Uploaded by Noor Dedhy

PROPOSAL TUGAS AKHIR ok

advertisement
A. Judul Penelitian
Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lahan Tambak Dan Pusat Penjualan
Garam Di Kabupaten Sampang Madura Berbasis Web
B. Latar Belakang
Kabupaten Sampang adalah sebuah kabupaten yang ada di sebelah
utara bagian timur dari pulau Jawa tepatnya di Pulau Madura, Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Secara keseluruhan Kabupaten Sampang mempunyai luas
wilayah sebanyak 1.233,30 km2. Memiliki 14 kecamatan yang terdiri dari 6
kelurahan dan 180 Desa.
Kabupaten Sampang memiliki sumberdaya alam pesisir dan lautan
yang sangat potensial untuk dikembangkan. Salah satu kegiatan pemanfaatan
sumberdaya pesisir adalah budidaya perikanan (tambak udang) dan pembuatan
garam (tambak garam).
Jumlah area tambak dari tahun ke tahun pasti mengalami perubahan.
Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor seperti pembukaan lahan tambak,
abrasi, tinggi air laut saat pasang, pengalihan fungsi lahan tambak dan faktor
lain baik disebabkan oleh alam maupun manusia. Maka sangatlah penting
untuk mengetahui persentase jumlah persebaran tambak dari tahun ke tahun.
Informasi tentang kesesuaian area tambak dengan budidaya udang
atau pembuatan garam juga sangat diperlukan oleh pemangku kepentingan.
Biasanya dinas perikanan menggunakan pengujian dengan parameter tertentu
yang kemudian hasil kesesuaian dipetakan. Di Kabupaten Sampang, tahun
2012, daerah yang sangat sesuai untuk tambak garam mencapai 4.303,2 ha
atau 75,5 % dari seluruh luas tambak garam. Daerah yang kurang sesuai untuk
tambak garam mencapai 230,4 ha atau mencapai 4%. Sedangkan daerah
tambak yang tidak sesuai untuk tambak garam mencapai 1.163,6 ha atau
mencapai 20,4 % dari luas tambak [1]. Saat ini data pasti telah berubah.
Informasi persebaran atau pemetaan tambak dapat dikelola dan
disimpan dengan memanfaatkan aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis).
SIG merupakan suatu sistem pengolahan data yang dapat mengolah data-data
geografis atau data-data yang memiliki informasi bersifat keruangan atau
spasial yang dihubungkan satu sama lain sehingga akan didapatkan informasi
baru. SIG dapat berupa aplikasi desktop maupun aplikasi berbasis web. Data
yang akan digunakan dalam SIG harus terlebih dahulu dibuat berbentuk data
spasial, sehingga seluruh informasi akan berupa layer-layer informasi spasial,
kemudian dapat ditumpangtindihkan (overlay) satu dengan yang lain untuk
selanjutnya
dapat
ditentukan
jumlah
persentase
lahan
tambak
dan
persebarannya di daerah penelitian [2].
Pendataan dan pemantauan tambak langsung secara individual
membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi mengingat luasnya
hamparan tambak. Oleh karena itu dibutuhkan tool yang dapat digunakan
untuk membantu dalam pemantauan tambak. SIG dengan citra satelit resolusi
tinggi yang diintegrasikan dengan pemetaan partisipatif dari berbagai
pemangku kepentingan (Participatory GIS/P-GIS), merupakan salah satu
metode yang potensial untuk digunakan dalam mendapatkan informasi dan
data tambak [3].
Selama ini di kabupaten Sampang Madura, informasi geografis
tentang tambak dibuat dan disimpan oleh dinas perikanan Sampang. Informasi
disimpan dalam bentuk peta fisik (berbasis kertas). Apabila ada kebutuhan
dari instansi pemerintah atau dari masyarakat, dinas perikanan akan berusaha
menyiapkan atau menyediakan sesuai permintaan. Komunikasi dilakukan
melalui surat menyurat, telepon, atau tatap muka dengan datang langsung ke
kantor Dinas Perikanan Kabupaten Sampang.
Data tentang tambak dan informasi geografis dibutuhkan oleh
pemerintah daerah untuk mengenali potensi daerah dan menyusun program
pembangunan daerah. Data tentang tambak misal kepemilikan tambak, jenis
tambak, jumlah produksi tambak, kendala dan pemasalahan tambak,
kesesuaian tambak, dan lain-lain adalah data penting yang berkenaan dengan
tambak yang disimpan atau dikelola oleh dinas perikanan. Data tersebut diolah
menjadi informasi yang menjadi masukan bagi pemerintah daerah. Informasi
digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan dalam menentukan atau
menyusun program pemerintah seperti peningkatan budidaya tambak,
merencanakan kegiatan penyuluhan petani tambak, atau mengganti kebijakan
kebijakan perikanan.
Masyarakat umum membutuhkan keterbukaan informasi. Informasi
riil yang dibutuhkan masyarakat umum dan petani tambak adalah informasi
pemetaan (area-area) tambak yang diakui secara resmi, dan tentang lokasi
fasilitas penunjang kegiatan perekonomian tambak, misalnya lokasi kantor
dinas perikanan, lokasi kelompok petani tambak, lokasi koperasi usaha, dan
lokasi pusat penjualan hasil tambak. Pemetaan tambak yang jelas, terbuka, dan
resmi juga akan meminimalkan sengketa lahan tambak.
Dari permasalahan di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian
pengembangan perangkat lunak sistem informasi geografis dengan mengambil
judul penelitian : “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lahan Tambak Dan
Pusat Penjualan Garam Di Kabupaten Sampang Madura Berbasis Web”.
Penelitian diharapkan menghasilkan perangkat lunak Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang dapat digunakan untuk pemetaan secara partisipatif
oleh petani tambak. Pengelolaan GIS khususnya pemetaan lahan tambak yang
didelegasikan ke petani tambak akan memudahkan pegawai dinas perikanan
dalam mengumpulkan data geografis dan data tentang tambak, karena data
tersebut harus diupdate setiap tahun.
