Uploaded by fufuirma10

PROPOSAL SKRIPSI FUFU IRMA

advertisement
PROPOSAL SKRIPSI
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI
MADRASAH IBTIDAYAH 2 BANJAR
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mandiri pada mata kuliah Bahasa Indonesia
dengan dosen pembimbing Sugeng Sugiharto, M.Pd
Disusun oleh :
Nama
NIM
Prodi
: Fufu Irma Masfufah
: 190410001
: PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL
HUDA AL –AZHAR
KOTA BANJAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
1
PROPOSAL SKRIPSI
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI
MADRASAH IBTIDAYAH 2 BANJAR
Oleh:
FUFU IRMA MASFUFAH
NIM: 190410001
PENGESAHAN
Usul Proposal Skripsi ini sesuai dengan judul yang ditetapkan DBT
dan disetujui untuk mengikuti seminar Usul Proposal Skripsi
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Sartono M.Pd.I
NIDN. ....................................................
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
proposal skripsi sebagai tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul “Kompetensi Guru
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Dalam Mengelola Pembelajaran Di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesarbesarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Banjar, 10 Januari 2020
Penulis,
3
DAFTAR ISI
2
3
4
5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 7
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 7
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1.4 Signifikansi Penelitian....................................................................................................
1.5 Sistematika Penulisan...................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................................................
2.1 Pengertian Kompetensi Guru................................................................................
2.2 Macam-Macam Kompetensi..................................................................................
2.3 Cara Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Mata
Pelajaran Al-Qur’an Hadits...........................................................................................
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadits Mengelola Pembelajaran.....................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................
3.1 Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................................
3.2 Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data .................................................
3.3 Teknik Pengolahan Data................................................................................................
3.4 Analisis Data Dan Prosedur Penelitian..........................................................................
7
7
8
8
9
11
12
13
13
13
16
16
BAB IV PENUTUP................................................................................................. 18
5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 18
5.2 Saran................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 19
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hampir semua orang dikenai pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan
kehidupan manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak
sudah dewasa dan berkeluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Begitu pula di sekolah dan
di perguruan tinggi, para siswa dan mahasiswa dididik oleh guru dan dosen. Pendidikan adalah hak
milik dan alat manusia. Tidak ada makhluk yang lain membutuhkan pendidikan.
Pendidikan merupakan interaksi antara orang dewasa dengan orang yang belum dapat menunjang
perkembangan manusia yang berorientasikan pada nilai-nilai dan pelestarian serta perkembangan
kebudayaan yang berhubungan dengan usaha pengembangan kehidupan manusia.[1]
Dunia pendidikan dewasa ini berkembang semakin pesat dan semakin kompleksnya persoalan
pendidikan yang dihadapi bukanlah tantangan yang dibiarkan begitu saja, tetapi memerlukan
pemikiran yang konstruktif demi tercapainya kualitas yang baik. Persoalan yang dimaksud
diantaranya adalah kompetensi mengajar guru. Karena guru sebagai tenaga pendidik yang paling
banyak berhubungan dengan peserta didik diharuskan mempunyai kompetensi yang baik dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut Ametembun seperti yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah
menyatakan bahwa :
“Guru sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara
individual maupun secara klasikal baik di sekolah maupun diluar sekolah minimal harus memiliki
dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam menjalankan tugasnya.[2]
Untuk itu seorang guru perlu memiliki kepribadian, menguasai bahan pelajaran dan menguasai caracara mengajar sebagai kompetensinya. Tanpa hal tersebut guru akan gagal dalam melaksanakan
tugasnya. Karena kompetensi mengajar harus dimilki oleh seorang guru yang merupakan kecakapan
atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pendidikan.
