Garis pantai merupakan garis imajiner tempat air dan daratan bertemu. Garis pantai pada suatu negara bukan lagi menjadi perkara yang dapat diabaikan. Semakin berkembangnya teknologi penginderaan jauh dan berbagai kelebihan yang dimilikinya, mendorong berpaling ke teknik ini untuk berbagai studi, termasuk salah satunya untuk mendeteksi garis pantai. Metodologi inderaja dapat dilakukan dengan cepat dan dapat menjangkau daerah yang tidak dapat terjangkau oleh pengukuran secara terestris untuk mendeteksi garis pantai. Pada penelitian ini dilakukan penentuan garis pantai pada data citra satelit Landsat dan UAV kemudian dibandingkan efektivitas dari keduanya dilihat dari ketelitian horisontal dalam penyajian skala di peta. Beberapa pantai yang ada di wilayah Indonesia telah banyak mengalami perubahan garis pantai akibat terjadinya abrasi dan akresi seperti perubahan garis pantai di Kabupaten Bengkulu akibat terjadinya abrasi, perubahan garis pantai di pesisir Kabupaten Demak akibat terjadinya abrasi dan akresi, perubahan garis pantai di Teluk Awur Kabupaten Jepara akibat terjadinya abrasi dan perubahan garis pantai di wilayah pesisir perairan Cisadane, Provinsi Banten akibat terjadinya abrasi dan akresi 1. 2. 3. 4. Manfaat/fungsi: Mengetahui batas daratan dan laut Garis pantai yang panjang membuat Indonesia menyimpan hasil laut seperti ikan, serta bahan tambang seperti minyak bumi. Hal itu dapat menambah pendapatan Negara. Sebagai objek wisata domestic dan non domestic Memberi pendapatan kepada penduduk sekitar Negatif pantai: 1. Memberi abrasi, yaitu pengikisan tanah oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkan berburangnya area daratan. 2. Belum bisa memanfaatkan kekayaan laut dan perikanan tangkap belum bisa di olah secara optimal 3.