UJIAN AKHIR SEMESTER (Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik) Dosen Pengampu : Dra. Fransiska Valeria Sunartini M.Si Disusun oleh: Nancy Febriani 19507334010 TEKNIK ELEKTRONIKA PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA DAN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019 Kata Pengantar Segala puja puji kepada Allah Bapa yang baik. Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan Ujian Akhir Semester dengan lancar. Penyusunan Ujian Akhir Semester ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Katolik yang diampu oleh Ibu Dra. Fransiska Valeria Sunartini M.Si Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan tulisan ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan tulisan ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya. Yogyakarta, 10 Januari 2020 Nancy Febriani 1. Dosa A. Dosa berat merusakkan kasih di dalam hati manusia oleh satu pelanggaran berat melawan hukum Allah. Tanpa kasih Allah, tidak ada keselamatan kekal. Dosa terhadap kehidupan atau terhadap Allah yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan dengan kemauan sendiri termasuk dalam dosa berat ini. Dosa berat memutuskan hubungan dengan Allah secara total sementara dosa ringan hanya melanggar atau melukainya. • Kesombongan adalah dosa utama dan dosa yang paling dibenci Tuhan. Kesombongan berasal dari sikap mencintai diri sendiri yang berlebihan dan arogansi yang tinggi. Kesombongan memandang rendah orang lain, bahkan memandang rendah Tuhan. • Ketamakan adalah dosa atas sifat yang menggebu-gebu untuk mendapatkan kekayaan, kekuasaan, dan status sosial. Fitnah dan pengkhianatan, manipulasi pihak yang berwajib, pencurian dan perampokan harta benda, dan perampasan melalui kekerasan adalah bentuk dari ketamakan. • Iri hati adalah menginginkan sesuatu yang lebih dari apa yang dipunyai. Bila dibandingkan dengan ketamakan yang lebih mementingkan materi, iri hati menginginkan semuanya secara umum. Iri hati juga melibatkan perasaan menginginkan sesuatu yang dipunyai oleh sesama, maupun perasaan ingin melebihi sesama dengan menghalalkan segala cara. • Kemarahan adalah dosa atas perasaan marah dan benci yang tidak terkontrol. Terkadang perasaan ini dipicu oleh keinginan untuk balas dendam atau sifat tidak sabaran. Bunuh diri adalah bentuk dari dosa kemarahan yang paling tidak disukai oleh Tuhan karena tidak menghargai apa yang telah Tuhan hadiahkan, yaitu kehidupan. • Hawa nafsu adalah dosa yang berhubungan dengan sifat ingin memiliki dan menikmati lawan jenis secara seksual, termasuk seks di luar nikah, seks dengan yang bukan suami/istrinya, perlakuan seks yang berlebihan (seks dengan sesama jenis dan yang menggunakan kekerasan), dan perasaan cinta yang terlalu dalam sehingga mengesampingkan hal-hal lainnya yang lebih penting. • Kerakusan adalah dosa yang berasal dari sifat menikmati makanan secara berlebihan, makan sebelum lapar, dan mengkonsumsi makanan hanya yang mahal dan mewah. Santo Thomas Aquinas mengatakan bahwa dengan rakusnya mengkonsumsi makanan dapat menimbulkan sifat serakah, keinginan untuk membenarkan diri dan menang sendiri, dan kemalasan. • Kemalasan adalah setiap dosa yang egois berasal dari kemalasan. Kemalasan memaksa seseorang untuk melakukan apa pun dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan dan kekuasaan agar mereka dapat bermalas-malasan tanpa harus bekerja. Sifat malas juga yang membuat manusia berpaling dari hadapan Allah. Ketidakpedulian dan penolakan untuk melakukan sesuatu adalah bentuk dari kemalasan. (http://cg.amoredio.org/cg-reading/tujuh-dosa-berat-dan-tujuh-kebajikanpokok/) Cara saya berjuang agar tidak jatuh dalam tujuh dosa pokok diatas ialah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, ingat untuk selalu berdoa dan jangan lupa