Uploaded by User51324

UTS Teknoekonomi

advertisement
ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TEKNOEKONOMI AGROINDUSTRI
Dosen Pengampu:
Dr. Panji Doeranto, S.TP., M.P.
Oleh:
SAFIRA KANZA
(196100300111005)
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
PASCASARJANA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
1. Penjelasan mengenai:
a. Analisis teknoekonomi (TEA) merupakan proses analisis yang menyediakan
framework yang berkaitan dengan faktor variabilitas estimasi biaya seperti ukuran
peralatan, jumlah bahan baku dan penggunaan energi alternatif (batu bara atau
biomassa). Hasil dari TEA memberikan wawasan dalam memilih sebuah desain
dan nilai variasinya. Berikut contoh analisis teknoekonomi dalam perusahaan
Pulverized Coal Power Plant. Karena perusahaan tersebut merupakan
perusahaan energi, maka setiap kualitas bahan bakar dan proses pembakaran
menjadi pertimbangan penting. Selain itu, hasil buangan batu bara berupa gas
yang tidak baik untuk kesehatan, sehingga ada upaya tambahan berupa minimasi
gas tersebut terbuang di lingkungan juga menjadi pertimbangan (Frey, 2012).
Berikut merupakan parameter serta hasil analisa teknoekonomi perusahaan
tersebut.
b. Analisis Lingkungan adalah proses mengidentifikasi, mengestimasi dan
mengevaluasi dampak lingkungan dari sebuah projek saat ini atau yang akan
datang. Analisis lingkungan juga termasuk dalam mengevaluasi konsekuensi
lingkungan dari sebuah desain produksi (jumlah, kapasitas, lokasi, penyimpanan,
pra proses, bahan baku dan produk). Contohnya: analisis lingkungan pada
perusahaan berbasis biomassa. Perusahaan tersebut akan menganalisa tentang
dampak lingkungan dari proses pre-treatment, proses pengolahan biomassa
termasuk dengan limbah biomassa yang dihasilkan dari perusahaan tersebut dan
proses pasca produksi mengenai dampak lingkungan dari produk tersebut
(Balaman, 2019). Berikut merupakan analisis lingkungan perusahaan tersebut.
c. Penilaian Daur Hidup adalah metode untuk menghitung dampak lingkungan dari
sebuah produk atau jasa. Untuk menganalisa daur hidup, analisa lingkungan
menjadi pertimbangan yang paling baik untuk mengerti daur hidup sebuah produk.
Sebuah penilaian daur hidup biasanya memerlukan waktu berbulan-bulan untuk
diselesaikan. Tujuan utama penilaian daur hidup adalah untuk mengidentifikasi
dampak lingkungan dari sebuah proses produksi dan menunjukkan bagaimana
sebuah desain baru dapat mengurangi dampak lingkungan tersebut (Jonker dan
Harmsen, 2012). Contohnya adalah penilaian daur hidup air di dalam sebuah
industri. Air dalam industri dapat digunakan dalam pra-proses (pencucian), proses
( bahan baku sebagai reaktan atau pelarut) dan utilitas (boiler, keperluan MCK).
Limbah air industri perlu diminimasi dengan cara di daur ulang. Proses daur ulang
air limbah industri biasanya dengan cara decolorisasi dan fermentasi
menggunakan bakteri anaerob. Hasilnya adalah berupa air yang dapat kembali ke
sungai dengan cara aman dan tidak membahayakan makhluk hidup (Saldivar et
al, 2019).
