Uploaded by User49785

VII - Konsep Pengembangan Wilayah From Within(1)

advertisement
KONSEP
PENGEMBANGAN
WILAYAH
From Within
Nela Agustin K., S.T., M.T.
MK Perencanaan Wilayah
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
BEST FOR You
O R G A N I C S
C O M P A N Y
2
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
Development from above banyak kelemahan
Development from below : Utopia
Strukturisasi ekonomi global
Pembangunan lebih bersifat lokal
Local Economic Devt.
Peran Pembangunan dari Nas.
ke lokal & regional
LED :
 Kekuatan lokal tanpa mengabaikan perkembangan global
 Kerjasama modal dan pemerintah lokal yang bersifat entrepreneur  perkembangan
kota & wilayah
 Pemerintah lokal : promosi aktif untuk perkembangan ekonomi bukan kontrol dan
preverentif
 LED adalah suatu proses dengan suatu produk tertentu
 Wilayah LED harus dinyatakan secara spesifik  economic zone
 Quality of life
 Software, bukan hardware
3
LOCAL ECONOMIC
DEVELOPMENT
Munculnya LED
 Regional Development
from above cenderung
menimbulkan
ketimpangan
 Regional development
from below cenderung
utopia
 LED merupakan
gabungan keduanya.
Konsep ini muncul
sebagai alternatif
konsep pengembangan
wilayah
YOUR COMPANY NAME
Mengapa perlu
LED?
 Keterbatasan kebijakan nasional
untuk memecahkan masalah klasik
pengembangan wilayah:
keragaman sumber daya,
karakteristik daerah dan perilaku
manusia
 Diperlukan keterlibatan lebih luas
komunitas dalam kegiatan
ekonomi baik sebagai pekerja
maupun pengusaha
 Diperlukan keterlibatan lebih luas
kelembagaan lokal (pemerintah,
swasta, dan masyarakat) dalam
mengakses, mengolah, dan
mengontrol sumber daya di
daerah
4
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
5
 LED
 Pengembangan ekonomi melalui penguatan kapasitas
pelaku dan kelembagaan daerah. Menempatkan
masyarakat dan institusinya sebagai pelaku utama dalam
pembangunan.
 Reformasi kebijakan ekonomi di pusat-pusat dan di daerah
yang bisa memacu pertumbuhan di daerah (tax subsidi,
deregulasi, debirokratisasi)  birokrat yang ramah, dll.
 Prioritas untuk pengembangan pada sektor daerah yang
berorientasi ekspor.
 Apa definisi lokal?
 Lokal bisa suatu kota, wiayah metropolitan, atau bagian
wilayah nasional (kabupaten, desa, dll)
 Masyarakat lokal bisa didefinisikan sebagai masyarakat suatu
kota, wilayah metropolitan, atau bagian wilayah nasional
(kabupaten, desa,dll)
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
6
 Prinsip LED:
 Suatu konsep yang berorientasi proses, yang melibatkan
pembentukkan institusi baru
 Pengembangan industri alternatif
 Meningkatkan kapasitas tenaga kerja untuk menghasilkan
produk yang lebih baik
 Identifikasi pasar baru
 Transfer ilmu dan penciptaan usaha2 baru
 Menekankan pada sumber daya lokal (alam, manusia,
modal)
 Bentuk kerjasama pemerintah-swasta-masyarakat yang
kuat
 Adanya inovasi lokal
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
7
 LED:
 Upaya bersama antara pemerintah lokal, masyarakat dan
sektor swasta untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
lokal dgn mengelola SD lokal sehingga kualitas hidup
masy dapat meningkat.
 LED fokus pada upaya meningkatkan daya saing lokal
yang berkelanjutan dgn menciptakan iklim investasi yang
kondusif
 Tujuan LED
 Meningkatkan jumlah dan jenis kesempatan kerja yang
tersedia bagi masy dengan menyesuaikan kemampuan
pendidikan dan ketrampilan SDM dgn jenis pekerjaannya.
