Uploaded by User33301

Makalah anti korupsi kel 2

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “PEMEROLEHAN
BAHASA”.
Makalah ini berisi tentang.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Palu, 21 April 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar. .................................................................................... i
Daftar Isi. ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang. ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah. ............................................................................ 2
1.3 Tujuan . ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian pemerolehan bahasa ........................................................ 3
2.2 Pengertian tindak pidana korupsi . .................................................... 5
2.3 Tata cara pengaduan tindak pidana korupsi . .................................... 6
2.4 Perlindungan hukum bagi pengadu tindak
pidana korupsi. .................................................................................. 8
2.5 Penghargaan yang diberikan kepadapelapor tindak
pidana korupsi. .................................................................................. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan. ...................................................................................... 13
3.2 Saran. ................................................................................................. 13
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana perumusan maksud,
melahirkan perasaan, dan memungkinkan kita menciptakan kegiatan sesama
manusia, .mengatur berbagai aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan rnasa depan kita. Bahasa sebagai alat komunikasi diperoleh manusia
sejak lahir sampai usia lima tahun, yang dikenal dengan istilah pemerolehan bahasa.
Orang dewasa selalu terpesona oleh hampir perkembangan bahasa yang ajaib pada
anak-anak. Meskipun sepenuhnya lahir tanpa bahasa, pada saat mereka berusia 3
atau 4 tahun, anak-anak secara khusus telah memperoleh beribu-ribu kosakata,
sistem fonologi dan gramatika yang kompleks, dan aturan kompleks yang sama
untuk bagaimana cara menggunakan bahasa mereka dengan sewajarnya dalam
banyak latar sosial.
Pemerolehan Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat menajubkan
terlebih dalam proses pemerolehan bahasa pertama yang dimiliki langsung oleh anak
tanpa ada pembelajaran khusus mengenai bahasa tersebut kepada seorang anak atau
bayi. Seorang bayi hanya akan merespon ujaran-ujaran yang sering didengarnya dari
lingkungan sekitar terlebih adalah ujaran ibuya yang sangat sering didengar oleh
anak tersebut.
Seorang manusia tidak hanya dapat memiliki satu bahasa saja melainkan
seseorang bisa meperoleh dua sampai empat bahasa tergantung dengan lingkungan
sosiall dan tiangkat kognitif yang dimiliki oleh orang tersebut. Pada pemerolehan
bahasa kita mengenal beberapa tahapan pemerolehan bahasa itu sendiri,
pemerolehan bahasa pertama itu didapatkan seorang bayi secara langsung dari ibuya
atau lingkungan yang dekat dengan bayi tersebut, sedangkan jika pada pemerolehan
1
bahasa kedua dan seterusnya itu didapatkan seseorang dengan melalui proses
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat terbentuk rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan pemerolehan bahasa ?
2. Bagaimana tahap-tahap pemerolehan bahasa?
3. Apa saja faktor-faktor dalam pemerolehan bahasa?
4. Bagaimana urutan-urutan perkembangan bahasa?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian pemerolehan bahasa.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap pemerolehan bahasa.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor dalam pemerolehan bahasa.
4. Untuk mengetahui urutan-urutan perkembangan bahasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa merupakan proses manusia mendapatkan kemampuan
untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan
komunikasi. Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan seperti sintaksis,fonetik,
dan kosakata yang luas. Bahasa yang diperoleh bisa berupa vokal seperti pada
bahasa lisan atau manual seperti pada bahasa isyarat. Pemerolehan bahasa biasanya
merujuk pada pemerolehan bahasa pertama yang mengkaji pemerolehan anak
terhadap bahasa ibu mereka dan bukan pemerolehan bahasa kedua yang mengkaji
pemerolehan bahasa tambahan oleh anak-anak atau orang dewasa.
Menurut Sigel dan Cocking (2000:5) pemerolehan bahasa merupakan
proses yang digunakan oleh anak-anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis
dengan ucapan orang tua sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik
dan sederhana dari bahasa yang bersangkutan Pemerolehan bahasa umumnya
berlangsung dilingkungan masyarakat bahasa target dengan sifal alami dan informal
serta lebih merujuk pada tuntutan komunikasi
Pemerolehan
bahasa
mempunyai
suatu
permulaan
yang tiba-tiba.
Kemerdekaan bahasa mulai sekitar usia satu tahun di saat anak-anak mulai
menggunakan kata-kata lepas atau kata-kata terpisah dari sandi linguistik untuk
mencapai aneka tujuan sosial mereka. Sedangkan penertian lain perolehan bahasa
yaitu, pemerolehan bahasa memiliki suatu permulaan yang gradual yang muncul dari
prestasi-prestasi mesin/motor, sosial, dan kognitif pra-linguistik.