2. Metode Perhitungan diambil dari Lauer (2018)
- Proses Perhitungan Analisa Tekno-Ekonomi
Ada beberapa metode untuk menganalisa tekno-ekonomi suatu industri, yaitu:
Static cost benefit assessment (membandingkan keuntungan dan biaya per
tahun tanpa memperhitungkan laju bunga dan inflasi), annuity method
(membandingkan keuntungan dan biaya per tahun dengan memperhitungkan
laju bunga dan inflasi), net cash flow table (menghitung keuangan dalam
berbentuk tabel dengan memperhitungkan sebelum pabrik dibangun), net
present value (memperhitungkan laju diskon), dan Internal Rate of Return
(menghitung laju pengembalian investasi dengan memperhatikan seluruh
biaya). Untuk menyederhanakan perhitungan, berikut merupakan pemilihan
perhitungan analisis TEA menggunakan metode Annuity Method:
๐‘Ÿ = ๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก − ๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก
Dengan:
๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก = ๐‘๐‘’๐‘™ + ๐‘๐‘กโ„Ž + ๐‘๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ
๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก = ๐‘๐‘–๐‘›๐‘ฃ + ๐‘๐‘œ๐‘
๐‘๐‘–๐‘›๐‘ฃ = ๐ด + ๐‘–๐‘Ž + ๐‘–๐‘– …
Dengan:
๐ด=๐‘Ž๐‘ฅ๐ผ
๐‘ ๐‘ฅ (1 + ๐‘)๐‘›
๐‘Ž=
(1 + ๐‘)๐‘› − 1
๐‘๐‘œ๐‘ = ๐‘‚๐น + ๐‘‚๐ฟ + ๐‘‚๐‘€ + ๐‘‚๐‘‚
Keterangan:
๐‘Ÿ
= Keuntungan bersih tahunan
๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก
= Total pendapatan tahunan
๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก
= Total biaya tahunan
๐‘๐‘’๐‘™
= Pendapatan dari penjualan listrik tahunan
๐‘๐‘กโ„Ž
= Pendapatan dari energi termal tahunan
๐‘๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ
= Pendapatan dari lainnya tahunan
๐‘๐‘–๐‘›๐‘ฃ
= Total investasi per tahun
๐‘๐‘œ๐‘
= Total biaya operasi per tahun
๐ด
= Biaya tahunan untuk mengembalikan biaya investasi
๐‘–๐‘Ž
= Biaya administrasi dan asuransi
๐‘–๐‘–
= Biaya periodik untuk infrastruktur
๐‘Ž
= Faktor annuity (konstanta sharing investment)
๐ผ
= Biaya investasi termasuk dengan perencanaan dan konsultasi
๐‘
= Laju bunga bank
๐‘›
= Periode projek
๐‘‚๐น
= Biaya bahan bakar per tahun
๐‘‚๐ฟ
= Biaya tenaga kerja per tahun
๐‘‚๐‘€
= Biaya perbaikan per tahun
๐‘‚๐‘‚
= Biaya lainnya per tahun
Sehingga sebelum menentukan analisis TEA, maka biaya-biaya tersebut diatas
yang sudah disebutkan harus diketahui terlebih dahulu. Selanjutnya untuk
menghitung analisis sensitivitas, maka parameter dapat diubah sehingga hasil
perubahan perhitungan dapat dianalisis. Variasi parameter sebaiknya masih
dalam kategori yang sama sehingga perbedaan biaya dapat diinvestigasi.
-
Studi Kasus Untuk Industri Buah
Penulis akan mengambil studi kasus produksi crude palm oil dari tandan buah
segar kelapa sawit. Untuk memproduksi crude palm oil dari kelapa sawit,
tandan buah kelapa sawit yang telah matang dipanen kemudian disortir untuk
memperoleh tandan buah yang memiliki isi. Setelah itu dbuah sawit direbus
selama 90 menit untuk sterilisasi dan mempermudah pemisahan inti buah dari
cangkangnya. Selanjutnya dilakukan proses pemisahan inti buah dari
cangkang dan tangkainya. Kemudian dilakukan pemerasan daging buah di
dalam digester menggunakan pemanasan uap dengan suhu 80-90oC.
