ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BISNIS BAB 1 PELAPORAN KEUANGAN OLEH: NAMA : BOBY PRATAMA SIHOMBING ( 1715100343) DEDY IRWANSYAH (1715100489) KELAS: REGULER I 6B/PAGI 08:00(SENIN) FAKULTAS SOSIAL SAINS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCABUDI PROGRAM STUDI AKUNTANSI MEDAN 2020 1. Sebutkan siapa saja para pengguna informasi akuntansi dan Uraikanlah kegunaan informasi yang dibutuhkan nya! pengguna informasi akuntansi secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau stakeholders terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan sangat berbeda-beda atau bervariasi tergantung pada jenis keputusan yang hendak diambil para pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu pemakai internal atau internal users dan pemakai eksternal atau external users Yang termasuk dalam kategori pemakai internal antara lain: Direktur dan Manager Keuangan Untuk menentukan mampu tidaknya perusahaan dalam melunasi hutangnya secara tepat waktu kepada kreditor bankir supplier maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya uang kas yang tersedia di perusahaan pada saat menjelang jatuh tempo pinjaman atau utang Direktur operasional dan manajer pemasaran untuk menentukan efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan atau tren penjualan Manajer dan supervisor produksi mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk menentukan besarnya harga pokok produksi yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk menetapkan harga jual produk per menit. Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal antara lain: Investor atau (penanam modal) menggunakan informasi akuntansi investasi atau penerima modal untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau melepas saham investasinya dalam hal ini investor perlu secara cermat dan hati-hati dalam menanggapi setiap perkembangan kondisi kesehatan keuangan investee. Investor sebagai pihak luar dari investasi dapat menilai prospek terhadap dana yang akan telah diinvestasikan nya lewat laporan keuangan investee, Apakah menguntungkan profitable atau tidak Kreditor seperti supplier dan bankir menggunakan informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat risiko dari pemberian kredit atau pinjaman uang dalam hal ini kreditor dapat memperkecil risiko dengan cara mencari tahu seberapa besar tingkat bonafiditas dan likuiditas debitur lewat laporan keuangan debitur bersangkutan Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan wajib pajak dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan yang harus di setor ke kas negara Badan Pengawas Pasar Modal mewajibkan publik corporation atau emiten untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada BAPEPAM dalam hal ini pihak BAPEPAM sangat berkepentingan dalam terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan untuk melindungi Para investor Ekonom Praktisi dan Analis menggunakan informasi akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian menentukan besarnya tingkat inflasi pertumbuhan pendapatan nasional dan lain sebagainya. 2. Jelaskan mengenai laporan keuangan beserta tujuannya! Laporan keuangan atau (financial statement) merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis . Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan kata lain laporan keuangan ini berfungsi sebagai alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai berikut: 1. Laporan laba rugi atau (Income statement) merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. 2. Laporan ekuitas pemilik atau (Statement of owner’s equity) adalah sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk satu periode waktu tertentu laporan ini dinamakan sebagai laporan perubahan modal. 3. Neraca atau (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang sistematis tentang posisi aset kewajiban dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu. 4. Laporan Arus Kas atau (Statement of cash Flows) adalah Laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-masing aktivitas yaitu mulai dari aktivitas operasi aktivitas investasi sampai pada aktivitas pendanaan atau pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan posisi keuangan hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan tujuan umum laporan keuangan adalah: 1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan dengan tujuan: A. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. B. Menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan C. Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya D. Kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. 2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan tujuan: A. Memberikan gambaran tentang jumlah dividen yang diharapkan pemegang saham. B. Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada kreditor supplier pegawai pemerintah dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan. C. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian. D. Menunjukkan Tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang 3. Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba 4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aset dan kewajiban 5. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan pemakai laporan . 3. Jelaskan mengenai peran penting Kerangka kerja konseptual akuntansi! Kerangka kerja konseptual akuntansi tidak hanya membantu profesi akuntansi dalam memahami praktek-praktek yang ada tetapi juga memberikan arahan atau pedoman untuk menangani praktek-praktek akuntansi di masa yang akan datang. Kerangka kerja konseptual memberikan Dasar atau landasan yang konsisten dan memadai bagi para penyusun standar akuntansi menyusun laporan keuangan pengguna laporan keuangan dan pihak-pihak lainnya yang turut terlibat dalam proses pelaporan keuangan. Kerangka kerja konseptual memang tidak akan dapat memecahkan seluruh problem akuntansi tetapi jika digunakan secara konsisten maka Kerangka kerja ini seharusnya dapat membantu memperbaiki pelaporan keuangan. Banyak pihak meyakini bahwa kontribusi nyata pembuat standar akuntansi sangat bergantung pada kualitas dan utilitas dari Kerangka kerja konseptual .Kerangka kerja konseptual yang bermutu ini akan memungkinkan pembuat standar untuk menerbitkan standar-standar yang lebih berguna, dapat diterapkan, dan konsisten dari waktu ke waktu. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan meningkatkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan . 4.Apa saja karakteristik kualitatif dan informasi akuntansi yang sangat berguna? Dalam memilih diantara berbagai alternatif akuntansi keuangan dan pelaporan yang ada Kerangka kerja konseptual akuntansi telah mengidentifikasi beberapa karakteristik kualitatif dan informasi akuntansi yang berguna karakteristik kualitatif tersebut adalah: 1. Dapat dipahami, 2. Relevansi, 3. Reliabilitas, 4. Komparabilitas dan, 5. Konsistensi, 5. Sebutkan unsur-unsur laporan keuangan beserta definisinya Berikut adalah definisi dari masing-masing 10 unsur laporan keuangan sebagaimana yang telah dirumuskan oleh badan pembuat standar akuntansi yaitu adalah: 1. Aktiva atau Aset Aktiva atau aset adalah sumber dari daya ekonomi yang di miliki oleh perusahaan, yang timbul dari suatu peristiwa masa lampau dan akan mmemeberikan manfaat di waktu yang akan datang. Di dalam neraca ini sebagian besar dari aktiva perusahaan akan disusun secara urut dan berdasarkan tingkat kelancarannya (likuiditas), tetapi untuk aktiva tetap akan disusun secara berurutan dengan berdasarkan tingkat kekekalannya. Kelancaran (likuiditas) adalah kecepatan dari putaran aktiva yang habis di gunakan atau dirubah menjadi kas, sehingga semakin cepat perubahan menjadi kas atau sudah habis dipakai maka aktiva ini akan dikatakan semakin lancar. 2. Kewajiban Kewajiban adalah sebuah hutang yang di miliki oleh perusahaan pada saat ini dan timbul dari peristiwa lampau perusahaan dan hutang akan di bayar oleh perusahaan di masa yang akan datang dengan menggunakan sumber daya ekonomi yang tersedia. Kewajiban ini sering disebut hutang oleh perusahaan. Penyajian kewajiban di dalam neraca ini juga akan diatur secara berurutan dari yang paling dekat dengan jatuh tempo atau tanggal bayar. 