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
8
 Pernyataan output
 Produk yang akan dikembangkan
 Lapangan pekerjaan yang akan diciptakan
 Kaitan kegiatan ekonomi yang akan dikembangkan dgn
kegiatan lain (competitive advantage)
 Kontribusi terhadap masyarakat secara keseluruhan
 SD yang dikembangkan (5M)
 materials : SDA maupun buatan
 manpower :angkatan kerja, TK terampil, TK berpendidikan
 markets : analisis pasar (kompetisi, penetrasi,strategi
 management : litbang, pemasaran, ahli hukum
 money : dana saham, dana pinjaman, subsidi
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
9
 Karakteristik konsep LED
 ………….dengan konstelasi spasial yang lebih baik
 Tidak menutup diri dari investasi luar
 Kekuatan lokal tanpa mengabaikan perkembangan global
 Memfokuskan pada perkembangan software (SDM), bukan
hardware
 Membutuhkan terbentuknya lembaga atau organisasi yang
khusus mempunyai pembangunan di beberapa daerah sekaligus
 Melibatkan partisipasi aktif masyarakat dan swasta
 Dimaksudkan untuk mencapai perbaikan kualitas hidup
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
Promosi LED melalui
pengusaha lokal
10
penggalakan
investasi
lokal
&
stimulasi



India (1920), Afrika 1930
Penang 1970; Shift ke Kuala Lumpur --- EPZ
Afrika Selatan 1980; Kota-kota menarik investasi dengan cara :




Marketing dari kotanya (brosur, iklan, info, center)
Konsesi dalam utilitas umum
Penyediaan lahan, bangunan dll.
World city

Brasil : Toledo & Cambe
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
Industrial district (Itali, jerman, dll)
11








Pengelompokan industri kecil
Geografis yang saling berdekatan
Spesialisasi sektoral
Terutama industri kecil & menengah
Kerjasama antar perusahaan
Persaingan antar perusahaan dalam inovasi, bukan upah buruh
Saling percaya antar perusahaan dan buruh
Pemerintah lokal & wilayah aktif mengintervensi untuk
memperbesar investasi lokal
 Sinos valley (Brasil)
 Around shoe factory (400 pabrik) Effeciency by clustering
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
12
 Tahapan proses LED
 Tumbuhnya kewirausahaan lokal, tumbuhnya bisnis, mengambil
resiko dengan investasi pada kegiatan bisis baru
 Lepas landasnya perusahaan lokal dengan semakin banyaknya
yang beroperasi dan membesar skala usahanya
 Berkembangnya perusahaan lokal ke luar lokalitasnya
 Terbentuknya perekonomian wilayah yang bertumpu pada kegiatan
dan inisiatif lokal serta keunggulan komparatif kegiatan ekonomi
lokal
 5 langkah LED
1. mengorganisasikan effort melalui pembentukan tim dan partnership
2. melakukan assesment terhadap ekonomi lokal
3. merumuskan strategi pengembangan ekonomi lokal
4. mengimplementasikan strategi
5. mereview kembali strategi yang sudah dijalankan
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
Tahapan Aktivitas LED
13
Data dan analisis
Analisis kapasitas
kelembagaan
Analisis Sos-Ek
Perencanaan
pembangunan
Membuat
rencana aksi
Membuat
program aksi
Implementasi
program
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
14
 Peran pemerintah daerah dalam LED
 Inisiator : melakukan kerjasama dengan swasta atau menjadi
pemili saham perusahaan
 Fasilitator : memfasilitasi kerjasama swasta dan masy
 Koordinator : mengeluarkan kebijakan yang mendorong tumbuh
dan berkembangnya kegiatan ekonomi di daerahnya
 Tugas pemerintah daerah
 Menciptakan iklim atau lingkungan yang kondusif bagi
pengembangan usaha berupa:
 ligkungan fisik : ketersediaan infrastruktur
 lingkungan peraturan : kebijakan intensif finansial
 lingkungan psikologis : sikap pemerintah atau masyarakat yang
mendukung
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
15
 Tantangan konsep LED
 menciptakan iklim pembangunan yang kondusif, baik fisik,
regulasi, juga kerjasama antar stakeholder
 menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada masyarakat lokal
 memobilisasi potensi kelebagaan untuk mepertahankan dan
mengembangkan perekonomian lokal
 menciptakan struktur perekonomian yang stabil dengan
memperbesar keterkaitan antar sektor yang potensial antar
wilayah
 Kelebihan konsep LED
 pemanfaatan sumber daya secara optimal
 mangurangi kesenjangan antar wilayah
 menjawab kegagalan trickle down effect
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT
16
 Beda LED denga Development fom below
 Cara merespons global market  Development from below
menutup wilayah dari global market, sedangkan LED tidak
menutup wilayah dari global market.
