TEORI AKUNTANSI “PENDAPATAN DAN BIAYA” ISTIQOMAH NURHAYATI (S431908032) YETY ANGGRAINI (S431908020) RIDA INDRIYANI (S431908028) PENDAPATAN Definisi Pendapatan dapat di definisi dari beberapa konsep, antara lain : A B C Konsep aliran musik, pendapatan merupakan aset Konsep aliran keluar, pendapatan adalah penyerahan prod uk yang diukur atas dasar penghargaaan produk tersebut Secara netral, pendapatan merupakan produk perusa haan sebagai hasil dari upaya produktif. Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan Dari beberapa definisi diatas, dapat di daftar karakteristik-karakteristik atau kata-kata kunci yang membentuk pengertian pendapatan dan untung. Yang membentuk pengertian pendapatan adalah : 1. Aliran masuk atau kenaikan aset 2. Kegiatan yang merepresentasi operasi utama atau sentral yang menerus 3. Pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewjaiban 4. Suatu entittas 5. Produk perusahaan 6. Pertukarn produk 7. Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk 8. Mengakibatkan kenaikan ekuitas Kenaikan Aset Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Paton dan litleton menyebutkan bahwa aset dapat bertambah karena berbagai transaksi, kejadian, atau keadaan sebagai berikut : 1. Transaksi pendanaan yang berasal dari kreditor dan investor 2. Laba yang berasal dari kegiatan investasi, misalnya penjualan aset tetap 3. Hadiah, donasi, atau temuan 4. Revaluasi aset yang telah ada 5. Penyediaan dan/atau penyerahan produk (barang dan jasa) FASB mengisyaratkan jumlah kotor dengan menyatakan bahwa pendapatan adalah jumlah rupiah yang datang dari penyerahan produk atau pelaksanaan jasa (from delivering goods/rendering services) Operasi Utama Berlanjut Pengertian “operasi utama” dalam hal ini lebih dikaitkan dengan tujuan utama perusahaan yaitu menghasilkan produk atau jasa untuk mendatangkan laba (profit-directed activities) dan bukan untuk membatasi jenis produk menjadi produk utama dan produk samping. Berbagai Bentuk dan Nama Pendapatan adalah konsep yang bersifat generik dan mencakupi semua pos dengan berbagai bentuk dan nama apapun. Untung Seperti pendapatan, kata-kata kunci yang melekat pada pengertian untung adalah : a. Kenaikan ekuitas (aset bersih) b. Transaksi periferal atau insidental c. Selain yang berupa pendapatan atau investasi oleh pemilik FASB merinci lebih lanjut transaksi, kejadian, atau keadaan yang menimbulkan untung menjadi empat sumber atau karakteristik yaitu: a. Periferal dan insidental b. Transfer nontimbal-balik (nonreciprocal transfers) c. Penahanan aset (holding assets) d. Faktor lingkungan Pengakuan Pendapatan Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan. Pengertian atau definisi pendapatan harus dipisahkan dengan pengakuan pendapatan bahkan pengertian pendapatan sebenarnya juga harus dipisahkan dengan pengukuran pendapatan. Dengan demikian, suatu jumlah yang memenuhi definisi pendapatan tidak dengan sendirinya jumlah tersebut diakui (dicatat secra resmi) sebagai pendapatan. Pembentukan Pendapatan Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be earned) bersamaan dengan dan melekat pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Realisasi Pendapatan Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar produk baik produk yang telah selesai dan di serahkan ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan/kontrak, jadi, sebelum transaksi atau kontrak tersebut terjadi, pendapatan dianggap belum terjadi atau belum terbentuk. Konsep realisasi, atau pendekatan transaksi lebih menekankan kejadian (event) yang dapat menandai pengakuan pendapatan yaitu : 1. Kepastian perubahan produk menjadi potensi jasa lain melalui proses penjualan yang sah atau semacamnya (misalnya kontrak penjualan) 2. Penguatan atau validasi transaksi penjualan tersebut dengan diperolehnya aset lancar (kas, setara kas, piutang). Kriteria Pendapatan FASB mengajukan 2 kriteria pengakuan pendapatan (dan untung) yang keduanya harus dipenuhi yaitu : 1. Terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi (realized or realizable). 