Uploaded by istiqomahnurhayati88

TEORI AKUNTANSI BIAYA DAN PENDAPATAN

advertisement
TEORI AKUNTANSI
“PENDAPATAN DAN BIAYA”
ISTIQOMAH NURHAYATI (S431908032)
YETY ANGGRAINI (S431908020)
RIDA INDRIYANI (S431908028)
PENDAPATAN
Definisi
Pendapatan dapat di definisi dari beberapa konsep, antara lain :
A
B
C
Konsep aliran musik, pendapatan merupakan aset
Konsep aliran keluar, pendapatan adalah penyerahan prod
uk yang diukur atas dasar penghargaaan produk tersebut
Secara netral, pendapatan merupakan produk perusa
haan sebagai hasil dari upaya produktif. Pendapatan
diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima
dari pelanggan
Dari beberapa definisi diatas, dapat di daftar
karakteristik-karakteristik atau kata-kata kunci yang
membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang
membentuk pengertian pendapatan adalah :
1. Aliran masuk atau kenaikan aset
2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau
sentral yang menerus
3. Pelunasan,
penurunan,
atau
pengurangan
kewjaiban
4. Suatu entittas
5. Produk perusahaan
6. Pertukarn produk
7. Menyandang beberapa nama atau mengambil
beberapa bentuk
8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas
Kenaikan Aset
Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada
atau timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian
yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran
masuk aset. Paton dan litleton menyebutkan
bahwa aset dapat bertambah karena berbagai
transaksi, kejadian, atau keadaan sebagai berikut :
1. Transaksi pendanaan yang berasal dari kreditor
dan investor
2. Laba yang berasal dari kegiatan investasi,
misalnya penjualan aset tetap
3. Hadiah, donasi, atau temuan
4. Revaluasi aset yang telah ada
5. Penyediaan dan/atau penyerahan produk
(barang dan jasa)
FASB mengisyaratkan jumlah kotor dengan
menyatakan bahwa pendapatan adalah jumlah
rupiah yang datang dari penyerahan produk atau
pelaksanaan
jasa
(from
delivering
goods/rendering services)
Operasi Utama Berlanjut
Pengertian “operasi utama” dalam hal ini lebih
dikaitkan dengan tujuan utama perusahaan yaitu
menghasilkan
produk
atau
jasa
untuk
mendatangkan laba (profit-directed activities)
dan bukan untuk membatasi jenis produk
menjadi produk utama dan produk samping.
Berbagai Bentuk dan Nama
Pendapatan adalah konsep yang bersifat
generik dan mencakupi semua pos dengan
berbagai bentuk dan nama apapun.
Untung
Seperti pendapatan, kata-kata kunci yang
melekat pada pengertian untung adalah :
a. Kenaikan ekuitas (aset bersih)
b. Transaksi periferal atau insidental
c. Selain yang berupa pendapatan atau
investasi oleh pemilik
FASB merinci lebih lanjut transaksi,
kejadian, atau keadaan yang menimbulkan
untung menjadi empat sumber atau
karakteristik yaitu:
a. Periferal dan insidental
b. Transfer nontimbal-balik (nonreciprocal
transfers)
c. Penahanan aset (holding assets)
d. Faktor lingkungan
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah
secara resmi ke dalam sistem akuntansi
sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam
statemen keuangan. Pengertian atau definisi
pendapatan
harus
dipisahkan
dengan
pengakuan pendapatan bahkan pengertian
pendapatan sebenarnya juga harus dipisahkan
dengan pengukuran pendapatan. Dengan
demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi
pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah
tersebut diakui (dicatat secra resmi) sebagai
pendapatan.
Pembentukan Pendapatan
Pembentukan pendapatan adalah suatu
konsep yang berkaitan dengan masalah
kapan dan bagaimana sesungguhnya
pendapatan itu timbul atau menjadi ada.
Konsep
pembentukan
pendapatan
menyatakan
bahwa
pendapatan
terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be
earned) bersamaan dengan dan melekat
pada seluruh atau totalitas proses
berlangsungnya operasi perusahaan dan
bukan sebagai hasil transaksi tertentu.
Realisasi Pendapatan
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan
terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau
kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk
membayar produk baik produk yang telah selesai dan di
serahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan
konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat
transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan/kontrak, jadi,
sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi,
pendapatan dianggap belum terjadi atau belum terbentuk.