untuk membaca kitab suci, isilah kegiatan harian dengan yang lebih positif dan juga aktif di gereja akan lebih baik dalam berorganisasi. B. Cara memupuk tujuh keutamaan dalam hidup yakni menjadi pribadi yang lebih rendah hati, murah hati, saling mengasihi, lemah lembut, sederhana, tekun dan juga suci dalam mewujudkan hal ini juga pentingnya mendekatkan diri pada Tuhan agar diberi rahmat menjadi pribadi yang sabar dan bersyukur atas kasih yang telah Ia berikan. C. Cara mempersiapkan hati bersih dari dosa supaya pantas merayakan Natal dan Paskah yakni dalam gereja katolik memberikan kesempatan kepada kita umatnya untuk melakukan pengakuan dosa dimana itu merupakan salah satu sakramen yakni pengakuan dosa agar kita terbebas dari belenggu beban dosa dan siap untuk merayakan hari kebesaran Tuhan dan juga diperlukan latihan pengendalian diri mulai hal-hal yang kecil. 2. Gereja Katolik, Kegiatan dan Kitab Suci A. Gereja adalah sekumpulan orang-orang yang beriman dan percaya kepada Yesus Kristus yang menyelamatkan umat manusia, dan menerima iman keselamatan di dalam Yesus Kristus dan menyembah kepada Allah dan sedang melakukan ziarah di dunia ini menuju kepada Kerajaan Allah. ( https://www.gotquestions.org/Indonesia/definisi-gereja.html ) Empat sifat Gereja, yakni ; • Satu adalah bahwa gereja katolik berada pada satu naungan kepemimpinan gereja atau yang biasa juga disebut kepala gereja yang dipimpin oleh paus. Semua sistem kepemimpinan akan terpusat. Karena adanya sistem yang terpusat inilah, maka gereja katolik diseluruh dunia akan memiliki pedoman yang sama seperti kalender liturgi. • Kudus adalah bahwa gereja tidak dapat kehilangan kekudusannya yang didapatkan dari Tuhan Yesus Kristus sendiri yang rela untuk datang ke dunia dan menyerahkan diriNya untuk menjembatani hubungan Allah dan manusia yang pernah dihancurkan oleh adanya dosa asal. • Katolik adalah bahwa gereja bersifat katolik atau umum, gereja katolik itu sendiri merupakan umum atau terbuka untuk semua orang dari berbagai kalangan (universal). • Apostolik adalah bahwa gereja katolik berpegang teguh pada ajaran Kristus dan ajaran Para Rasul. Gereja katolik dalam perkembangannya dibantu dan digerakkan oleh Roh Kudus. ( https://tuhanyesus.org/sifat-gereja-katolik ) B. Tugas-tugas Gereja, yakni ; • Persekutuan (Koinonia) adalah salah satu dari tugas gereja di dunia ini yang meyatakan keberadaan gereja selaku persekutuan orang-orang percaya yang diutus ke dalam dunia. Koinonia berarti juga persekutuan jemaat dalam persekutuan Roh. Kuasa yang nyata dari Roh Kudus yang memimpin, menolong, menasehati, menghibur, membaharui dan mempersatukan warga jemaat. • Pewartaaan (Kerygma) adalah pesan dasar yang menyatakan tindakan Allah yang mewartakan dan melaksakan karya penyelamatan dalam wafat dan kebangkitan Yesus. Pewartaan ini mendahului pengajaran yang lebih rinci mengenai Kristus dan Kristianitas. Gereja mempunyai tugas dan hak asasi untuk mewartakan Injil kepada segala bangsa, pun dengan alat-alat komunikasi sosial yang dimiliki Gereja sendiri, tanpa tergantung dari kekuasaan insani manapun juga. Pewartaan ini dapat berupa khutbah atau homily, pelajaran agama, ketekese umat, sharing pengalaman hidup dan juga pendalaman kitab suci. • Peribadatan (Liturgia) adalah gereja merupakan suatu persekutuan yang berkumpul bersama untuk menyembah Allah. Semua orang percaya wajib dibangun dalam iman yang benar, melalui pelajaran yang benar dan sakramen-sakramen gereja, yakni sakramen baptis, ekaristi, krisma, tobat, permnyakan, perkawinan, dan imamat. Jemaat harus dilengkapi untuk dapat hidup benar dan setia melakukan kewajiban-kewajibannya, baik terhadap gereja, sesama orang percaya, maupun terhadap tugas ke luar gereja. • Kesaksian Hidup (Martyria) adalah kesaksian iman menurut