Selanjutnya minyak dengan daging buah sisa dipisahkan menggunakan
saringan pasir. Untuk memisahkan sisa ampas yang masih tersisa, dilakukan
pencucian menggunakan air panas. Campuran air dan minyak selanjutnya
dipisahkan dengan cara dekantasi. Minyak dan air akan memisah dengan air
dibagian bawah dan minyak dibagian atas. Selanjutnya minyak yang telah
terpisahkan dengan air dimurnikan lebih lanjut dengan menggunakan vacuum
drier. Fungsinya adalah untuk menghilangkan sisa air di dalam minyak. Proses
selanjutnya adalah pengemasan dan crude palm oil siap dipasarkan ke industri
sabun, biodiesel dan lainnya.
Proses ini dapat dimodifikasi dengan penambahan proses degumming dan
proses lanjutan berupa pemurnian dengan cara pencucian untuk meningkatkan
kualitas crude palm oil yang bebas fosfat. Pada proses degumming, maka ada
penambahan alat berupa fixed bed reactor, mesin pencucian dan bahan baku
berupa adsorben zeolit. Selain itu diperlukan operator untuk mengoperasikan
mesin degumming tersebut. Berikut merupakan teknoekonomi dan sensitivitas
analisisnya dengan menggunakan rumus: ๐‘Ÿ = ๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก − ๐‘๐‘ก๐‘œ๐‘ก
Parameter
Biaya (R pMiliar/Tahun)
Dengan Degumming
Tanpa Degumming
Total Capital Cost
43490
25548
Total Operating Cost
24490
21548
Total Utilities Cost
10022
8093
19
18,7
8
7
78029
55200,7
Total Revenue (ctot)
145770
108363
Profit (r)
67741,0
53163,3
Purchased
Equipment
Cost
Raw Material Cost
Total Cost (btot)
3. Dari artikel Muralikrishna (2017), Analisis Teknoekonomi dan Analisa Daur Hidup
menjadi parameter yang penting untuk mengurangi cemaran industri terhadap
lingkungan. Untuk menentukan apakah industri tersebut memiliki cemaran yang
dapat membahayakan lingkungan dalam jangka waktu dekat maupun panjang.
Berikut merupakan metode untuk melakukan Analisa Siklus Daur Hidup:
-
Stage 1: menentukan tujuan dan batasan seberapa besar siklus daur hidup
akan di uji.
-
Stage 2: Dilakukan analisa inventory aliran massa dan energi didalam sistem
produksi terutama interaksinya terhadap lingkungan, bahan baku yang dipakai
dan emisi terhadap lingkungan.
-
Stage 3: Proses mendetail dari analisa inventory berupa kepentingan setiap
step yang dilakukan. Pada proses ini dilakukan penilaian dengan pemberian
skala berdasarkan kepentingan suatu step proses.
-
Stage 4: Interpretasi daur hidup termasuk review kritis, pencarian sensitivitas
data dan presentasi hasil.
Setelah itu dilakukan interpretasi data apakah daur hidup industri tersebut layak
atau tidak. Jika layak, aplikasi siklus daur hidup adalah untuk mengembangkan
produk, kebijakan strategis, mematuhi peraturan pemerintah, meningkatkan
penjualan dan lainnya. Berikut merupakan Stage Penentuan Siklus Daur Hidup
Berdasarkan EN ISO 14040.
-
Analisa Daur Hidup Ternak Lele.
Stage 1: Menentukan tujuan dan batasan. Tujuan dari penentuan daur hidup
ternak lele adalah untuk meminimasi adanya limbah yang dihasilkan.
Batasannya adalah ikan lele yang proses pembibitannya menggunakan kolam
tanah, air sisa kolam dapat digunakan kembali dan tidak ada penambahan zat
kimia serta kebutuhan listrik pada proses perawatan ikan lele.
Stage 2: Aliran Massa.