Partisipasi petani tambak akan
membawa penghematan waktu, tenaga, dan biaya bagi dinas perikanan. Bagi
petani tambak akan menumbuhkan rasa memiliki aplikasi dan menumbuhkan
kebersamaan. Tentu saja pengawasan dan validasi data harus dilakukan oleh
dinas perikanan. Sistem Informasi Geografis yang berbentuk website juga
akan memudahkan pihak-pihak lain (pemerintah maupun masyarakat) dalam
memperoleh atau mencari beberapa informasi secara mandiri karena dapat
diakses kapan saja dan dimana saja tanpa harus meminta bantuan pihak dinas
perikanan.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar
belakang,
permasalahan
yang
dapat
diidentifikasi :
1. Pemerintah dan masyarakat membutuhkan sistem informasi tambak dan
sistem informasi geografis tambak yang dapat diakses dengan mudah.
Sistem informasi tambak kaitannya dengan data petani tambak, jenis
tambak, jumlah produksi, kendala produksi, dan lain sebagainya. Data
geografis tambak kaitannya dengan pemetaan lokasi tambak, luasan
tambak, dan kesesuaian tambak.
2. Dinas perikanan membutuhkan partisipasi atau peran aktif masyarakat
dalam mengelola data tambak dan sistem informasi grografis tambak
untuk mempercepat pekerjaan, menghemat biaya dan tenaga.
D. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak melebar dan terlalu memakan waktu, maka
penelitian dibatasi sebagai berikut :
1. Sistem informasi geografis hasil penelitian akan menampilkan peta
persebaran tambak garam dan lokasi fasilitas pendukung kegiatan
perekonomian tambak garam yaitu pusat penjualan garam.
2. Menentukan letak tambak, pembentukan area tambak, dan letak pusat
penjualan garam dilakukan menggunakan bantuan citra satelit google map.
3. Implementasi pembuatan sistem informasi geografis dilakukan dengan
pemrograman berbasis web. Peta divisualisasikan menggunakan peta
google dengan bantuan google map API.
4. Model proses pengembangan perangkat lunak menggunakan model proses
prototyping. Pemodelan perangkat lunak dilakukan menggunakan Unified
Modeling Language (UML).
E. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan penelitian adalah :
1. Bagaimana membuat aplikasi sistem informasi geografis yang dapat
digunakan untuk mengelola data tambak, mengelola data pemetaan lahan
tambak, dan menampilkan titik-titik lokasi fasilitas pendukung kegiatan
perekonomian tambak di kabupaten Sampang?
2. Bagaimana membuat aplikasi sistem informasi geografis berbasis web
yang dapat digunakan bersama-sama (partisipatif) oleh petani tambak dan
dinas perikanan untuk mengelola data tersebut?
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu :
1. Menghasilkan aplikasi atau perangkat lunak sistem informasi geografis
berbasis web yang dapat menampilkan pemetaan (area-area) lahan tambak
di kabupaten Sampang dengan informasi jenis tambak dan tingkat
kesesuaiannya, titik lokasi fasilitas penunjang ekonomi tambak, dan
informasi lainnya tentang tambak.
2. Aplikasi atau perangkat lunak sistem informasi geografis dapat digunakan
bersama-sama (partisipatif) oleh para petani tambak dan petugas dinas
perikanan untuk mengumpulkan data tambak dan data geografis tambak.
G. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1. Penelitian diharapkan dapat memberi pemahaman tentang sistem
informasi geografis dan prosedur pengembangan perangkat lunak
sistem informasi geografis berbasis web.
2. Hasil penelitian berupa laporan dan perangkat lunak diharapkan dapat
dijadikan bahan untuk belajar sistem informasi geografis dan google
map API, atau menjadi referensi untuk penelitian berikutnya.
b. Manfaat Praktis
1. Penelitian menjadi sarana bagi penulis untuk belajar mengaplikasikan
atau mempraktikkan pengetahuan dan ketrampilan yang didapat di
ruang perkuliahan tentang rekayasa perangkat lunak dan sistem
informasi geografis.
2. Perangkat lunak hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi
ketika pemerintah daerah Kabupaten Sampang (atau pemerintah
daerah lain) ingin mengembangkan GIS peta persebaran tambak di
wilayahnya.
H. Deskripsi Teoritik
Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi geografis atau Geographic Information System (GIS)
dapat didefinisikan sebagai “Sistem untuk menangkap, menyimpan,
memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan
data yang secara spasial direferensikan ke Bumi. GIS melibatkan database
komputer yang direferensikan secara spasial dan perangkat lunak aplikasi
yang sesuai”. [4].
Definisi GIS Dana Tomlin, dari Sistem Informasi Geografis dan
Kartografi Modeling [4]:
“Definisi
luas
GIS
adalah
fasilitas
untuk
mempersiapkan,
menyajikan, dan menafsirkan fakta yang berhubungan dengan
permukaan bumi. Definisi sempit, suatu sistem informasi geografis
atau GIS adalah konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer khusus dirancang untuk akuisisi, pemeliharaan, dan
penggunaan data kartografi.”
Definisi GIS Jeffrey Star dan John Estes, dalam Sistem Informasi
Geografis: Sebuah Pengantar [4]:
“Sistem informasi geografis (GIS) adalah sistem informasi yang
dirancang untuk bekerja dengan data yang direferensikan oleh
koordinat spasial atau geografis. Dengan kata lain, suatu GIS adalah
sistem database dengan kemampuan khusus untuk data referensi
spasial, juga [sebagai] satu set operasi untuk bekerja dengan data. . .
Dalam arti, GIS dapat dianggap sebagai peta tingkat tinggi. "
Komponen GIS
1. Hardware: GIS terdiri dari sistem komputer yang akan menjalankan
perangkat lunak GIS.
2. Perangkat Lunak: Perangkat lunak GIS menyediakan fungsi dan alat yang
diperlukan untuk menyimpan, menganalisis, dan menampilkan informasi
geografis.
3. Data: Data geografis dan data tabular terkait adalah tulang punggung GIS.
4. Metode: SIG yang berhasil biasanya beroperasi karena rencana yang
dirancang dengan baik, model dan praktik operasi yang baik.
5. Orang-orang: Pengguna GIS berkisar dari spesialis teknis yang merancang
dan memelihara sistem sampai mereka yang menggunakan GIS untuk
membantu melakukan pekerjaan sehari-hari.