 LED menekankan pada networking
 LED mendahulukan pembangunan ekonomi lokal agar dapat
merespons permintaan luar
 Kemungkinan penyebab kegagalan
 inefisiens dalam pengembangan ekoomi berbasis masyarakat
 tidak terjadinya interaksi antar daerah yang mendorong
perekonomiannya
 tidak sesuai untuk daerah yang miskin SDA dan SDM
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
17
Maka..
 Untuk mensukseskan development from below maka dibutuhkan
unit-unit yang independen termasuk pemerintahannya.
 Persamaan: keduanya tentang pembangunan ruang
 Perbedaan: development from above melalui sistem distrik-distrik
development from below melalui sistem kota-kota
KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan
MODEL REGIONAL
CLUSTER/NETWORK
Add a Footer
18
Model Regional Cluster/Network
 Pertumbuhan ekonomi multi-sektor berasal dari keragaman sumber daya
alam wilayah dan kegiatan yang ada
 Diversifikasi pertanian dan promosi industri berbasis pertanian dalam wilayah
 Hubungan kegiatan rural-urban yang kompleks, dengan perangsang
pertumbuhan berasal dari wilayah rural dan urban dan intensitas kegiatan
meningkat di sepanjang koridor transportasi antar daerah
 Sistem perencanaan terdesentralisasi dengan kapasitas lokal yang tinggi
untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kebijakan-kebijakan
 Jaringan transportasi dan komunikasi yang terjalin erat antar subbagian di
seluruh tingkatan di dalam wilayah
 Sistem perangkutan lokal dengan frekuensi tinggi dan biaya rendah
sebagian bagian dari jaringan perangkutan wilayah
Pembangunan ekonomi wilayah dalam konteks global:
Pengambilalihan oleh kepentingan global (kiri) – Ketahanan
ekonomi wilayah dan nasional (kanan) (Douglass, 1998)
GLOBAL LINKAGES
Appropriation of Rural Resources and Upstream/
Downstream Segments of Production and Processing
NATIONAL/LOCAL GOVERNMENT
Inadequate infrasturcture and basic services/
Poor support of local initiatives and organization
limited, lowskill employment creatio n
No lo cal do wn stream linkages
limited local
inp ut demand
Limited In creas es in
Hous eho ld In comes
Reg ional
Exports by pas s
Local Towns
Primary and
Non-primary
Emplo yment
INVESTMENT IN
BASIC/LEADING
SECTORS
Proces sing/
Man ufacturin g
Deman d for
Local Inpu ts
Increased
Hous eho ld In comes
Growth o f
Cen ters for Co nsu mer
Sho ppin g
Ris ing Demand for
Health, Welfare and
Leisu re Services
Growing Local
Sales of Inputs /
Prod ucer Services
Expandin g
Marketing o f Reg ional
Exports
URBAN GROWTH
Ineffective
Deman d for Urb an
Fun ctio ns
LOW URBAN
GROWTH
Limited Local
Sales of
Inpu ts/Services
NONMETROPOLITAN
REGION
URBAN CENTERS
URBAN CENTERS
Infrequent
Sho ppin g in
Local Towns
NATIONAL/LOCAL GOVERNMENT
Increased provision of infrasturcture and basic services/
Support of local economic initiatives and organization
ECONOMIC GROWTH
RESTRICTED
INVESTMENT IN
PRODUCTION
LIMITED ECONOMIC
GROWTH
NONMETROPOLITAN
REGION
GLOBAL LINKAGES
Localization of foreign and domestic investment and
value added through backward and forward linkages
Komponen Regional Cluster/Network
 Sektor basis: bisa semua, tergantung kondisi dan sumberdaya lokal; penekanan
pada kegiatan usaha kecil dan menengah berbasis lokal
 Sistem perkotaan: horizontal, dengan beberapa pusat dan wilayah belakang,
masing-masing memiliki spesialisasi kegiatan dan keuntungan komparatif
 Hubungan rural-urban: kompleks, pertumbuhan muncul dari kedua wilayah,
dengan intensitas hubungan tinggi di sepanjang koridor wilayah
 Sistem perencanaan: terdesentralisasi, dengan pengintegrasian & koordinasi
kegiatan multi-sektor di tingkat lokal
 Kebijakan utama: diversifikasi pertanian, agro-industri, industri berbasis sumber
daya alam, jasa perkotaan, pelatihan tenaga kerja, jaringan transportasi lokal
