ULKUS DEKUBITUS PADA GIGI MOLAR SULUNG RAHANG BAWAH: LAPORAN KASUS Ayu Abharina Pratiwi1, Lindasari Sembiring2 1 Mahasiswa Program Profesi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha 2 Dosen Pembimbing Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tekanan oklusal pada oklusal gigi sering membuat perubahan dalam inklinasi akar gigi. Bagian apikal akar bisa berubah miring ke arah palatum atau labial dan menyebabkan ulkus dekubitus. Ulkus decubitus adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan. Pasien perempuan, 8 tahun, datang dengan keluhan pada gigi bawah belakang kanan dan kirinya berlubang besar. Pada gusinya tampak akar gigi dengan luka merah kekuningan. Pasien didiagnosis dengan ulkus decubitus gigi 75, 85. selanjutnya dilakukan tindakan ekstraksi pada gigi tersebut. Kata kunci: Ekstraksi, tekanan oklusal, ulkus decubitus ABSTRACT Occlusal pressure on retained root often lead to the change of tooth inclination. The apical portion of the root may be inclined towards palatal or labial and cause ulcus decubitus ulcus. Decubitus ulcus was skin damage that occurs due to lack of blood flow and irritation of the skin covering the protruding bone where the is pressured. A female patient, 8 years old, came with chief complaint of right and left lower posterior teeth having large cavities. The gums show root of teeth with yellowish red sores. Patient was diagnosed with decubitus ulcus of 75,85 tooth, and extraction both of tooth were done. Keyword: Extraction, occlusal pressure, decubitus ulcus 1 2 Pendahuluan Gigi sulung yang berlubang besar dan tidak di rawat lama kelamaan akan kehilangan struktur mahkota, menyisakan akar gigi di dalam gusi dan tulang penyangga. Tekanan oklusal sering membuat perubahan dalam inklinasi akar gigi. Keadaan ini dapat menyebabkan fenestrasi apikal, suatu kondisi di mana ujung akar gigi sulung ditemukan di bagian mukosa labial dan gingiva sehingga terjadi ulserasi dibagian mukosa labial.1 Membran mukosa rongga mulut merupakan tempat yang umum bagi sejumlah lesi yang salah satunya adalah ulkus. Lapisan mukosa rongga mulut pada umumnya tipis dan rapuh yang mudah ruptur dan timbulnya ulserasi. Pressure ulcer yang disebut juga ulkus dekubitus dan apikal fenestrasi.2 Luka tersebut diawali oleh tekanan pada kulit atau membran mukosa rongga mulut yang menghalangi sirkulasi yang menyebabkan mukosa dan jaringan dibawahnya mati atau nekrosis yang menyebabkan ulserasi, jika perawatan dan etiologi yang tepat tidak dihilangkan maka ulser akan terus berkembang dengan diameter dan kedalaman yang lebih besar dan sangat sulit disembuhkan.3,4 Ulkus dekubitus digambarkan sebagai kondisi patologis yang ditandai oleh akar gigi yang telah menembus tulang alveolar dan mukosa di atasnya. pada rongga mulut cenderung sangat sakit sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien saat berbicara dan saat makan. 5,6 Pada laporan kasus ini akan dibahas mengenai pasien anak perempuan yang berusia 8 tahun, dengan ulkus dekubitus pada gigi 75, 85 yang dirawat dengan 3 penatalaksanaan ekstraksi. Ekstraksi pada gigi sulung pada dasarnya memiliki prosedur yang tidak jauh berbeda dengan pencabutan gigi tetap pada orang dewasa. Laporan Kasus Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang ke RSGM Maranatha bersama ayahnya dengan keluhan gigi belakang bawah kanan dan kiri terasa sakit sejak 2 bulan yang lalu. Ayah pasien mengatakan gusi pada gigi tersebut tampak seperti terluka. Tampak bagian keras dan tajam seperti tulang yang muncul keluar dari gusi tersebut. Pasien juga mengeluhkan sakit apabila bagian gigi tersebut tertekan saat makan. Pasien ingin giginya dicabut agar tidak sakit lagi. a. Riwayat Kesehatan Umum Riwayat penyakit yang berhubungan dengan kesehatan umum disangkal. b. Riwayat Kesehatan Gigi Pasien pernah berkunjung ke dokter gigi sebelumnya dengan pengalaman yang menyenangkan. c. Evaluasi Psikososial No. Observasi Kunjungan awal 1. Personality Kooperatif, pemalu 2. Usia mental Sesuai 3. Perilaku di kursi gigi Positif (menerima perawatan dengan