Uploaded by Hypatia Estalis

Teknik isolasi pemurnian dan analisis rn

advertisement
ANDI NUR IFAH DEWI AM
H31114501
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
RNA
Menurut Sambrook dan
Russel (2001), sel mamalia
mengandung RNA sebesar
10-5 μg, 80% - 85% dari
total RNA
Polinukleotida
Nukleotida
Basa nitrogen
Gula pentosa
Gugus Fosfat
Seperti halnya DNA, RNA
dapat diisolasi dengan
menggunakan beberapa
metode sesuai dengan
tujuan isolasi, pemurnian
dan analisisnya
 bagaimanakah
 bagaimana
struktur RNA?
teknik isolasi, pemurnian dan
analisis RNA ?
 untuk
mengetahui struktur RNA?
 untuk
mengetahui teknik isolasi, pemurnian
dan analisis rna ?
Gen pada semua organisme prokariot dan
eukariot terbuat dari DNA. Pada virus gen
terbuat dari DNA atau RNA (asam ribonukleat).
RNA, seperti halnya DNA, merupakan polimer
panjang tidak bercabang yang terdiri dari
nukleotidanukleotida yang bersambung dengan
ikatan 3'  5' fosfodiester
Struktur
kovalen
RNA
berbeda dengan DNA dalam
dua hal :
1. unit - unit gula dalam
RNA
berupa
ribosa
bukan deoksiribosa
2. satu dari keempat basa
utama
dalam
RNA
adalah urasil (U) yang
menggantikan
timin
(T).
1.
2.
RNA genetik memiliki fungsi yang sama
dengan DNA, yakni merupakan molekul
genetik
yang
secara
keseluruhan
bertanggung jawab dalam membawa segala
materi genetis, seperti yang dimiliki oleh
DNA.
RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak
berperan sebagai DNA. RNA nongenetik
dimiliki oleh makhluk hidup yang materi
genetiknya diatur oleh DNA.
RNA duta
(mRNA)
1
RNA
nongenetik
3
RNA
ribosom
(rRNA)
2
RNA
transfer
(tRNA)

Isolasi adalah prosedur yang digunakan unutk
memisahkan suatu bagian dari bagian lain
dengan tujuan tertentu.

Tujuan
isolasi
RNA
digunakan
untuk
memisahkan RNA dari zat lain sehingga
dihasilkan RNA murni.

