Uploaded by User52760

Fotosintesis dan pemansan global

advertisement
BAHASAN ILMIAH
FOTOSINTESIS DAN PEMANSAN GLOBAL
Disusun untuk memenuhi tugas Biologi Umum
Disusun oleh :
Siti aliyah
331910117
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI
2020
Energi cahaya diubah menjadi
A. Fotosintesis
Fotosintesis
adalah
proses
energi kimia oleh pigmen fotosintesis
sintesis karbohidrat dari bahan bahan
yang terdapat pada membran interna
anorganik
atau tilakoid.
(CO2 dan
H2O)
pada
Pigmen fotosintesis
tumbuhan berpigmen, yaitu klorofil
yang
dengan bantuan sinar matahari. Selain
karotenoid.
pada tumbuhan yang
berpigmen
menunjukkan absorpsi yang sangat
fotosintesis juga dapat terjadi pada
kuat untuk panjang gelombang biru
mahluk
dan
hidup
beberapa
seperti
jenis
alga
bakteri
dan
dengan
utama
ialah
klorofil
Klorofil
ungu,
jingga
(lembayung)
dan
a
dan
dan
dan
b
merah
menunjukkan
menggunakan zat hara, air dan karbon
absorpsi yang sangat kurang untuk
dioksida serta membutuhkan bantuan
panjang gelombang hijau dan kuning
cahaya matahari. Berikut persamaan
hijau (500-600 nm) (Sasmitamihardja
reaksi kimia pada proses fotosintesis
dan Siregar, 1996).
yang menghasilkan glukosa.
Klorofil merupakan komponen
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6
kloroplas yang utama dan kandungan
(glukosa) + 6O2
klorofil
Berdasarkan reaksi tersebut CO2 dan
H2O merupakan substrat pada reaksi
fotosintesis,
cahaya
dan
matahari
dengan
dan
bantuan
pigmen
fotointesis yaitu klorofil dan pigmen
lainnya
akan
menghasilkan
karbohidrat dan melepaskan oksigen
Cahaya
matahari
meliputi
semua
warna dari spektrum tampak dari
merah hingga ungu, tetapi
semua
panjang
gelombang
tidak
dari
spektrum tampak diserap (diabsorpsi)
relatif
berkorelasi
positif
dengan laju fotosintesis (Li et al.,
2006). Klorofil disintesis di daun dan
berperan untuk menangkap cahaya
matahari yang jumlahnya berbeda
untuk tiap spesies. Sintesis klorofil
dipengaruhi
oleh
berbagai
faktor
seperti cahaya, gula atau karbohidrat,
air, temperatur, faktor genetik, unsurunsur hara seperti N, Mg, Fe, Mn, Cu,
Zn, S dan O (Hendriyani dan Setiari,
2009).
Karotenoid
oleh pigmen fotosintesis. Atom O
absorpsi
pada karbohidrat
gelombang biru dan ungu; mem-
berasal dari CO2
kuat
menunjukkan
panjang
dan atom H pada karbohidrat berasal
antulkan
dari
panjang gelombang hijau, kuning,
H2O
(Sasmitamihardja
Siregar, 1996).
dan
dan
untuk
mentransmisikan
lembayung, merah (kombinasi warna-
warna
tersebut
tampak
kuning)
atmosfir bumi berserta faktor-faktor
(Sasmitamihardja dan Siregar, 1996).
lingkungan yang menguntungkan bagi
Kompleks protein-klorofil merupakan
keberadaan tumbuhan dengan tipe-tipe
komponen fotosintesis yang penting
fotosintesis tersebut.
(van der Mescht et al. 1999). Radiasi
cahaya yang diterima oleh tanaman
dalam fotosintesis diabsorbsi oleh
klorofil dan pigmen tambahan yang
merupakan kompleks protein-klorofil.
Selanjutnya
energi radiasi akan
ditransfer ke pusat reaksi fotosistem I
dan
II
yang
merupakan
tempat
terjadinya perubahan energi cahaya
Proses fotosintesis terdiri atas
2 fase, yaitu fase I (reaksi terang) yang
berlangsung
pada
grana
dan
meghasilkan ATP dan NADPH2 dan
fase II (reaksi gelap) yang berlangsung
pada
stroma dan
menghasilkan
karbohidrat.
