
Apa strategi keunggulan bersaing perusahaan tersebut ?
d.
Bagaimana kondisi perusahaan setelah menggunakan teknologi informasi ?
e.
Apa dampak penggunaan teknologi informasi dalam keunggulan bersaing bagi
perusahaan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a.
Untuk mengetahui Kondisi Perusahaan sebelum menggunakan Teknologi
Informasi
b.
Untuk mengetahui bentuk Teknologi Informasi yang digunakan perusahaan
c.
Untuk mengetahui strategi keunggulan bersaing perusahaan
d.
Untuk mengetahui kondisi perusahaan setelah menggunakan teknologi informasi
e.
Untuk mengetahui dampak penggunaan teknologi informasi dalam keunggulan
bersaing bagi perusahaan
D. Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a.
Dapat menjadi literature bagi pembaca terkait tekonologi informasi pada sebuah
perusahaan yang pada makalah ini mengambil Walmart sebagai objek pembahasan
b.
Dapat menambah wawasan pembaca terkait teknologi informasi Walmart
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Teknologi Informasi
Kemunculan Teknologi Informasi (TI) dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan secara cepat, tepat dan
akurat, sehingga akhirnya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Haag dan
Keen (dalam Kadir, 2005, hlm. 2) menyatakan bahwa “Teknologi Informasi
adalah seperangkat alat yang membantu Anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi”.
TI telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Tidak hanya membantu
bekerja dan melakukan tugas-tugas yang berkecimpung dalam dunia komputer
saja, tetapi telah berkembang dalam bidang lainnya, seperti sains, perbankan,
perpustakaan, teknik dan lain sebagainya. Setiawan (2009, hlm. 2) menyatakan
bahwa :
“Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, meliputi memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas. Peran yang dapat diberikan oleh TI ini adalah mendapatkan informasi
untuk kehidupan pribadi, kelompok dan asosiasi profesi”
Pada dasarnya TI ditujukan untuk memudahkan kehidupan manusia. TI
banyak digunakan untuk pengelolaan pekerjaan karena efektivitasnya yang
mampu mempercepat kinerja. Kecepatan kinerja pada akhirnya akan
mempermudah pertukaran informasi dan penyebaran pengetahuan menjadi lebih
cepat. Kemajuan yang paling terlihat pada layanan perpustakaan adalah
penggunaan TI dalam proses pengolahan data menjadi informasi.
B. Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembangan Teknoligi informasi (TI) yang begitu pesat menerapkan
cara-cara yang lebih efisien untuk kehidupan manusia seperti produksi, distribusi,
dan komunikasi. Setiawan (2009, hlm. 15) menyatakan bahwa :
“Perkembangan TI didasarkan pada kebutuhan untuk berinteraksi, mulai
dari gambar, huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan
internet. Maka perkembangan TI dalam kehidupan manusia sebenarnya seiring
dengan peradaban manusia itu sendiri”.
Salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih
cepat adalah karena perkembangan TI yang begitu pesat. Penggabungan antara
teknologi komputer dengan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi TI
yang menyebabkan percepatan penyebaran data atau informasi. Data atau
informasi yang pada jaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk
diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia, saat ini dapat dilakukan dalam
hitungan detik.
Kelahiran dan perkembangan pesat TI menimbulkan revolusi cukup besar
dalam kehidupan manusia. Indrajit (2005, hlm. 1) mengemukakan bahwa ada
empat periode atau era perkembangan TI, yang dimulai dari pertama kali
diketemukannya komputer hingga saat ini, yaitu era komputerisasi, era teknologi
informasi, era sistem informasi, dan era globalisasi informasi. TI telah banyak
dimanfaatkan oleh berbagai lembaga termasuk berbagai jenis perpustakaan.
C. Fungsi Teknologi Informasi
Ada enam fungsi dari teknologi informasi, di antaranya sebagai berikut:
1.
Menangkap (Capture) Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput.
Misalnya, menerima inputan dari mic,keyboard, scanner, dan lain-lain.
2.
Mengolah (Processing) Mengolah atau memroses data masukkan yang
diterima untuk menjadi informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat
berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
3.
Menghasilkan
(Generating) Menghasilkan
atau
mengorganisasikan
informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan yang dapat dimengerti
oleh orang lain. Misalnya seperti, laporan, tabel, grafik, dan gambar.