6. Jaringan: GIS saat ini sangat bergantung pada internet untuk memperoleh
dan berbagi kumpulan data geografis yang besar.
Gambar 1. Komponen GIS [4]
Perancangan dan Manajemen Proyek GIS
Teknik manajemen proyek membantu proyek selesai tepat waktu dan
memastikan kualitas. Desain dan manajemen proyek yang baik sangat penting
untuk menghasilkan Aplikasi GIS yang bermanfaat dan efektif.
Gambar 2. Siklus pengembangan GIS [4]
Pengembangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah: (1) instruksi (program komputer) yang ketika
dijalankan memberikan fitur, fungsi, dan kinerja yang diinginkan; (2) struktur
data yang memungkinkan program untuk memanipulasi informasi, dan (3)
informasi deskriptif di hard copy dan bentuk virtual yang menggambarkan
operasi dan penggunaan program [5].
Menurut Sommerville terdapat 4 kegiatan mendasar dan umum untuk
semua proses perangkat lunak [6].
1. Spesifikasi perangkat lunak, di mana pelanggan dan insinyur menentukan
fungsi perangkat lunak yang akan diproduksi dan batasan pada operasinya.
2. Pengembangan perangkat lunak, di mana perangkat lunak dirancang dan
diprogram.
3. Validasi perangkat lunak, di mana perangkat lunak diperiksa untuk
memastikan bahwa itu adalah apa yang pelanggan membutuhkan.
4. Evolusi perangkat lunak, di mana perangkat lunak dimodifikasi untuk
mencerminkan perubahan pelanggan dan persyaratan pasar.
Model Proses Protopyping
Sebuah proses adalah kumpulan aktivitas, tindakan, dan tugas yang
dilakukan saat beberapa produk kerja harus dibuat [5]. Dalam konteks
rekayasa perangkat lunak, suatu proses bukanlah resep yang kaku untuk
membangun perangkat lunak komputer. Sebaliknya, itu adalah pendekatan
yang dapat beradaptasi yang memungkinkan orang-orang melakukan
pekerjaan yang sesuai tindakan dan tugas kerja. Tujuannya adalah agar
perangkat lunak selesai tepat waktu dan dengan kualitas yang cukup
memuaskan mereka yang telah membiayai dan mereka yang akan
menggunakannya.
Prototyping yaitu membangun sebuah sistem eksperimen dengan cepat
dan tidak mahal untuk pengguna akhir dengan tujuan evaluasi. Dengan
menggunakan prototipe, pengguna bisa mendapatkan ide yang lebih baik dari
kebutuhan/keinginan mereka. Prototipe yang disahkan oleh pengguna/pemilik
project bisa dijadikan template untuk membuat sistem akhir. [7]
Prototype adalah contoh tampilan kerja dari sebuah sistem informasi
atau bagian dari sistem. Prototype dimaksudkan hanya sebagai model
pendahuluan. Begitu operasional, prototipe akan disempurnakan sampai sesuai
kebutuhan pengguna. [7]
Tahapan prototyping :
1. Identifikasi kebutuhan dasar pengguna.
Perancang sistem atau spesialis sistem informasi berdiskusi secukupnya
dengan pengguna untuk menangkap kebutuhan dasar dari pengguna.
2. Mengembangkan prototipe awal.
Perancang sistem menciptakan sebuah contoh program / prototipe dengan
cepat. Biasanya menggunakan tools-tools otomasi tertentu.
3. Menggunakan atau mencaba prototipe.
Pengguna diminta untuk menggunakan dan mengevaluasi sistem,
menentukan seberapa baik prototipe memenuhi kebutuhan. Pengguna
diminta memberikan saran untuk memperbaiki prototype
4. Merevisi dan meningkatkan prototipe.
Pembangun sistem mencatat semua permintaan perubahan oleh pengguna
dan menyempurnakan prototipe. Setelah prototype direvisi, siklusnya
kembali ke Langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulang sampai pengguna puas.
Jika tidak ada lagi iterasi yang diperlukan, prototipe yang disetujui
akan menjadi prototipe operasional yang melengkapi spesifikasi akhir.
Terkadang prototipe diadopsi sebagai versi produksi dari sistem.
Gambar 3. Langkah-langkah prototyping [7]
Kelebihan Prototyping
1. Kemungkinan
segera
mengubah/memperbaiki
sistem
diawal
pengembangan
2. Kemungkinan menghentikan pengembangan sistem yang tidak
berfungsi
3. Kemungkinan mengembangkan sistem mendekati keinginan atau
harapan pengguna
Kelemahan Prototyping
1. Sulit mengelola prototyping pada project besar
2. Pengguna dan analist mungkin akan menjadikan prototype sebagai
sistem akhir padahal prototype ditujukan bukan untuk menjadi sistem
akhir.
Keberhasilan sistem juga dipengaruhi pemberian
feedback
pengguna. Semakin cepat dan semakin sering akan lebih baik, karena
perubahan di akhir project akan memakan biaya semakin mahal.
Research and Development (R&D)
Borg and Gall (1983) menyatakan bahwa R&D (Research and Development)
adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk.
Gambar 4. Tahapan metode R&D (Borg dan Gall)
Tahapan dalam siklus R&D (Borg & Gall, 1983) adalah:
1.
Research and information collecting
Termasuk dalam langkah ini antara lain studi literatur yang berkaitan dengan
Research And Development (R&D) sebagai salah satu model permasalahan
yang dikaji, pengukuran kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan
untuk merumuskan kerangka kerja penelitian.
2.
Planning
Termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang meliputi
merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan,
menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan, desain atau langkahlangkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan melaksanakan studi kelayakan
secara terbatas.
3.
Develop preliminary form of product
Mengembangkan bentuk permulaan dari produk yang akan dihasilkan.
Termasuk dalam langkah ini adalah persiapan komponen pendukung,
menyiapkan pedoman dan buku petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap
kelayakan alat-alat pendukung.
4.
Preliminary field testing
Melakukan uji coba lapangan awal dalam skala terbatas, dengan melibatkan 612 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan
dengan cara wawancara, observasi atau angket.