1. Reaksi Terang (Fase I)
Adalah
menjadi energi kimia (Li et al., 2006).
proses
untuk
dan
NADPH2,
Dua mekanisme yang terlibat dalam
menghsilkan
pembentukan
protein-
reaksi ini berlangsung pada grana
klorofil adalah distribusi klorofil yang
yang memerlukan energi cahaya dan
baru disintesis dan redistribusi klorofil
molekul air. Energi matahari di serap
yang sudah ada. Klorofil b adalah
oleh pigmen penyerap cahaya dan
hasil biosintesis dari klorofil a dan
diubah menjadi bentuk energi kimia
berperan penting dalam reorganisasi
yaitu ATP dan senyawa pereduksi
fotosistem selama adaptasi terhadap
yaitu NADPH. Atom hidrogen dari
kualitas dan intensitas cahaya. Oleh
molekul H2O dipakai untuk mereduksi
sebab itu hilangnya klorofil a dan b
NADP+ menjadi NADPH dan O2
berpengaruh negatif
dilepaskan sebagai hasil sampingan
kompleks
terhadap efi-
siensi fotosintesis (van der Mescht et
reaksi
al., 1999).
dirangkaikan
Fotosintesis mengalami
ATP
fotosintesis.
Reaksi
dengan
juga
reaksi
adanya
pembentukan ATP dari ADP dan Pi.
tumbuhan C3, C4 dan CAM yang
Fase ini dapat ditulis sebagai per-
dapat diamati sebagai variasi dalam
samaan reaksi: energi matahari H2O +
fotosintesis fase II atau reaksi fiksasi
NADP+ + ADP + Pi
CO2. Tulisan ini akan menguraikan
NADPH + ATP Pembentukan ATP
penggolongan tumbuhan C3, C4 dan
dari
CAM, proses evolusi fotosintesis yang
mekanisme
berkaitan dengan perubahan kondisi
matahari yang diserap dan kemudian
evolusi
sehingga
dikenal
ADP
dan
O2 + H+ +
Pi
merupakan
penyimpanan
energi
diubah menjadi energi kimia, sehingga
menghasilkan
fase ini disebut fotofosforilasi. Fase I
persamaan reaksi sebagai berikut :
ini
CO2
melibatkan
2
tipe
kelompok
glukosa
+ NADP
+ H+
dengan
+ ATP
pigmen fotosintesis, yaitu :
glukosa + NADP+ + ADP + Pi
1) Pigmen utama (pigmen primer,
Ada 4 macam reaksi fiksasi CO2
pusat reaksi): bentuk-bentuk klorofil a,
(Sasmitamihardja dan Siregar, 1996),
seperti klorofil a 680 (P680) dan
yaitu :
klorofil a 700 (P700),
a. Daur C3 (Daur Calvin)
2) Pigmen tambahan/pigmen antena
Disebut daur C3 karena seyawa yang
(accessory
pertama
pigment):
berperan
kali
di
hasilkan
adalah
meneruskan energi cahaya ke pigmen
senyawa dengan 3 atom karbon
utama, seperti klorofil a lainnya,
yaitu asam fosfogliserat dari CO2;
klorofil b (λ 455-640 nm), karotenoid
ribulosa-1,5-bifosfat
(λ430-490nm)
Tumbuhan yang melaksanakan daur
dan
H2O.
tersebut disebut tumbuhan C3. Dalam
daur
ini
satu
molekul
fosfogliseraldehida (PGAL) dibentuk
dari fiksasi 3 molekul CO2. Reaksi
keseluruhan adalah sebagai berikut: 3
CO2 + 9 ATP + 6 NADPH2 →
PGAL + 9 ADP + 8 iP + 6 NADP
Selanjutnya
2. Reaksi Gelap (Fase II)
Reaksi
ini
berlangsung
di
stroma dan dapat berlangsng tanpa
adanya cahaya. Walaupun tidak harus
berlangsung dalam keadaan gelap, hal
ini dikarenakan enzim-enzim pada
stroma kloroplas tidak membtuhkan
cahaya
untuk
aktivasinya
tetapi
membtuhkan ATP dan NADPH2 pada
reaksi
ini
dihasilkan
karbohidrat.
Dalam reaksi ini senyawa kimia
berenergi tinggi yang dihasilkan pada
reaksi terang yaitu ATP dan NADPH
dipakai untuk reaksi reduksi CO2 yang
PGAL
akan
diubah
menjadi glukosa. Daur ini terjadi pada
gandum, padi dan bambu.
b.
Daur C4 (Daur hatch and slack)
c.