Konsep realisasi, atau pendekatan transaksi lebih
menekankan kejadian (event) yang dapat menandai
pengakuan pendapatan yaitu :
1. Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain
melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya
(misalnya kontrak penjualan)
2. Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut
dengan diperolehnya aset lancar (kas, setara kas,
piutang).
Kriteria Pendapatan
FASB mengajukan 2 kriteria pengakuan pendapatan
(dan untung) yang keduanya harus dipenuhi yaitu :
1. Terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized
or realizable).
2. Terbentuk/terhak (earned)
Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syaratsyarat berikut :
1. Keterukuran nilai aset (measurability of asset value)
2. Adanya suatu transaksi (existence of transaction)
3. Proses penghimpuan secara substantial telah
selesai (substantial completion of the earning
procees)
Pada Saat Kontrak Penjualan
Bisa terjadi apabila perusahaan telah menandatangani
kontrak penjualan dan
bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai
kontrak tetapi perusahaan belum
mulai memproduksi barang.
Titik A
pada titik ini pendapatan
sudah terealisasi tetapi
belum terbentuk. Karena
hanya satu kriteria yang
dipenuhi,
pendapatan
belum bisa diakui pada
saat tersebut.
Titik antara P dan T
Dimana pengakuan harus
menunggu sampai proses
penghimpunan cukup
selesai yaitu di tahap
penjualan
Kemudian pembayaran
dimuka harus diakui
sebagai kewajiban
sampai barang atau jasa
diserahkan kepada
pembeli.
Selama Proses Produksi Secara Bertahap
Dalam industry tertentu, pembuatan produk memerlukan waktu yang
cukup lama,
Misalnya dalam industri konstruksi bangunan. Biasanya produk
semacam itu
diperlakukan sebagai projek dan dilakukan atas dasar kontrak.
Dalam hal ini, pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap
(per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi
atau sekaligus pada saat
projek selesai dan diserahkan.
1. Metoda Persentase Penyelesaian (percentage-of-complation
method)
2. metoda kontrak selesai (completed-contract method).
Karena pembuatan produk dilaksanakan atas dasar kontrak, tahap PT dan TB
tidak relevan lagi dan proses pembentukan pendapatan dapat dilukiskan
kembali dalam Gambar 8.3
Pada Gambar 8.3 kalau seluruh
pendapatan diakui di titik E
bersamaan
dengan
penyerahan produk (metoda
kontrak-selesai), kemungkinan
terjadi
ketidakseimbangan
volume
pendapatan
dan
kegiatan produksi antartahun.
Hal ini terjadi kalau projekprojek tidak terjadi secara
merata antara tahun atau nilainilai projek tiap tahun sangat
fluktuatif
sementara
perusahaan
tetap
menggunakan perioda sebagai
takaran
pengukuran
dan
pelaporan laba.
Akresi
Berkaitan dengan pengakuan pendapatan sebagai
fungsi kegiatan produksi adalah masalah akresi
(accretion).
yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis
atau proses alamiah, Dari definisi, akresi
memenuhi pengertian pendapatan karena asset
telah bertambah dan banyakya tambahan fisis
tersebut dapat ditentukan secara objektif.
Apresiasi
Mirip dengan akresi adalah apa yang disebut apresiasi (appreciation)
yaitu selisih “nilai wajar pasar” asset perusahaan dengan kos (atau nilai
buku asset terdepresiasi). Dibanding akresi, apresiasi kurang memenuhi
pengertian
pendapatan karena tidak berkaitan langsung dengan
operasi perusahaan tetapi lebih berkaitan dengan kondisi pasar.
Apresiasi bukan merupakan
transaksi
Apresiasi tidak objektif
• Penghematan Kos
Dua pos yang bersangkutan dengan proses pembelian yang
sering dianggap sebagai pendapatan yaitu potongan
pembelian dan pembelian dengan harga murah atau
pembelian beruntung.
Potongan pembelian tidak memenuhi definisi pendapatan
karena berkaitan dengan proses pembelian yaitu proses
pemerolehan asset pada tingkat awal (pengukuran).
Oleh karena itu mengakui pendapatan pada tingkat ini
sama saja dengan mengantisipasi pendapatan.
1) Kembalian dan Potongan Tunai
Mengembalikan barang yang rusak dicatat dengan
membalik jurnal yang telah dibuat saat penjualan
dengan total jumlah rupiah yang kembali. Sama
juga dengan akun-akun kontra lainnya yang
berhubungan dengan pengembalian dicatat
serupa. Ada juga pembuatan perjanjian dengan
pembeli contohnya dengan membuat kontrak
tentang pengembalian barang dalam periode
tertentu seperti pengenalan pada barang baru.