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam
merealisasikan tujuan pendidikan nasional. Guru lah ujung tombak kegiatan pengajaran di sekolah
yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Tanpa adanya peranan guru maka kegiatan belajar
mengajar tidak bisa berjalan dengan semestinya.Seorang guru seharusnya memiliki pemahamanpemahaman yang dalam tentang pengajaran. Mengajar bukanlah kegiatan yang mudah melainkan
suatu kegiatan dan tugas yang berat dan penuh dengan permasalahan. Kemampuan dan kecakapan
sangat dituntut bagi seorang guru. Karena itu seorang guru harus memilki kecakapan dan keahlian
tentang keguruan. Kemampuan dan kecakapan merupakan modal dasar bagi seorang guru dalam
melakukan kegiatan atau tugasnya. Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa, mengatur dan
mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan
menumbuhkan semangat siswa untuk melakukan kegiatan belajar, terutama sekali untuk mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits. Mengajar adalah tugas yang begitu kompleks dan maha sulit, terutama
sekali untuk guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits yang memfokuskan pada pemahaman tentang baca
tulis Al-Qur’an dan Hadits secara baik dan benar, sehingga tidak dapat dilakukan dengan baik oleh
seorang guru tanpa persiapan.Perencanaan pengajaran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan
kegiatan evaluasi pengajaran merupakan serangkaian kegiatan dalam mengelola pembelajaran yang
dikuasai dan dimilki oleh seorang guru merupakan bagian dari kompetisi guru itu sendiri. Beranjak
dari kompetensi inilah guru akan mengetahui apa yang harus dijalankannya, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan, maupun evaluasi berdasarkan teori yang diperoleh dari lembaga pendidikan yang pernah
5
ditempuhnya. Oleh karena itu, kompetensi sesuatu yang mutlak dimliki oleh setiap guru dalam
kegiatan pengelolaan pembelajaran.Dalam kenyataan guru yang mempunyai kompetensi mengajar
yang baik dalam proses pembelajaran tidaklah mudah ditemukan, disamping itu kompetensi mengajar
guru bukanlah persoalan yang berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan training keguruan yang pernah
diikuti.Dengan demikian guru yang mempunyai kompetensi mengajar akan mampu menciptakan
lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya
sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.Disamping hal tersebut di atas, “Kompetensi
dalam proses interaksi belajar mengajar dapat pula menjadi alat motivasi ekstrinsik, guna memberikan
dorongan dari luar diri siswa”.[3]
Kompetensi guru juga sebagai alat yang berguna untuk memberikan pelayanan terbaik agar siswa
merasa puas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, terutama lagi bagi guru mata pelajaran AlQur’an Hadits.
Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimilki guru agar tugasnya sebagai pendidik
dapat terlaksana dengan baik, sebab dalam mengelola proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru
yang tidak menguasai kompetensi guru, maka akan sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
Sewaktu penulis mengadakan penjajakan awal di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar yang merupakan salah
satu lembaga pendidikan tingkat dasar yang berada di bawah naungan Departemen Agama RI dan
sederajad dengan sekolah dasar. Penulis melihat adanya permasalahan bagi guru dalam menggunakan
kompetensi mengajar. Hal ini terlihat ketika mengajar, adanya sebagian guru yang mengabaikan
kompetensi seperti mengabaikan tentang pemberian TPK, memotivasi siswa untuk melibatkan diri
secara aktiv dan dalam memberikan kesimpulan. Padahal seharusnya seorang guru harus memiliki dan
menggunakan kompetensinya secara baik dalam proses belajar mengajar khususnya untuk guru mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Mengingat pentingnya peningkatan kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, maka guru
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengajar siswa-siswanya terhadap mata pelajaran AlQur’an Hadits. Dalam usaha ini banyaklah cara yang dapat dilakukan, seperti metode mengajar yang
bervariasi, memberikan penghargaan dan lain-lain.
Bertitik tolak dari hal tersebut penulis mencba untuk mengadakan penelitian yang hasilnya akan
dituangkan dalam skripsi yang berjudul: “Kompetensi Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Dalam
Mengelola Pembelajaran di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar.
Untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis memberikan interpretasi terhadap judul di atas
sebagai berikut:
1.Kompetensi
: Pemilikan pengetahuan, keterampilan, kecakapan atau kemampuan
sebagai seorang guru dalam menentukan atau memutuskan sesuatu berdasarkan kekuasaan yang
dimilikinya agar proses pembelajaran dapat berjalan baik.
2 Guru
: Orang yang bertugas sebagai pengajar dan pendidik bagi siswa
mengelola pembelajaran.
3. Al-Qur’an Hadits
: Salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam
PAI.
4. Mengelola Pembelajaran : Suatu kegiatan yang dijalankan melalui langkah-langkah atau
tahapan-tahapanyang meliputi merencanaka pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan
mengevaluasi pembelajaran.Dengan demikian maksud dari judul di atas adalah suatu penelitian
tentang bagaimana kompetensi seorang guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif,
menarik minat dan perhatian siswa serta bagaimana kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
tersebut dalam akademisnya di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar.
6
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Bagaimana kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits tersebut dalam mengelola
pembelajaran di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar?
