Akar dari suatu persamaan biasa juga disebut penyelesaian dari suatu persamaan. Tidak semua persamaan dapat diselesaikan secara analitik. Untuk menyelesaikan persamaan yang demikian dapat digunakan metode numerik. Beberapa metode yang dapat digunakan adalah: 1. Metode Bagi Dua 2. Metode Posisi Palsu 3. Metode Newton-Raphson 4. Metode Secant 2. Metode Bagi Dua Metode Bagi Dua merupakan metode yang paling sederhana. Sebelum menggunakan metode ini diperlukan satu selang akar. Idenya selang akar tersebut kita bagi dua sama besar, kemudian pilih satu bagian yang mengandung akar sebagai selang baru. Hal ini dilakukan secara berulang sampai lebar selang kurang dari toleransi yang diinginkan. Secara geometris proses tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.5. Selang akar [a, b] dibagi dua di T1. Terbentuk dua selang yaitu [a, T1] dan [T1, b]. Dari dua selang ini yang memuat akar adalah [a, T1], sehingga [a, T 1] menjadi selang baru. Selanjutnya jika selang baru lebarnya kurang dari toleransi yang diberikan maka akar dari persamaan adalah T 1. Jika belum memenuhi, bagi dua lagi selang [a, T 1], sehingga diperoleh T2, dan terbentuk selang baru lagi [T2, T1]. Proses diteruskan sampai diperoleh selang baru yang lebarnya kurang dari toleransi. b a T1 a T2 T1 [a,b] [a,T1] [T2,T1] Gambar 2.5 Metode Bagi Dua Jika diketahui (a, fa) dan (b, fb), maka untu menentukan T dapat dihitung dengan rumus đ= đ−đ 2 (2.2.1) Berdasarkan uraian di atas maka algoritma untuk metode bagi dua adalah sebagai berikut: Algoritma 1. Tetapkan selang akar [a, b] sedemikian hingga f(a) . f(b) < 0 2. Hitung Titik baru: T īŊ bīa 2 3. Hitung f(T) 4. Jika f(a).f(T) < 0, maka b = T, selang baru [a, T] Jika f(a).f(T) > 0, maka a = T, selang baru [T, b] Jika f(a).f(T) = 0, maka akar = T, selesai 5. Jika |a - b|=|selang baru|≤ toleransi, maka akar adalah T, selesai 6. Kembali ke 1 Contoh 2.3: Tentukan akar positif terbesar dari persamaan đ (đĨ ) = 3sin(đĨ) − đĨ + 1 = 0 Hitung dengan toleransi 0,001. Penyelesaian: Berdasarkan contoh 2.1, dapat diketahui bahwa akar terbesar dari persamaan tersebut berada pada selang (2, 3). Iterasi 1: 1. Selang akar (2, 3) a = 2; f (a) = 1,72789 b = 3; f (b) = -1,57664 2. đ = 2+3 2 = 2,5 3. đ (đ) = 3 sin(2,5) − 2,5 + 1 = 0,29542 4. đ (đ). đ(đ) > 0, maka a = 2,5, selang baru (2,5, 3) 5. |2,5 − 3| = 0,5 > đđđđđđđ đ, lanjut iterasi 2 Iterasi 2: 1. Selang akar (2,5, 3) a = 2,5 ; f (a) = 0,2954164 b = 3; f (b) = -1,57664 2. đ = 2,5+3 2 = 2,75 3. đ (đ) = 3 sin(2,75) − 2,75 + 1 = −0,605017 4. đ (đ). đ(đ) < 0, maka b = 2,75, selang baru (2,5, 2,75) 5. |2,5 − 2,75| = 0,25 > đđđđđđđ đ, lanjut iterasi 3 Iterasi 3: 1. Selang akar (2,5, 2,75) a = 2,5 ; f (a) = 0,2954164 b = 2,75; f (b) = −0,605017 2. đ = 2,5+2,75 2 = 2,625 3. đ (đ) = 3 sin(2,625) − 2,625 + 1 = −0,1432491 4. đ (đ). đ(đ) < 0, maka b = 2,625, selang baru (2,5, 2,625) 5. |2,5 − 2,625| = 0,125 > đđđđđđđ đ, lanjut iterasi 4 Dan seterusnya. Langkah penyelesaian di atas dapat diringkas dalam bentuk table sebagai berikut: iterasi a B f (a) f (b) 3 1.727892 -1.57664 1 2 2 2.5 3 0.295416 3 2.5 2.75 0.295416 4 2.5 2.625 5 2.5625 6 T f (T) |selang Baru| 2.5 0.295416 0.5 -1.57664 2.75 -0.60502 0.25 -0.60502 2.625 -0.14324 0.125 0.295416 -0.14324 2.5625 0.079294 0.0625 2.625 0.079294 -0.14324 2.59375 -0.03121 0.03125 2.5625 2.59375 0.079294 -0.03121 2.578125 0.024238 0.015625 7 2.578125 2.59375 0.024238 -0.03121 2.585938 -0.00344 0.0078125 8 2.578125 2.585938 0.024238 -0.00344 2.582031 0.010412 0.00390625 9 2.582031 2.585938 0.010412 -0.00344 2.583984 0.00349 0.001953125 10 2.583984 2.585938 0.00349 -0.00344 2.584961 2.72E-05 0.000976563 11 2.584961 2.585938 Berdasarkan Tabel di atas, pada iterasi ke-10 diperoleh |selang Baru| = 0.000976563 < toleransi. Sehingga proses berhenti pada itersi ke-10, dan akar dari positif terbesar dari persamaan đ (đĨ ) = 3sin(đĨ) − đĨ + 1 = 0 adalah 2,584961. Latihan 2 1. Tentukan salah satu akar positif dari persamaan đ (đĨ ) = đĨ 6 − đĨ − 1 = 0 dengan toleransi tidak lebih dari 0,05! Iterasi 1: 1. Selang akar (….,....) a = ….; f (a) = …. b = ….; f (b) = … 2. đ = …..+... ….. =⯠3. đ (đ) = ⯠4. đ (đ). đ(đ) … . . 0, maka …..=....., selang baru (....,.....) 5. |… −. . . | = ⯠> đđđđđđđ đ, lanjut iterasi 2 Iterasi 2: 1. Selang akar (....,....) a = ....; f (a) = .... b = ....; 2. đ = ….+... … f (b) = .... =⯠3. đ (đ) = ⯠4. đ (đ). đ(đ) … . . 0, maka …. = ...., selang baru (....,.....) 5. |… −. . . | = ⯠> đđđđđđđ đ, lanjut iterasi 3 Iterasi 3: 1. Selang akar (....,....) a = ....; f (a) = .... b = ....; 2. đ = ….+... … f (b) = .... =⯠3. đ (đ) = ⯠4. đ (đ). đ (đ) … . . 0, maka …. = ...., selang baru (....,.....) 5. |… −. . . | = ⯠> đđđđđđđ đ, lanjut iterasi 3 Iterasi 4: Iterasi 5: Berdasarkan proses perhitungan di atas, pada iterasi ke-.... diperoleh |selang Baru| = ..... < toleransi. Sehingga proses berhenti pada itersi ke-...., dan akar dari positif terbesar dari persamaan đ(đĨ ) = đĨ 6 − đĨ − 1 = 0 adalah ....................... . 2. Carilah akar dari đ (đĨ ) = đĨ 3 − đĨ − 1 = 0 di dalam ī1,2ī dengan Metode Bagi Dua dengan toleransi 0,01! Iterasi 1 2 3 a b f (a) f (b) T f (T) |selang Baru| 1 2 -1 5 1,5 0,875 0.5 .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... .... 4 5 6 7 8 9 3. Carilah akar dari đ (đĨ ) = đĨ sin đĨ − 0,1 = 0 dengan menggunakan Metode Bagi Dua dengan tolerasi 0,001!