waspada, mengikuti instruksi) 4 d. Pemeriksaan Intraoral 1 Tahapan geligi Campuran Lanjut 2 Oklusi dan relasi gigi Molar kiri : kelas I Molar kanan : kelas I Kaninus kiri : kelas I Kaninus kanan : kelas I Overbite : 1 mm Overjet : 0 mm Crowding : anterior RA & RB Crossbite : 3 Urutan erupsi Normal 4 Gigi tanggal dini - 5 Persistensi gigi sulung - 6 Catatan khusus Ulcus decubitus ar/ region gigi 75, 85 e. Hasil Pemeriksaan, Diagnosis, dan Rencana Perawatan Gigi Hasil Pemeriksaan 51, 53, 63 Karies media Diagnosis Rencana Perawatan Pulpitis Pro/ restorasi GI reversible 62 Karies profunda Pro/ observasi ekstraksi Pulpitis ireversibel, mob grade 2 75, 85 Karies profunda, sisa Nekrosis pulpa Pro/ ekstraksi akar disertai ulkus decubitus 36, 46 Pit & fissure dalam Pro/ pit fissure sealant 5 f. Kasus Pada awal kunjungan, dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada rongga mulut pasien. Setelah seluruh kondisi rongga mulut diperiksa, ditentukan diagnosis dan rencana perawatan yang lalu dijelaskan kepada pasien dan orang tuanya. Berikutnya pasien juga diinstruksikan mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar. Gambar 1. Ulkus decubitus pada gigi belakang bawah kanan dan kiri Dari pemeriksaan klinis, ditemukan adanya karies profunda pada gigi belakang kanan bawah terdapat ulkus decubitus di daerah gingiva pada sekitar 1/3 apikal akar gigi yang berpenetrasi keluar melewati gingiva dan di daerah muccobucal fold di sekitar apikal akar gigi tersebut. Pada gigi 75 terdapat tambalan resin komposit pada permukaan oklusal dengan struktur mahkota yang sudah tidak memiliki cups. Pada gigi tersebut 6 tampak seluruh permukaan akar gigi yang keluar melewati gingiva. Gigi 85 dengan kavitas besar tersisa sisa akar dengan apikal fenestrasi atau ulkus decubitus. Pada kunjungan ini gigi pasien tidak langsung dicabut. Pada kunjungan kedua, pasien setuju untuk dilakukan pencabutan gigi 85 terlebih dahulu karena merasa sudah sedikit goyang. Pada awal perawatan, sifat pasien cukup kooperatif. Setelah dijelaskan mengenai prosedur pencabutan gigi 85, orang tua pasien diminta untuk menanda tangani informed consent. Sebelum dilakukan anestesi infiltrasi, daerah gigi 85 dioleskan anestesi topikal untuk mengurangi rasa sakit saat insersi jarum anestesi. Setelah dilakukan anestesi, dilakukan pemisahan antara permukaan lunak dan jaringan sekitarnya menggunakan bein. Karena sudah goyang pengambilan sisa akar dengan tang dan pinset berhasil dilakukan. Sifat pasien masih kooperatif, hanya sedikit takut dengan tidak melepas pegangan ayahnya. Pasien datang lagi pada kunjungan ketiga sekitar 2 minggu setelah kunjungan sebelumnya. Pada kunjungan kedua, pasien setuju untuk dilakukan pencabutan gigi 75. Pada awal perawatan, sifat pasien cukup kooperatif. Setelah dijelaskan mengenai prosedur pencabutan gigi 75, orang tua pasien diminta untuk menanda tangani informed consent. Sebelum dilakukan anestesi blok, diikuti dengan anestesi infiltrasi gigi 75. Setelah dilakukan anestesi, dilakukan pemisahan antara permukaan lunak dan jaringan sekitarnya menggunakan bein. Pasien tampak sudah menangis dan tidak kooperatif. Pada akhirnya pencabutan gigi berhasil dilakukan dengan bantuan dokter supervisi. 7 Pembahasan Tekanan kunyah pada sisa akar gigi membuat kemiringan akar gigi atau inklinasinya berubah. Ujung akar bisa berubah miring kearah langit-langit atau palatum, labial atau kearah gusi. Tajamnya ujung apikal akar seringkali membuat luka pada daerah gingiva dimana akar berpenetrasi dan pada mukosa labial yang terkena. Luka inilah yang disebut sebagi ulcus dekubitus. Secara umum, ulcus dekubitus adalah terputusnya kontinuitas kulit atau mukosa yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan. Ulkus dekubitus dapat terjadi akibat cedera seperti tergigitnya mukosa, iritasi gigi tiruan, cedera saat menyikat gigi, atau eksposur membran mukosa terhadap gigi yang tajam atau iritan eksternal. Membran mukosa kaya akan pembuluh darah yang mengangkut oksigen ke seluruh lapisannya. Ketika aliran darah terputus lebih, maka mukosa dapat mengalami nekrosis. Salah satu penyebab dari berkurangnya aliran darah ke mukosa adalah tekanan. Ketika tekanan menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit atau mukosa yang mengalami kekurangan oksigen pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka atau ulkus.7 Gesekan yang berulang dapat menghasilkan erosi pada permukaan epidermis sehingga lama kelamaan akan terbentuk ulkus. Kelembapan dapat mempengaruhi tingkat keparahan luka yang dihasilkan oleh tekanan dan gesekan. 