Daur
CAM
(Crassulacean
Acid
Disebut daur C4 karena senyawa yang
Metabolism)
pertama
adalah
Daur CAM merupakan fiksasi CO2
senyawa dengan 4 atom karbon yaitu
pada spesies sukulen anggota famili
asam malat dan asam aspartat dan
Crassulaceae (misalnya kaktus, nenas)
tumbuhan
yang
kali
dihasilkan
yang
amelakukan
daur
hidup
di
daerah
kering,
tersebut disebut tumbuhan C4. Yang
mempunyai daun tebal dengan rasio
termasuk
adalah
permukaan terhadap volume rendah,
beberapa spesies Gramineae di daerah
laju transpirasi rendah, sel-sel daun
tropis
tebu,
mempunyai vakuola relatif besar dan
sorghum. Anatomi daun tumbuhan C4
lapisan sitoplasma yang tipis. Fiksasi
unik yang dikenal dengan anatomi
yang menghasilkan asam malat terjadi
Kranz, yaitu terdapat sel-sel seludang
pada malam hari pada saat stomata
parenkim yang mengelilingi ikatan
terbuka
pembuluh dan memisahkannya dengan
menghasilkan glukosa terjadi pada
sel-sel mesofil. Pada tumbuhan C4
siang hari pada saat stomata tertutup.
terdapat pembagian kerja antara selsel
Jadi fiksasi CO2 pada tumbuhan CAM
mesofil dan sel-sel seludang parenkim,
mirip
yaitu pembentukan asam malat dan
perbedaannya
aspartat dari CO2 terjadi di sel-sel
terjadi pemisahan tempat sedangkan
mesofil,
pada
tumbuhan
termasuk
parenkim.
jagung,
sedangkan
berlangsung
di
C4
daur
sel-sel
Calvin
seludang
dan
daur
dengan
pada
tumbuhan
Calvin
yang
tumbuhan
C4,
tumbuhan
CAM
C4
terjadi
pemisahan waktu.
Kemampuan tumbuhan melaksanakan
daur CAM ditentukan secara genetis,
tetapi kemampuan ini juga dikontrol
oleh lingkungan. Umumnya CAM
berlangsung lebih cepat pada siang
hari yang panas dengan tingkat cahaya
yang tinggi dan malam hari yang
dingin dan tanah yang kering seperti
di gurun. Fiksasi CO2 pada beberapa
tumbuhan CAM dapat beralih ke daur
C3 setelah hujan atau suhu malam hari
yang lebih tinggi daripada biasanya
d.
karena stomata terbuka lebih lama
d) Satu molekul CO2 dihasilkan dan
pada pagi hari (Campbell et al., 2006).
satu molekul O2 diserap untuk tiap
Daur
dua molekul glikolat yang dioksidasi.
C2
(Daur
glikolat
atau
fotorespirasi)
Oleh sebab itu daur glikolat disebut
Selain bereaksi dengan CO2, enzim
juga
ribulosa bifosfat karboksilase yang
pengambilan O2 dan pembentukan
mengkatalisis
CO2
pembentukan
fosfo-
fotorespirasi
oleh
karena
terjadi
jaringan
yang
gliserat dalam daur C3, juga dapat
berfotosintesis pada saat ada cahaya
bereaksi dengan O2, sehingga pada
(Sasmitamihardja dan Siregar, 1996).
kondisi demikian enzim ini disebut
ribulosa
bisfosfat
oksigenase.
Aktivitas ribulosa bifosfat oksigenase
adalah
mengubah
satu
molekul
ribulosa bifosfat menjadi satu molekul
asam fosfoglikolat dan satu molekul
asam fosfogliserat, bukan menjadi dua
molekul asam fosfogliserat jika CO2
yang
difiksasi.
Dengan
digunakan
nama
(ribulosa
bifosfat
karboksilase
untuk
menyatakan
oksigenase)
enzim
demikian
rubisco
keterlibatan enzim tersebut dalam
fiksasi CO2 dan O2. Ada 4 hal penting
yang perlu diperhatikan dalam jalur
glikolat, yaitu:
a) Jalur glikolat terjadi pada 3 tempat,
yaitu
kloroplas,
peroksisom
dan
mitokondria.
b) Reaksi oksidasi ini membentuk
glikolat dan produk sampingan H2O2
dan oksidan kuat yang beracun ini
diuraikan
oleh
katalase
dalam
peroksisom.
c) Asam amino glisin dan serin
dihasilkan.
Faktor Penentu Laju Fotosintesis
1. Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika
banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di
udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapat digunakan tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim
yang
bekerja
dalam
proses fotosintesis hanya dapat bekerja
pada suhu optimalnya. Umumnya laju
fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya
suhu
hingga
batas
toleransi enzim.
4. Kadar air
Kekurangan
air
atau
kekeringan
menyebabkan
stomata
menutup,
menghambat
penyerapan
karbon
dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis).