Prinsip isolasi RNA sebenarnya tidak jauh
berbeda dengan isolasi DNA.
1.Ekstraksi RNA
Metode untuk ekstraksi RNA mirip dengan metode ekstraksi DNA.
Namun, molekul RNA relatif lebih pendek dan lebih sulit rusak
dengan pemotongan sehingga disrupsi sel dapat dilakukan
dengan lebih agresif. Meskipun demikian, RNA sangat mudah
dihancurkan
oleh
RNase
yang
terdapat
endogen
dengan
konsentrasi yang bervariasi di dalam sel dan di eksogen di jari
tangan. Sehingga, untuk ekstraksi RNA harus menggunakan
sarung tangan dan medium yang digunakan untuk isolasi harus
mengandung detergen kuat untuk segera mendenaturasi RNase
yang ada.
2. Presipitasi RNA
Untuk melihat RNA yang sering tidak terlihat
sebelum sentrifugasi tetapi banyak bentuk
yang berhubugan gen di bagian bawah tube.
3. Pemurnian RNA
Tingkat kemurnian RNA berbanding lurus
dengan nilai absorbansi dan berkolerasi positif,
apabila nilai rasio absorbansi sama dengan 2,
maka sampel tidak terkontaminasi pada
pengukuran spektrofotometer UV.
1. Metode Guanidin Tiosianat
Prinsip kerja : melisiskan membran sel
dan membuat RNA larut di dalam larutan
yang mengandung guanidin tiosianat.
Penambahan larutan fenol/ kloroform
pada larutan guanidin tiosianat dapat
membuat pH larutan menjadi asam (pH
4). Di bawah kondisi asam, protein dan
fragmen DNA (50 bp - 10.000 bp) akan
berada pada fase interfase, sedangkan
RNA berada pada fase cair
2. Metode modifikasi Guanidin Tiosianat
Prinsip kerja : modifikasi dari purifikasi RNA
metode
guanidium
menggunakan
tiosianat.
prosedur
ini
Isolasi
RNA
membutuhkan
waktu selama 4 jam dan memberikan hasil
dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
3. Metode Kromatografi Selulosa Oligo-deoxythymine (DT)
Dengan metode ini RNA Poli (A)+ dapat diisolasi dari RNA
total menggunakan seleksi selulosa oligo (dT) ata u langsung
dari sampel jaringan dan kultur sel. Purifikasi mRNA dari RNA
total
direkomendasikan
untuk
jaringan
dan
sel
yang
bersumber dari bagian yang kaya RNase, sebagai upaya untuk
meminimalisir kemungkinkan degradasi RNA selama proses
ekstraksi
4. Metode Trizol ( Modifikasi Guanidin tiosianat)
Metode
Trizol
merupakan
salah
satu
modifikasi lainnya dari Guanidin tiosianat.
5. Metode Langsung Isolasi RNA menggunakan
Reagen kit
Saat ini metode langsung untuk teknik
isolasi
pada
analisis
biologi
molekuler
menggunakan reagen kit sudah banyak diproduksi.
Di antaranya yaitu protokol ekstraksi RNA virus
yang diproduksi oleh Qiagen.
Mesokarp Kelapa sawit
- Ditimbang sebanyak 50 – 100 mg
- Dipotong kecil-kecil dengan ukuran(± 2 cm x 3 cm)
- Dipindahkan ke mortat yang sudah disiram dengan
nitrogen cair
- Potongan jaringan digerus dan dengan sekali-kali
disiram nitrogen cair sampai menjadi bubuk halus.
Bubuk
Sampel
Bubuk sampel
- Dimasukkan ke dalam tabung mikrosentrifugasi 1,5 mL
bebas-RNase yang telah didinginkan dengan nitrogen
cair yang berisi 450 μL buffer lisis (RLT, RLC) dan 5 μL βmerkaptoetanol ditambahkan ke dalam tabung
mikrosentrifugasi.
- Lisat dipindahkan ke dalam spincolumn QIAshredder
(warna ungu) yang sudah dipasang pada tabung koleksi 2
mL dan disentrifugasi (13.000 rpm; 25°C) selama 2
menit.
- Supernatan
dipindahkan
ke
dalam
tabung
mikrosentrifugasi 1,5 mL yang baru. Sebanyak 250 μL
EtOH absolut ditambahkan.
- Campuran dihomogenkan dengan pipetting (up-down).
- Tabung diinkubasi selama 1-2 menit pada 37°C.
- Campuran dipindahkan ke dalam spin-column Rneasy (warna
merah muda) yang sudah dipasang pada tabung koleksi 1,5 mL
dan disentrifugasi (13.000 rpm; 25°C) selama 1 menit.
- Cairan yang berada di tabung koleksi dibuang. Spin-column
dipasang kembali pada tabung koleksi. Sebanyak 700 μL buffer
RW1
ditambahkan
ke
dalam
spin-column
RNeasy
dan
campuran disentrifugasi (13.000 rpm; 25°C) selama 1 menit.
- Cairan yang berada di tabung koleksi dibuang dan spin-column
dipasang kembali pada tabung koleksi.
-
Sebanyak 500 μL buffer RPE ditambahkan ke dalam membran
spin-column RNeasy dan disentrifugasi (13.000 rpm; 25°C)
selama 1 menit
- Cairan yang berada di tabung koleksi dibuang dan spincolumn
dipasang kembali pada tabung koleksi.
- Sebanyak 500 μL buffer RPE ditambahkan ke dalam spincolumn RNeasy dan campuran disentrifugasi (13.000 rpm;
25°C) selama 2 menit.
- Cairan yang berada di tabung koleksi dibuang dan spin-column
dipasang ke dalam tabung koleksi 2 mL yang baru.
- Sebanyak 30-50 μL air bebas RNase atau air yang sudah diberi
DEPC ditambahkan ke filter membran spin-column dan
disentrifugasi (13.000 rpm; 25°C) selama 1 menit. Spincolumn RNeasy dibuang dan tabung koleksi disimpan pada
suhu -80°C. Kualitas dan kuantitas hasil isolasi RNA
diperkirakan melalui elektroforesis gel agarosa 1% dan
pengukuran absorbansi.
Hasil
Agarosa
-
-
Konsentrasi agarosa 1% digunakan untuk memeriksa hasil isolasi RNA.
Dipadatkan menjadi gel, sisir dilepaskan dari cetakan dan dipasang pada
bak elektroforesis.
Buffer TAE 1× digunakan untuk merendam gel dalam bak elektrofores is.
Loading mixture disiapkan dengan mencampurkan loading dye 6× dengan 4
μL isolat RNA di atas kertas parafilm. Loading mixture dimasukkan ke
dalam masing-masing petak sumur.
Sebanyak 3 μL marker DNA ladder (1 kb) juga dimasukkan ke dalam petak
sumur.
Bak elektroforesis ditutup dengan mengatur bagian kutub negatif pada
kepala sumur.
Mesin elektroforesis dinyalakan. Besar tegangan dan waktu operasi yang
digunakan pada penelitian bervariasi antara 80-100 V selama 30-50 menit.
Setelah selesai, mesin dimatikan dan gel dikeluarkan. Gel diamati di UV
transilluminator dalam ruang gelap. Dokumentasi dilakukan dengan
kamera yang dihubungkan dengan perangkat komputer. Sinar UV
memendarkan pita DNA sehingga dapat ditangkap kamera dan dilihat
melalui monitor komputer. Foto visualisasi gel disimpan dalam hard-disk
komputer.
Hasil
Tahap purifikasi RNA melalui resuspensi
antara RNA (1 μg/μL) dengan DNAse RNAse
free
Thermo
Scientific
Kits
dengan
menggunakan metode Wiame (2000) dan
Zilienskiene (2012).
1. Struktur kovalen RNA berbeda dengan DNA
dalam dua hal yaitu 1) unit - unit gula dalam
RNA berupa ribosa bukan deoksiribosa. Ribosa
mengandung sebuah gugus 2' -hidroksil yang
tidak terdapat deoksiribosa. 2) keempat basa
utama dalam RNA adalah urasil (U) yang
menggantikan timin (T). Urasil, seperti timin,
dapat membentuk pasangan basa dengan
adenin, tetapi tidak mengandung gugus metil
yang terdapat dalam timin.
2. a.Teknik Isolasi RNA dapat terbagi sebagai berikut:
-
Metode Guanidin Tiosianat
-
Metode modifikasi Guanidin Tiosianat
-
Metode Kromatografi Selulosa Oligo-deoxythymine (DT)
-
Metode Trizol ( Modifikasi Guanidin tiosianat)
-
Metode Langsung Isolasi RNA menggunakan Reagen kit
b. Upaya purifikasi RNA merupakan tahapan penting menjaga
kemurnian RNA terhadap kontaminasi RNAse. Ribonuklease (RNAse)
merupakan enzim yang dapat mendegradasi RNA. Purifikasi RNA
diperlukan karena struktur kimia RNA lebih rentan terhadap
kontaminasi RNAse dari lingkungan, jika dibandingkan dengan DNA.
Download