5.
Main product revision
Melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil
ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin dilakukan lebih dari satu kali,
sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam ujicoba terbatas, sehingga
diperoleh draft produk (model) utama yang siap diujicoba lebih luas.
6.
Main field testing
Uji coba utama yang melibatkan calon user. Pengumpulan data dilakukan
secara kuantitatif, terutama dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah
penerapan ujicoba. Hasil yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi
terhadap pencapaian hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan
rancangan penelitian eksperimen
7.
Operational product revision
Melakukan perbaikan/penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas,
sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain model
operasional yang siap divalidasi.
8.
Operational field testing
Langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan oleh
pakar. Tujuan langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang
dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan
pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model.
9.
Final product revision
Melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna
menghasilkan produk akhir (final).
10. Dissemination and implementation
Langkah menyebarluaskan produk/model yang dikembangkan. Langkah pokok
dalam
fase
ini
adalah
mengkomunikasikan
dan
mensosialisasikan
temuan/model, baik dalam bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada
jurnal, maupun pemaparan kepada skakeholders yang terkait dengan temuan
penelitian.
Siklus ini dapat diulang untuk memperoleh hasil yang lebih ketat pada
bidang-data yang diuji. Hal ini bertujuan agar produk yang diperoleh tersebut
memiliki perilaku sesuai yang didefinisikan.
Kelebihan dan Kekurangan R&D
Kelebihan penelitian R&D (Gall & Borg, 1983) antara lain adalah:
a.
Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-andnow) melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan
pengetahuan yang bisa digunakan di masa mendatang.
b.
Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi,
karena melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.
c.
Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan
akan selalu ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan
kekinian.
d.
Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.
Kekurangan R&D
a. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur yang
harus ditempuh relatif kompleks.
b. Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk
pemecahan masalah “here and now”, dan dibuat berdasar sampel (spesifik),
bukan populasi.
c. Penelitian R&D membutuhkan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.
Google Map Javascript API
Peta dan lokasi adalah topik yang sangat populer dewasa ini, dan
Google adalah salah satu permainan utama di area ini. Sebagian besar situs
web memiliki halaman kontak dengan menampilkan peta Google. Hal tersebut
adalah contoh penggunaan paling sederhana dari Google Maps JavaScript API
[8].
Terdapat
alternatif selain Google Maps JavaScript API, yaitu
OpenLayers, Leaflet, Bing Maps, MapQuest, dan Here Maps (sebelumnya,
Nokia Maps), tetapi hanya Google Maps JavaScript API yang memiliki
dukungan terbesar dalam menyajikan peta dasar, citra satelit, dan API itu
sendiri.
Google Maps JavaScript API bukan alat gratis untuk menampilkan
peta, tetapi batas penggunaan gratisnya cukup untuk sebagian besar
pengembang. Ada batas 25.000 beban peta per hari per situs, yang dihitung
ketika peta diinisialisasi pada halaman web [8].
Peta dasar
Peta dasar adalah salah satu bagian terpenting dari proses pemetaan
API. Mendasarkan peta menunjukkan jalan, gambar satelit, atau medan, yang
dapat digunakan untuk situasi yang berbeda. Misalnya, peta jalan bisa cocok
untuk menunjukkan lokasi bisnis Anda, tetapi citra satelit tidak.
Google Maps JavaScript API memiliki empat berbeda yaitu
ROADMAP, SATELLITE, HYBRID, dan TERRAIN. Semua peta dasar ini
dapat dilihat pada screenshot berikut di mana mereka dapat dibandingkan satu
sama lain.
Gambar 5. Tampilan tipe peta dasar (base maps) peta google
Services atau Layanan
Google Maps JavaScript API juga menawarkan beberapa layanan.
Layanan ini menambahkan fungsi penting yang sangat membedakan Google
Maps dari pesaingnya. Keandalan dan kualitas data membuat services lebih
dihargai. Services memungkinkan aplikasi yang memanfaatkan Google Maps
memiliki tambahan fungsionalitas. Bagian terbaik dari layanan ini adalah,
karena mereka adalah bagian dari Google Maps JavaScript API, mereka
sepenuhnya kompatibel dengan kelas dan objek dari API.
Beberapa jenis layanan Google Maps JavaScript API adalah
geocoding,
direction,
elevation, distance
matrix,
dan Street
View.
(Dincer,2013)
1. Geocoding : untuk mencari koordinat sebuah alamat.
Menemukan alamat atau tempat di peta selalu menjadi tugas yang
membosankan, dan Google Maps JavaScript API memudahkan tugas ini
dengan layanan geocoding. Geocoding, dalam yang paling sederhana
definisi, adalah untuk mengasosiasikan koordinat geografis dengan
informasi alamat, baik itu hanya nama jalan, rincian nomor bangunan dan
kode pos, atau hanya nama lokalitas.
Proses geocoding dapat dibalik dan diberi nama reverse geocoding, yaitu
proses konversi koordinat ke alamat yang dapat dibaca manusia. Misalnya
ketika pengguna melakukan klik pada peta, google akan menemukan
alamat di mana pengguna melakukan klik dan menampilkan alamat
tersebut ke pengguna.
2. Elevation : mengembalikan nilai positif medan/tanah relatif terhadap
permukaan laut. Elevation juga memberikan informasi tentang kedalaman
dasar samudra dengan nilai negatif
3. Distance matrix : membuat matriks jarak untuk yang lokasi diberikan
Google Maps JavaScript API membawa beberapa properti yang menarik
dan sangat membantu, salah satunya adalah Distance Matrix Services.
Dengan menggunakan layanan ini, kita dapat menghitung waktu
perjalanan dan jarak antara lokasi asal dan lokasi tujuan. Mode perjalanan
dapat kita pilih yaitu mengemudi, berjalan, atau bersepeda.
Perlu dicatat bahwa output layanan ini tidak dapat dipetakan ke peta dasar.
Kita dapat memiliki informasi tentang waktu dan durasi perjalanan, tetapi
untuk petunjuknya, kita harus menggunakan layanan direction.