2. Terbentuk/terhak (earned) Pendapatan baru dapat diakui kalau dipenuhi syaratsyarat berikut : 1. Keterukuran nilai aset (measurability of asset value) 2. Adanya suatu transaksi (existence of transaction) 3. Proses penghimpuan secara substantial telah selesai (substantial completion of the earning procees) Pada Saat Kontrak Penjualan Bisa terjadi apabila perusahaan telah menandatangani kontrak penjualan dan bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai kontrak tetapi perusahaan belum mulai memproduksi barang. Titik A pada titik ini pendapatan sudah terealisasi tetapi belum terbentuk. Karena hanya satu kriteria yang dipenuhi, pendapatan belum bisa diakui pada saat tersebut. Titik antara P dan T Dimana pengakuan harus menunggu sampai proses penghimpunan cukup selesai yaitu di tahap penjualan Kemudian pembayaran dimuka harus diakui sebagai kewajiban sampai barang atau jasa diserahkan kepada pembeli. Selama Proses Produksi Secara Bertahap Dalam industry tertentu, pembuatan produk memerlukan waktu yang cukup lama, Misalnya dalam industri konstruksi bangunan. Biasanya produk semacam itu diperlakukan sebagai projek dan dilakukan atas dasar kontrak. Dalam hal ini, pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan kemajuan proses produksi atau sekaligus pada saat projek selesai dan diserahkan. 1. Metoda Persentase Penyelesaian (percentage-of-complation method) 2. metoda kontrak selesai (completed-contract method). Karena pembuatan produk dilaksanakan atas dasar kontrak, tahap PT dan TB tidak relevan lagi dan proses pembentukan pendapatan dapat dilukiskan kembali dalam Gambar 8.3 Pada Gambar 8.3 kalau seluruh pendapatan diakui di titik E bersamaan dengan penyerahan produk (metoda kontrak-selesai), kemungkinan terjadi ketidakseimbangan volume pendapatan dan kegiatan produksi antartahun. Hal ini terjadi kalau projekprojek tidak terjadi secara merata antara tahun atau nilainilai projek tiap tahun sangat fluktuatif sementara perusahaan tetap menggunakan perioda sebagai takaran pengukuran dan pelaporan laba. Akresi Berkaitan dengan pengakuan pendapatan sebagai fungsi kegiatan produksi adalah masalah akresi (accretion). yaitu pertambahan nilai akibat pertumbuhan fisis atau proses alamiah, Dari definisi, akresi memenuhi pengertian pendapatan karena asset telah bertambah dan banyakya tambahan fisis tersebut dapat ditentukan secara objektif. Apresiasi Mirip dengan akresi adalah apa yang disebut apresiasi (appreciation) yaitu selisih “nilai wajar pasar” asset perusahaan dengan kos (atau nilai buku asset terdepresiasi). Dibanding akresi, apresiasi kurang memenuhi pengertian pendapatan karena tidak berkaitan langsung dengan operasi perusahaan tetapi lebih berkaitan dengan kondisi pasar. Apresiasi bukan merupakan transaksi Apresiasi tidak objektif • Penghematan Kos Dua pos yang bersangkutan dengan proses pembelian yang sering dianggap sebagai pendapatan yaitu potongan pembelian dan pembelian dengan harga murah atau pembelian beruntung. Potongan pembelian tidak memenuhi definisi pendapatan karena berkaitan dengan proses pembelian yaitu proses pemerolehan asset pada tingkat awal (pengukuran). Oleh karena itu mengakui pendapatan pada tingkat ini sama saja dengan mengantisipasi pendapatan. 