Hidup daur ikan lele dimulai dari benih ikan lele. Benih ikan lele membutuhkan
suhu yang hangat untuk dapat tumbuh hingga sekitar 6cm. Untuk menjaga
kehangatan lele, diperlukan kolam pengembangan dengan menggunakan
tanah. Selanjutnya lele yang telah memiliki ukuran cukup besar, akan
dipindahkan ke kolam pengembangan yang dengan bahan terpal. Suhu kolam
harus dijaga antara 26 – 32
o
C dengan pH 7. Pakan lele biasanya
menggunakan pelet, cacing atau bisa lele yang berkualitas buruk dari proses
screening. Kotoran lele dapat dibersihkan secara berkala dengan cara filtrasi.
Kotoran ikan lele dapat digunakan sebagai pupuk organik sehingga dapat
digunakan kembali. Setelah 2-3 bulan dilakukan pemanenan. Pada proses
pemanenan, dilakukan proses sortir untuk memeriksa kualitas lele yang
dihasilkan. Lele yang tidak memenuhi kualitas akan digunakan sebagai bahan
baku pakan ternak lainnya. Sedangkan lele yang memiliki kualitas baik, akan
dijual kepada konsumen. Limbah dari konsumen biasanya adalah sisa tulang
ikan lele. Saat ini diketahui bahwa tulang ikan dapat digunakan sebagai bahan
baku tepung, hidroksiapatit dan baterai (mineral). Sebagai tepung, produk
tersebut akan dikonsumsi manusia dan hasil outputnya adalah berupa kotoran
yang seiring berjalannya waktu akan berubah menjadi tanah. Sedangkan
mineral yang dihasilkan akan bersatu kembali dengan tanah.
Stage 3: Analisa Kepentingan Setiap Proses
Telah dijelaskan di stage 2 mengenai tujuan masing-masing proses.
Stage 4: Setelah dilakukan analisa, maka daur hidup ternak lele adalah
sebagai berikut.
4. Analisa tekno ekonomi melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai
penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan
biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu
tidak bisa diketahui secara pasti, merupakan pengambilan keputusan dibawah
ketidakpastian.
Sehingga penting mengetahui :
1. Prediksi kondisi masa yang akan datang.
2. Perkembangan teknologi.
3. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai.
Karena penerapan kegiatan teknik pada umumnya memerlukan investasi yang
relatif besar dan berdampak jangka panjang terhadap aktivitas pengikutnya,
penerapan aktivitas tersebut menuntut adanya keputusan-keputusan strategis
yang memerlukan pertimbangan-pertimbangan teknik maupun ekonomis yang
baik dan rasional. Oleh karena itu, Ilmu Tekno Ekonomi sering juga dianggap
sebagai sarana pendukung keputusan (Sukirno, 2004).
-
Menurut Sukardi (2018) Tahapan yang dilakukan pada kajian tekno ekonomi
adalah melakukan analisis peluang dan permasalahan, perbandingan efisiensi
perlakuan awal produksi, serta peningkatan skala laboratorium menjadi skala pilot
plant.
Metode kajian tekno ekonomi ini terdiri dari pengumpulan data dan analisis data.
a. Pengumpulan Data
Data dan informasi dikumpulkan untuk keperluan analisi aspek-aspek yang
berkaitan dengan proses produksi. Data yang dikumpulkan
meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui percobaan
laboratorium dan survei lapangan. Percobaan laboratorium dilakukan pada skala
laboratorium untuk optimalisasi proses produksi. Survei lapangan dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai aspek peralatan yang akan digunakan untuk
penggandaan skala. Data sekunder diperoleh melalui laporan, artikel, jurnal, data
statistik dari instansi-instansi pemerintah, swasta, balai penelitian, dan
sebagainya.
2. Analisis Data
Analisis yang dilakukan meliputi analisis pasar dan pemasaran, analisis teknik dan
teknologi, analisis manajemen organisasi, analisis lingkungan dan legalitas serta
analisis finansial industri.
a. Analisis Tekno Ekonomi Skala Laboratorium
b. Analisis Pasar dan Pemasaran
c. Analisis Teknis dan Teknologi
d. Analisis Manajemen dan Organisasi
e. Analisis Lingkungan dan Legalitas
f. Analisis Finansial
Referensi
Balaman, Sebnem Yilmaz. 2019. Sustainability Issues in Biomass-Based Production
Chains. Decision-Making for Biomass-Based Production Chains p. 77 – 112:
Elsevier.