3
2.2 Tahap-Tahap Pemerolehan Bahasa
Tahap-tahap pemerolehan bahasa yang dibahas dalam makalah ini adalah
tahap linguistik yang terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
1)
Tahap Pengocehan (babbling).
Tahap ini juga dikenal sebagai tahap vokalisasi. Anak menghasilkan vokal
dan konsonan yang berbeda seperti frikatif dan nasal. Adapun umur si bayi
mengoceh tak dapat ditentukan dengan pasti, Sedangkan kemampuan anak
berceloteh tergantung pada perkembangan neurologi seorang anak. Begitu anak
melewati periode mengoceh, mereka mulai menguasai segmen-segmen fonetik yang
dipergunakan
untuk
mengucapkan
perkataan.
Mereka
belajar
bagaimana
mengucapkan sequence of segmen, yaitu silabe-silabe dan kata-kata. Cara anak-anak
mencoba
menguasai
segmen
fonetik
ini
adalah
dengan
menggunakan
teori hypothesis-testing (Clark & Clark dalam Mar’at 2005:43). Menurut teori ini
anak-anak menguji
coba berbagai hipotesis tentang bagaimana mencoba
memproduksi bunyi yang benar.
2)
Tahap Satu-Kata atau Holofrastis
Tahap ini berlangsung ketika anak berumur 12-18 bulan yang mana seorang
anak mulai menggunakan serangkaian bunyi berulang-ulang untuk makna yang
sama. Mereka telah mengerti bahwa bunyi ujar berkaitan dengan makna dan mulai
menggunakan kata-kata pertama meski ucapan mereka mengacu pada benda-benda
yang ditemui sehari-hari. Menurut pendapat beberapa peneliti bahasa anak, kata-kata
dalam tahap ini mempunyai tiga fungsi, yaitu kata-kata itu dihubungkan dengan
perilaku anak itu sendiri atau suatu keinginan untuk suatu perilaku, untuk
mengungkapkan suatu perasaan, untuk memberi nama kepada suatu benda. Dalam
bentuknya, kata-kata yang diucapkan itu terdiri dari konsonan-konsonan yang mudah
dilafalkan seperti m, p, s, k dan vokal-vokal seperti a, i, u, e.
3)
Tahap Dua-Kata, Satu Frase
Tahap ini berlangsung pada umur 18-20 bulan. Di usia ini, ujaran anak
harus ditafsirkan sesuai dengan konteksnya. Pada tahap ini mereka mulai berpikir
4
“subyek + predikat” sederhana biasanya terdiri dari kata-kata benda. Misalnya, kata
“Ani mainan” yang berarti “Ani sedang bermain dengan mainan” atau kata sifat +
kata benda, seperti “kotor patu” yang artinya “Sepatu ini kotor” dan sebagainya.
4)
Ujaran Telegrafis
Pada usia 2 dan 3 tahun, anak mulai menghasilkan ujaran kata-ganda
(multiple-word utterances) atau disebut juga ujaran telegrafis. Anak juga telah
mampu membentuk kalimat dan mengurutkan bentuk-bentuknya dengan benar. Pun
kosakata anak berkembang dengan pesat mencapai beratus-ratus kata dan cara
pengucapan kata-kata semakin mirip dengan bahasa orang dewasa.
2.3 Faktor-Faktor Dalam Pemerolehan Bahasa
Anak dalam memperoleh bahasa pertama bervariasi, ada yang lambat,
sedang, bahkan ada yang cepat. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti yang dikemukakan oleh Chomsky, Piaget, Lenneberg dan Slobin
berikut ini :
1) Faktor Alamiah.
Yang dimaksudkan di sini adalah setiap anak lahir dengan seperangkat
prosedur dan aturan bahasa yang dinamakan oleh Chomsky Language Acquisition
Divice (LAD). Anak tidak dirangsang untuk mendapatkan bahasa, anak tersebut
akan mampu menerima apa yang terjadi di sekitarnya.
2) Faktor Perkembangan Kognitif.
Perkembangan bahasa seseorang seiring dengan perkembangan kognitifnya.
Keduanya memiliki hubungan yang komplementer. Piaget dalam Brainerd seperti
dikutip Ginn (2006) mengartikan kognitif sebagai sesuatu yang berkaitan dengan
pengenalan berdasarkan intelektual dan merupakan sarana pengungkapan pikiran,
ide, dan gagasan. Termasuk, kegiatan kognitif; aktivitas mental, mengingat, memberi
simbol,
mengkategorikan
atau
mengelompokkan,
memecahkan
masalah,
menciptakan, dan berimajinasi. Hubungannnya dengan mempelajari bahasa, kognitif
memiliki keterkaitan dengan pemerolehan bahasa seseorang.
5
3) Faktor Latar Belakang Sosial.