1) Kembalian dan Potongan Tunai Mengembalikan barang yang rusak dicatat dengan membalik jurnal yang telah dibuat saat penjualan dengan total jumlah rupiah yang kembali. Sama juga dengan akun-akun kontra lainnya yang berhubungan dengan pengembalian dicatat serupa. Ada juga pembuatan perjanjian dengan pembeli contohnya dengan membuat kontrak tentang pengembalian barang dalam periode tertentu seperti pengenalan pada barang baru. Potongan tunai adalah potongan yang ditawarkan penjual pada saat terma contohnya 2/10, n/30. Potongan tunai juga tidak menghalangi adanya pengkuan pada suatu pendapatan. Syarat pendapatan dapat diakui pada saat perusahaan menjual produk yang dapat dikembalikan (FASB): a) Harga jual cukup pasti, dapat ditentukan pada tanggal penjualan b) Pembeli sudah membayar kepada penjual c) Kewajiban membayar oleh pembeli tidak berubah ketika terjadi pencurian atau kerusakan produk d) Pembeli benar-benar ada secara substantif e) Penjual tidak mempunyai kewajiban yang material untuk melakukan tindakan masa datang menjadikan pembeli mampu menjual produk yang bersangkutan f) Jumlah rupia kembalian dapat ditaksir secara layak 2) Kos Purna-Jual Jika kos purna-jual juga dipilih sebagai cara yang tepat, prosedur yang akan digunakan adalah dengan mendebit jumlah rupiah kos kegiatan dan mengkredit jumlah rupiah yang sama dalam akun cadangan penyesuaian akhir tahun 3) Kerugian Piutang Piutang bukan menjadi bukti yang pas untuk realisasi pendapatan dikarenakan piutang bukan sebagai alat pembayaran yang pas untuk mengukur pendapatan. Intinya piutang tidak diakui untuk mengukur berapa pendapatan yang pasti ada dikarenakan juga ada faktor dalam kerugian piutang. Kerugian piutang dapat dicegah dengan membentuk cadangan kerugian piutang seperti yang dijelaskan pada kos purnajual 4) Transaksi Penjualan Transaksi penjualan adalah transaksi pertukaran aset secara aktual, bukan transaksi kontrak itu sendiri. Penjualan dikatakan sudah terjadi jika produk dan kontrak penjualan telah di transfer ke pembeli dan penjual sudah mendapatkan imbalannya. Ketentuan dapat diakui pendapatan dari penjualan barang terdapat dalam PSAK No. 23 : a) Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli b) Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual c) Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal d) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir ke perusahaan tersebut e) Biaya yang terjadi aau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal E. PADA SAAT KAS TERKUMPUL Pengakuan dasar saat kas telah terkumpul pada saat penjualan barang dan jasa yang telah diserahkan dan dilaksanakan tetapi kas baru saja akan diterima secara berkala pada waktu yang cukup panjang. Intinya, pendapatan suatu periode diakui atas dasar kas yang telah diterima dalam satu periode 1) Jasa Dikonsumsi Dalam Jangka Pendek Penerimaan kas pada pengakuan ini terjadi pada saat konsumen menerima jasa dari penjual dan dibayar pada saat itu juga. Contohnya adalah perusahaan angkutan dan bioskop. 2) Jasa Dikonsumsi Dalam Jangka Panjang Pada penerimaan kas dalam jangka panjang ini mempunyai kontrak yang lumayan lama dan pendapatan diakui dalam satu periode. Contohnya seperti perusahaan penyewaan ruang atau bangunan 3) Argumen Pendukung Ada tiga pertimbangan yang berkaitan: a) Seluruh atau sebagian piutang yang timbul bukan merupakan aset yang mempunyai daya beli murni atau dapat dibelanjakan b) Makin lama jangka waktu untuk mengangsur makin besar kemungkinan piutang tidak akan tertagih c) Kas purna-jual terutama kos penagihan dan pengumpulan piutang biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan kos purnajual untuk penjualan kredit biasa atau jangka pendek Inti dari ketiga pertimbangan diatas adalah penjualan angsuran tidak ada alasan yang kuat untuk