8 Faktor Penyebab Terjadinya Ulkus Dekubitus Pada Kasus Berdasarkan analisa kasus pasien secara klinis, dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpotensi menyebabkan ulkus dekubitus pada gigi 85 merupakan nekrosisnya gigi sulung atau gigi 85 pada usia dini, sehingga jaringan vaskular disekitar dan bawah akar terganggu. Salah satu penyebab dari berkurangnya aliran darah ke mukosa adalah tekanan kunyah. Ketika tekanan menyebabkan terputusnya aliran darah, maka kulit atau mukosa yang mengalami kekurangan oksigen pada mulanya akan tampak merah dan meradang lalu membentuk luka terbuka atau ulkus. Begitu pula dengan gigi 75 dengan permukaan oklusal yang ditumpat resin komposit pada kavitas yang besar, tekanan serta gesekan tersebut dapat menghasilkan erosi pada permukaan epidermis sehingga lama kelamaan akan terbentuk ulkus hilang lama kelamaan dehisensi apikal pun terjadi. Pilihan perawatan untuk mempertahankan gigi sulung:7 1. Mempertahankan gigi sulung Apabila struktur dari akar dan koronal masih baik, gigi secara fungsional dan estetik baik, dan tidak ada kebutuhan ekstraksi untuk perawatan orthodontik, gigi sulung dapat dipertahankan. Keuntungan mempertahankan gigi sulung ini adalah pemeliharaan lebih mudah dan gigi sulung akan mempertahankan struktur tulang dan jaringan lunak. 2. Mempertahankan gigi sulung dan modifikasi Apabila struktur akar dan mahkota baik tetapi sudah terjadi infra oklusi atau dibutuhkan modifikasi estetik, gigi sulung dapat dipertahankan dan 9 dibentuk kembali. Perawatan yang dapat dilakukan seperti direct komposit, dengan atau tanpa panduan diagnostic wax up (mock up) dan silicone index. 3. Ekstraksi dan penutupan ruang Jika terdapat crowding dan dibutuhkan ekstraksi untuk mengselaraskan lengkung rahang secara ortodontik. 4. Ekstraksi dan penggunaan gigi tiruan Jika lengkung gigi selaras tetapi prognosis gigi sulung buruk karena resorpsi akar, karies, penyakit periodontal atau periapikal atau estetika yang tidak adekuat, ekstraksi dan penggantian prostetik mungkin diperlukan. Umumnya gigi tiruan cekat akan lebih dipilih kecuali jika ada sejumlah besar gigi yang hilang atau kekooperatifan pasien kurang. Kesimpulan Tekanan oklusal pada oklusal gigi sering membuat perubahan dalam inklinasi akar gigi. Bagian apikal akar bisa berubah miring ke arah palatum atau labial dan menyebabkan ulkus dekubitus. Ulkus decubitus adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan. Ulkus dekubitus gigi 75 dan 85 pada kasus ini dirawat dengan penatalaksanaan ekstraksi. 10 Daftar Pustaka 1. M. B. Edney. Interesting Presentation of a Retained Upper Deciduous Incisor With Apical Fenestration. British Dental Journal. 2000. 2. Jahanimoghadam F, Hosseinifar R. Case Report: Simultaneous Presence of Primary and Permanent Teeth. Journal Of Anatomical Sciences. 2015; 12(3);145-147 3. Lestari ZD, Wibowo TB, Pradopo S. The Prevalence of Overretained Primary Teeth and Malocclusion in 6-12 Years Old Children. Indonesian Pediatric Dentistry Journal. 2010; 2(1):9. 4. Kumar S, Rani V, Prasad KB. Decubitus Ulcer (Pressure Ulcer) in Oral Cavity and it’s Management : A Rare Case Report. Sch J Med Case Rep 2015 5. Jhaveri,HM., et al. Management of mucosal fenestrations by interdisciplinary approach: A Report of Three Case. Journal of Endodontic.2010.Vol 36(1). 6. Lalabonova, H., et al. Clinical Assessment of the effect of oral mucosa decubitus ulcers. Journal of IMAB. 2013.vol 19(4). 7. Robinson,S., et al. New teeth from old : treatment options for retained primary teeth. British Dental Journal.2019. Vol 207(7).