Potongan tunai adalah potongan yang ditawarkan
penjual pada saat terma contohnya 2/10, n/30.
Potongan tunai juga tidak menghalangi adanya
pengkuan pada suatu pendapatan.
Syarat pendapatan dapat diakui pada saat perusahaan
menjual produk yang dapat dikembalikan (FASB):
a) Harga jual cukup pasti, dapat ditentukan pada tanggal
penjualan
b) Pembeli sudah membayar kepada penjual
c) Kewajiban membayar oleh pembeli tidak berubah
ketika terjadi pencurian atau kerusakan produk
d) Pembeli benar-benar ada secara substantif
e) Penjual tidak mempunyai kewajiban yang material
untuk melakukan tindakan masa datang menjadikan
pembeli mampu menjual produk yang bersangkutan
f) Jumlah rupia kembalian dapat ditaksir secara layak
2) Kos Purna-Jual
Jika kos purna-jual juga dipilih sebagai cara
yang tepat, prosedur yang akan digunakan
adalah dengan mendebit jumlah rupiah kos
kegiatan dan mengkredit jumlah rupiah yang
sama dalam akun cadangan penyesuaian akhir
tahun
3) Kerugian Piutang
Piutang bukan menjadi bukti yang pas untuk
realisasi pendapatan dikarenakan piutang bukan
sebagai alat pembayaran yang pas untuk
mengukur pendapatan. Intinya piutang tidak
diakui untuk mengukur berapa pendapatan yang
pasti ada dikarenakan juga ada faktor dalam
kerugian piutang. Kerugian piutang dapat
dicegah dengan membentuk cadangan kerugian
piutang seperti yang dijelaskan pada kos purnajual
4) Transaksi Penjualan
Transaksi penjualan adalah transaksi
pertukaran aset secara aktual, bukan
transaksi kontrak itu sendiri. Penjualan
dikatakan sudah terjadi jika produk dan
kontrak penjualan telah di transfer ke
pembeli dan penjual sudah mendapatkan
imbalannya.
Ketentuan dapat diakui pendapatan dari penjualan
barang terdapat dalam PSAK No. 23 :
a) Perusahaan telah memindahkan risiko secara
signifkan manfaat kepemilikan barang kepada
pembeli
b) Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan
pengendalian efektif atas barang yang dijual
c) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan
andal
d) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang
dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke
perusahaan tersebut
e) Biaya yang terjadi aau yang akan terjadi
sehubungan dengan transaksi penjualan dapat
diukur dengan andal
E. PADA SAAT KAS TERKUMPUL
Pengakuan dasar saat kas telah terkumpul
pada saat penjualan barang dan jasa yang telah
diserahkan dan dilaksanakan tetapi kas baru
saja akan diterima secara berkala pada waktu
yang cukup panjang. Intinya, pendapatan suatu
periode diakui atas dasar kas yang telah
diterima dalam satu periode
1) Jasa Dikonsumsi Dalam Jangka Pendek
Penerimaan kas pada pengakuan ini terjadi pada saat
konsumen menerima jasa dari penjual dan dibayar pada
saat itu juga. Contohnya adalah perusahaan angkutan dan
bioskop.
2) Jasa Dikonsumsi Dalam Jangka Panjang
Pada penerimaan kas dalam jangka panjang ini
mempunyai kontrak yang lumayan lama dan pendapatan
diakui dalam satu periode. Contohnya seperti perusahaan
penyewaan ruang atau bangunan
3) Argumen Pendukung
Ada tiga pertimbangan yang berkaitan:
a) Seluruh atau sebagian piutang yang timbul bukan merupakan
aset yang mempunyai daya beli murni atau dapat
dibelanjakan
b) Makin lama jangka waktu untuk mengangsur makin besar
kemungkinan piutang tidak akan tertagih
c) Kas purna-jual terutama kos penagihan dan pengumpulan
piutang biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan kos purnajual untuk penjualan kredit biasa atau jangka pendek
Inti dari ketiga pertimbangan diatas adalah penjualan
angsuran tidak ada alasan yang kuat untuk mengakui dasar
kas pendapatan
4) Alasan Penyanggah
(Paton dan Littleton) Pengakuan pendapatan kas kurang
didukung dengan alasan sebagai berikut:
a) Piutang yang masuk karena jasa dan barang mempunyai
kedudukan yang sama
b) Belum tentu pelunasan piutang perusahaan jasa lebih
merugikan daripada perusahaan dagang. Akan tetapi
perusahaan jasa berada pada posisi yang tidak
menguntungkan contohnya jasa yang sudah diberikan tidak
dapat dikembalikan, tidak seperti barang dagangan.