Jaringan desa-kota timbal balik: Perluasan akses fisik harus
fokus pada pengembangan jaringan/klaster permukiman
lokal melalui kaitan horizontal and vertikal (Douglass, 1999)
CITIES/TOW NS
VILLAGES
rice/grain
tree crops
horticulture
craft/industry
animal husbandry
agro-processing
agro-processing center
industrial estate
administrative center
tourism center
agric. input/consumer
convenience center
ag. market
Perbandingan antara pengembangan wilayah yang
dikuasai kepentingan global (exogen) dan kepentingan
lokal (endogen)
EXOGENOUS
ENDOGEN
Pertanian
Ekspor hasil pertanian mentah dan produksi bahan pahan bukan untuk
permintaan lokal, dan/atau terjadi ketidakcocokan dengan
sumberdaya lokal, kegiatan produksi dan ekologi
Produksi pangan untuk pasar lokal dan ekspor, dengan keterkaitan ke
depan melalui kegiatan pemrosesan dan pengolahan di wilayah
Perindustrian
Desentralisasi kegiatan industri footloose menggunakan bahan input
produksi dari luar dan terutama melayani pasar eksternal
Jasa
Pertumbuhan kegiatan tersier (termasuk keuangan dan pariwisata)
berbasis kepemilikan aset dan kontrol kegiatan dari luar –
kegiatan perkotaan berkembang dari keterkaitan dengan luar
Pertumbuhan agro-industri dan kegiatan industri lainnya menggunakan
sumberdaya wilayah, terutama untuk memenuhi kebutuhan lokal
Kegiatan tersier lokal berukuran kecil yang tumbuh dari permintaan
konsumsi lokal, dan keterkaitan produksi antar wilayah – kotakota sebagai pusat kegiatan wilayah melayani kebutuhan
penduduk dan produksi wilayah belakang
Transportasi dan komunikasi
Perluasan jalur angkutan perdagangan dan sistem komunikasi
mengikuti pola dendritic, berbentuk hirarki dan linier antar kota
dan sepanjang koridor pembangunan
Pengembangan jalur pengumpan lokal dan pelayanan transportasi dan
komunikasi desa-kota yang mendukung inovasi lokal dan jaringan
produksi lokal
Organisasi pemerintahan dan perencanaan
Perluasan fungsi administrasi, pelayanan publik dan pengamanan di
daerah yang terkontrol dari pusat
Pengembangan kapasitas pemerintah daerah dalam administrasi,
termasuk dalam pengumpulan pendapatan dan perencanaan
Pembangunan
Komunitas Dan
Perencanaan
Partisipatori
 Endogenous process: pengolahan dari resource
endowments and market condition menjadi region
that is competitive enterpreneurial sustainable.
 Institution
Pembangunan
Komunitas (Community
Development) dan
Perencanaan
Partisipatori
 Leadership
 Enterpreneurship
 Resiliensi: kemampuan daerah untuk kembali ke
normal (ketahanan).
 Faktor diversifikasi produk dari suatu daerah bisa
cepat disesuaikan dengan situasi yang baru.
 Semakin naik keragaman, maka naik resiliensi
 Pembuatan suatu perda/aturan lain juga dapat
membuat kapasitas suatu daerah menjadi turun.
 Hubungan community devt dengan regional devt
Regional devt = C x R
Pembangunan
Komunitas (Community
Development) dan
Perencanaan
Partisipatori
 C adalah area’s capacity (technology, social capital,
cultural capital, spiritual capital, kelembagaan masyarakat
dan pemerintah).
 C>1 strong capacity
 C<1 weak capacity
 R adalah sumber daya (SDA, lokasi, sarana prasarana, situasi
ekonomi internasional, kebijakan nasional, terutama
spending).
 Teori ekonomi tradisional fokus kepada R, seperti teori
lokasi yang fokus kepada keputusan berlokasi mendekati
pasar/sumber daya.
Management framework
Characteristic of
Community Capacity
Conditioning Influences
Strategies
Level of Social Agency
Function
Outcome
27
Add a Footer
 Conceptual framework
State driven
planning (P5D)
28
How has the planning
system shifted?
1. What are new planning
practices and values?
2. Under what condition?
3. What is the
mechanism?
Empowered
participatory
planning
MPKT
Add a Footer
Thank You.
Add a Footer
29
Download