4.
Menyimpan (Storage) Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam
suatu media yang dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah
menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain.
5.
Mencari Kembali (Retrival)Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi
atau menyalin data dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari
data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya.
BAB III
WALMART
A. Wal-Mart sebelum menggunakan Teknologi Informasi
Wal-Mart didirikan oleh Sam Walton pada tanggal 29 Maret 1918.
Perusahaan yang berpusat di Bentonville, Arkansas, AS ini bergerak dalam sektor
atau jenis industri ritel, toko diskon, supermarket atau toko berskala kecil.
Pemasukan yang terkini ialah 404,16 miliar dolar AS. Sementara pendapatan
bersihnya mencapa jumlah fantastis: US$ 13,59 miliar. Tak heran karena
perusahaan ini mempekerjakan 2.100.000 orang karyawan.
Di tahun 1962, ia memulai fenomena Wal-Mart dengan membuka tokonya
yang pertama. Dalam 5 tahun setelah itu, ia bekerja sangat keras dan berhasil
membuka 24 toko di Arkansas saja. Semua toko ini sangat berperan dalam
membantu Wal-Mart mencapai masa keemasan dengan meraih laba yang
fantastis. Tak kurang 12,6 juta dollar sanggup dihasilkanWal-Mart saat itu.
Tahun 1969, toko-toko Wal-Mart berubah secara resmi menjadi Wal-Mart
Stores Inc. Dekade 1970-an menjadi saksi pertumbuhan yang begitu tinggi dalam
sejarah Wal-Mart. Di tahun 1971, Wal-Mart memulai sebuah upaya ekspansi
dengan membuka kantor pusat yang besar di Bentonville, Arkansas. Sepanjang
dekade itu pula, jumlah karyawan Wal-Mart menjadi saksi betapa tingginya
pertambahan jumlah karyawan dan kenaikan laba bersih. Penjualan meningkat
hingga 44,2 juta dollar AS yang membuat banyak entrepreneur merasa tersihir
dengan potensi besar dunia ritel.
Dua tahun paling penting dalam sejarah Wal-Mart ialah 1971 dan 1975.
Di bulan Mei 1971, saham Wal-Mart mengalami split 100% dan harga pasaran
secara mengejutkan mencapai 47 dollar per lembar.
Sementara di tahun 1975, Wal-Mart sukses mencetak angka penjualan
340,3 juta dollar AS. Ekspansi perusahaan ini membuahkan 7500 kemitraan dan
sudah mendirikan 125 toko yang berjalan dengan sukses.
Tahun 1977, terjadi takeover besar-besaran di Wal-Mart dan perusahaan
mengakuisisi Hutcheson Shoe Company dan juga memperkenalkan sebuah
cabang farmasinya yang dinamai Wal-Mart pharmacy
Di akhir dekade tersebut, Wal-Mart menjelma menjadi raksasa dalam
dunia ritel AS. Turnovermencapai lebih dari 1,248 miliar dollar AS dalam
penjualan dan 276 toko yang dikelola secara efisien oleh 21.000 mitra. Dua
dekade 1980-an dan 1990-an menjadi momen transformasi jaringan ritel raksasa
ini dalam bisnis global. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan, baik dalam
aspek ukuran dan pendapatan moneternya, aspek operasional juga makin
menanjak.
Di tahun 1983, klub Sam pertama dibuka dan menduduki peringkat teratas
di antara jaringan toko ritel oleh Majalah Forbes.
Di tahun 1998, pusat penjualan terbesar pertama Wal-Mart diluncurkan
dan dibuka untuk umum yang kemudian dikenal menjadi toko konvensional di
banyak wilayah dan negara di sekuruh dunia.
Di akhir dekade 1980-an, Wal-Mart meluncurkan jaringan toko yang
masif bahkan hingga mencapai 1.402 toko dan memiliki klub-klub yang
merangsang penjualan hingga nilai 26 miliar dollar lebih.
Ide dan upaya Walton membuat Wal-Mart menjadi salah satu perusahaan
yang sudah berhasil mengubah dunia bisnis global. Ide toko ritel, toko diskon dan
toko super yang ia gagas sudah mengubah dunia belanja dan konsumen. Kini
perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 2,1 orang mitra dan karyawan
langsungnya. Toko-toko Wal-Mart melayani lebih dari 176 juta konsumen di
seluruh dunia per tahun.