2.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi guru mata pelajaran dalam mengelola
pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar?
1.3 Tujuan
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menggali informasi tentang usaha untuk meningkatkan
kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar, yaitu sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam mengelola
pembelajaran di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar.
2.
Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi guru mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits dalam mengelola pembelajaran di Madrasah Ibtidayah 2 Banjar.
1.4 Signifikansi penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan nantinya dapat berguna, yaitu sebagai berikut:
1.
Sebagai bahan informasi dari berbagai pihak, khususnya Madrasah yang bersangkutan,
masyarakat dan pemerintah.
2.
Sebagai masukan baik bagi dewan guru maupun bagi penentu kebijakan dalam pendidikan di
Madrasah.
3.
Memperkaya perbendaharaan perpustakaan Fakultas Tarbiyah STAIMA AL-AZHAR KOTA
BANJAR
1.5 Sistematika penulisan
Dengan penelitian ini penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang di dalamnya berisikan latar belakang masalah dan penegasan judul,
perumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : Kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam mengelola pembelajaran yang di
dalamnya berisikan pengertian kompetensi guru, macam-macam kompetensi, cara meningkatkan
kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits mengelola pembelajaran.
BAB III : Metode penelitian yang di dalamnya berisikan subyek dan obyek penelitian, data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, analisis data dan prosedur penelitian.
BAB IV : Laporan penelitian yang di dalamnya berisikan gambaran umum lokasi penelitian,
penyajian data dan analisis data.
BAB V : Penutup yang di dalamnya berisikan kesimpulan dan saran-saran.
7
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Kompetensi Guru
Kompetensi dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Inggris, competence yang berarti
kecakapan dan kemampuan. Kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan ketrampilan
yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi di peroleh
melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat 10, disebutkan:
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi tidak hanya terkait dengan kesuksesan seseorang dalam menjalankan tugasnya, tetapi
apakah ia juga berhasil bekerja sama dalam sebuah tim, sehingga tujuan lembaganya tercapai sesuai
harapan. Kompetensi adalah kemampuan untuk mencapai tujuan organisasi, tujuan lembaga hanya
munngkin tercapai ketika individu dalam lembaga itu bekerja sebagai tim sesuai standar yang
diterapkan.
Dari beberapa penjelasan mengenai kompetensi dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi
merupakan kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dapat
diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya. Ketiga aspek
kemampuan ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Kondisi fisik dan mental serta
spiritual seseorang besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja seseorang, maka tiga aspek ini
harus dijaga pula sesuai standar yang disepakati.
Sedangkan guru, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti seseorang yang memiliki
profesi mengajar. Sedangkan di dalam bahasa Arab guru bisa disebut dengan Al – Mudarris yang
dapat diartikan sebagai seseorang yang mengajar atau memberikan pengajaran atau juga dapat disebut
Ustadz yang berarti seseorang yang mengajar dalam bidang Agama Islam.
Pada hakekatnya Allah SWT merupakan satu – satunya guru yang sebenarnya, seperti yang telah
disebutkan dalam Al –Qur’an Surat Al – ‘Alaq: 4 – 5 yaitu:
Yang Mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya
8
Menurut Ahmad Tafsir, guru adalah pendidik yang memegang mata pelajaran di sekolah. Istilah guru
biasa disebut dengan pendidik, kedua istilah ini artinya sedikit berbeda. Istilah guru sering dipakai
dalam lingkungan formal, sedangkan pendidik dipakai di lingkungan formal, informal maupun
nonformal. Dengan demikian guru dapat disebut dengan pendidik dan pendidik dapat disebut dengan
guru.
2.2 Macam-Macam Kompetensi
Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi.
Berdasarkan UU RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10, menentukan bahwa macammacam Kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial.
Jejen Musfah (2011: 40-54) mengemukakan bahwa macam-macam Kompetensi Guru meliputi:
1. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan. Guru memiliki latar belakang pendidikan
keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual. Pada sistem pengelolaan
pembelajaran yang berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar
belakang keilmuan dengan subjek yang dibina.
Selain itu. guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran dikelas.
Kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta
mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.
b. Pemahaman terhadap peserta didik. Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan
anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi
dan pendekatan yang tepat.
c. Pengembangan kurikulum/silabus. Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum
pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.
d. Perancangan pembelajaran. Guru memiliki perencanaan system pembelajaran yang memanfaatkan
sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat
direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari
skenario yang direncanakan.