3. Ekuitas Ekuitas adalah hak residual atau sisa dari aktiva perusahaan setelah dikurangi oleh semua kewajiban yang ada. Sehingga bisa dirumuskan sebagai berikut. AKTIVA – KEWAJIBAN = EKUITAS 4. Investasi oleh pemilik Adalah kenaikan ekuitas atau (aset bersih) entitas yang dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya aset adalah bentuk yang paling umum diterima sebagai investasi oleh pemilik. 5. Distribusi kepada pemilik Adalah penurunan ekuitas atau (aset bersih) entitas yang disebabkan oleh penyerahan aset atau terjadinya kewajiban entitas kepada pemilik distribusi kepada pemilik ini akan menurunkan bagian kepemilikan atau modal (entitas). 6. Laba Komprehensif Adalah perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang suatu periode sebagai akibat dari transaksi dari dan serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik ini meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode tidak termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada pemilik. 7. Pendapatan Adalah kenaikan dari manfaat ekonomis yang berasal dari kegiatan operasional sebuah perusahaan. Kegiatan operasional utama perusahaan adalah kegiatan – kegiatan perusahaan yang di fokuskan oleh perusahaan. Contoh : Pada perusahaan dagang maka kegiatan yang wajib dilakukan adalah jual beri barang dagang jadi pendapatan perusahaan bisa di hasilkan dari penjualan barang dan bukan dari penjualan aktiva tetap yang ada. Dan pendapatan nya adalah penjualan barang dagang. 8. Beban Adalah pengorbanan dari sumber daya ekonomis yang menghasilkan, dalam laporan keuangan beban merupakan faktir yang akan mengurangi penghasilan. Contoh nya : gaji, beban penyusutan gedung, dan lain-lain. 9. Keuntungan Adalah manfaat dari ekonomis yang mungkin terjadi atau tidak terjadi di dalam pelaksanaan aktivitas pada perusahaan. Contoh nya yaitu keuntungan dari penjualan aktiva tetap, penjualan aktiva ini tidak terjadi di setiap periode, dan juga tidak setiap penjualan ativa tetap pada perusahaan yang akan mendapatkan laba. Kegiatan utama yang di lakukan oleh perusahaan bukan jual beli aktiva tetap tetapi laba dari penjualan aktiva tetap ini akan dimasukkan ke dalam kategori keuntungan. 10. Kerugian Adalah menyusutnya manfaat ekonomis yang mungkin terjadi atau tidak terjadi dalam pelaksaan aktivitas di perusahaan. Contoh : kebakaran, bencana alam, banjir, dan lain sebagainya. 6. Jelaskan mengenai kriteria untuk pengakuan pengukuran dan pelaporan transaksi bisnis! Pengakuan Dan Pengukuran Laporan Keuangan: Laporan keuangan adalah alat utama penyimpanan informasi keuangan suatu entitas kepada pihak luar. Informasi dalam laporan keuangan dapat dilengkapi catatan kaki, informasi tambahan, alat lain pelaporan keuangan. Pengakuan adalah proses yang secara formal menyertakan suatu item ke dalam laporan keuangan suatu entitas sebagai aktiva, utang, pendapatan, biaya, dan yang lain. Terdapat beberapa kriteria pengakuan : • Definisi : pemenuhan definisi sebagai suatu elelmen laporan keuangan. • Dapat diukur : mempunyai suatu atribut relevan yang dapat diukur dengan reliabilitas yang memadai. • Relevan : mampu membuat suatu perbedaan dalam pembuatan keputusan pemakai. • Reliabilitas : informasi tersebut menyajikan yang seharusnya, dapat dibuktikan, dan netral. Keempat kriteria diatas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik kualitatif informasi yaitu memenuhi batas atas ( benefit > kos ) dan batas bawah (materialitas). Karena pengakuan sangat penting dalam penentuan laba, pos-pos yang biasanya dikenai krteria pengakuan adalah pos-pos pembentuk statement laba-rugi dan laba komprehensif terutama pendapatan dan untung serta biaya dan rugi. Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Atribut pengukuran suatu element adalah dasar pengukuran (jumlah rupiah) yang harus dilekatkan pada suatu elemen/pos untuk mempresentasikan secara tepat atribut yang ingin diungkapkan dari element tersebut dalam pelaporan keuangan. Misalnya, tujuan pelaporan pos mesin adlah untuk menunjukkan sisa potensi jasa mesin ( bukan harga jual mesin ). Sisa potensi jasa merupakan atribut mesin yang ingin disampaikan sehingga atribut pengukuran yang relevan adalah kos historis. Adapun atribut pengukuran yang sekrang diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu ( SFAC No. 5,prg 67 ). Ada 5 dasar pengukuran yang digunakan antara lain : • Kos historis atau perolehan kas historis ( Historical cost ) :pencatatan yang dillakukan pada saat terjadinya transaksi, biasanya diterapka untuk aktiva tetap, peralatan dan sebagian besar persedian. Aktiva dicatat sebesar nilai wajar yang dibayarkan untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan, kewajiban dicatat sebesar jumlah yang diterima. • Kos sekarang ( Current cost ) : biaya yang sekarang terjadi, missal persedian barang. • Nilai pasar sekarang ( Current market value ) : diterapkan pada investasi dan utang obligasi. Apabila harga pasar lebih besar daripada nilai nominal, maka yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah harga pasar. • Nilai terealisasi ( net realizable value ) : nilai kas yang diharapkan bisa terealissasi, missal piutang dagang dan persediaan. • Nilai sekarang atau diskonan aliran kas masa datang ( present or discounted value of future cash flows ) : aliran kas dimana yang akan datang, missal piutang angsuran dan utang jangka panjang. Pengukuran diatas bersifat umum atau luas tidak dibatasi untuk pengukuran pada saat suatu obyek terjadi (diperoleh) atau pada saat suatu obyek dilaporkan. Pengukuran suatu elemen untuk dilaporkan pada tanggal statement keuangan sering disebut penilaian sedangkan istilah pengukuran sering dibatasi penggunaannya untuk menentukan jumlah rupiah pada saat terjadinya suatu obyek. Pengukuran atau penilaian merupakan bagian penting dalam rerangka konseptual karena keterukuran merupakan salah satu kriteria untuk menyajikan suatu pos melalui statemen keuangan. Pada saat pengukuran terdapat dua jenis yaitu • Pengukuran saat pengakuan mula – mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan. Contoh penentuan dan pencatatan jumlah rupiah yang melekat pada suatu mesin pada saat diperoleh. • Pengukuran baru-mulai adalah pengukuran dalam periode-periode setelah pengakuan mulamula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan baru yang tidak nerkaitan dengan jumlah rupiah sebelumnya (missal kos historis atau atribut pengukuran lain yang telah tercatat dalam system akuntansi). Penentuan basis dan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada element statemen keuangan pada tanggal neraca dapat melibatkan pengukuran baru-mulai. 7. Jelaskan asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan keuangan! Apa saja asumsi dasar akuntansi keuangan ? Apa asumsi dalam akuntansi ? Apa asumsi dasar laporan keuangan dan contohnya ? Asumsi Dasar Akuntansi Menurut PSAK Apa yang dimaksud asumsi dasar dalam akuntansi ? Asumsi dasar adalah acuan atau ketetapan yang menjadi landasan dalam membuat laporan keuangan. 4 asumsi dasar yang melandasi struktur akuntansi keuangan / asumsi dasar akuntansi menurut sak adalah sebagai berikut : 1. Asumsi Unit Moneter ( Monetary Unit Assumption) Data transaksi yang akan dilaporkan dalam catatan akuntansi harus dapat dinyatakan dalam satuan mata uang atau unit moneter asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk mengkuantifikasi atau mengukur setiap transaksi bisnis atau peristiwa ekonomi kedalam nilai uang dalam hal ini uang dianggap sebagai Denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yang tepat bagi kepentingan pengukuran dan analisis akuntansi. Data kuantitatif atau data yang dapat diukur dan dinyatakan dalam satuan mata uang akan berguna dalam mengkomunikasikan informasi ekonomi dan membuat keputusan ekonomi yang rasional contoh data transaksi yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan mata uang adalah banyaknya jumlah karyawan tingkat kepuasan pelanggan tingkat kepuasan pekerja jumlah karyawan yang berhenti dan sebagainya. Asumsi unit moneter juga terkait langsung dengan penerapan konsep biaya historis atau historical cost konsep konsep biaya historis digunakan sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan di mana aset yang dibeli pada umumnya akan dicatat sebesar harga perolehannya. 