4. Direction/ petunjuk arah /rute : memberi pengembang kemampuan untuk
menghasilkan arah secara terprogram antara lokasi pilihan mereka dengan
berbagai opsi.
XAMPP
XAMPP adalah paket solusi server web lintas platform gratis dan
terbuka yang dikembangkan oleh Apache Friends, yang terdiri dari Apache
HTTP Server, database MariaDB, dan interpreter untuk skrip yang ditulis
dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl. XAMPP adalah singkatan dari
Cross-Platform (X), Apache (A), MariaDB (M), PHP (P) dan Perl (P).
XAMPP adalah distribusi Apache yang sederhana dan ringan yang
membuatnya sangat mudah bagi pengembang untuk membuat server web
lokal untuk tujuan pengembangan dan pengujian. Semua yang diperlukan
untuk membuat server web - aplikasi server (Apache), database (MariaDB),
dan bahasa scripting (PHP) - disertakan dalam file yang dapat diekstrak.
XAMPP juga cross-platform, yang berarti ia bekerja dengan baik di Linux,
Mac dan Windows. Karena sebagian besar penyebaran server web yang
sebenarnya menggunakan komponen yang sama seperti XAMPP, hal tersebut
membuat transisi dari server pengujian lokal ke server dapat berlangsung
sangat mudah. (Sumber Online: https://en.wikipedia.org/wiki/XAMPP diakses
3 Mei 2018).
PHP
PHP: Hypertext Preprocessor (atau hanya PHP) adalah bahasa skrip
sisi server yang dirancang untuk pengembangan web tetapi juga digunakan
sebagai bahasa pemrograman tujuan umum. Awalnya dibuat oleh Rasmus
Lerdorf pada tahun 1994, implementasi referensi PHP sekarang diproduksi
oleh Grup PHP. (Sumber Online: https://en.wikipedia.org/wiki/PHP diakses 3
Mei 2018).
Kode PHP dapat disematkan ke kode HTML, atau dapat digunakan
dalam kombinasi dengan berbagai sistem template web, sistem manajemen
konten web, dan kerangka web. Kode PHP biasanya diproses oleh interpreter
PHP yang diimplementasikan sebagai modul di server web atau sebagai
Common Gateway Interface (CGI) yang dapat dieksekusi.
Contoh PHP syntax and semantics :
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>PHP Test</title>
</head>
<body>
<?php echo '<p>Hello World</p>'; ?>
</body>
</html>
Penerjemah PHP hanya mengeksekusi kode PHP dalam pembatasnya.
Apa pun di luar pembatasnya tidak diproses oleh PHP, meskipun teks nonPHP masih tunduk pada struktur kontrol yang dijelaskan dalam kode PHP.
Pembatas yang paling umum adalah <?PHP untuk membuka dan ?> Untuk
menutup bagian PHP. Bentuk singkatnya <? juga ada. Pembatas singkat ini
membuat file skrip menjadi kurang portabel, karena dukungan untuknya dapat
dinonaktifkan dalam konfigurasi PHP lokal dan oleh karena itu tidak
disarankan.
Variabel diawali dengan simbol dolar, dan tipe tidak perlu ditentukan
sebelumnya. PHP 5 memperkenalkan jenis petunjuk yang memungkinkan
fungsi untuk memaksa parameter mereka menjadi objek dari kelas tertentu,
array, antarmuka atau fungsi panggilan balik. Namun, sebelum PHP 7.0,
petunjuk jenis tidak dapat digunakan dengan jenis skalar seperti integer atau
string.
Tidak seperti fungsi dan nama kelas, nama variabel bersifat case
sensitive. String double-dikutip ("") menyediakan kemampuan untuk
menginterpolasi nilai variabel ke dalam string. PHP memiliki tiga jenis sintaks
komentar: / * * / menandai blok dan komentar sebaris; // dan juga # digunakan
untuk komentar satu baris.
HTML
Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa markup standar
untuk membuat halaman web dan aplikasi web. Digabung dengan Cascading
Style Sheets (CSS) dan JavaScript, menjadi tiga landasan teknologi untuk
World Wide Web.
Browser web menerima dokumen HTML dari server web atau dari
penyimpanan lokal dan merender dokumen menjadi halaman web multimedia.
HTML menggambarkan struktur halaman web semantik dan awalnya
termasuk isyarat untuk tampilan dokumen.
Elemen HTML adalah blok pembangun halaman HTML. Dengan
konstruksi HTML, gambar dan objek lain seperti bentuk interaktif dapat
disematkan ke halaman yang ditampilkan. HTML menyediakan sarana untuk
membuat dokumen terstruktur dengan menunjukkan semantik struktural untuk
teks seperti judul, paragraf, daftar, tautan, kutipan, dan item lainnya. Elemen
HTML digambarkan dengan tag, ditulis menggunakan kurung sudut. Tag
seperti <img /> dan <input /> secara langsung memperkenalkan konten ke
halaman. Tag lain seperti <p> mengelilingi dan memberikan informasi tentang
teks dokumen dan dapat menyertakan tag lain sebagai sub-elemen. Browser
tidak
menampilkan
menginterpretasikan
tag
HTML,
konten
tetapi
halaman.
menggunakannya
(Sumber
untuk
Online:
https://en.wikipedia.org/wiki/HTML diakses 3 Mei 2018).
CSS Bootsrap
Cascading Style Sheets (CSS) adalah bahasa Style Sheets yang
digunakan untuk menggambarkan penyajian dokumen yang ditulis dalam
bahasa markup seperti HTML. CSS adalah landasan teknologi World Wide
Web, bersama HTML dan JavaScript.
CSS dirancang untuk memungkinkan pemisahan presentasi dan
konten, termasuk tata letak, warna, dan font. Pemisahan ini dapat
meningkatkan aksesibilitas konten, memberikan lebih banyak fleksibilitas dan
kontrol dalam spesifikasi karakteristik presentasi, memungkinkan beberapa
halaman web untuk berbagi format dengan menentukan CSS yang relevan
dalam file .css terpisah, dan mengurangi kompleksitas dan pengulangan dalam
konten struktural.