c) Pengakuan pendapatan atas dasar saat penyerahan jasa
menjadi pengakuan yang lebih unggul
5) Prosedur Akuntansi Dasar Kas
(Paton dan Littleton, 1970) Penggambaran prosedur akuntansi untuk
mencapai penandingan yang tepat:
a)
Kontrak penjualan angsuran dan pengiriman seluruh barang
perusahaan
Pengiriman Barang – Dasar Kas
Rp60.000.000
Sediaan Barang Dagangan
Rp60.000.000
b)
Perusahaan Menerima uang muka atau angsuran
Kas
Rp5.000.000
Penjualan – Dasar Kas
Rp5.000.000
c)
Nilai kontrak penjualan angsuran Rp 100.000.000 dan kas yang
diterima suatu periode Rp 40.000.000 (40%)
Kos Barang Terjual – Dasar Kas
(40%xRp60.000.000)
Rp 24.000.000
Pengiriman Barang – Dasar Kas
Rp 24.000.000
d)
Akhir Periode, kas dari penjualan sudah diterima tetapi barang belum
dikirim maka kos barang harus ditaksir dan ditambahkan ke kos barang
terjual dasar kas. Pada akhir periode perusahaan menerima angsuran
Rp20.000.000 tetapi barang dengan kos taksiran Rp12.000.000 (belum
dikirim)
Kos Barang Terjual – Dasar Kas Rp12.000.000
Utang Pengiriman Barang – Dasar Kas
Rp12.000.000
6) Biaya Administrasi dan Penjualan
Pengakuan pendapatan dari biaya administrasi dan penjualan
adalah ketika kos penerimaan kas sudah diterima dan biaya-biaya
lain yang diperkirakan akan menghasilkan pendapatan lainnya.
Tetapi kos biaya administrasi dan penjualan tetap akan
dibebankan ke pendapatan biaya. Jika penjualan dipecah dan
diakui menjadi yang sudah diterima dan belum diterima oleh kos
pendapatan penjualan tersebut juga harus dipecah dan
dibebankan secara proposional.
7) Saat Pengakuan Penjualan Jasa
Sulit menentukan kriteria realisasi dengan mengenali kejadian
atau kegiatan yang menandai bahwa penyerahan jasa telah
terjadi dan selesai. Contohnya pada perusahaan transportasi,
rekreasi, rumah makan, telepon, hotel, persewaan gedung dan
usaha lainnya, biaya kos langsung terbayar pada saat itu juga
sesaat setelah penjualan jasa sudah diterima seperti yang sudah
dijelaskan pada jasa jangka pendek dan jangka panjang
8) Pedoman Umum Pengakuan Pendapatan
(SFAC No. 5)
a)
b)
c)
d)
Kriteria terbentuk dan terealisasi biasanya dipenuhi pada saat
produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan ke
konsumen
Kontrak penjualan atau penerimaan kas mendahului produksi
dan pengiriman, pendapatan dapat diakui pada saat diterima
dan pengiriman
Jika produk dikontrak sebelum diproduksi, pendapatan dapat
diakui secara bertahap dengan metode presentase penyelesaian
pada saat sudah terbentuk
Jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung
secara terus menerus selama satu periode dengan kontrak harga
yang pasti, pendapatan dapat diakui bersamaan dengan
berjalannya waktu
e)
f)
g)
Produk atau aset lain dapat segera terealisasi karena dapat
dijual dengan harga yang cukup pasti tanpa biaya tambahan
yang berarti, pendapatan dan beberapa untung atau rugi dapat
diakui pada saat selesainya produk atau pada saat harga aset
tersebut berubah
Produk, jasa atau aset lain ditukarkan dengan aset nonmoneter
yang tidak segera dapat dikonversi menjadi kas, pendapatan
atau untung dan rugi dapat diakui pada saat transaksi telah
selesai
Ketertagihan aset yang diterima untuk produk, jasa atau aset
lain meragukan, pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang
terkumpul
9) Prosedur Pengakuan
10) Penyajian
Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan
adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan
pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa
dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam
statemen laba-rugi.