Jika
kadar
fotosintat
seperti
karbohidrat berkurang, laju fotosintesis
akan
naik.
Bila
kadar
fotosintat
akumulasi
gas-gas
kimia
ini
di
bertambah atau bahkan sampai jenuh,
atmosfir adalah aktivitas manusia.
laju fotosintesis akan berkurang.
Temperatur global rata-rata setiap
6. Tahap pertumbuhan
tahun
dan
lima
tampak
pada
diagram
Penelitian menunjukkan bahwa laju
meningkat,
fotosintesis jauh lebih tinggi pada
berikut (Anonim, 2004).
tumbuhan yang sedang berkecambah
Penyebab Pemanasan Global
ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin
dikarenakan
tumbuhan
seperti
tahunan
1.
Efek Rumah Kaca
lebih
Contoh yang dapat mengilustrasikan
banyak energi dan makanan untuk
kejadian efek rumah kaca adalah,
tumbuh.
ketika kita berada dalam mobil dengan
berkecambah
memerlukan
kaca tertutup yang sedang parkir di
bawah terik matahari. Panas yang
B. Pemanasan Global
Pemanasan global atau yang
masuk melalui kaca mobil, sebagian
sering disebut global warming adalah
dipantulkan kembali ke luar melalui
suatu
kaca
bentuk
ketidakseimbangan
tetapi
sebagian
lainnya
ekosistem dibumi yang diakibatkan
terperangkap di dalam ruang mobil.
meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
Akibatnya suhu di dalam ruang lebih
laut, dan daratan di bumi. Peningkatan
tinggi (panas) daripada di luarnya.
suhu permukaan bumi ini dihasilkan
(Gealson,2007).
oleh adanya radiasi sinar matahari
Matahari merupakan sumber energi
menuju ke atmosfer bumi, kemudian
utama sebagian terbesar terbentuk
sebagian sinar ini berubah menjadi
dalam
energi panas dalam bentuk sinar infra
pendek, termasuk cahaya tampak.
merah
Permukaan bumi menyerap sebagian
diserap
oleh
udara
dan
bentuk
radiasi
gelombang
panas sehingga menghangatkan bumi
permukaan bumi.
Sebagian sinar infra merah
dan sebagian dipantulkan kembali ke
dipantulkan kembali ke atmosfer dan
luar angkasa Menumpuknya jumlah
ditangkap oleh gas-gas rumah kaca
gas rumah kaca seperti uap air, karbon
yang kemudian menyebabkan suhu
dioksida, dan metana di atmosfer
bumi meningkat. Gasgas rumah kaca
mengakibatkan sebagian dari panas ini
terutama berupa karbon dioksida,
dalam bentuk radiasi infra merah tetap
metana
terperangkap
dan
nitrogen
oksida.
Kontribusi besar yang mengakibatkan
di
atmosfer
bumi,
kemudian gas-gas ini menyerap dan
memantulkan
2.
kembali
radiasi
dipantulkan kembali ke bumi oleh
gelombang yang dipancarkan oleh
awan, sehingga akan meningkatkan
permukaan bumi. Akibatnya panas
efek pemanasan. Sementara awan
tersebut akan tersimpan di permukaan
tersebut akan memantulkan pula sinar
Bumi.
berfungsi
Matahari dan radiasi infra merah ke
sebagaimana kaca pada atap rumah
angkasa, sehingga meningkatkan efek
kaca. Makin meningkat konsentrasi
pendinginan. Secara detail hal ini sulit
gas-gas ini di atmosfer, makin besar
direpresentasikan dalam model iklim,
pula efek panas yang terperangkap di
antara lain karena awansangat kecil
bawahnya. Efek rumah kaca ini sangat
bila dibandingkan dengan jarak antara
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup
batas-batas
yang ada di bumi, karena tanpa efek
model iklim (sekitar 125 hingga 500
rumah kaca planet bumi akan menjadi
km untuk model yang digunakan
sangat dingin lebih kurang -18°C,
dalam Laporan Pandangan IPCC ke
sehingga sekuruh permukaan bumi
4). Walaupun demikian, umpan balik
akan tertutup lapiesan es. Dengan
awan berada pada peringkat dua bila
temperatur rata-rata sebesar 15°C,
dibandingkan dengan umpan balik uap
bumi sebenarnya telah lebih panas
air dan dianggap positif (menambah
33°C dengan efek rumah kaca. Akan
pemanasan) dalam semua model yang
tetapi jika gas-gas tersebut telah
digunakan dalam Laporan Pandangan
berlebih di atmosfer, maka akan
IPCC ke Empat (Soden and Held,
terjadi sebaliknya dan mengakibatkan
2005).
pemanasan global.