Sam Walton dan Wal-Mart sudah memberikan banyak contoh pada kita
bagaimana cara memelihara nilai dan juga mengelola dan mempertahankan
pertumbuhan dan keberhasilan yang diharapkan akan selalu tercapai. Sam Walton
meninggal tanggal 5 April 1992.
B. Teknologi Informasi yang digunakan Wal-Mart
Berikut ini beberapa inovasi di bidang teknologi informasi yang telah
diimplementasikan oleh Wal-Mart.
1. Pelopor Penggunaan RFID
Wal-Mart merupakan pelopor di bidang penggunaan teknologi Radio
Frequency Indentification (RFID) pada tahun 2005, di mana teknologi
ini memungkinkan dilakukannya identifikasi dan pelacakan barang di
sepanjang
supply
chain
secara otomatis. Wal-Mart mensyaratkan
pemasoknya untuk menggunakan RFID tag pada dus-dus yang mereka kirim
ke kantor pusat distribusi dan toko-toko Wal-Mart. RFID merupakan
metode yang digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak
jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau
transponder. Bagi dunia
mempermudah
dan
ritel,
adanya
teknologi
mempercepat perhitungan
RFID
ini
inventori.
sangat
Dengan
menggunakan teknologi RFID ini, gelombang radio disinarkan ke seluruh
lantai Supermarket, sehingga dalam waktu cepat semua kode produk
terkirim ke computer. Penggunaan RFID juga
mempermudah para
karyawan dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatkan kepuasan
pelanggan, sehingga karyawan bisa mencari sebuah produk yang diinginkan
konsumen dalam waktu singkat. Teknologi ini diyakini memiliki banyak
kelebihan dibandingkan barcode, karena dengan RFID, karyawan ritel dapat
menginformasikan dengan tepat di mana sebuah item berada.
2. Penggunaan Sistem Point of Sale dalam Supply Chain
Dalam mengendalikan persediaan sekaligus untuk mengurangi biaya,
Wal-Mart menggunakan sistem point of sale di mana data terhubung antara
kantor pusat dengan toko-toko Wal-Mart serta para pemasok. Ketika
persediaan barang di toko habis, kantor pusat akan langsung melakukan
pemesanan kepada pemasok sesuai dengan data point of sale. Barang-barang
akan dikirim ke toko-toko ataupun ke pusat-pusat distribusi untuk dilakukan
pengemasan ulang ataupun pengecekan barang. Setiap kotak/dus barang
yang ada di pusat distribusi memiliki kode, sehingga lokasi dan
pergerakannya dapat dilacak saat barang disimpan dan dikirimkan ke tokotoko. Barang ini bergerak keluar masuk gudang di atas conveyor belt
yang dilengkapi dengan sinar laser yang dapat membaca kode barang
sehingga penempatannya tepat ke dalam truk pengangkut. Ketika barang
dari pusat distribusi sampai di toko, barang yang masuk dan keluar
(terjual) akan terekam dan data tersebut akan diterima Kantor Pusat
Wal-Mart. Pembayaran kepada para pemasok dilakukan secara online.
Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi dan adanya satelit, diharapkan
barang akan selalu tersedia tetapi juga tidak menumpuk di gudang yang
tentunya akan menimbulkan tambahan biaya maupun adanya resiko
kerusakan. Wal-Mart juga sangat selektif dalam memilih pemasoknya, baik
atas kualitas maupun harga, dan pesanan dilakukan tanpa melalui perantara
sehingga akan meminimalkan biaya.
3. Aplikasi “Scan and Go”
Berbagai inovasi terus dilakukan oleh Wal-Mart untuk memberikan
kepuasan pada pelanggan. Pada tahun 2012, Wal-Mart meluncurkan aplikasi
“Scan and Go” yang memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran hanya
dengan menggunakan iphone. Pelanggan menandai produk yang dipilih lalu
meletakkannya dalam tas belanja, sementara informasi tandai diteruskan ke
sistem pengecekan. Ketika tiba di kasir, aplikasi di i-phone akan
memberitahukan produk yang telah dipilih dan berapa jumlah yang harus
dibayar. Namun sayangnya aplikasi ini tidak terlalu mendapat respon dari
konsumen.