2. Asumsi Entitas Ekonomi ( Economic Entity Assumption) Menyatakan bahwa kegiatan badan usaha teripisahkan dari pemilik. Dengan kata lain, menurut asumsi ini unit usaha adalah sebuah entitas yang berbeda dari pemilik. Sebagai contoh, dalam kasus kepemilikan cv, hukum tidak membeda-bedakan antara perusahaan kepemilikan dan pemilik dalam hal ketidakmampuan perusahaan untuk membayar utangnya. Oleh karena itu, dalam situasi ini, untuk memenuhi defisit, hukum mengharuskan pemilik untuk membayar utang perusahaan dari / aset pribadinya. Akan tetapi, kedua hal ini tetap diperlakukan sebagai entitas yang terpisah, dalam pencatatan transaksi bisnis dan penyusunan laporan keuangan. Asumsi ini memungkinkan akuntan untuk membedakan antara transaksi bisnis dan dengan orang pemiliknya. Akibatnya, modal yang setor dalam bisnis dan penarikan modal dari bisnis oleh pemilik juga akan dicatat dalam cara yang sama dengan transaksi dengan entitas lain. Misalnya, jika pemilik membawa uang tunai atau aset lainnya, maka akan mengakibatkan kenaikan aset dari bisnis dan modal perusahaan. Modal ini merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik. Penarikan modal pemilik dibayar oleh aset perusahaan dicatat sebagai penarikan dari bisnis. Ini berarti laporan laba-rugi akan menunjukkan pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan hanya badan usaha. Akibatnya, neraca akan menunjukkan aset dan kewajiban satu-satunya badan usaha. Asumsi ini diikuti semua organisasi terlepas dari bentuk, yaitu, kepemilikan tunggal, kemitraan, koperasi, atau perusahaan. 3. Asumsi Periode Akuntansi ( Accounting Period Assumption) Asumsi ini mensyaratkan bahwa perbedaan dibuat antara pengeluaran yang terjadi dan dikonsumsi pada periode bersangkutan, dan pengeluaran yang akan dilakukan untuk masa yang akan datang. The cut off period untuk melaporkan hasil keuangan biasanya dua belas bulan. Hal yang sama berlaku untuk tujuan pajak. Namun, dalam beberapa kasus periode akuntansi mungkin lebih atau kurang dari 12 bulan tergantung pada kebutuhan perusahaan bisnis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat menyusun laporan keuangan untuk jangka waktu lebih atau kurang dari satu tahun. Saat ini, laporan interim yang diterbitkan oleh perusahaan, meskipun un-audit, tetap dapat diandalkan. Informasi tersebut dianggap lebih relevan bagi para pengambil kebijakan karena ketepatan waktu dan kepastian informasi. Asumsi ini menunda biaya yang tidak terkait dengan pendapatan periode berjalan. Asumsi kontinuitas memungkinkan penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada akun laba rugi dan menunjukkan aset dalam neraca sebesar nilai buku (biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan). Pengukuran pendapatan dilakukan atas dasar asumsi kelangsungan dimana biaya belum berakhir dibawa ke periode berikutnya sebagai aset dan tidak dibebankan pada tahun berjalan. Dalam kasus tersebut, di mana, dipastikan bahwa bisnis akan dilikuidasi dalam waktu dekat, sumber daya dapat dilaporkan berdasarkan nilai realisasi saat ini (atau nilai likuidasi). Juga, dalam kasus seperti itu, fakta ini perlu jelas dilaporkan dalam laporan keuangan. 4. Asumsi Kesiambungan Usaha (Going Concern Assumption) Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa bisnis akan memiliki usia yang tidak terbatas kecuali ada bukti sebaliknya. Bisnis ini disebut 'going concern' sehingga menyiratkan bahwa ia akan tetap beroperasi di masa mendatang kecuali untuk dilikuidasi dalam waktu dekat. Karena, asumsi ini percaya kelangsungan bisnis selama periode tertentu, juga dikenal sebagai asumsi kontinuitas. Asumsi kelangsungan memfasilitasi bahwa perbedaan yang dibuat antara: Aktiva tetap dan aktiva lancar, Jangka pendek dan kewajiban jangka panjang, dan Modal dan pengeluaran serta pendapatan. 8. Uraikan mengenai prinsip dasar akuntansi!. Ada 5 prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi, yakni: 1. Prinsip Biaya Historis (Objektivitas) GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisi. Hal ini seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. 