mengakui dasar kas pendapatan 4) Alasan Penyanggah (Paton dan Littleton) Pengakuan pendapatan kas kurang didukung dengan alasan sebagai berikut: a) Piutang yang masuk karena jasa dan barang mempunyai kedudukan yang sama b) Belum tentu pelunasan piutang perusahaan jasa lebih merugikan daripada perusahaan dagang. Akan tetapi perusahaan jasa berada pada posisi yang tidak menguntungkan contohnya jasa yang sudah diberikan tidak dapat dikembalikan, tidak seperti barang dagangan. c) Pengakuan pendapatan atas dasar saat penyerahan jasa menjadi pengakuan yang lebih unggul 5) Prosedur Akuntansi Dasar Kas (Paton dan Littleton, 1970) Penggambaran prosedur akuntansi untuk mencapai penandingan yang tepat: a) Kontrak penjualan angsuran dan pengiriman seluruh barang perusahaan Pengiriman Barang – Dasar Kas Rp60.000.000 Sediaan Barang Dagangan Rp60.000.000 b) Perusahaan Menerima uang muka atau angsuran Kas Rp5.000.000 Penjualan – Dasar Kas Rp5.000.000 c) Nilai kontrak penjualan angsuran Rp 100.000.000 dan kas yang diterima suatu periode Rp 40.000.000 (40%) Kos Barang Terjual – Dasar Kas (40%xRp60.000.000) Rp 24.000.000 Pengiriman Barang – Dasar Kas Rp 24.000.000 d) Akhir Periode, kas dari penjualan sudah diterima tetapi barang belum dikirim maka kos barang harus ditaksir dan ditambahkan ke kos barang terjual dasar kas. Pada akhir periode perusahaan menerima angsuran Rp20.000.000 tetapi barang dengan kos taksiran Rp12.000.000 (belum dikirim) Kos Barang Terjual – Dasar Kas Rp12.000.000 Utang Pengiriman Barang – Dasar Kas Rp12.000.000 6) Biaya Administrasi dan Penjualan Pengakuan pendapatan dari biaya administrasi dan penjualan adalah ketika kos penerimaan kas sudah diterima dan biaya-biaya lain yang diperkirakan akan menghasilkan pendapatan lainnya. Tetapi kos biaya administrasi dan penjualan tetap akan dibebankan ke pendapatan biaya. Jika penjualan dipecah dan diakui menjadi yang sudah diterima dan belum diterima oleh kos pendapatan penjualan tersebut juga harus dipecah dan dibebankan secara proposional. 7) Saat Pengakuan Penjualan Jasa Sulit menentukan kriteria realisasi dengan mengenali kejadian atau kegiatan yang menandai bahwa penyerahan jasa telah terjadi dan selesai. Contohnya pada perusahaan transportasi, rekreasi, rumah makan, telepon, hotel, persewaan gedung dan usaha lainnya, biaya kos langsung terbayar pada saat itu juga sesaat setelah penjualan jasa sudah diterima seperti yang sudah dijelaskan pada jasa jangka pendek dan jangka panjang 8) Pedoman Umum Pengakuan Pendapatan (SFAC No. 5) a) b) c) d) Kriteria terbentuk dan terealisasi biasanya dipenuhi pada saat produk atau barang dagang diserahkan atau jasa diberikan ke konsumen Kontrak penjualan atau penerimaan kas mendahului produksi dan pengiriman, pendapatan dapat diakui pada saat diterima dan pengiriman Jika produk dikontrak sebelum diproduksi, pendapatan dapat diakui secara bertahap dengan metode presentase penyelesaian pada saat sudah terbentuk Jasa diberikan atau hak untuk menggunakan aset berlangsung secara terus menerus selama satu periode dengan kontrak harga yang pasti, pendapatan dapat diakui bersamaan dengan berjalannya waktu e) f) g) Produk atau aset lain dapat segera terealisasi karena dapat dijual dengan harga yang cukup pasti tanpa biaya tambahan yang berarti, pendapatan dan beberapa untung atau rugi dapat diakui pada saat selesainya produk atau pada saat harga aset tersebut berubah Produk, jasa atau aset lain ditukarkan dengan aset nonmoneter yang tidak segera dapat dikonversi menjadi kas, pendapatan atau untung dan rugi dapat diakui pada saat transaksi telah selesai Ketertagihan aset yang diterima untuk produk, jasa atau aset lain meragukan, pendapatan dapat diakui