9
e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Guru menciptakan situasi belajar bagi
anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat
mengaktualisasikan potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.
f. Evaluasi hasil belajar. Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang
dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat
mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan
benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.
g. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Guru
memiliki kemampuan untuk membimbing anak, rnenciptakan wadah bagi anak untuk mengeriali
potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.
2. Kompetensi Kepribadian
Kemampuan personal pendidik yang mencerminkan kepribadian. Kepribadian mencakup semua
unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingkah laku
seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang.
Kompetensi kepribadian meliputi:
a. Mantap dan stabil yaitu memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, norma sosial,
dan etika yang berlaku.
b. Dewasa yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos
kerja sebagai guru.
c. Arif dan bijaksana yaitu tampilannya bermanfaat bagi peserta didik sekolah, dan masyarakat
dengan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
d. Berwibawa yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh positif terhadap peserta didik.
e. Berakhlak mulia dan memiliki perilaku yang diteladani oleh peserta didik, bertindak sesuai norma
religius.
3. Kompetensi Sosial
Kemampuan guru sebagai bagian dan masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan pendidik sebagai anggota masyarakat dan sebagai
makhluk sosial, yaitu:
10
a. Kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan
kemampuan profesional.
b. Kemampuan untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga kemasyarakatan.
c. Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun secara kelompok.
4. Kompetensi Profesional
Kemampuan pendidik dalam penguasaan metode pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan mernbimbing peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan sesuai dengan
kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan.
Kompetensi profesional berkaitan dengan bidang studi yang terdiri dari sub kompetensi:
a. Memahami mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar
b. Memahami standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang ada dalam kurikulum KTSP
c. Memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar
d. Memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
e. Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari guru yang profesional diyakini
mampu memotivasi peserta didik untuk mengoptimalkan potensinya dalam kerangka pencapaian
standar pendidikan yang ditetapkan.
2.3 Cara Meningkatkan Kompetensi Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Mata
Pelajaran Al-Qur’an Hadits
Mata pelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Mata pelajaran ini merupakan peningkatan dari Qur’an Hadits yang telah dipelajari
oleh kompetensi guru di MI 2 Banjar. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari,
memperdalam serta memperkaya kajian al-Qur'an dan al-Hadits terutama menyangkut dasar-dasar
keilmuannya sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, serta memahami
dan menerapkan tema-tema tentang manusia dan tanggung jawabnya di muka bumi, demokrasi serta
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif al-Qur'an dan al-Hadits sebagai
persiapan untuk hidup bermasyarakat. Tujuan Pembelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
Pembelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada siswa untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam
Qur’an Hadits. Kandungan-kandungan tersebut bertujuan untuk menjadikan al-Qur’an dan al-Hadits
sebagai sumber 1 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 000291 Tahun 2013 Tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab . 47
22 utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan seharihari.
11
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompetensi Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an
Hadits Mengelola Pembelajaran
Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh berbagaifaktor, menurut Syaiful Bahri Djamarah,
faktor yang mempengaruhikeberhasilan belajar antara lain adalah tujuan, guru, peserta didik,
kegiatanpembelajaran, bahan dan alat evaluasi, serta suasana evaluasi.a.Tujuan, tujuan adalah
pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akandicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari
kegiatanperjalanan proses belajar mengajar berpangkal dari jelas tidaknyaperumusan tujuan
pengajaran. Tercapainya tujuan sama halnyakeberhasilan pengajaran (Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain,2006: 109).b.Guru, guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah
ilmupengetahuan kepada anak didik di sekolah. Guru adalah orang yangberpengalaman dalam bidang
profesinya. Dengan keilmuan yangdimilikinya ia dapat membentuk karakter dan kecerdasan siswa.
Hasil 28 dari pembelajaran siswa tergantung juga pada kualitas sertakompetensi yang dimiliki oleh
seorang guru.c.Anak didik, anak didik adalah orang dengan sengaja datang ke sekolahuntuk belajar,
dengan berbagai latar belakang intelegensi, fisik,motivasi, sosial dan lain sebagainya yang berbeda
antara siswa yangsatu dengan yang lainnya. Hal tersebut tentu saja turut berpengaruhdengan hasil
belajar siswa.d.Bahan dan alat evaluasi, bahan adalah batasan-batasan yang akandiajarkan kepada
siswa yang terdapat di dalam kurikulum, sumbernyaberupa buku-buku artikel, dan lain sebagainya.