keberanian dan kesetiaan bahkan rela mati dari setiap anggota Gereja melalui sikap, perbuatan, kata-kata dan karya dalam kehidupan seharihari. Misalnya kesaksian akan kejujuran, persaudaraan, kasih, pengorbanan, kesahajaan, kerendahan hati, keadilan. Ada 2 jenis kesaksian, yaitu : Kesaksian martir putih melaui kata-kata, tingkah laku dan perbuatan. Kesaksian martir merah diberikan meleui kematian demi mempertahankan iman. • Pelayanan (Diakonia) adalah pelayanan kasih setiap anggota Gereja terhadap satu sama lain dalam wujud dan bentuk-bentuk konkrit, khususnya di bidang kehidupan sehari-hari: material, sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan, sehingga terwujud suatu kehidupan yang layak bagi seluruh umat Allah.Dasar pelayanan gereja semangat Kristus sendiri. Pelayanan Kristiani adalah sikap pokok para pengikut Kristus. ( https://dokumen.tips/documents/panca-tugas-gereja.html ) C. Kitab Suci Perjanjian Lama, yakni; Kitab Kejadian, Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan dan Kitab Ulangan. Kitab Suci Perjanjian Baru, yakni; Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yohanes dan Kisah Para Rasul. Surat Paulus, yakni ; Jemaat di Korintus, Jemaat di Galatia, Jemaat di Efesus, Jemaat di Filipi dan Jemaat di Kolose. 3. Sebagai umat beriman dalam melaksanakan; iman harus diungkapkan, diwujudkan, dan dirayakan ialah : A. Pengakuan iman katolik itu sendiri ialah ketika kamu dengan berani dan tegas menyatakan bahwa kamu seorang katolik dan beriman penuh kepada Yesus Kristus Sang Penyelamat umat manusia. Mewujudkannya sendiri dalam bentuk mulai mencintai kitab suci, saling mengasihi, melayani orang lain dan menolong antar sesama umat manusia. Iman itu sendiri dirayakan ketika telah menaati firman Allah dan hukum-Nya akan memiliki hikmat untuk hidup benar dan mencapai tujuan Allah bagi hidup mereka. B. Contoh sikap toleransi kepada saudara yang berbeda iman, ialah dengan ; • Tidak menertawakan cara beribadah umat lain yang cara beribadahnya tentu sangat berbeda dengan kita. • Tidak membicarakan mengenai keburukan agama-agama yang dianut. • Tidak mencela aturan agama satu sama lain. • Tidak menghina serta tidak membanding-bandingkan bahwa agama yang dianut adalah agama yang paling benar dan baik. • Mempersilahkan teman untuk menjalankan ibadah ketika sudah pada waktunya. • Mengingatkan kepada sesama untuk beribadah tepat pada waktunya. • Saling berbagi rejeki ketika teman sedang kesusahan tanpa memandang agama apa yang ia peluk. 4. Hikmah yang dapat dipetik dari mengikuti kegiatan-kegiatan berikut ; A. Ziarah di Gua Maria Sendang Jatiningsih Pada kegiatan ziarah bersama ini saya sebagai pribadi merasa sangat bersyukur karena dapat mengenal lebih dekat keluarga se-iman saya di lingkungan Uny. Saya sangat senang karena masih diberi kesempatan untuk dapat menunaikan kegiatan ziarah ini dengan baik bersama dengan teman-teman semua, juga bersama dengan bu narti yang setia untuk membimbing kami. Mengingatkan kami untuk senantiasa berperilaku baik dalam mencerminkan sifat Kristus sendiri. Saya merasa senang karena Tuhan mau dan senantiasa membantu serta menuntun saya hingga tiba pada jalan ini dan boleh berproses bersama dengan teman semua dalam perjalanan pendewasaan iman pada dunia masa kini. Serta juga mengenang atas kebaikan dan kemurahan hati Tuhan yang rela mati demi menebus dosa dan menyelamatkan kita juga menghantarkan kita umatnya kepada hubungan baik dengan Allah yang begitu mengasihi kita. B. Misa Kampus Pada kegiatan misa kampus ini saya pribadi merasa sangat senang dan bersyukur bahwa masih ada wadah dan tempat bagi kami yang notabene merupakan minoritas dapat berkumpul bersama dan mengadakan ibadah serta persekutuan bersama sebagai suatu ikatan atau komunitas mahasiswa katolik yang