atas dasar kas yang terkumpul 9) Prosedur Pengakuan 10) Penyajian Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan luar biasa dan cara menuangkannya dalam statemen laba-rugi. BIAYA Pendahuluan Aset sebagai potensi jasa atau manfaat ekonomik direpresentasikan dengan kos sebagai pengkuantifikasi besar-kecilnya (magnituda) potensi tersebut. Oleh Karena itu, secara konseptual atas dasar konsep kontinuitas usaha, kos akan diperlakukan mula-mula sebagai asset dan baru kemudian diperlakukan sebagai beban pendapatan atau biaya. Walaupun demikian, secara teknis dapat saja kos langsung dibebankan (didebit) ke biaya yang nantinya langsung menjadi beban pendapatan. Definisi Cost is foregoing, a sacrifice made to secure benefit, and is measured by an exchange price. Expense is the decrease in net assets as a result of the use of economic services in the creation of or the imposition of taxes by governmental unit. (Sprouse & Moonits, 1962 ; 8-9) (Kos adalah suatu nilai prasyarat, suatu pengorbanan untuk memperoleh manfaat dan diukur dengan harga pertukaran. Biaya Karakteristik Biaya Karakteristik Utama • Aliran Keluar atau Penurunan Aset. • Operasi Utama yang Menerus. Karakteristik Pendukung Kenaikan Kewajiban Penurunan Ekuitas. Aliran Fisis atau Moneter. Rugi. Biaya vs Rugi IAI/IASC tidak mendifini rugi (losses) sebagai elemen yang terpisah dengan biaya (expenses). Rugi dicakupi dalam satu definisi biaya (expenses). FASB memisahkan biaya dan rugi sebagai elemen yang berdiri sendiri. *IAI menyebut expense sebagai beban Makna yang terkandung dalam definisi Rugi 1. Penurunan ekuitas (asset bersih) 2. Transaksi periferal atau insidental 3. Selain apa yang didefinisi sebagai biaya atau selain distribusi ke pemilik Karakteristik Sumber Rugi 1. Periferal atau insidental 2. Transfer nontimbal-balik 3. Penahanan aset 4. Faktor lingkungan Pengakuan biaya Pencatatan nilai rupiah biaya secara formal ke dalam system pembukuan, sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Kriteria Pengakuan: Konsumsi manfaat (consumtion of benefits) Banyaknya manfaat atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future benefits) Kaidah pengakuan APB Mengasosiasi sebab dan akibat Alokasi sistematik dan rasional Pengakuan segera Hubungan kos dan biaya Kos adalah pengukur biaya atau biaya direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis biaya sering disebut dengan kos saja. Memang biaya sering disebut dengan kos karena kos melekat didalamnya, tetapi kos tidak selalu dapat disebut dengan biaya karena kos juga dapat merepresentasikan aset. PROSES DAN KONSEP PENANDINGAN Proses penandingan adalah proses penentuan laba dengan cara mengukur atau menakar dahulu pendapatan untuk suatu perioda dan barulah kemudian dapat menentukan biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut. Konsep atau prinsip penandingan adalah dasar pemikiran untuk menghubungkan pendapatan dan biaya sehingga laba yang dihasilkan bermakna. Untuk mendapatkan laba periodik yang bermakna, pendapatan yang diakui untuk suatu perioda harus ditandingkan (diasosiasi) dengan biaya yang dianggap telah menghasilkan pendapatan tersebut. KELAYAKAN EKONOMIK. Kos suatu faktor jasa yang digunakan dalam operasi hanya akan dibebankan ke pendapatan sebanding dengan produk yang dianggap telah menghasilkan pendapatan. MENANDINGKAN BUKAN MENGKOMPENSASI Ada kalanya biaya komisi penjualan, biaya angkut pengiriman barang (ekspedisi) dan biaya-biaya lain yang bersangkutan dengan transaksi penjualan dikurangkan langsung dengan hasil penjualan dan hanya jumlah rupiah nettonya dicatat dalam akun Penjualan dan penjualan dilaporkan sebesar jumlah nettonya. Asosiasi Sebab dan Akibat Penyerahan produk