Pemisahan format dan konten juga membuatnya layak untuk
menyajikan halaman markup yang sama dalam gaya yang berbeda untuk
metode rendering yang berbeda, seperti di layar, di cetak, dengan suara
(melalui browser berbasis ucapan atau pembaca layar), dan pada berbasis
Braille. CSS juga memiliki aturan untuk pemformatan alternatif jika konten
diakses pada perangkat seluler.
(Sumber Online: https://en.wikipedia.org/wiki/CSS diakses 3 Mei 2018).
Bootstrap adalah pustaka front-end sumber terbuka dan gratis untuk
mendesain situs web dan aplikasi web. Bootstrap berisi template desain
berbasis HTML dan CSS untuk tipografi, bentuk, tombol, navigasi dan
komponen antarmuka lainnya, serta ekstensi JavaScript opsional. Tidak seperti
banyak kerangka web, Bootstrap hanya menyangkut pengembangan front-end.
(Sumber
Online:
https://en.wikipedia.org/wiki/Bootstrap_(front-end_
framework) diakses 3 Mei 2018).
MySQL
MySQL adalah sistem manajemen basis data relasional open-source
(RDBMS). MySQL adalah kombinasi dari "My", nama putri pendiri Michael
Widenius, dan "SQL", singkatan untuk Structured Query Language. Proyek
pengembangan MySQL telah membuat kode sumbernya tersedia di bawah
ketentuan Lisensi Publik Umum GNU, serta di bawah berbagai perjanjian
kepemilikan. MySQL dimiliki dan disponsori oleh satu perusahaan nirlaba,
perusahaan Swedia MySQL AB, yang sekarang dimiliki oleh Oracle
Corporation.
MySQL adalah komponen utama dari perangkat lunak aplikasi web
sumber terbuka LAMP (dan "AMP" lainnya). LAMP adalah akronim untuk
"Linux, Apache, MySQL, Perl / PHP / Python". Aplikasi yang menggunakan
database MySQL meliputi: TYPO3, MODx, Joomla, WordPress, Simple
Machines Forum, phpBB, MyBB, dan Drupal. MySQL juga digunakan di
banyak situs web skala besar dan profil besar, termasuk Google (meskipun
tidak untuk pencarian), Facebook, Twitter, Flickr, dan YouTube.
(Sumber Online: https://en.wikipedia.org/wiki/MySQL diakses 3 Mei 2018).
Javascript
JavaScript, sering disingkat JS, adalah bahasa pemrograman tingkat
tinggi, interpreted programming language. JavaScript adalah bahasa yang juga
dicirikan sebagai dynamic, weakly typed, prototype-based dan multiparadigm.
Bersama-sama dengan HTML dan CSS, JavaScript adalah salah satu
dari tiga teknologi inti dari World Wide Web. JavaScript memungkinkan
halaman web interaktif dan dengan demikian merupakan bagian penting dari
aplikasi web. Sebagian besar situs web menggunakannya, dan semua browser
web utama memiliki mesin JavaScript khusus untuk melaksanakannya.
Sebagai bahasa multi-paradigma, JavaScript mendukung event-driven,
fungsional, dan imperatif (termasuk object-oriented dan prototype-based)
programming style. JavaScript memiliki API untuk bekerja dengan teks, array,
tanggal, ekspresi reguler, dan manipulasi dasar DOM, tetapi bahasa itu sendiri
tidak termasuk I / O, seperti jaringan, penyimpanan, atau fasilitas grafis,
mengandalkan ini pada lingkungan tuan rumah di mana ia tertanam.
Awalnya hanya diimplementasikan sisi-klien di browser web, mesin
JavaScript kini tertanam di banyak jenis perangkat lunak host lainnya,
termasuk sisi server di server web dan basis data, dan di program non-web
seperti pengolah kata dan perangkat lunak PDF, dan dalam waktu proses
lingkungan yang membuat JavaScript tersedia untuk menulis aplikasi seluler
dan desktop, termasuk widget desktop.
Meskipun ada kesamaan yang kuat antara JavaScript dan Java,
termasuk nama bahasa, sintaks, dan pustaka standar masing-masing, kedua
bahasa itu berbeda dan sangat berbeda dalam desain.
(Sumber Online: https://en.wikipedia.org/wiki/javascript diakses 3 Mei 2018).
I. Kajian Penelitian yang relevan
Penelitian tentang pemetaan tambak garam di Kabupaten Sampang
pernah dilakukan oleh Firman Farid Muhsoni (2013), Universitas Trunojoyo
Madura dengan judul “Kesesuaian Lahan Tambak Garam Menggunakan
Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Sampang”. Penelitian di terbitkan
di Jurnal KELAUTAN, Volume 6, No.1. April 2013.
Tujuan penelitian adalah memetakan wilayah tambak yang sesuai
untuk tambak garam. Metode yang dipergunakan adalah pemilihan lokasi (site
selection) dengan melakukan pemodelan indeks melibatkan penggunaan skor
untuk kategori yang berbeda. Kategori kriteria kesesuaian lahan untuk tambak
garam meliputi kondisi fisik dan kimia. Hasil analisis mendapatkan daerah
yang sangat sesuai untuk tambak garam mencapai 4.303,2 ha atau 75,5 % dari
luas tambak di Sampang. Daerah yang kurang sesuai untuk tambak garam
mencapai 230,4 ha atau mencapai 4%. Sedangkan daerah tambak yang tidak
sesuai untuk tambak garam mencapai 1.163,6 ha atau mencapai 20,4 % dari
luas tambak. Daerah tambak yang sangat sesuai untuk tambak garam terdapat
pada daerah yang dekat dengan garis pantai dan kelerengannya kurang dari
1%.
Bahan yang digunakan adalah Citra IKONOS wilayah Sampang yang
didapatkan dari Google Eart, Peta Rupa Bumi Indonesia mencakup wilayah
Madura skala 1:25.000. Sedangkan alat yang digunakan adalah : Komputer
dan printer, Software ArcGis, GPS, alat pengambilan sampel tanah air dan
tanah.
Penelitian lain tentang pemetaan tambak garam dilakukan oleh Mahfud
Efendy, Rahmad Fajar Sidik, dan Firman Farid Muhsoni (2014) mengambil
judul “Pemetaan Potensi Pengembangan Lahan Tambak Garam Di Pesisir
Utara Kabupaten Pamekasan”. Penelitian terbit pada Jurnal Kelautan Volume
7, No. 1, April 2014 ISSN: 1907-9931.