2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan dengan pihak yang bebas. 3. Prinsip Satuan Moneter Maksudnya adalah, segala bentuk pencatatan transaksi harus dinyatakan dalam bentuk yang bisa diukur. Misalnya, mata uang rupiah. 4. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle). Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan. 5. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun. Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda. 9. Jelaskan bagaimana persepsi manajemen turut mempengaruhi proses pelaporan keuangan.! pengaruh persepsi manajemen terhadap pelaporan keuangan yaitu proses pelaporan keuangan berhubungan langsung dengan orang-orang yang terlibat didalamnya. Pemilihan atas metode dan standar akuntansi yang akan digunakan sebagai basis pelaporan dipengaruhi oleh persepsi pihak pembawa pembuat laporan keuangan. persepsi pihak manajemen sebagai pihak yang menyusun laporan keuangan sangat mempengaruhi proses penyusunan dan pelaporan informasi keuangan itu sendiri persepsi pihak manajemen biasanya akan tercermin dalam keputusan keputusan yang diambil terkait dengan proses pelaporan keuangan yang akan dilatarbelakangi oleh: 1) Pemahaman pihak manajemen mengenai standar dan metode akuntansi yang digunakan dan 2) Pengaruh lingkungan di mana manajemen berada 10.Uraikan mengenai praktik manipulasi akuntansi.! Manipulasi akuntansi adalah tindakan yang dilakukan manajemen yang menyesatkan investor mengenai kinerja keuangan atau kesehatan ekonomi perusahaannya akibatnya investor sering tertipu dengan percaya bahwa laba perusahaan tampak lebih kuat arus kasnya lebih sehat dan posisi neracanya lebih aman padahal tidaklah demikian. Beberapa tindakan yang menyesatkan investor ini dapat ditemukan dalam angka-angka yang disajikan dengan membaca secara hati-hati neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas perusahaan. Namun, bukti lain dari tindakan yang menyesatkan informasi ini tidak dapat diketahui secara eksplisit lewat angka-angka tersebut. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan secara cermat atas narasi yang terkandung dalam catatan laporan keuangan pengumuman laba triwulan dan referensi representasi manajemen lainnya yang tersedia untuk publik atau seperti (diskusi dan analisis manajemen). Investor akan mempersalahkan eksekutif investee ketika eksekutif investee gagal memenuhi ekspektasi laba investor. Harga saham sering mengalami penurunan yang dramatis ketika laba yang mengecewakan ini dilaporkan. Kemudian, tidak mengherankan apabila dalam rangka untuk mengarahkan saham ke harga yang lebih tinggi beberapa perusahaan terlibat dalam beragam manipulasi akuntansi untuk merekayasa laba. Contoh manipulasi akuntansi lainnya adalah dengan menyembunyikan kredit macet utang perusahaan. Aset finansial atau seperti (loans) merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi bank dan institusi keuangan lainnya. Oleh karena itu penilaian kualitas atau kekuatan dari pada aset Ini seharusnya menjadi bagian kunci untuk memahami kinerja operasi perusahaan dimasa mendatang untuk menghindari tanpa kelemahan kinerja bank manajemen seringkali menyembunyikan tingkat cadangan kerugian pinjaman dan kredit macet nya. Di sisi lain, kewajiban kas perusahaan, seperti Pembayaran utang juga memiliki dampak terhadap kinerja Koperasi di masa mendatang. Manajemen seringkali menyembunyikan utangnya agar supaya tingkat likuiditas perusahaan tampak baik. Perusahaan pada umumnya enggan untuk mengungkap seluruh kewajibannya dengan maksud untuk membuat posisi keuangan Mereka seolah-olah tampak lebih kuat atau lebih baik. 11.Jelaskan mengenai pengukuran dan analisis kinerja keuangan.! Pengukuran Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti (2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional, organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara periodik. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur, menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja keuangan perusahaan adalah: Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya serta membayar beban bunga atas hutanghutangnya tepat pada waktunya. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif). Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode waktu tertentu. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba. Analisis Titik Impas, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Analisis Kredit, merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu permohonan kredit debitur kepada kreditor seperti bank 12. Jelaskan esensi atau hakikat dari pemeriksaan pelaporan keuangan oleh akuntan publik.! Akuntansi publik melibatkan akuntan publik atau auditor independen/eksternal yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan tentang akuntan publik di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik harus menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yaitu asosiasi profesi yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Auditor publik harus memenuhi persyaratan auditor di mana pekerjaan sampai laporannya diatur oleh standar audit. Standar audit berhubungan dengan etika karena profesi akuntan publik membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari publik dan fungsi sistem informasi akuntansi. Standar audit menjadi pijakan akuntan publik untuk merencanakan, melakukan aktivitas, dan melaporkan hasil pekerjaannya sehingga terhindar dari penyelewengan yang dilakukan oleh akuntan publik dan pekerjaan bisa terlaksana dengan baik. Adapun tugas-tugas akuntansi publik sebagai berikut. 1. Akuntansi publik dipakai untuk kegiatan pemeriksaan (auditing) terhadap jenis jenis laporan keuangan yang telah disusun oleh akuntan perusahaan yang sedang diperiksa sesuai dengan sistem akuntansi biaya perusahaan. Auditor atau akuntan publik diperlukan oleh perusahaan agar bisa memastikan tidak ada penyelewengan atau kesalahan dalam catatan atas laporan keuangan di suatu perusahaan sehingga harus memberikan jenis bukti audit kepada perusahaan yang memakai jasa akuntan publik. 2. Akuntansi publik memberikan jasa perpajakan (tax service) yang berhubungan dengan pemerintah khususnya dirjen pajak. Semua perusahaan atau badan usaha resmi harus membayar pajak tahunan agar bisa terus beroperasi dan mendapatkan keuntungan di Indonesia. Setiap perusahaan harus memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Akuntansi publik bisa membantu perusahaan untuk menekan pajak hingga pembayaran menjadi seminimum mungkin. 3. Akuntansi publik memberikan jasa konsultasi manajemen (management advisory service) agar pihak manajemen suatu perusahaan bisa mengambil keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang terbatas termasuk identifikasi masalah yang rumit, penetapan tujuan, dan sasaran organisasi. Dengan demikian, pihak manajemen perusahaan bisa mengarahkan dan mengendalikan sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi secara efektif dan efisien. 4. Akuntansi publik bisa mengoreksi laporan kepemilikan atas sumber daya sesuai dengan siklus akuntansi yang dikuasai oleh suatu organisasi atau perusahaan sehingga tidak ada aset illegal atau aset yang tidak diketahui oleh pemerintah. 5. Akuntansi publik menghadirkan informasi tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta menyajikan informasi tentang cara perusahaan mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas seperti modal, tenaga kerja, tanah, dan bahan baku untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh pemerintah. 6. Akuntansi publik bisa menyajikan bahan pertimbangan dan saran berdasarkan kerangka konseptual akuntansi keuangan kepada pihak manajemen untuk memperbaiki hasil (laba) perusahaan yang menggunakan jasa akuntan publik. 7. Ruang lingkup akuntansi publik bisa membuat perhitungan tentang layanan yang diberikan oleh pemerintah serta menilai para pekerja khususnya akuntan perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah ditugaskan atau tidak. 8. Akuntansi publik mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan terutama dari segi ukuran finansial. Dengan demikian, akuntan publik harus melihat efektivitas dan efisiensi kinerja ekseklusif di suatu perusahaan yang memakai jasanya.