Uploaded by common.user49825

Etika, Sikap, dan Nilai wirausaha

advertisement
MAKALAH TEORI KEWIRAUSAHAAN
Etika, Sikap dan Nilai Wirausaha
Dosen Pengampu: Vanya Zelia, M.Pd
Disusun Oleh:
Haikhal Hafiz
(2925161756)
Kelly Novera
(1213617020)
Rolan Ahiko
(1213617000)
Yoshi Paulina
(1213617013)
Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatnya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Etika, Sikap dan Nilai Wirausaha untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Kewirausahaan. Di dalam makalah ini akan dijelaskan
mengenai etika bisnis atau etika wirausaha, sikap-sikap wirausaha, dan nilai-nilai wirausaha.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan kepada pembaca serta
dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Kewirausahaan. Kami mohon maaf apabila
masih terdapat kesalahan dan kekurangan, kami menerima kritik dan saran dari pembaca agar
dapat berguna bagi penyusunan makalah kami berikutnya.
Jakarta, Oktober 2019
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I: PENDAHULUAN
a. Latar Belakang .............................................................................................. 4
b. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
c. Tujuan ........................................................................................................... 4
BAB II: PEMBAHASAN
a. Etika Wirausaha ........................................................................................... 5
b. Sikap-Sikap Wirausaha ................................................................................ 6
c. Nilai-Nilai Wirausaha .................................................................................. 7
BAB III: PENUTUP
a. Kesimpulan ................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana: 2008). Pada awalnya,
mungkin kata-kata terkait “kewirausahaan” atau enterpreneurship hanya dijumpai dalam
dunia bisnis, namun akhir-akhir ini kewirausahaan telah berkembang dan merambah pada
aspek kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini, kegiatan kewirausahaan tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang
telah memiliki kemampuan yang mumpuni, namun setiap orang pun bisa melakukan kegiatan
berwirausaha. Kegiatan berwirausaha dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin mencari
peluang untuk sukses, namun ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan
tersebut. Hal-hal yang harus diperhatikan untuk berwirausaha tersebut adalah etika wirausaha,
sikap-sikap wirausaha, dan nilai-nilai wirausaha yang akan menuntun seorang wirausahawan
menuju kesuksesannya.
b. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika wirausaha?
2. Apa saja sikap-sikap yang harus dimiliki dalam berwirausaha?
3. Apa saja nilai-nilai kewirausahaan?
c. Tujuan
1. Mengetahui definisi dan maksud dari etika wirausaha
2. Mengetahui sikap-sikap wirausaha
3. Memahami nilai-nilai kewirausahaan
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Etika Wirausaha
Pengertian Etika
Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Secara
etimologis, kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya timbul
dari suatu kebiasaan. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif di mana objeknya
adalah manusia dan perbuatannya. Sementara itu, “Etika Wirausaha” atau yang biasa disebut
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntutan dalam berusaha.
Teori Etika
1. Teori Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu "deon" yang berarti kewajiban. Menurut
teori deontologi, suatu bisnis dikatakan baik bukan berdasarkan hasil, tetapi berdasarkan
tindakan pemilik bisnis tersebut.
2. Teori Teleologis
Teleologis berasal dari bahasaYunani yaitu "telos" yang berarti tujuan. Berdasarkan
teori ini, baik atau buruknya suatu bisnis diukur berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh
pelaku bisnis.
Prinsip Etika dan Perilaku Bisnis atau Wirausaha
Menurut Michael Josephson (1988) dalam Zimmerer (1996: 27-28), ada 10 prinsip etika yang
mengarahkan perilaku bisnis :
1. Kejujuran
Bersungguh - sungguh, berterus terang, tidak curang, tidak berbohong.
2. Integritas
Memegang prinsip, berani dan penuh keyakinan.
3. Memelihara janji
Menaati janji, penuh komitmen.
4. Kesetiaan
Tidak menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia.
5. Keadilan
Persamaan perlakuan kepada individu dan toleran terhadap perbedaan.
5
6. Saling membantu
Tolong - menolong, berbaik hati.
7. Menghormati orang lain
Menghormati martabat orang lain, tidak merendahkan dan mempermalukan orang lain.
8. Mengejar keunggulan
Tekun, dapat diandalkan, melakukan pekerjaan dengan kemampuan terbaik.
9. Warga negara yang bertanggung jawab
Selalu mentaati hukum, penuh kesadaran social.