Penelitian bertujuan untuk memetakan potensi pengembangan lahan
tambak garam baru di pesisir utara Kabupaten Pamekasan sebagai dasar
program ekstensifikasi. Penelitian memanfaatkan teknologi penginderaan jauh
dan sistem informasi geografis dengan tahapan analisis: pemrosesan citra
satelit, interpolasi peta rupa bumi Indonesia, digitasi peta tanah, interpolasi
data curah hujan dan interpretasi deskriptif. Kegiatan pemetaan ini
menghasilkan informasi potensi ketersediaan lahan tambak garam baru di
pesisir utara seluas 15.822,91 Ha.
Penelitian tentang pemetaan tambak juga dilakukan oleh Barkah
Amirudin Ahmad, Bandi Sasmito, dan Hani’ah dari Program Studi Teknik
Geodesi Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro dengan mengambil judul
“Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Persebaran Tambak Di Kota Semarang (Studi
Kasus: Daerah Tambak Kota Semarang)”. Penelitian diterbitkan di Jurnal
Geodesi Undip Oktober 2016.
Latar belakang penelitian adalah kebutuhan memetakan area tambak
ikan di kota semarang. Jumlah area tambak dari tahun ke tahun yang
mengalami perubahan oleh faktor pembukaan lahan tambak, abrasi, tinggi air
laut saat pasang, pengalihan fungsi lahan tambak dan faktor lain, maka
sangatlah penting untuk mengetahui persentase jumlah persebaran tambak dari
tahun ke tahun. Penelitian ini memanfaatkan data dari citra landsat 8 untuk
membuat peta persebaran tambak dengan menggunakan software SIG yaitu
ArcGIS.
Penelitian menghasilkan sebuah peta persebaran lokasi tambak dan
perbandingan dari tahun 2000 dengan 2015, dan disimpulkan bahwa luas
persebaran tambak dari tahun 2000 ke tahun 2015 mengalami penurunan yang
cukup drastis. Dari luas total area tambak di Kota Semarang pada tahun 2000
yaitu seluas 2.664,97 hektar. Dan pada tahun 2015 menjadi 2.308,78 hektar.
Dengan demikian perubahan luas bersebaran tambak mengalami penurunan
sekitar 356,19 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota Semarang.
Penelitian pemetaan tambak juga ditemukan pada tulisan Niken
Financia Gusmawati1, Ariani Andayani, dan Umi Mu’awanah (2017) dengan
judul “Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi Untuk Pemetaan
Tambak Di Kecamatan Ujung Pangkah, Gresik” yang terbit pada Jurnal
Kelautan Nasional, Vol. 11, No. 1, April 2016, Hal 35 – 51. Penelitian
memberikan kesimpulan bahwa citra satelit resolusi tinggi yang diintegrasikan
dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat digunakan untuk pemantauan
lahan tambak. Bersama dengan pemetaan partisipatif oleh berbagai pemangku
kepentingan, maka batas lahan tambak, permasalahan yang terdapat dalam
kawasan budidaya tambak dan kemungkinan solusinya dapat diidentifikasi.
Pemetaan Partisipatif-SIG (P-SIG) dapat menjadi metode yang tepat untuk
menggalang partisipasi para pemangku kepentingan dan menangkap informasi
baru di kawasan tambak Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik seperti rendahnya
kualitas air, terjadinya penyakit udang dan kematian massal udang, harga
benih bandeng yang mahal, fluktuasi harga jual bandeng, perubahan lahan,
saluran air/irigasi tambak yang dangkal dan sempit, dll. Selain itu, metode ini
juga dapat memfasilitasi peserta untuk membuat keputusan manajemen pesisir
yang lebih baik, seperti penentuan lokasi prioritas rehabilitasi saluran
air/irigasi tambak, lokasi prioritas perlindungan pantai ataupun verifikasi data
luasan tambak dengan surat izin usaha budidaya ikan. Namun, metode P-SIG
membutuhkan waktu yang lama dalam prosesnya, serta membutuhkan banyak
sumberdaya.
J. Kerangka Berpikir
K. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
Pengguna
Pengguna sistem informasi geografis pemetaan tambak kabupaten Sampang
yaitu :
1. Administrator
Yaitu pegawai dinas perikanan kabupaten Sampang yang diberi
kewenangan mengelola Sistem Informasi Geografis Pemetaan Tambak
Kabupaten Sampang.
2. Pemilik tambak
Yaitu masyarakat kabupaten Sampang yang memiliki tambak dan
memiliki akun login untuk berpartisipasi mengelola data tambak setiap
tahun.
3. Masyarakat umum
Yaitu pengguna website sistem informasi geografis pemetaan tambak
kabupaten Sampang yang membutuhkan informasi dari website.
Fitur sistem informasi geografis
Kebutuhan fitur/fungsi perangkat lunak sistem sistem informasi geografis
pemetaan tambak kabupaten Sampang yaitu :
1. Autentifikasi/login bagi administrator/pegawai dinas perikanan dan
pemilik tambak.
2. Fitur kelola data profile instansi, kelola data pemilik tambak, kelola data
periode/tahun, kelola data fasilitas penunjang perekonomian tambak,
kelola data berita, kelola kontak kami bagi administrator/pegawai dinas
perikanan.
3. Fitur menampilkan laporan data pemilik tambak, menampilkan laporan
data tambak/pemetaan per periode, menampilkan laporan data fasilitas
pendukung perekonomian tambak bagi administrator/pegawai dinas
perikanan.
4. Fitur registrasi, kelola data diri, kelola data tambak tiap periode bagi
pemilik tambak.
5. Fitur menampilkan profil instansi, menampilkan berita, menampilkan peta
tambak per periode, menampilkan lokasi fasilitas penunjang perekonomian
tambak, mengirim pesan kontak kami bagi masyarakat umum.
Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem dibangun menggunakan teknologi berbasis website. Jadi
terdapat server yang terdiri atas server website dan basisdata, dan client
dengan aplikasi web browser yang mengkases atau meminta layanan halaman
kepada server.