BIAYA
Pendahuluan
Aset sebagai potensi jasa atau manfaat
ekonomik direpresentasikan dengan kos sebagai
pengkuantifikasi besar-kecilnya (magnituda) potensi
tersebut. Oleh Karena itu, secara konseptual atas
dasar konsep kontinuitas usaha, kos akan
diperlakukan mula-mula sebagai asset dan baru
kemudian diperlakukan sebagai beban pendapatan
atau biaya. Walaupun demikian, secara teknis dapat
saja kos langsung dibebankan (didebit) ke biaya yang
nantinya langsung menjadi beban pendapatan.
Definisi
 Cost is foregoing, a sacrifice made to secure benefit, and is
measured by an exchange price. Expense is the decrease in net assets
as a result of the use of economic services in the creation of
or the imposition of taxes by governmental unit. (Sprouse &
Moonits, 1962 ; 8-9)
 (Kos adalah suatu nilai prasyarat, suatu pengorbanan untuk
memperoleh manfaat dan diukur dengan harga pertukaran. Biaya
Karakteristik Biaya
Karakteristik
Utama
• Aliran Keluar atau
Penurunan Aset.
• Operasi Utama yang
Menerus.
Karakteristik
Pendukung
 Kenaikan Kewajiban
 Penurunan Ekuitas.
 Aliran Fisis atau Moneter.
 Rugi.
Biaya vs Rugi
 IAI/IASC tidak mendifini rugi (losses) sebagai
elemen yang terpisah dengan biaya (expenses).
 Rugi dicakupi dalam satu definisi biaya (expenses).
 FASB memisahkan biaya dan rugi sebagai elemen
yang berdiri sendiri.
*IAI menyebut expense sebagai beban
Makna yang terkandung dalam
definisi Rugi
1. Penurunan ekuitas (asset bersih)
2. Transaksi periferal atau insidental
3. Selain apa yang didefinisi sebagai biaya atau
selain distribusi ke pemilik
Karakteristik Sumber Rugi
1. Periferal atau insidental
2. Transfer nontimbal-balik
3. Penahanan aset
4. Faktor lingkungan
Pengakuan biaya
Pencatatan nilai rupiah biaya secara formal ke
dalam system pembukuan, sehingga jumlah
tersebut terefleksi dalam statemen keuangan.
Kriteria Pengakuan:
 Konsumsi manfaat (consumtion of benefits)
 Banyaknya manfaat atau berkurangnya manfaat masa
datang (loss or lack of future benefits)
Kaidah pengakuan APB
 Mengasosiasi sebab dan akibat
 Alokasi sistematik dan rasional
 Pengakuan segera
Hubungan kos dan biaya
Kos adalah pengukur biaya atau biaya
direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis
dan praktis biaya sering disebut dengan kos saja.
Memang biaya sering disebut dengan kos karena
kos melekat didalamnya, tetapi kos tidak selalu
dapat disebut dengan biaya karena kos juga dapat
merepresentasikan aset.
PROSES DAN KONSEP
PENANDINGAN
Proses penandingan adalah proses penentuan laba
dengan cara mengukur atau menakar dahulu
pendapatan untuk suatu perioda dan barulah
kemudian dapat menentukan biaya yang berkaitan
dengan pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip
penandingan adalah dasar pemikiran untuk
menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga
laba yang dihasilkan bermakna.
Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna,
pendapatan yang diakui untuk suatu perioda harus
ditandingkan (diasosiasi) dengan biaya yang
dianggap telah menghasilkan pendapatan tersebut.
KELAYAKAN
EKONOMIK.
Kos suatu faktor jasa yang digunakan dalam
operasi hanya akan dibebankan ke
pendapatan sebanding dengan produk yang
dianggap telah menghasilkan pendapatan.
MENANDINGKAN
BUKAN
MENGKOMPENSASI
Ada kalanya biaya komisi penjualan,
biaya
angkut pengiriman barang (ekspedisi) dan
biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan
transaksi penjualan dikurangkan langsung
dengan hasil penjualan dan hanya jumlah
rupiah nettonya dicatat dalam akun Penjualan
dan penjualan dilaporkan sebesar jumlah
nettonya.
Asosiasi Sebab dan Akibat
 Penyerahan produk menimbulkan pendapatan,
sehingga kos yang melekat pada produk yang
diserahkan merefleksi biaya.