10. Bertanggung jawab
Memiliki tanggung jawab atas keputusan yang telah diambil.
b. Sikap-Sikap Wirausaha
The officer of Advocacy of Small Business Administration (1989) yang dikutip oleh
Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993: 37) mengemukakan bahwa wirausaha yang
berhasil pada umumnya memiliki sikap-sikap sebagai berikut:
1) Memiliki kepercayaan diri
2) Memiliki kemampuan berorganisasi
3) Kreatif dan mampu melihat peluang
4) Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide
Menurut Thomas F. Zimmer (1996) dalam Suryana (2008), karakteristik sikap
perilaku wirausaha yang berhasil sebagai berikut:
1) Commitment and determination, yaitu memiliki komitmen dan tekad yang bulat untuk
mencurahkan semua perhatian terhadap usaha.
2) Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab dalam mengendalikan
sumber daya yang digunakan.
3) Opportunity obsession, yaitu berambisi untuk selalu mencari peluang.
4) Tolerance for risk, ambiguity, and uncertainty, yaitu tahan terhadap risiko dan
ketidakpastian.
5) Self confidence, yaitu rasa percaya diri.
6) Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan luwes.
7) Desire for immediate feedback, yaitu selalu memerlukan umpan balik dengan segera.
8) High level of energy, yaitu memiliki tingkat energi yang tinggi.
9) Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul.
6
10) Orientation to the future, yaitu berorientasi pada masa depan.
11) Willingness to learn from failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan.
12) Leadership ability, yaitu kemampuan dan kepemimpinan.
Untuk menjadi wirausahawan yang siap menghadapi tantangan di masa depan, sikapsikap utama wirausaha yang perlu diterapkan dapat diperpadat menjadi:
KOMITMEN
RISIKO MODERAT
MELIHAT PELUANG
OBJEKTIVITAS
UMPAN BALIK
OPTIMISME
MANAJEMEN PROAKTIF
Menyelesaikan apa yang telah dimulai
hingga selesai
Tidak melakukan spekulasi, melainkan
berdasarkan perhitungan yang matang
Memanfaatkan peluang yang ada sebaik
mungkin
Melakukan pengamatan secara nyata untuk
memperoleh kejelasan
Mengetahui apa hasil dari pekerjaannya agar
bisa memperbaiki kinerjanya
Menunjukkan kepercayaan diri yang besar
walaupun berada dalam situasi berat
Mengelola berdasarkan perencanaan masa
depan
c. Nilai-Nilai Hakiki Wirausaha
Suryana (2008), dalam bukunya yang berjudul Kewriausahaan menjelaskan bahwa
terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu:
1. Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu paduan siap dan keyakinan seseorang dalam
menghadapi tugas atau pekerjaan (Soesarsono Wijandi, 1988: 33). Kepercayaan diri
berpengaruh pada gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja
keras, dan kegairahan berkarya. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi relatif
lebih mampu menghadapi dan menyesuaikan masalah sendiri tanpa menunggu bantuan orang
lain. Kunci keberhasilan dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh sebab itu,
wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri (Yuyun Wirasasmita,
1994: 2).
7
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan,
tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Untuk melakukan
kegiatan usaha diperlukan tekad dan niat yang kuat agar tugas dan hasil yang dihasilkan dari
proses yang diusahakan menjadi sesuai tujuan.
3. Keberanian Mengambil Risiko
Dalam berwirausaha, memiliki keberanian mengambil risiko merupakan salah satu
nilai utama. Wirausaha yang tidak berani mengambil risiko akan kesulitan dalam memulai
usaha atau berinisiatif. Dalam mengambil risiko, wirausaha haruslah memiliki pertimbangan.
Risiko yang terlalu rendah akan memperoleh sukses yang terlalu rendah, risiko yang terlalu
tinggi akan menyebabkan kegagalan yang sangat tinggi. Oleh karena itu, memilih risiko yang
seimbang adalah yang terbaik. Keberanian mengambil risiko haruslah diiringi oleh
perhitungan dan pertimbangan yang realistis. Kemampuan untuk mengambil risiko
ditentukan oleh:
a) Keyakinan pada diri sendiri
b) Kesediaan menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan kemungkinan
untuk memperoleh keuntungan
c) Kemampuan menilai situasi risiko secara realistis
4. Kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan wirausahawan memiliki sifat-sifat seperti kepeloporan, keteladanan, tampil
berbeda, dan juga mampu berpikir secara divergen dan konvergen. Seorang yang memiliki
jiwa kepemimpinan tidak akan menempatkan karyawan atau orang yang dipekerjakannya
berada dalam kesulitan yang tidak bisa diselesaikan atau bahkan lepas tangan dari tugasnya.
Seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan akan menempatkan dirinya bersama dengan
karyawannya untuk bekerja bersama mencapai tujuan bersama. Ia juga akan menjadikan
dirinya leader, bukan boss yang hanya asal memerintah saja.
5. Berorientasi ke Masa Depan
Berorientasi ke masa depan adalah merupakan perspektif, selalu mencari peluang,
tidak cepat puas dengan keberhasilan dan tetap berpandangan jauh ke depan. Orang yang
selalu berorientasi ke depan dalam usahanya selalu menyiapkan rencana yang baik dan
terstruktur untuk berkarya. Oleh sebab itu, ia selalu melihat dan mempersiapkan rencana-
8
rencana tersebut dengan mencari peluang untuk mewujudkan tujuannya yaitu sukses
berwirausaha.
6. Keorisinalan: Kreativitas dan Inovasi
Di dalam kegiatan berwirausaha, keorisinalan seseorang dipengaruhi oleh kreativitas
dan inovasi orang tersebut. Dengan keorisinalan karya, pelaku wirausaha akan dapat bersaing
dengan baik di pasar. Keorisinalan karya membuat wirausaha memiliki ciri khas tersendiri
yang bahkan akan menjadikan karyanya sebagai identitasnya. Karya yang orisinal tidak akan
bisa dicap sebagai “plagiat” karya orang lain, justru malah kebalikannya, ia dapat ditiru oleh
orang lain jika berhasil menjadi suatu produk yang booming dan digemari pasar.
9
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Etika Wirausaha atau yang biasa disebut Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku
pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntutan dalam berusaha.
Berdasarkan teori Etika Deontologis, suatu bisnis dikatakan baik bukan berdasarkan hasil,
tetapi berdasarkan tindakan pemilik bisnis tersebut. Sedangkan berdasarkan teori Etika
Teleologis, baik atau buruknya suatu bisnis diukur berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
oleh pelaku bisnis. Prinsip etika yang harus diterapkan dalam berbisnis atau berwirausaha
yaitu, kejujuran, Integritas, Memelihara Janji, Kesetiaan, Kewajaran/keadilan, Suka
membantu orang lain, Hormat kepada orang lain, Warga negara yang bertanggung jawab,
Mengejar keunggulan, dan Dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut The officer of Advocacy of Small Business Administration (1989) yang
dikutip oleh Dun Steinhoff dan John F. Burgess (1993: 37) mengemukakan bahwa wirausaha
yang berhasil pada umumnya memiliki sikap-sikap sebagai berikut:
1) Memiliki kepercayaan diri
2) Memiliki kemampuan berorganisasi
3) Kreatif dan mampu melihat peluang
4) Menikmati tantangan dan mencari kepuasan pribadi dalam memperoleh ide
Namun jika sikap-sikap wirausaha dipadatkan lagi, akan terdapat beberapa sikap utama yang
harus dimiliki, yaitu memiliki komitmen, tidak melakukan spekulasi melainkan berdasarkan
pertimbangan, mampu melihat peluang, memiliki objektivitas, selalu ingin umpan balik atas
hasil kerjanya, memiliki optimisme, serta mampu mengelola usaha berdasarkan perencanaan
masa depan.
Suryana (2008), dalam bukunya yang berjudul Kewriausahaan menjelaskan bahwa
terdapat beberapa nilai hakiki penting dari kewirausahaan, yaitu percaya diri, berorientasi
pada tugas dan hasil, keberanian mengambil risiko, memiliki jiwa kepemimpinan,
berorientasi ke masa depan, serta keorisinilan. Nilai-nilai hakiki kewirausahaan tersebut
haruslah dapat dipenuhi oleh semua orang yang ingin menjalankan usaha jika ingin menjadi
orang yang sukses. Dengan memahami dan memenuhi etika, sikap-sikap, dan nilai-nilai
wirausaha, niscaya usaha yang tengah dijalankan akan berkembang dengan baik karena orang
yang menjalankan memiliki kemampuan dan sikap yang mumpuni menjadi seorang
wirausahawan yang sukses.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dun Steinhoff, John F. Burgess. 1993. Small Bussines Management Fundamentals 6th ed.
New York: McGrawhill Inc.
Suryana. 2008. Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukes. Jakarta:
Salemba Empat
Wijandi, Soesarsono. 1988. Pengantar Kewiraswastaan. Bandung: Sinar Baru
Wirasasmita, Yuyun. 1994. Kewirausahaan: Buku Pegangan Jatinangor. Sumedang:
IKAPIN
Zimmerer, W. Thomas, Norman M. Scarborough. 1996. Enterpreneurship and The New
Venture Formation. New Jersey: Prentince Hall International, Inc.
11
Download