4. Kontrol ketat atas biaya penggunaan energi
Wal-Mart menggunakan sistem informasi managemen terpusat untuk
mengontrol kondisi terkait pencahayaan dan suhu udara di setiap tokonya,
yang terhubung dengan kantor pusat, sehingga sistem ini dapat
meminimalisasi adanya pemborosan.
C. Strategi keunggulan bersaing Wal-Mart
Dalam menjalankan bisnisnya, walmart juga telah memanfaatkan
penggunaan TI. Berikut strategi dasar penggunaan TI yang dilakukan oleh
walmart :
1.
Strategi Kepemimpinan Biaya dan Diferensiasi
Walmart sangat yakin bahwa komputer sangat penting untuk mengelola
pertumbuhan dan menekan struktur biaya. Walmart membangun jaringan
satelit canggih yang menghubungkan point of sales di semua tokonya.
Jaringan tersebut didesain untuk memberi para manajer dan bagian penjualan
terkait informasi status penjualan serta persediaan yang paling baru agar dapat
meningkatkan
pemebelian
produk.
Selanjutnya,
Walmart
mulai
menggunakan efisiensi operasional atas sistem informasi semacam itu untuk
menawarkan produk dan layanan berbiaya lebih rendah dan berkualitas lebih
baik, serta melakukan diferensiasi atas dirinya dari para pesaingnya.
2.
Strategi Inovasi
Walmart melakukan strategi inovasi dengan membuat perubahan radikal
atas proses bisnis dengan TI secara dramatis sehingga akan memangkas
biaya, meningkatkan kualitas, efisensi, layanan pelanggan dan memangkas
waktu ke pasar. Walmart memiliki pusat-pusat distribusi yang berlokasi
strategis di daerah-daerah niaga di seluruh AS, paling jauh jaraknya sekitar
350 mil (atau satu hari berkendaraan) dari toko-toko yang mereka layani. Tiap
barang yang ada di pusat distribusi mereka dipasangi kode komputer, dan
sebuah komputer melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang, saat
barang tersbut disimpan dan dikirmkan. Semua barang ini bergerak keluar
masuk gudang di atas conveyor belt sepanjang 8,5 mil yang dituntun oleh
sinar laser yang dapat membaca kode di tiap kotak dan mengirimnya ke truk
yang benar.
Mereka menyimpan lebih dari 80.000 barang di toko-toko dan gudang
mereka secara langsung melengkapinya dengan 85% dari inventory,
dibandingkan dengan hanya 50%-65% dari pesaing mereka. Hasilnya adalah
waktu yang dibutuhkan sejak pemesanan lewat komputer dikirim oleh
pengelola toko sampai dengan penerimaan barang, hanya sekitar 2 hari di
bandingkan dengan 5-6 hari oleh para pesaing mereka. Penghematan waktu
dan fleksibilitas sistem ini menimbulkan penghematan biaya yang membuat
investasi sistem ini menjadi investasi yang menguntungkan. Biaya Walmart
dalam mengirimkan barang ke toko mereka lebih rendah dari 3% sedangkan
para pesaingnya antara 4.5%-5%. Jadi, jika mereka menjual suatu barang
dengan harga eceran yang sama, maka Walmart akan mendapat keuntungan
2.5% lebih banyak daripada para pesaingnya.
Walmart menggunakan AI untuk mengubah data mentah menjadi data
berguna. Walmart mengonsolidasikan rincian penjualan dari 3000 toko.
Hasilnya memungkinkan Walmart untuk memprediksi penjualan setiap
produk di setiap toko dengan keakuratan yang sangat tinggi, yang kemudian
menghasilkan penghematan besar dalam persediaan dan hasil maksimum dari
pengeluaran promosi.
Pada tahun 2005 Walmart mengembangkan sistem RFID (radio frequency
identify) untuk menggantikan bar code. Tag RIFD berisi chip yang disertai
informasi. Bar code hanya memberikan informasi produk untuk retailer saja
seperti Walmart, sedangkan RFID memberikan informasi tentang persediaan
suatu produk baik kepada retailer maupun kepada supplier, selain itu RFID
juga menginformasikan keberadaan suatu produk dalam rangkaian supply
chain. Dengan informasi tersebut, supplier tahu kapan mereka harus mengisi
ulang kembali produk mereka di toko. Penggunaan RFID dapat meningkatkan
efisiensi suppy chain, mengurangi kosongnya persediaan suatu produk
tertentu, mencegah pencurian dan pemalsuan barang.