sekarang kami sebut sebagai keluarga. Saya sangat seenag bahwa kami anak-anak Allah ini dapat berkumpul bersama dan memuji kebesaran-Nya yang begitu ajaib dan nyata dalam kehidupan ini. Mendapatkan keluarga baru yang se-iman tentunya hal yang sangat mengembirakan bahwa mengetahui di lingkungan Uny ini kita tidak sendiri melainkan kita satu. Dan juga saya sangat bersyukur untuk mendapat motivasi dan pedoman hidup untuk senantiasa berperilaku baiklah yang mencerminkan sifat Kristus itu sendiri. Selalu bersyukur dan menjadi garam dan terang dimana pun lingkungan kita berada agar kemuliaan dan kengungan Tuhan selalu menebarkan kasih dan kebaikan bagi semua orang disekitar kita. 5. Kalender Liturgi Gereja dan Kitab Suci A. Awal tahun liturgi dimulai pada Hari Minggu Adven I [akhir November – awal Desember], yang menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang pertama. Akhir tahun liturgi jatuh pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam [akhir November], yang merayakan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, yakni pada akhir zaman. Sepanjang tahun liturgi, Gereja menghadirkan seluruh misteri keselamatan Allah yang terlaksana dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Puncak Tahun Liturgi adalah Misteri Paskah Tuhan yang dirayakan selama Trihari Paskah yang puncaknya pada Malam Paskah. Tahun Liturgi terbagi dalam 3 masa [Masa Khusus, Masa Biasa, Pesta atau peringatan orang kudus]. Masa Khusus terdiri dari: lingkaran Natal [masa Adven dan masa Natal] dan lingkaran Paskah [masa Prapaskah dan masa Paskah]. Masa Biasa terdiri dari 34 pekan biasa yang puncaknya pada hari Minggu. Pesta peringatan orang kudus merupakan kebiasaan Gereja untuk menghormati orang-orang suci, dan untuk memuliakan dan menghormati Tuhan. ( http://cg.amoredio.org/cg-reading/tahun-liturgi/ ) B. Maksud dan tujuan diadakannya kalender liturgi gereja adalah lingkaran tahun liturgi dan pesta-pesta besarnya merupakan patokan waktu dalam kehidupan doa umat Kristiani. Dalam hal ini, kita diingatkan kembali akan kehidupan beriman kita dan dibantu untuk menghayati misteri penyelamatan Kristus dalam hidup kita. Bersama-sama dengan Gereja Katolik yang universal, kita berdoa dan merayakan hari-hari raya yang penting bagi kehidupan beriman kita melalui sikap doa dan meditasi. ( http://cg.amoredio.org/cg-reading/tahun-liturgi/ ) C. Tahun Liturgi dibagi menjadi Tahun A, B, C dan Tahun I (Ganjil) dan Tahun II (Genap) jadi total ada 6 penanggalan yaitu A/I, A/II, B/I, B/II, C/I dan C/II. Dalam tahun liturgi A, dimaksudkan bacaan Injil pada harihari Minggu diambil dari Injil Matius. Dalam tahun liturgi B, dimaksudkan bacaan Injil pada hari-hari Minggu diambil dari Injil Markus. Dalam tahun liturgi C, dimaksudkan bacaan Injil pada hari-hari Minggu diambil dari Injil Lukas. Injil Yohanes tetap dibacakan namun peletakannya diantara bacaan-bacaan Injil di Tahun A, B dan C. cara menentukan tahun liturgi A / B / C memakai rumusan sebagai berikut; Tahun Masehi: Bila dibagi 3, sisa satu berarti tahun A. Bila dibagi 3, sisa dua berarti tahun B. Bila dibagi 3, habis berarti tahun C. Dalam tahun liturgi I, dimaksudkan bacaan Ekaristi hari Biasa -misa harian diambil dari buku Tahun I. Dalam tahun liturgi II, dimaksudkan bacaan Ekaristi hari Biasa -misa harian – diambil dari buku Tahun II. cara menentukan tahun liturgi I dan II memakai rumusan sebagai berikut:; Tahun I : Bila angka bilangan Tahun Masehi ganjil. Tahun II : Bila angka bilangan Tahun Masehi genap. ( https://kristusraja.gereja.cc/news/495 ) D. Perjanjian Lama (45 buku), yakni ; 5 Kitab Pentateukh, 15 Kitab Sejarah, 7 Kitab Puitis dan Hikmat, 18 Kitab Para Nabi. Perjanjian Baru (27 buku), yakni ; 4 Injil, 1 Kisah Para Rasul, 14 Surat Paulus, 7 Surat Kaolik, 1 Surat Wahyu.