Latar belakang sosial mencakup struktur keluarga, afiliasi kelompok sosial,
dan lingkungan budaya memungkinkan terjadinya perbedaan serius dalam
pemerolehan bahasa anak (Vygotsky, 1978). Semakin tinggi tingkat interaksi sosial
sebuah keluarga, semakin besar peluang anggota keluarga (anak) memperoleh
bahasa. Sebaliknya semakin rendah tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin
kecil pula peluang anggota keluarga (anak) memperoleh bahasa. Hal lain yang turut
berpengaruh adalah status sosial. Anak yang berasal dari golongan status social
ekonomi rendah rnenunjukkan perkembangan kosakatanya lebih sedikit sesuai
dengan keadaan keluarganya.
4) Faktor Keturunan.
Faktor keturunan meliputi:
a. Intelegensia.
Pemerolehan bahasa anak turut juga dipengaruhi oleh intelegensia yang
dimiliki anak. Ini berkaitan dengan kapasitas yang dimiliki anak dalam
mencerna sesuatu melalui pikirannya. Setiap anak memiliki struktur otak
yang mencakup IQ yang berbeda antara satu dengan yang lain. Semakin
tinggi IQ seseorang, semakin cepat memperoleh bahasa, sebaliknya semakin
rendah IQ-nya, semakin lambat memperoleh bahasa. Namun hal ini tidak
terlalu berpengaruh karena semuanya dikembalikan kepada si anak.
b. Kepribadian dan Gaya/Cara Pemerolehan Bahasa.
Kreativitas seseorang dalam merespon sesuatu sangat menentukan perolehan
bahasa, daya bertutur dan bertingkah laku yang menjadi kepribadian
seseorang turut mempengaruhi sedikit banyaknya variasi-variasi tutur bahasa.
6
2.4 Urutan-Urutan Perkembangan Pemerolehan Bahasa
Urutan perkembangan pemerolehan bahasa dapat dijabarkan sebagai
berikut:
2.4.1 Perkembangan Prasekolah
Dibagi lagi atas:
1. Perkembangan Pralinguistik
Ada kecenderungan untuk menganggap bahwa perkembangan bahasa anakanak mulai tatkala dia mengatakan kata-pertamanya, yang menjadi tugas para ibu
untuk mencatatnya/merekamnya pada buku bayi anak tersebut. Tetapi riset bayi
medorong bahkan memaknai kita untuk menolak dugaan ini danmengakui faktafakta perkembangan komunikasi sejak lahir.Dua jenis fakta yang dikutip oleh para
peneliti untuk menunjang teori pembawaan lahir mereka adalah:
1. kehadiran pada waktu lahir struktur-struktur yang diadaptasi dengan baik
bagi bahasa (walaupun pada permulaan tidak dipakai buat bahasa); dan
2. kehadiran perilaku-perilaku sosial umum dan juga kemampuan-kemampuan
khusus bahasa pada beberapa bulan pertama kehidupan.
2. Tahap Satu Kata
Merupakan suatu dugaan umum bahwa sang anak pada satu kata terus
menerus
berupaya
mengumpulkan
nama-nama
benda
dan
orang
di
dunia. Misalnyamenemukan kata-kata tindak (seperti ; pergi, datang, makan,
minum, duduk, tidur), ekspresi-ekspresi sosial (seperti: hei, helo), kata-kata
lokasional (di sini, di atas, di sana), dan kata-kata pemerian (seperti: panas, dingin,
besar, kecil). Apabila sang anak telah mengembangkan sejumlah kata dan cara
menggunakan untuk mengekspresikan berbagai makna, dia cendreung memilih/lebih
dalam situasi tertentu kata yang paling informative. Yang paling menarik dan
mengesankan lagi ialah ketika sang anak pada tahap ini mampu mengekspresikan
begitu banyak kata-kata yang begitu sedikit.
7
3. Ujaran Kombinatori Permulaan
Perkembangan bahasa permulaan tiga orang anak dalam jangka waktu
beberapa tahun yang hasilnya bahwa panjang ucapan anak kecil merupakan petunjuk
atau indicator perkembangan bahasa yang lebih baik daripada usia kronologis.
(Brown (et all), 1973).
4. Perkembangan Interogatif
Ada tiga tipe struktur interogatif yang utama untuk mengemukakan
pertanyaan, yaitu:
1. pertanyaan menuntut jawaban YA atau TIDAK
2.
pertanyaan menuntut INFORMASI
3.
pertanyaan menuntut jawaban SALAH SATU DARI YANG BERLAWANAN
(atau “POLAR”).
5. Perkembangan Penggabungan Kalimat
Berikut beberapa contoh bagaimana cara menggabungkan proposisiproposisi itu:
1. Penggabungan dua proposisi atau klausa yang berstatus setara:
Ini buku dan Ninon membacanya.