3.
Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan yang digunakan Walmart adalah menggunakan TI
untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global. Walmart bisa
mendapatkan suatu informasi setiap waktu dengan cepat, baik secara
keseluruhan maupun secara terperinci, berkat sistem informasi mereka yang
baik. Sistem satelit global yang mereka gunakan juga memungkinkan para
eksekutif untuk melakukan kunjungan ke toko-toko atau pusat-pusat
distribusi, jika ada hal penting yang ingin mereka sampaikan.
4.
Strategi Persekutuan
Perusahaan-perusahaan seperti Walmart mulai memperluas jaringan
mereka ke para pelanggan dan pemasok mereka, agar dapat membangun
sistem pengisian persedian secara berlanjut yang akan mengamankan bisnis
mereka. Kondisi ini menciptakan sistem informasi antarperusahaan dengan
internet yang menghubungkan proses bisnis sebuah perusahaan dengan
pelanggan dan pemasoknya, yang menghasilkan sistem bisnis yang akan
membentuk persekutuan baru bisnis. Hubungan e-bussiness yang bahkan
lebih kuat dibentuk melalui sistem pengisian persediaan tanpa stok seperti
yang dilakukan antara Walmart dan P&G. Di sistem itu, P&G secara otomatis
akan mengisi stok Walmart atas berbagai produk dari P&G.
5.
Strategi Barriers to entry
Walmart melakukan investasi besar-besaran dalam sistem komputer yang
lebih baik agar mereka bisa melacak penjualan, barang, dan inventaris,
terutama untuk transaksi setiap toko. Mereka juga melakukan investasi dalam
sistem satelit yang merupakan salah satu competitive advantage mereka yang
paling besar. Dengan sistem satelit ini, mereka semakin cepat mendapatkan
informasi sehingga dapat ditindaklanjuti dengan cepat. Mereka telah
menghabiskan hampir $700 juta dalam membangun sistem komputer dan
satelit ini. Namun hasilnya sepadan dengan jumlah yang mereka keluarkan.
Teknologi informasilah yang membantu para manajer toko memahami arah
kerja mereka. Database mereka merupakan yang terbesar di dunia yang
dimiliki oleh pihak sipil. Hal ini merupakan penghalang bagi mereka yang
mencoba untuk masuk dalam industri ini, karena biaya yang harus mereka
keluarkan untuk bisa bersaing dengan Walmart bukanlah jumlah yang kecil.
D. Wal-Mart setelah menggunakan Teknologi Informasi
Bermula dari pengalamannya bekerja bertahun-tahun pada perusahaan
ritel Sears Robuck dan JC Penney, Walton memulai langkah bisnisnya. Dia
membeli sebuah waralaba dan penyewaan di kawasan Pelabuhan Ben Franklin,
Arkansas, yakni jaringan penjualan dari peritel lokal Butler Brother pada 1945.
Hanya butuh tiga tahun, Walton mampu meningkatkan penjualan tahunan
dari USD80.000 menjadi USD- 225.000. Naluri bisnis yang jenius telah
memotivasi Walton untuk semakin mengembangkan jaringan bisnisnya. Hal itu
dilakukannya saat membeli pusat perbelanjaan milik peritel Luther E Harrison di
kawasan Bentonville, Arkansas, lima tahun kemudian (1950).
Sejak itulah, Walton mulai menamai jaringan pusat perbelanjaannya
dengan sebutan Walton's 5&10. Sebagai pebisnis berbakat, Walton betul-betul
mampu membuktikan kapasitasnya dalam mengambil putusan bisnis yang
menentukan. Dengan begitu, Walton dapat meningkatkan daya ekspansi roda
bisnisnya.Hal ini dibuktikan Walton ketika tepat pada 1962, mampu mendirikan
11 jejaring bisnis ritelnya.