Frey, H.C. 2012. Techno-economic Analysis of Combined Cycle Systems. Combined
Cycle Systems for Near-Zero Emission Power Generation p. 306 – 328: Elsevier.
Jonker, Gerald dan Harmsen, Jan. 2012. Creating Design Solutions. Engineering for
Sustainability p. 61 – 81: Elsevier.
Lauer, Maximilian. 2018. Methodology guideline on techno economic assessment
(TEA). Framework of ThermalNet WP3B Economics. Austria
Muralikrishna, I.V. dan Manickam, V. 2017. Life Cycle Assessment. Environmental
Management p. 57 – 75: Elsevier.
Saldivar, Roberto Parra; Muhammad Bilal dan Hafiz M.N. Iqbal. 2019. Life Cycle
Assessment (LCA) In Wastewater Treatment Technology. Current Opinion in
Environmental Science & Health: Elsevier.
Sukardi dan Dyanza Aria Perdana. 2018. Kajian Teknoekonomi Prototype
Perancangan Proses Produksi Bioetanol dari Limbah Tanaman Jagung.
Indonesia: IPB University
Sukirno, D.S. 2004. Decision Making Support. Indonesia: UNY Academia
Quiz TeknoEkonomi Agroindustri
MATA KULIAH
: Tekno Ekonomi Agroindustri
DOSEN
: Panji Deoranto, STP, MP, Ph.D
PROGRAM STUDI
: Magister (S2) TIP
Hari/tanggal
: Senin, 30-3-2020
SIFAT
: Take Home
WAKTU
: 7 Hari
Submit hasil ujian
: Dikirim kan melalui email [email protected]
Ketentuan
1. Jawaban diketik pada lembar kertas ukuran A4, font Arial 12, spasi 1,5.
2. Jawaban diconvert menjadi file pdf agar gambar/diagram tidak rusak.
3. Jawaban yang berasal dari mahasiswa ditulis sesuai ketentuan no 1 dan jawaban yang
berasal dari literatur(buku/jurnal/laporan BUKAN BLOG/MEDSOS) ditulis sesuai no 1
dengan ITALIC.
4. Jawaban yang berasal dari literatur harus ditulis sitasinya dan ditulis sebagai daftar
pustaka pada halaman terakhir.
5. Bila ada yang terbukti plagiasi maka akan gugur ujian ini.
1. Jelaskan secara lengkap dan berikan contoh: (Yg ini teori. Karena teori harus ada sitasi dari
buku atau literatur atau dari jurnal, tesis, disertasi. Jadi tidak ada pendapat mahasiswa. Satu aja
literaturnya gapapa)
a. Analisis Tekno Ekonomi (Techno-Economic Analysis) (10)
b. Analisis Lingkungan (Enviromental Analysis) (10)
b. Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) (10)
2. Jelaskan secara lengkap proses analisis tekno ekonomi dan analisis sensitivitasnya dengan
contoh agro industri berbasis buah. (30) (Ada teori yg harus harus ditulis. Untuk contohnya harus
pemikiran sendiri)
3. Jelaskan secara lengkap proses analisis tekno ekonomi dan penilaian daur hidup dengan
contoh agro industri berbasis ternak. (30) Ada teori yg harus harus ditulis. Untuk contohnya
harus pemikiran sendiri. Definisi ternak: babi, bebek, sapi, kambing, ayam, lele. Harus ada
gambar)
4. Jelaskan secara lengkap kriteria yang harus dipertimbangkan untuk menyusun analisis tekno
ekonomi. (10) (Yg ini teori. Karena teori harus ada sitasi dari buku atau literatur atau dari jurnal,
tesis, disertasi. Jadi tidak ada pendapat mahasiswa. Satu aja literaturnya gapapa)
Download