Bahan pelajaran harussesuai dengan kurikulum serta relibel dengan soal-soal yang akandiujikan, jadi
antara bahan pelajaran dengan soal harus sesuai. Sertaalat evaluasi yang digunakan untuk mengukur
juga harus tepat.e.Suasana evaluasi, besarkecilnya anak didik yang berada di dalamruangan kelas akan
mempengaruhi suasana kelas, sekaligusberpengaruh juga terhadap suasana evaluasi. Suasana tersebut
jugaberpengaruh terhadap hasil pembelajaran.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat langsung dalam usaha
meningkatkan kompetensi guru di Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut 2007/2008 yang terdiri
dari seluruh dewan guru khususnya guru PAI dan kepala sekolah.
Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah seluruh usaha yang dilakukan oleh pihak
Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut dalam usaha meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits dalam mengelola pembelajaran.
3.2 Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
a.
Data
Data yang digali dalam penelitian ini terdiri dari data pokok dan data penunjang sebagai berikut:
1)
Data pokok tentang usaha meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
dalam mengelola pembelajaran di Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut.
2) Data pokok tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits dalam mengelola pembelajaran di Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut:
a)
Latar belakang pendidikan guru
b)
Pengalaman mengajar
c)
Media
d) Waktu
e)
Komunikasi antara guru dan siswa
f)
Training keguruan yang diikuti.
3)
Data penunjang, yaitu data tentang gambaran umum lokasi penelitian, meliputi:
a)
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut
b) Keadaan guru
c)
Keadaan siswa Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut
b.
Sumber Data
Untuk mendapat sumber data-data di atas, baik data pokok maupun data penunjang, maka
penelitian ini mengambil sumber data, yaitu:
1)
Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh dewan guru yang mengajar di Madrasah
Ibtidayah Negeri Sungai Lulut.
2) Informan
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, dan staf TU di Madrasah Ibtidayah
Negeri Sungai Lulut.
c.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk menggali data-data pokok dan data penunjang di atas, maka penelitian menggunakan teknikteknik pengumpulan data seperti yang tersebut di bawah ini :
1)
Angket
Yang ditujukan kepada para guru yang terlibat langsung dalam usaha meningkatkan kompetensi guru
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam mengelola pembelajaran di Madrasah Ibtidayah Negeri
Sungai Lulut
2) Wawancara
Teknik ini digunakan untuk menggali data penunjang yang ditujukan kepada Kepala Madrasah
Ibtidayah Negeri Sungai Lulut dan semua pihak yang dapat memberikan informasi tentang usaha
meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits dalam mengelola pembelajaran.
3)
Observasi
13
Teknik ini digunakan agar penulis dapat melihat secara langsung keadaan lokasi penelitian dan untuk
melengkapi sebagian data-data pokok yang diperlukan.
4) Dokumenter
Digunakan untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum lokasi penelitian. Untuk lebih
jelasnya tentang data, sumber data dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dapat dilihat dari
matriks berikut :
MATRIKS DATA, SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
NO
DATA
1.
SUMBERDAT
A
TEKNIK
PENGUMPULA
N DATA
Kompetensi guru mata
pelajaran
Al-Qur’an
Hadits
dalam
mengelola
2
pembelajaran
dikelas
di antaranya:
3.
1.
Perencanaan
Guru
Wawancara
Guru
Wawancara
Guru
Wawancara
Guru
Wawancara
Guru
Wawancara
Guru
Wawancara
Guru
Observasi dan
pembelajaran:
.
a. Pembuatan satuan
wawancara
pelajaran
b. Perumusan tujuan
Guru
pembelajaran
Observasi dan
c. Persiapan bahan
Guru
wawancara
Guru
Observasi dan
Guru
wawancara
pelajaran
d. Pemilihan metode
pembelajaran
e. Pemilihan media
Guru
pembelajaran
f. Persiapan alat
Guru
Observasi dan
wawancara
evaluasi
2. Pelaksanaan
Guru
Observasi dan
pembelajaran
Guru
wawancara
Guru
Observasi dan
Guru
wawancara
Guru
Observasi dan
a.
