Uploaded by User52183

BAB 4

advertisement
BAB IV
PEMBAHASAN
Studi kasus dilakukan pada pasien An.R, usia 3 tahun, berat badan 14 kg,
panjang badan 100 cm. Untuk menentukan diagnosis dan penyebab penyakit pada
pasien tersebut digunakan anamnesis holistik yang meliputi 5 aspek yaitu Aspek 1
(personal), Aspek 2 (anamnesis medis umum), Aspek 3 (factor internal), Aspek 4
(faktor eksternal), Aspek 5 (derjat fungsional). Didapatkan bahwa An. R
mengalami bab cair 8x sehari disertai demam, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi
lebih dari biasanya (>3x perhari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi
cair), dengan atau tanpa darah dan atau lendir. Maka dapat dikatakan bahwa An.R
menderita diare tanpa tanda dehidrasi.
Untuk mencari factor-faktor yang menyebabkan kejadian diare pada pasien
digunakan pendekatan trias epidemiologi untuk mengetahui penyebab masalah
kesehatan. Pada pendekatan trias epidemiologi masalah pada pasien dapat
diklasifikasikan dalam masalah pejamu (host), agent, dan lingkungan. Secara garis
besar kejadian diare dipengaruhi oleh faktor individu (host), virus (agent) yang
dibawa oleh virus, bakteri atau parasit dan epidemiologi. Faktor individu meliputi
umur, jenis kelamin, ras, status gizi, adanya infeksi lain dan respon penderita
terhadap virus. Dari aspek epidemiologi diare dipengaruhi oleh banyaknya orang
yang rentan terhadap diare, kepadatan vektor, sirkulasi virus, bakteri, atau parasit
dan endemisitas wilayah. Sedang faktor agent meliput keganasan (virulence) dan
jenis virus (serotype).
39
Beberapa faktor yang diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi
perkembangbiakan virus, bakteri atau parasit yaitu :
1. Host
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada penjamu adalah:
a. Daya tahan tubuh terhadap penyakit
Apabila daya tubuh host baik maka virus tidak dapat masuk ke dalam
tubuh, apabila daya tahan tubuh jelek dan host tidak memelihara personal
hygiene yang baik maka virus dengan mudah masuk dalam tubuh host.
b. Umur
Kebanyakan host yang terkena diare lebih sering pada kelompok usia 2140th (51,2%) dan pada anak-anak (75%) jadi diare lebih sering menyerang
pada anak-anak.
c. Jenis kelamin
Jenis kelamin laki-laki mendominasi angka kejadian diare sekitar 86,8%
dan jumlamnya lebih banyak dari pada perempuan sekitar 21%
dikarenakan laki-laki kurang bisa memelihara personal hygiene yang baik.
d. Adat kebiasaan
Bila host kurang bisa memelihara personal hygiene maka sangat mudah
mikroorganisme masuk dalam tubuh.
2. Agent
a. Golongan Biologi
 Bakteri : Shigella, Salmonella, E. Coli, Gol. Vibrio, Bacillus cereus,
Clostridium
perfringens,
Stafilokokus
aureus,
Campylobacter
aeromonas
 Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus, Coronavirus, Astrovirus
40
 Parasit : Protozoa, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Balantidium
coli, Trichuris trichiura, Cryptosporidium parvum, Strongyloides
stercoralis
b. Golongan fisik
Diare disebabkan karena infeksi pada usus
3. Lingkungan
a. Lingkungan fisik
Keadaan lingkungan yang stuktur cuaca kering lebih sering terkena diare.
Daerah dengan stuktur keadaan geografis kurang baik lebih sering terkena
diare dikarenakan kurang pengetahuan.
b. Lingkungan non fisik
Lingkungan dengan sosial ekonomi yang rendah serta adanya kebiasaan
yang kurang baik atau perilaku yang kurang baik dalam memelihara
personal hygiene sangat berpontensial terjadinya diare
c. Lingkungan biologis
Lingkungan yang dekat dengan hewan-hewan peliharaan yang kurang
terjaga kebersihannya seperti kotoran binatang maka dapat dengan mudah
virus masuk dalam tubuh apabila host tidak menjaga kebersihan. Virus dari
diare dapat dibawa oleh human reservoir.
Untuk mengatasi masalah yang menyebabkan kejadian diare tersebut maka
dibutuhkan terapi yang komprehensif yang terdiri dari tindakan Promotif,
Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif berdasarkan patient centered, Family focus
dan Community oriented.
Tindakan Promotif yang dilakukan adalah melakukan edukasi atau
penyuluhan mengenai penyakit Diare mulai dari definisi yang benar tentang
41
Diare, penyebab, cara penularan, cara pencegahan dan pengobatan yang benar
untuk penderita Diare.
Faktor resiko dari diare antara lain adalah tidak menerapkan Kebiasaaan
Cuci Tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah memberi ASI/makan serta
kebersihan lingkungan dan pribadi yang buruk. Kebiasaan yang berhubungan
dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah
mencuci tangan. Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar,
sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan, sebelum menyuapi
makanan anak dan sebelum makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare.
Maka diperlukan tindakan preventif seperti mencuci tangan menggunakan sabun
dengan 6 langkah cuci tangan.
Untuk tindakan kuratif terdapat program LINTAS DIARE yaitu Rehidrasi
menggunakan Oralit osmolalitas rendah, Zinc diberikan selama 10 hari berturutturut, Teruskan pemberian ASI dan Makanan, Antibiotik Selektif, serta Nasihat
kepada orang tua/pengasuh.
Diperlukan pula tindakan rehabilitatif seperti memotivasi keluarga pasien
untuk rutin memberikan obat pada pasien dan kontrol ke dokter jika masih ada
keluhan.
42
Download