Efek balik penting lainnya adalah
Efek Balik
hilangnya kemampuan memantulkan
Gas-gas
Peristiwa
efek
tersebut
balik
ini
dapat
cahaya
komputasional
dalam
oleh es. Lapisan es yang
meningkatkan kandungan air absolut
berada di dekat kutub mencair dengan
di udara, namun kelembaban relatif
kecepatan yang terus meningkat ketika
udara hampir konstan atau bahkan
temperatur
agak menurun karena udara menjadi
Bersamaan dengan mencairnya es
menghangat. Karena usia CO2 yang
tersebut, daratan atau air dibawahnya
panjang di atmosfer maka efek balik
akan terbuka. Daratan maupun air
ini secara perlahan dapat dibalikkan
memiliki kemampuan memantulkan
(Soden
cahaya lebih sedikit bila dibandingkan
and
Held,
2005).
Selain
penguapan, awan diduga menjadi efek
dengan
balik.
menyerap
Radiasi
infra
merah
akan
es,
global
dan
lebih
meningkat.
akibatnya
banyak
akan
radiasi
Matahari.
Kejadian
menambah
ini
faktor
akan
penyebab
pemanasan dan menimbulkan lebih
banyak lagi es yang mencair, sehingga
menjadi
suatu
siklus
yang
Dampak Pemanasan Global
1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara
2. Meningkatnya
Variasi Matahari
Pemanasan
al, 2007).
dan Selatan.
berkelanjutan (Thomas, 2001).
3.
1950 (Hegerl, et al. 2007, Ammann, et
global
dapat
pula
intensitas
fenomena
cuaca yang ekstrim.
diakibatkan oleh variasi matahari.
3. Punahnya berbagai jenis fauna.
Suatu hipotesis
4. Habitat
menyatakan bahwa
hewan
berubah
variasi dari Matahari yang diperkuat
perubahan
oleh umpan balik dari awan, dapat
kelembaban dan produktivitas primer
memberi kontribusi dalam pemanasan
sehingga sejumlah hewan melakukan
saat ini (Marsh and Henrik, 2000).
migrasi untuk menemukan habitat
Perbedaan
baru yang sesuai.
antara
mekanisme
ini
faktor-faktor
akibat
suhu,
dengan pemanasan akibat efek rumah
5. Peningkatan muka air laut, air pasang
kaca adalah meningkatnya aktivitas
dan musim hujan yang tidak menentu
Matahari akan memanaskan stratosfer,
menyebabkan meningkatnya frekuensi
sebaliknya efek rumah kaca akan
dan intensitas banjir
mendinginkan stratosfer. Pendinginan
6. Ketinggian
gunung-gunung
tinggi
stratosfer bagian bawah paling tidak
berkurang akibat mencairnya es pada
telah diamati sejak tahun 1960, yang
puncaknya
aktivitas
7. Perubahan
Matahari menjadi kontributor utama
kecepatan
pemanasan saat ini. Penipisan lapisan
menyebabkan terjadinya perubahan
ozon juga dapat memberikan efek
arus laut. Hal ini dapat berpegaruh
pendinginan tersebut tetapi penipisan
pada migrasi ikan, sehingga memberi
tersebut terjadi mulai akhir tahun
dampak pada hasil perikanan tangkap.
tidak
akan
terjadi
bila
1970-an. Fenomena variasi Matahari
dikombinasikan
gunung
berapi
dengan
mungkin
aktivitas
telah
memberikan efek pemanasan dari
masa pra-industri hingga tahun 1950,
serta efek pendinginan sejak tahun
tekanan
dan
udara,
suhu,
arah
angin
Daftar Pustaka
Song, Ai Nio. "Evolusi fotosintesis pada tumbuhan." Jurnal Ilmiah Sains 12.1 (2012): 28-34.
Song, A. N. (2012). Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 12(1), 28-34.
SONG, Ai Nio. Evolusi fotosintesis pada tumbuhan. Jurnal Ilmiah Sains, 2012, 12.1: 28-34.
Utina, Ramli. "Pemanasan global: dampak dan upaya meminimalisasinya." Dosen Biologi FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo (2009).
Utina, R. (2009). Pemanasan global: dampak dan upaya meminimalisasinya. Dosen Biologi FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo.
UTINA, Ramli. Pemanasan global: dampak dan upaya meminimalisasinya. Dosen Biologi FMIPA
Universitas Negeri Gorontalo, 2009.
10
Download