GEOMETRI UNSUR STRUKTUR A. Unsur Geometri Struktur geologi merupakan hasil proses deformasi, di dalamnya mengandung pengertian genetik dan geometri. Deformasinya dapat berbentuk arpada proses pembentukannya yang di dalamnya mencakup sifat fiksik dan sifat kimia dari batuan, besarnya gaya, sistem tegasan serta waktu. Dari semua komponen tersebut akan menghasilkan bentuk atau geometri struktur geologi tertentu. Bentuk geometri struktur geologi dapat dianalisis dengan mengamati dan mengukur unsur – unsur geometrinya. Unsur – unsur geometri dalam hal ini dapat berupa struktur garis dan struktur bidang. Foto 1 Perlipatan pada sebuah Singkapan Batuan Struktur bidang dan struktur garis mempunyai posisi (orietasi), bentuk dan kedudukan di dalam suatu ruang. Hubungan antar struktur garis dan bidang yang yang mencakup bentuk, posisi, hubungan sudut antara struktur garis dengan garis, garis dengan bidang atau bidang dengan bidang secara keseluruhan mencerminkan geometri dari struktur geologi tertentu yang menempati ruang tertentu pula. Dalam hal ini kedudukan struktur geologi di dalam ruang dinyatakan dalam koordinat garis, arah, kecondongan serta ukuran atau dimensinya. B. Struktur Garis Garis merupakan kumpulan atau gabungggan dari sejumlah titik – titik. Struktur garis dapat berupa garis lurus (linier), melengkung (curve), atau tidak beraturan (irreguler). Masing – masing bentuk garis tersebut tergantung pada sebuah posisi, kedudukan serta hubungan sudut unsur – unsur struktur dalam hal ini struktur garis dan bidang. Struktur garis lurus atau linier dapat terbentuk dari hasil perpotongan antara dua buah bidang datar atau bidang planar. Berbeda dengan strutur garis lengkung yang terbentuk akibat adanya perpotongan bidang lengkung dengan bidang lengkung atau bidang datar dengan bidang lengkung. Sedangkan struktur garis tidak beraturan atau irregular terbentuk akibat adanya proses perpotongan antara dua buag bidabg yang tidak saling beraturan. Di dalam geologi struktur, terdapat beberapa contoh struktur garis yang menunjukan geometri struktur geologi yaitu : Sumbu lipatan. Gores garis (striation) pada cermin sesar (slicken side). Lineasi mineral, contohnya foliasi pada gneiss) Pengukuran strike. C. Struktur Bidang Struktur bidang merupakan struktur pada batuan yang membentuk geometri bidang. Dalam geologi struktur ini dapat dibedakana menjadi struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Dimana struktur bidang riil mempunyai bentuk dan kedudukan dapat diamati secara langsung dilapangan, antara lain adalah sebagai berikut : Bidang perlapisan. Bidang ketidakselarasan. Bidang sesar. Foliasi. Bidang sayap lipatan. Bidang yang disebut terakhir ini sebenarnya merupakan kedudukan bidang yang terlipat. Sedangkan struktur bidang semu mempunyai bentuk dan kedudukan yang hanya bisa diketahui atau didapatkan dari hasil analisa struktur bidang riil yang lain, dan dapat dinyatakan sebagai berikut : Bidang poros lipatan, hal ini selalu dikaitkan dengan penggolongan struktur menurut waktu pembentukannya, sehingga dapat dibedakan menjadi struktur bidang primer dan struktur bidang sekunder. Struktur primer merupakan struktur pada batuan yang pembentukannya bersamaan dengan pembentukan batuan. Misalnya pada batuan sedimen banyak ditemui struktur silang siur (cross bedding) dan perlapisan bersusun (greded bedding). Sedangkan struktur sekunder merupakan struktur pada batuan yang terbentuk setelah batuaanya ada. Beberapa contoh yang termasuk ke dalam struktur sekunder adalah struktur lipatan (fold), struktur sesar (fault) dan struktur kekar (joint). Gambar 1 Jenis – jenis Sesar Jurus (strike) merupakan arah dan gars horizontal yang merupakan perpotongan antara bidang yang berhubungan dengan bidang horizontal. Kemiringan (dip) merupakan sudut kemiringan yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus atau strike. Kemiringan semu (apparent dip) merupakan arah tegak lurus jurus sesuai dengan arah miringnya bidang yang bersangkutan yang diukur dari arah utara. D. Pengukuran Unsur Struktur Strike dan dip yang berguna untuk menentukan arah sebaran dan untuk mengetahu kemiringan lapisan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya strike merupakan garis arah yang terbentuk oleh perpotongan bidang miring perlapisan dengan bidang horizontal. Berikut merupakan langkah - langkah pengukuran strike dengan menggunakan kompas geologi : 1. Letakkan sisi kompas E (east) pada bidang yang akan diukur strikenya. 2. Atur posisi kompas sedemikian rupa dengan bantuan “bull eyes” sehingga keadaan horizontal. 3. Baca arah jarum Utara yang ditunjukan. Angka tersebutlah yang merupakan nilai strike atau jurus perlapisan pada strukturnya 4. Tandai dan buat garis letak kompas pada bidang batuannya. Sedangkan dip merupakan sudut yang dibentuk bidang perlapisan dengan bidang horizontal. Gambar 3 Pengukuran Jurus dan Kemiringan Berikut merupakan langkah - langkah pengukuran dip dalam sebuah struktur : 1. Tempelkan sisi W (West) kompas geologi dengan tegak lurus pada garis yang dibuat pada langkah terakhir pengukuran strike. 2. Atur klinometer sehingga gelembung pengatur horizontal terletak di tengah. 3. Kemudian baca angka yang ditunjukan. Angka tersebutlah yang merupakan nilai dip atau kemiringan pada strukturnya. KESIMPULAN Struktur geologi yang merupakan hasil dari deformasi pada batuan menghasilkan adanya bentuk geometri pada struktur batuaanya. Dimana bentuk geometri struktur geologinya dapat dianalisis dengan mengamati dan mengukur unsur – unsur geometrinya. Unsur – unsur geometri dalam hal ini dapat berupa struktur garis dan struktur bidang. Struktur bidang terdiri dari struktur lipatan (fold), struktur sesar (fault) dan struktur kekar (joint). Sedangkan struktur garis terdiri dari sumbu lipatan, gores garis (striation) pada slicken side dan lineasi mineral. DAFTAR PUSTAKA Seorangminer 2011. Lineasi - lineation. Wordpress. Maulani. Seruni. 2012. Struktur Bidang. Scribd Info Pertambangan, 2012, Struktur Geologi. Blogspot Kurniawan. Ricky Llin. 2012. Geologi Struktur. Wordpress. Fikhri. Arifalfi. 2012. Geologi Struktur Geometri Unsur. Blogspot