Kegiatan Awal
1) Menyampaikan
K
TP
14
2) Mengadakan
wawancara
appersepsi
Guru
3) Mengadakan pre test
Guru
Observasi dan
b. Kegiatan Inti
Guru
wawancara
1) Menyampaikan bahan
Guru
Observasi dan
Guru
wawancara
Guru
Observasi dan
pelajaran
2) Penggunaan metode
pembelajaran
wawancara
3) Penggunaan media
Kepala TU
pembelajaran
wawancara
4) Mengatur siswa,
waktu, dan fasilitas
Kamad dan
Kepala TU
belajar
c.
Observasi dan
Observasi dan
wawancara
Kamad dan
Kegiatan Akhir
1) Melaksanakan post
test
Kepala TU
Wawancara
Wawancara
Wawancara
2) Menyimpulkan
Wawancara
pelajaran
Wawancara
3) Memberi tindak lanjut
Wawancara
4) Memberikan nasehat
5) Menutup pelajaran
Faktor-faktor yang
wawancara
mempengaruhi
kompetensi guru :
a.
Latar
Observasi,
dan
dokumenter
belakang
pendidikan
guru
b.Pengalaman mengajar
wawancara dan
dokumenter
c. Media
wawancara dan
d.Waktu
e.
Komunikasi
antara
dokum
guru dan siswa
f.
Training
keguruan
15
yang diikuti.
Data penunjang
tentang gambaran
umum lokasi penelitian
;
a. Sejarah berdirinya
Madrasah Ibtidayah
Negeri Sungai Lulut
b.Keadaan guru
c.Keadaan siswa
3.3 Teknik Pengolahan Data
a.
Teknik Pengolahan Data
1)
Editing
Teknik ini dipergunakan untuk mengecek/penyunting kembali kelengkapan jawaban yang diberikan
oleh responden.
2) Koding
Teknik ini dilakukan dengan cara memberi tanda-tanda (kode) tertentu pada masing-masing jawaban
responden sesuai dengan jenisnya.
3) Klasifikasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengelompokkan masing-masing data sesuai jenisnya.
4) Tabulating
Teknik ini dilakukan dengan cara membuat data yang telah dihitung ke dalam tabel dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
F
: Frekuensi
N
: Nominatif (jumlah responden)
P
: Persentasi
b.
Interpretasi Data
Teknik ini digunakan dengan cara menafsirkan data yang telah diolah melalui proses perhitungan
persentasi dengan kategori sebagai berikut:
0%
-<
20% : Rendah sekali20%
-<
40%
: Rendah40%
-<
60%
:
Sedang60%
-<
80%
: Tinggi80%
100%
: Tinggi sekali
3.4 Analisis Data Dan Prosedur Penelitian
Setelah data diperoleh dan diolah dengan menggunakan teknik yang telah ditentukan,
kemudian data-data tersebut dianalisis dengan pendekatan deskriptif dengan metode induksi, yaitu
suatu pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk selanjutnya diambil kesimpulan secara
16
umum, kemudian hasil penelitian ini disajikan secara verbal.
4. Prosedur Penelitian
a.
Tahap Pendahuluan
1)
Penjajakan pendahuluan ke lokasi penelitian
2) Pembuatan proposal penelitian
3) Berkonsultasi dengan dosen penasehat
4) Mengajukan proposal penelitian kepada Biro Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari
Banjarmasin
b. Tahap Persiapan
1) Mengadakan seminar setelah proposal disetujui
2) Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar
3)
Berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi
c.
Tahap Pelaksanaan
1) Menyebarkan angket kepada responden dan melakukan wawancara dengan informan
2)
Pengumpulan data
3)
Pengolahan data dan analisis data
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kompetensi pedagogik guru Al-Qur’an Hadiṡ dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
didik di MI 2 Banjar sudah dibuktikan dengan kemampuan memahami karakteristik peserta didik,
kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, guru Al-Qur’an Hadiṡ mampu melaksanakan
pembelajaran dengan baik didalam kelas, guru Al-Qur’an Hadiṡ mampu mengaktualisasikan potensi
peserta didik dengan cara mengasah hafalan-hafalan peserta didik, dan guru Al-Qur’an Hadiṡ juga
melaksanakan evaluasi pembelajaran.
4.2 Saran
1. Hendaknya guru memilki motivasi pribadi untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan mereka dalam pengajaran.
2. Hendaknya lebih aktif mengikuti training dan workshop jika ada kegiatan tersebut.
3. Guru hendaknya lebih kreatif dalam merancang pembelajaran.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://anshar-mtk.blogspot.com/2015/02/proposal-skripsi-pendidikan-agama-islam.html
19
Download