Jumlah jejaring bisnisnya semakin bertambah pada 1967, yakni menjadi
24 pusat perbelanjaan di seluruh negara bagian Arkansas. Perluasan ini
menyumbangkan tingkat penjualan tahunan Walton's 5&10 menjadi USD12,6
juta. Untuk lebih memperkuat citra jejaring bisnisnya, Walton mengubah nama
Walton's 5&10 menjadi Wal-Mart pada 1967.
Perubahan ini tidak terlepas dari peran Bob Gogle, sang tangan kanan
kepercayaan Walton dalam menjalankan bisnis ritelnya. Gogle mengusulkan
penamaan dengan keyakinan bahwa ritel Walton akan mampu menjadi jaringan
bisnis ritel yang kukuh. Ekspansi bisnis Walton semakin masif ketika pada 1968,
Wal-Mart memperluas jejaring bisnisnya di luar wilayah negara bagian Arkansas,
yakni Sikeston, Missouri, dan Claremore dalam wilayah negara bagian Oklahoma.
Ekspansi ini menambah jejaring bisnis pusat perbelanjaannya hingga 78
pusat perbelanjaan terhitung tahun 1974. Perkembangan teknologi selanjutnya
cukup membantu perluasan bisnis Wal-Mart. Sebab dengan komputerisasi di
berbagai pusat perbelanjaannya, tingkat penjualan Wal-Mart naik dari USD167,5
juta menjadi USD479 juta.
Selain itu, jumlah pusat perbelanjaannya juga bertambah banyak menjadi
153 buah. Bahkan, jumlahnya terus melonjak pesat menjadi 330 pusat belanja
dengan tingkat penjualan USD1,2 miliar pada 1980. Lonjakan jumlah pusat
perbelanjaan Wal-Mart meningkat lebih pesat lagi pada 1985 dan 1990.
Pada masingmasing tahun, pusat perbelanjaan Wal-Mart tercatat mencapai
1.114 pusat perbelanjaan dengan nilai penjualan USD6,4 miliar dan 1.528 pusat
pertokoan dengan nilai penjualan USD25,8 miliar. Namun,sejarah bisnis WalMart tidak selalu bertumpu pada sistem pertumbuhan organik,sebab langkah
bisnis nonorganik seperti mengakuisisi menjadi bagian sejarah pertumbuhannya.
Langkah ini misalnya, dilakukan pertama kali oleh Wal-Mart ketika
mengakuisisi jejaring perbelanjaan ritel Mohr- Value yang berlokasi di kawasan
Michigan dan Illinois. Setahun kemudian, perusahaan ritel Hutcheson Shoe
Company juga diakuisisinya. Kebijakan akuisisi terus dijalankan Wal-Mart
seiring ekspansi secara organik.
Pada tahun 1980 misalnya, Wal-Mart kembali mengakuisisi Kuhn's Big
K, yang memiliki 92 pusat perbelanjaan di dua negara bagian,Georgia dan South
Carolina. Namun pada saat yang sama, Wal- Mart juga berekspansi ke pasar
Florida dan Nebraska.
Selainitu,selainmenyediakan
barang-barang
kebutuhan
pokok
konsumen,Wal-Mart juga telah melakukan berbagai inovasi penyediaan produkproduk kebutuhan pokok konsumen. Pada 1978 misalnya, Wal-Mart membidik
pasar penjualan obat-obatan, pusat layanan mobil, dan barangbarang perhiasan.
Inovasi ini terus berlanjut ketika Wal-Mart juga untuk pertama kalinya
memperkenalkan konsep Wal-Mart Supercenter di Washington, Missouri. Konsep
ini memadukan antara layanan belanja berdiskon, pusat penjualan bahan bakar
minyak, pusat optik, studio lukis, pemotretan, layanan perbankan, telepon seluler,
salon perawatan rambut dan kuku, penyewaan video film, bahkan layanan gerai
makanan ringan.
Pertumbuhan Wal-Mart makin hari makin luar biasa. Pada 1989, WalMart telah cukup mendominasi pasar penjualan kebutuhan konsumen di hampir
26 negara bagian AS, termasuk Michigan, West Virginia, dan Wyoming. Bahkan
menginjak 1990,Wal- Mart juga merangsek pasar California,Nevada,North
Dakota, Pennsylvania,South Dakota, dan Utah. Pasar luar negeri juga dibidik WalMart.