menimbulkan pendapatan, sehingga kos yang melekat pada produk yang diserahkan merefleksi biaya. Disebut juga penandingan langsung (direct matching) atau penandingan produk (product matching) Asumsi/syarat: Semua komponen kos (produksi, pemasaran, dan administrative) dapat dilekatkan pada produk. Masalah Berkaitan dengan Penandingan Produk Identifikasi kos produk. Produk usang dan musiman. Idetifikasi kos non produk. Biaya antisipasian. Alokasi Sistematik dan Rasional Proses penandingan dengan perioda sebagai penakar pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut penandingan perioda (period matching). Alasan yang mendukung: Berkaitan walaupun tidak langsung Sulit mencari kaitan langsung antara biaya-biaya tertentu dengan pendapatan Penundaan kurang tepat Bila kejadian sifatnya normal, terjadi tepat-tanding secara rupiah sehingga tidak mempengaruhi laba Secara teknis kos harus dialokasi/dipecah Masalah Berkaitan dengan Alokasi Sistematis Kriteria penangguhan Alokasi bergabung/bersama Alokasi bukan sarana pemerataan laba Pendekatan nonalokasi Pembebanan Arbitrer Kos dibandingkan dengan pendapatan secara arbitrer. Konsep yang melandasi pembebanan semacam ini semata-mata adalah kepraktisan. Sediaan Penentuan besarnya kos barang terjual untuk ditandingkan dengan penjualan sehingga dapat ditentukan besarnya laba perusahaan. Penentuan ini melibatkan berbagai metoda asosiasi sebagai dasar pemecahan kos produksi menjadi kos yang melekat pada barang terjual. Penentuan nilai sediaan sebagai aset lancar perusahaan. penentuan nilai aset sediaan sangat penting untuk menilai likuiditas operasi perusahaan. Metode Asosiasi Sediaan Identifikasi khusus Masuk pertama keluar pertama (MPKP) Rata-rata berbobot Sediaan normal/minimal Masuk terakhir keluar pertama (MTKP) Fasilitas Fisis 1. Karakteristik dan Tujuan Pelaporan Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlancar operasi perusahaan. Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu penggantian. Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk menggunakannya bukan lantaran hak hak miliknya. Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat manfaat yang dapat diberikan berupa potensi jasa bukan bukan daya beliatau ketertukarannya. Fasilitas Fisis 2. Variasi Istilah Aset tetap (fixed assets) Aset tetap berwujud (fixed tangible assets) Aset berwujud (tangible assets) Aset operasi (operating assets) Aset berumur panjang (long-lived assets) Aset jangka panjang (long-term assets) Tanah, bangunan, dan perlengkapan (property, plant and equipment) Fasilitas fisis (plant assets) Fasilitas Fisis Basis Pembebanan Fasilitas fisis memberi kontribusi jasa ke operasi berupa kapasitas atau 3. Makna Deprisiasi Lain Depresiasi sebagai proses akumulasi dana. Depresiasi sebagai pemulihan investasi. Depresiasi sebagai proses penilaian. Tanah Sebagai tempat usaha dan hak milik permanen, fungsi tanah bersifat permanen sehingga tidak didepresiasi. Tanah bukan hak milik permanen dapat didepresiasi. Bagian kos tanah yang merepresentasi manfaat produktif dapat didepresiasi. Akuntansi tanah diatur dalam PSAK No. 47. Aset Takberwujud Dari segi asosiasi dengan pendapatan, sama seperti fasilitas fisis. Kos aset takberwujud harus dialokasi secara sistematis sepanjang umur yuridis/ekonomik. Umur ekonomik lebih unggul/layak untuk mengarmotisasi asset tak berwujud daripada umur yuridis. Goodwill dapat diinterpretasi sebagai kemampuan melaba di atas normal, atribut spesifik yang dapat dapat dipisahkan, atau akun penilaian induk. Kos organisasi harus segera mulai diamortisasi manakala ada tanda-tanda penurunan atau penciutan yang berlanjut baik dalam laba, lingkup kegiatan, ataupun modal perusahaan.