2. Penggabungan satu proposisi merupakan yang lebih unggul daripada yang satu
lagi (yang menerangkan suatu nomina dalam proposisi itu) :
(benda) yang Ninon baca itu adalah buku.
Penggabungan dua proposisi yang berstatus dalam kaitan waktu:
Waktu Ninon membaca buku itu, ada halaman yang sobek.
• Penggabungan dua proposisi yang berstatus tidak sama dalam hubungan sebabakibat:
Ninon melem halaman buku itu karena sobek.
• Satu proposisi mengisi “kekosongan” yang lainnya:
Kamu mengetahui bahwa Ninon membaca buku sejarah. (Dari : Kami
mengetahui “sesuatu”).
8
6. Perkembangan Sistem Bunyi
Keterampilan berucap atau mengucapkan kata-kata menjadi semakin
terkontrol dan diperbaiki dengan pemakaian dalam praktik. Perkembangan
komponen ini memang lebih bersifat fisik, dan seperti halnya dalam perkembangan
kemampuan-kemampuan fisik lainnya, praktik dan pelatihan sungguh membantu
membawa keterampilan itu dibawah pengawasan
2.4.2 Perkembangan Masa Sekolah
Perkembangan bahasa pada masa-masa sekolah terutama sekali dapat
dibedakan dengan jelas dalam tiga bidang, yaitu:
1. Struktur Bahasa, perluasan dan penghalusan terus-menerus mengeani
semantik dan
sintaksis (dan taraf yang lebih kecil, fonologi)
2. Pemakaian Bahasa, peningkatan kemampuan menggunakan bahasa secara
lebih efektif melayani aneka fungsi dala situasi-situasi komunikasi yang
beraneka ragam.
3. Kesadaran Metalinguistik, pertumbuhan kemampuan untuk memikirkan,
mempertimbangkan, dan berbicara mengenai bahasa sebagai sandi atau kode
formal.
1. Struktur Bahasa
Pertumbuhan semantik sang anak berlangsung terus-menerus karena
pengalamannya bersambung dan meluas, yang tentu saja mengandung
pengertian bahwa sekolah mempunyai peranan yang sangat penting.
Pengalaman-pengalaman
baru
menuntut
pertumbuhan
dalam
system
semantik sang anak.
2. Pemakaian Bahasa
Clark & Clark (1977) mengatakan bahwa: “anak-anak membangun struktur
dan fungsi pada waktu yang bersamaan. Sebaik mereka belajar lebih banyak
struktur,
maka
menyampaikan
mereka
fungsi
memperoleh
yang
lebih
berbeda-beda.
9
banyak
Dan
sarana
sebaiknya
untuk
mereka
mempelajari banyak fungsi, maka mereka memperluas pemakaian tempat
berbagai struktur diterapkan.”
3. Kesadaran Metalinguistik
Ialah kemampuan membuat bentuk-bentuk bahasa menjadi tak tembus
cahaya dan menyelesaikan diri di dalam dan untuk diri mereka sendiri”
(Cazden, 1974).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemerolehan bahasa merupakan proses manusia mendapatkan kemampuan
untuk menangkap, menghasilkan, dan menggunakan kata untuk pemahaman dan
komunikasi Bahasa yang diperoleh bisa berupa vokal seperti pada bahasa lisan atau
manual seperti pada bahasa isyarat. Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah
proses yang berlangsung di dalam otak kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa
pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan Bahasa Pertama bisa diartikan
bagaimana anak memperoleh bahasa ibu tanpa kesengajaan dan sangat dipengaruhi
oleh lingkungannya.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah tentang pemerolehan bahasa, diharapkan
pembaca dapat memahami dan mengajarkan pemerolehan bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan aturan yang ada.
11
DAFTAR PUSTAKA
BUILT WITH ATTORNEY AND WORDPRESS. Konsultasi hukum .
http://konsultasi-hukum.com/perbedaan-laporan-dan-pengaduan-dalam-hukumpidana/# Diakses pada 22 April 2019.
Tips Serba Serbi. Pengertian Reward atau Penghargaan Menurut Para
Ahli. https://tipsserbaserbi.blogspot.com. Diakses pada 22 April 2019.
Wikipedia.
Penghargaan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan.
Diakses pada 22 April 2019
Aditya, Mandala. Tindak Pidana Korupsi. https://www.dictio.id/t/apa-yangdimaksud-dengan-tindak-pidana-korupsi/12393. Diakses pada 22 April 2019.
Rezfan, Abila. Tindak Pidana Korupsi. https://www.dictio.id/t/apa-yangdimaksud-dengan-tindak-pidana-korupsi/12393. Diakses pada 22 April 2019.
12
Download