Dimulai dengan dimasukinya pasar Mexico dengan membuka pertokoan
Wal-Mart di kawasan Mexico City pada 1991. Hal ini terus berlanjut dengan
dibukanya pertokoan Wal-Mart di Hong Kong dan Kanada pada 1994. Bahkan,
untuk mengukuhkan jejaring bisnisnya, Wal-Mart mengakuisisi 122 pertokoan
Woolco dan PACE yang memiliki 91 gudang penyimpanan barang dari Kmart di
Kanada.
Ekspansi bisnis ke luar negeri semakin intensif dilakukan Wal-Mart.Pada
1995,Wal- Mart kembali membuka jaring pertokoannya di negara Argentina dan
Brasil. Begitu juga di Asia dengan membentuk perusahaan patungan dengan
perusahaan ritel lokal pada 1998, setelah dua tahun sebelumnya Wal-Mart gagal
memasuki pasar ritel Korea akibat ketatnya persaingan sesama perusahaan ritel.
Bahkan ketika memasuki Inggris pada 1999,Wal-Mart cukup luar biasa
untuk segera menguasai pasar dengan mengakuisisi ASDA Group Plc yang
memiliki 229 pusat perbelanjaan. Pelan tapi pasti, dengan kinerja bisnis yang luar
biasa, Wal-Mart terus merangkak menjadi perusahaan yang benar-benar
menggurita.
Pengakuan atas dominasinya terus mengalir dari berbagai institusi, bahkan
para kompetitornya sendiri. Pada tahun 2005 misalnya, majalah pemeringkat
Fortune menempatkan Wal- Mart dalam posisi kelima dari seluruh perusahaan
terkemuka global.
Bahkan pada 2003-2004, berturutturut Wal-Mart menempati posisi teratas
dari seluruh perusahaan di AS yang ratarata memiliki pasar luas di seluruh dunia.
E. Dampak penggunaan Teknologi Informasi bagi Wal-Mart
Walmart sangat unggul dan menonjol mengenai harga yang rendah dan
pilihan barang yang banyak dan merupakan merek dari perusahaan terkenal.
Selain itu, Walmart juga mempunyai label privat yang mengungguli produk
nasional seperti makanan anjing Ol’Roy yang mengungguli merek Nestle dan
produk-produk Sam Choice yang mengungguli produk nasional lainnya. Walmart
adalah perusahaan retail terbesar didunia. Bahkan perusahaan Walmart lebih besar
dibandingkan dengan pesaingnya di US yaitu Sears Roebuck, K-Mart, JC Penney
dan Nordstrom. Walmart mengoperasikan sebanyak 3.500 toko diskon. Walmart
juga menjual produknya di internet melalui website walmart.com.
Dengan seringnya diskon yang diadakan Walmart dan kemampuan
menyeleksi produk dengan harga terendah yang dapat ditawarkan pemasok,
membuat Walmart tetap bertahan walau dalam krisis global yang menimpa
Amerika kemarin. Walmart juga sangat ramah dalam pelayanan kepada konsumen
yang merupakan nilai tambah sehingga pelanggan akan merasa puas dan nyaman
untuk kembali berbelanja di Walmart. Walmart juga unggul dalam kerjasama
dengan perusahaan lain. Seperti kerjasama dengan P&G dalam hal RFID.
McDonalds, Mary Kate and Ashley Olsen yang menjual baju-baju dengan merek
mereka, Con Agra yang membuat produk-produk untuk Walmart dan ini dapat
memangkas biaya operasional Walmart.
Dengan sistem yang terkomputerisasi dan melalui satelit, Walmart dapat
mengontrol pergudangan dan persediaan mereka. Sehingga Walmart akan dengan
cepat tanggap untuk memesan persediaan melalui internet kepada pemasok. Maka
dari itu, Walmart tidak akan pernah kehabisan stok namun juga tidak ada stok
yang menumpuk. Hal ini merupakan keunggulan bagi Walmart dibandingkan
dengan para pesaingnya.
Hasil dari Keunggulan Komparatif Walmart, dengan berbagai keunggulan
kompetitif di atas, Walmart menjadi perusahaan retail nomor satu di dunia yang
mempunyai cabang dan pasar diberbagai negara. Walmart juga berhasil
memperkecil biaya persediaan dengan sistem supply chain-nya namun
mempunyai tingkat penjualan yang tinggi. Walmart juga tercatat sebagai
perusahaan dengan pendapatan miliaran dolar.
