Uploaded by User50430

MATERI CRM 2.5

advertisement
MENINGKATKAN CLV
(Customer Lifetime Value)
By: Annisa Diyah Rahmawati
(3.52.18.1.04)
PENGERTIAN CLV
 Jika diterjemahkan secara harfiah, CLV berarti nilai umur pelanggan. Apa
yang dimaksud dengan umur pelanggan di sini bukanlah umur pelanggan
dilihat dari tahun kelahirannya, melainkan dari rentang waktu ia
menggunakan produk atau jasa dari perusahaan milik Anda.
 Dalam pemasaran, nilai seumur hidup pelanggan (CLV atau sering CLTV),
nilai pelanggan seumur hidup (LCV), atau nilai seumur hidup (LTV)
adalah prediksi laba bersih yang dikaitkan dengan seluruh hubungan
masa depan dengan pelanggan. Nilai seumur hidup pelanggan juga dapat
didefinisikan
sebagai nilai moneter
dari hubungan pelanggan,
berdasarkan nilai sekarang dari proyeksi arus kas masa depan dari
hubungan pelanggan. Nilai seumur hidup pelanggan adalah konsep
penting karena mendorong perusahaan untuk mengalihkan fokus mereka
dari laba triwulanan ke kesehatan jangka panjang hubungan pelanggan
mereka. (wikipedia)
PENGERTIAN CLV
Pelanggan merupakan aset penting bagi perusahaan karena
dengan adanya pelanggan, laba dapat diperoleh sehingga tercapainya
nilai seumur hidup atau customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan
atau CLV (Customer Life Value) merupakan nilai arus laba masa depan
yang diharapkan selama pembelian seumur hidup pelanggan. Dalam
mendapatkan
laba
masa
depan,
perusahaan
diharapkan untuk
melayani
pelanggan
supaya
dapat
mencapai
tahap
loyalitas
terhadap perusahaan tersebut. Dengan demikian, pelanggan yang loyal
akan menawarkan produk atau jasa perusahaan kepada konsumen
lainnya
sehingga
laba
yang
diterima akan
semakin
besar.
Mempertahankan loyalitas mempunyai imbalan yang bersifat jangka
panjang
dan
kumulatif.
Jadi
semakin
lama
loyalitas
seorang
pelanggan, semakin besar laba yang dapat diperoleh perusahaan dari
pelanggan yang loyal (Kotler& Armstrong, 2007).
PENTINGNYA MEMAHAMI CLV
Nilai seumur hidup pelanggan bukan hanya angka; ini adalah cara
berpikir dan melakukan bisnis. Mengetahui dan memahami sepenuhnya nilai
seumur hidup pelanggan mengubah perspektif bisnis ke tingkat yang lebih
luas. Untuk memulainya, perusahaan dapat menggunakannya untuk
memperkirakan nilai saat ini dari semua pelanggannya. Dengan mengetahui
nilai pelanggan saat ini, Anda dapat mengelompokkan pelanggan ke dalam
berbagai kategori. Segmenting membantu lebih berkonsentrasi pada
pelanggan yang menguntungkan. Misalnya, perusahaan pialang diskon
Charles Schwab menjawab panggilan telepon pelanggan terbaiknya dalam
waktu 15 detik sementara pelanggan lain harus menunggu selama 10 menit
untuk menjawab panggilan mereka. Setelah pelanggan tersegmentasi
berdasarkan profitabilitas, Anda dapat menyesuaikan penawaran Anda ke
berbagai segmen.
MENINGKATKAN CLV
Berikut adalah upaya meningkatkan CLV yang dilakukan Perusahaan Asuransi
AIG:
 Up-Selling
Yakni produknya sama namun uang pertanggungannya ditambah, misalnya
dari pertanggungan 200 juta menjadi 300 juta. Untuk melakukan upselling,
AIG mempunyai strategi yang namanya Customer Lifecycle yakni pelanggan
yang telah menggunakan produk AIG pada tahun ketiga dihubungi kembali
oleh agen dan didorong untuk meningkatkan nilai pertanggungan produk
asuransi AIG yang telah dimiliki atau didorong untuk membeli produk lain. AIG
juga meminta pelanggan untuk bisa memberikan referensi produk kepada
prospek lain (referral selling), hal ini karena biaya akuisisi pelanggan baru di
industri asuransi sangat mahal sehingga sangat menguntungkan bagi AIG
apabila pelanggan yang puas mau mereferensikan produk kami kepada teman
atau kerabatnya . Prospek yang mendapat informasi dari referensi teman atau
kerabat umumnya lebih mudah didorong menjadi pelanggan dan melakukan
aktualisasi pembelian daripada prospek yang belum kenal .
 Cross-Selling
Yakni menawarkan produk lain kepada nasabah misalnya
menawarkan asuransi kesehatan untuk para pelanggan yang telah
memiliki asuransi jiwa.