 Disebut juga penandingan langsung (direct matching)
atau penandingan produk (product matching)
Asumsi/syarat:
 Semua komponen kos (produksi, pemasaran, dan
administrative) dapat dilekatkan pada produk.
Masalah Berkaitan
dengan Penandingan
Produk




Identifikasi kos produk.
Produk usang dan musiman.
Idetifikasi kos non produk.
Biaya antisipasian.
Alokasi Sistematik dan
Rasional
Proses penandingan dengan perioda sebagai penakar
pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut penandingan
perioda (period matching).
Alasan yang mendukung:
 Berkaitan walaupun tidak langsung
 Sulit mencari kaitan langsung antara biaya-biaya tertentu
dengan pendapatan
 Penundaan kurang tepat
 Bila kejadian sifatnya normal, terjadi tepat-tanding secara
rupiah sehingga tidak mempengaruhi laba
 Secara teknis kos harus dialokasi/dipecah
Masalah Berkaitan
dengan Alokasi
Sistematis
 Kriteria penangguhan
 Alokasi bergabung/bersama
 Alokasi bukan sarana pemerataan laba
 Pendekatan nonalokasi
Pembebanan Arbitrer
 Kos dibandingkan dengan pendapatan secara
arbitrer. Konsep yang melandasi pembebanan
semacam ini semata-mata adalah kepraktisan.
Sediaan
 Penentuan besarnya kos barang terjual untuk
ditandingkan dengan penjualan sehingga dapat
ditentukan besarnya laba perusahaan. Penentuan
ini melibatkan berbagai metoda asosiasi sebagai
dasar pemecahan kos produksi menjadi kos yang
melekat pada barang terjual.
 Penentuan nilai sediaan sebagai aset lancar
perusahaan. penentuan nilai aset sediaan sangat
penting untuk menilai likuiditas operasi
perusahaan.
Metode Asosiasi Sediaan
 Identifikasi khusus
 Masuk pertama keluar pertama (MPKP)
 Rata-rata berbobot
 Sediaan normal/minimal
 Masuk terakhir keluar pertama (MTKP)
Fasilitas Fisis
1. Karakteristik dan Tujuan Pelaporan
 Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk
mengolah dan memperlancar operasi perusahaan.
 Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas
sehingga perlu penggantian.
 Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak
perusahaan untuk menggunakannya bukan lantaran hak
hak miliknya.
 Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat
manfaat yang dapat diberikan berupa potensi jasa bukan
bukan daya beliatau ketertukarannya.
Fasilitas Fisis
2.







Variasi Istilah
Aset tetap (fixed assets)
Aset tetap berwujud (fixed tangible assets)
Aset berwujud (tangible assets)
Aset operasi (operating assets)
Aset berumur panjang (long-lived assets)
Aset jangka panjang (long-term assets)
Tanah, bangunan, dan perlengkapan (property, plant
and equipment)
 Fasilitas fisis (plant assets)
Fasilitas Fisis
Basis Pembebanan
Fasilitas fisis memberi kontribusi jasa ke operasi berupa kapasitas atau
3.
Makna Deprisiasi Lain
 Depresiasi sebagai proses akumulasi dana.
 Depresiasi sebagai pemulihan investasi.
 Depresiasi sebagai proses penilaian.
Tanah
 Sebagai tempat usaha dan hak milik permanen,
fungsi tanah bersifat permanen sehingga tidak
didepresiasi.
 Tanah bukan hak milik permanen dapat
didepresiasi.
 Bagian kos tanah yang merepresentasi manfaat
produktif dapat didepresiasi.
 Akuntansi tanah diatur dalam PSAK No. 47.
Aset Takberwujud
 Dari segi asosiasi dengan pendapatan, sama seperti fasilitas fisis.
 Kos aset takberwujud harus dialokasi secara sistematis sepanjang
umur yuridis/ekonomik.
 Umur ekonomik lebih unggul/layak untuk mengarmotisasi asset
tak berwujud daripada umur yuridis.
 Goodwill dapat diinterpretasi sebagai kemampuan melaba di atas
normal, atribut spesifik yang dapat dapat dipisahkan, atau akun
penilaian induk.
 Kos organisasi harus segera mulai diamortisasi manakala ada
tanda-tanda penurunan atau penciutan yang berlanjut baik dalam
laba, lingkup kegiatan, ataupun modal perusahaan.
Download