Dalam pemesanan dan distrubsi, Walmart sangat selektif terhadap harga
dari pemasoknya. Walmart juga tidak memakai perantara dalam pemesanan
barang dan distribusinya. Hal ini untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.
Walmart memesan barang pada pemasoknya melalui internet dan akan tiba dalam
waktu dua hari dari pemesanan.
Manajemen Walmart menggunakan point of sale dalam mengendalikan
per-sediaannya.
Walmart
menghubungkan
data
antara
perusahaan
pusat/manajemen dengan toko-toko retailnya dan supplier. Setiap toko retail
kehabisan barang, manajemen akan langsung memesan kepada pemasok sesuai
dengan data point of sales.Kemudian, Walmart akan mengirimkan barang ke
pusat distribusi untuk dilakukan kemas ulang (untuk barang impor) ataupun
dilakukan cek barang. Ada 40 pusat distribusi dan masing-masing pusat distribusi
akan dibagikan barang yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah barang yang
diterima dan dikelola.
Tiap barang yang ada di pusat distribusi Walmart dipasangi kode
komputer, dan sebuah komputer melacak lokasi dan pergerakan tiap kotak barang
saat barang tersebut disimpan dan dikirimkan ke toko-toko retailnya. Semua
barang ini bergerak keluar masuk gudang di atas conveyor belt sepanjang 8,5 mil
yang dituntun oleh sinar laser yang dapat membaca kode di tiap kotak dan
mengirimkan ke truk yang benar.
Setelah barang tiba di toko, secara kompeterisasi pula barang yang masuk
dan keluar, terjual ter ekam dan terhubung pada manajemen Walmart.
Pembayaran kepada pemasok juga dilakukan dengan online. Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah kekosongan persediaan, kelebihan persediaan,
kecurangan pada pusat distribusi dan toko retail seperti pencurian, pengurangan
barang/persediaan, dan keakuratan data dari toko retail dan supplier.Walmart juga
menawarkan bagi hasil kepada para karyawannya sebagai imbalan atas loyalitas
dan pengadian mereka. Dengan menggunakan rumus dari pertumbuhan laba,
Walmart memberikan kontribusi persentase dari upah setiap karyawan yang
berhak atas bagi hasil, yang dapat diambil karyawan, saat mereka meninggalkan
perusahaan, baik berupa uang ataupun saham Walmart. Dengan begitu, karyawan
akan merasa memiliki Walmart dan hal ini akan mencegah pencurian di toko.
BAB IV
PENUTUP
Simpulan
Berbagai strategi telah dijalankan oleh Wal-Mart untuk dapat menempati
posisinya saat ini, sebagai salah satu perusahaan retail terbesar di dunia. Penggunaan
teknologi informasi sangat membantu Wal-Mart dalam menjalankan proses bisnisnya
tersebut. Penggunaan teknologi informasi tersebut juga telah meningkatkan kepuasan
bagi pelanggan, baik dalam hal kelengkapan barang, pelayanan yang cepat maupun
harga yang sangat bersaing, bahkan jauh lebih murah dibanding kompetitornya. Selain
itu, Wal-Mart terus berusaha melahirkan berbagai inovasi yang mendukung
keberlangsungan usahanya, agar terus dapat melampaui para pesaingnya. Tampaknya
Wal-Mart sangat menyadari bahwa penggunaan teknologi informasi adalah salah satu
kunci utama untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
Sutabri Tata, dan Napitupulu Darmawan, 2018. Sistem Informasi Bisnis. Yogyakarta :
Penerbit Andi,Universitas MH.Thamrin.
Herlina dkk. “Tugas Perencanaan Sistem Informasi Strategis (Walmart).” (online).
(Diakses dari http://walmart-team-si71.blogspot.com/2012/11/tugas-1-strategi-bisniswalmart.html pada tanggal 28 November 2012).
Unknown. “3 (TIGA) PORTAL BISNIS DI DUNIA.” (online). (Diakses dari
http://zubaenakodrat.blogspot.com/2016/03/3-tiga-portal-bisnis-di-dunia.html pada
tanggal 19 Maret 2016).
Download