 Ketiga, Referral Selling
 Customer Databace Exchange
Sebenarnya hal ini umum dilakukan bank, yakni menjual data base
pelanggan kepada bank lain. Banyak perusahaan yang memiliki
pelanggan namun tidak pernah dicatat. Perusahaan salon atau spa
adalah contohnya. Dengan bekerja sama dengan perusahaan salon, kami
mendapatkan kesempatan untuk bertemu prospek di salon. Dan pada
tahap paling akhir, pelanggan sendiri kita dorong untuk mau menjual
produk produk kepada prospek langsung, dengan bahasa lain: customer
gets customer.
CLTV PROGAM
Untuk meningkatkan CLTV, pelanggan perusahaan tentunya memerlukan
program dan aktivitas pendukung . Kami (AIG) menyebutnya aktivitas untuk
meningkatkan kadar hubungan dengan pelanggan (customer relationship
program). Ada tiga program kegiatan di dalamnya , yakni Sales Service Process,
Customer Education, dan Customer Differentiation .
 Dalam program Sales Service Process, ada dua hal yang kami lakukan yakni
mengelola pelanggan aktif yang ditinggalkan oleh agen (agennya keluar dari
perusahaan ) dan mengelola sales-service process dari mulai sebelum membeli ,
saat menjadi pelanggan, dan setelah membeli produk.
 Sedangkan program CLTV kedua yaitu Customer Education kami lakukan
dengan merancang program edukasi yang bermanfaat bagi pelanggan dan
keluarganya seperti mengadakan seminar cara hidup sehat dan pengolahan
keuangan .
 Program ketiga CLTV adalah customer Differentiation . Kami di AIG yakin
bahwa setiap pelanggan berbeda nilainya. Oleh karena itu, mereka juga
berhak mendapat layanan yang berbeda pula sesuai dengan tingkat kontribusi
kepada perusahaan .
CLTV PROGAM
Kami memilih pelanggan dari tingkat tertinggi yakni ambassador customeryakni pelanggan yang loyal, membeli berbagai produk AIG, senantiasa
memberikan referensi kepada orang lain untuk menggunakan produk AIGsampai tingkatan terendah yakni terrorist customer- pelanggan yang
menyebarkan berita buruk kepada orang lain. Untuk ambassador customer,
kami memberikan layanan dan reward khusus misalnya diundang makan
malam di hotel berbintang setahun sekali, mendapat berbagai kemudahan
dari Bank Lippo sebagai mitra kerja AIG dan lain sebagainya.
KEUNTUNGAN CLV
 Manajemen hubungan pelanggan sebagai aset
 Memantau dampak strategi manajemen dan investasi pemasaran pada nilai
aset pelanggan
 Penentuan tingkat investasi optimal dalam kegiatan pemasaran dan penjualan
 Mendorong pemasar untuk fokus pada jangka panjang - nilai jangka panjang
pelanggan daripada menginvestasikan sumber daya dalam memperoleh
pelanggan "murah" dengan nilai pendapatan total rendah
 Penerapan analisis sensitivitas untuk menentukan mendapatkan dampak
dengan membelanjakan uang tambahan pada setiap pelanggan
 Alokasi optimal sumber daya terbatas untuk kegiatan pemasaran
berkelanjutan agar untuk mencapai pengembalian maksimum
 Dasar yang baik untuk memilih pelanggan dan untuk pengambilan keputusan
mengenai strategi komunikasi khusus pelanggan
 Pengukuran loyalitas pelanggan (proporsi pembelian , probabilitas pembelian
dan pembelian kembali, frekuensi dan urutan pembelian , dll.)
KEKURANGAN CLV
CLV sebagian didasarkan pada perkiraan nilai dan umumnya pada
penjualan yang dikaitkan dengan tingkat ketidakpastian tertentu. Secara
khusus, referensi untuk kemungkinan penjualan menimbulkan masalah
karena mereka tidak dapat diprediksi secara umum. Potensi penjualan bisa
jauh lebih kecil dari yang diharapkan atau bahkan sama sekali tidak ada.
Semakin banyak riwayat pembelian yang ada, semakin besar kemungkinan
bahwa prediksi akan terpenuhi dan nilai praktis yang praktis akan
dihasilkan ketika menghitung CLV. Adalah penting bagaimana data yang
mendasarinya dihasilkan dan dikumpulkan. Misalnya, Pelacakan di ECommerce harus memetakan semua transaksi ke pelanggan unik untuk
mencapai basis data yang layak untuk CLV. Ini mempengaruhi aspek
perhitungan seperti Perlindungan Data atau privasi. Oleh karena itu,
referensi ke riwayat pembelian atau nilai referensi lainnya harus
dianonimkan.
THANKS
Download