Request
Response
Request
`
Response
Administrator
(Pegawai Dinas
Perikanan)
Server Web +
Basisdata
Request
Response
`
Pemilik Tambak
INTERNET
Request
Request
Response
Response
Google Maps Server
Masyarakat
Umum
Gambar 7. Arsitektur Sistem
L. Metode Penelitian
Bahan dan Alat Penelitian
a. Kebutuhan Data dan Informasi
Data dan informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem
informasi geografis pemetaan lahan tambak dan pusat penjualan garam di
Kabupaten Sampang Madura adalah sebagai berikut :
1. Data historis jenis tambak, lokasi tambak, dan data kesesuaian tambak,
data pemilik tambak
2. Data lokasi penjunjang perekonomian tambak
3. Data tentang tambak yang sering dijadikan dasar pengambilan keputusan
penyusunan program pemerintah daerah
b. Kebutuhan Hardware dan Software
Perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengembangkan
sistem informasi geografis pemetaan lahan tambak dan pusat penjualan garam
di Kabupaten Sampang Madura adalah laptop dengan spesifikasi sebagai
berikut:
1. Processor Intel(R) Core(TM) i3-2350M 2.30GHz
2. Memori RAM 2,00 GB
3. Harddisk 500 GB
Perangkat lunak yang akan digunakan dalam penelitian ini:
1. Microsoft Windows 7 32 bit : sistem operasi bagi komputer
2. Microsoft Office Word : aplikasi pengolah kata yang digunakan untuk
dokumentasi
3. Enterprise Architech (UML) : aplikasi yang digunakan untuk membuat
model UML
4. Evolus Pencil : aplikasi untuk membuat rancangan tampilan
5. Notepad ++ : aplikasi pengolah kata untuk melakukan pengkodean
6. XAMPP (Apache MySQL) :
web server dan basisadata untuk
menjalankan website
7. Web browser untuk menampilkan halaman web
Prosedur Penelitian
a. Sumber Data
Pada penulisan laporan penelitian, penulis melakukan usaha-usaha
untuk mendapatkan data konkret yang dapat dipercaya kebenarannya, sehingga
tercapai maksud dan tujuan dari penelitian. Data yang dimaksud yaitu:
1) Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan. Pada penelitian ini penulis mengambil data secara langsung di
Dinas Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Sampang yang meliputi data
historis jenis tambak, lokasi tambak, dan data kesesuaian tambak, data
pemilik tambak, data lokasi fasilitas penunjang perekonomian tambak, dan
data tentang tambak yang sering dijadikan dasar pengambilan keputusan
penyusunan program pemerintah daerah
2) Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dengan melakukan studi pustaka
dari sumber-sumber yang telah ada. Pada penelitian ini kajian tentang
pengembangan sistem informasi geografis, dan tools pengembangan
perangkat lunak adalah data sekunder yang dibutuhkan dan akan digunakan
di penelitian.
b. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara, yaitu komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden. Wawancara dilakukan langsung kepada pegawai Dinas
Perikanan Dan Kelautan Kabupaten Sampang.
b. Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya .Obyek yang
diamati adalah lokasi tambak dan lokasi pusat penjualan garam.
c. Studi Pustaka, yaitu memperoleh landasan teori/konsep yang lengkap
dengan membaca berbagai literatur seperti jurnal penelitian, laporan
penelitian, buku yang berhubungan dengan proses rekayasa perangkat
lunak khususnya pengembangan sistem informasi geografis.
M. Jadwal Penelitian
Tabel 1. Jadwal kegiatan penelitian
No
Kegiatan
Mei
2018
Juni
2018
Juli
2018
Agustus
2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
Penelitian dan
pengumpulan
informasi
2
Perencanaan
3
Mengembangkan
bentuk awal produk
4
(Prototyping)
Pengujian awal
produk (Validasi
Design)
5
Revisi Design
6
Membuat produk
program aplikasi
Pengujian produk di
lapangan
7
8
Dokumentasi
N. Daftar Pustaka
[1] Muhsoni, Firman Farid, Makhfud Efendy dan Rahmad Fajar Sidik, 2013;
‘Kesesuaian Lahan Tambak Garam Menggunakan Sistem Informasi
Geografis Di Kabupaten Sampang’; Jurnal KELAUTAN, Vol. 6, no.1.
[2] Ahmad, Barkah Amirudin, Bandi Sasmito dan Hani’ah, 2016; ‘Aplikasi Sig
Untuk Pemetaan Persebaran Tambak Di Kota Semarang’; Jurnal Geodesi
Undip Vol. 5 no.4.
[3] Gusmawati, Niken Financia, Ariani Andayani dan Umi Mu’awanah, 2016;
‘Pemanfaatan Data Penginderaan Jauh Resolusi Tinggi Untuk Pemetaan
Tambak Di Kecamatan Ujung Pangkah Gresik’; Jurnal Kelautan Nasional,
Vol. 11 no. 1, hh. 35-51.
[4] Fazal, Shahab, 2008; GIS Basics; New Delhi: New Age International.
[5] Pressman, Roger S., 2010; Software Engineering: A Practitioner's Approach;
USA : McGraw-Hill.
[6] Sommerville, Ian, 2014; Software Engineering 10th Edition. America :
Pearson. Education ,Inc.
[7] Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon, 2014; Management Information
Systems - Managing the Digital Firm 13th edition. London : Pearson
Education Limited.
[8] Dincer, Alper dan Balkan Uraz, 2013; Google Maps JavaScript API
Cookbook. UK : Packt Publishing Ltd.
[9] Mahfud, Efendy, Rahmad Fajar Sidik, dan Firman Farid Muhsoni, 2014; Pemetaan
Potensi Pengembangan Lahan Tambak Garam Di Pesisir Utara Kabupaten
Pamekasan; Jurnal Kelautan Volume 7, No. 1, April 2014 ISSN: 1907-9931.
[10] Nugroho, Bunafit, 2013; MembuatAplikasi Penggajian dengan PHP, MySQL, dan
Dreamweaver; Yogyakarta : Alif Media.
[11] Kadir, Abdul dan Terra CH. Triwahyuni, 2005; Mengenal Teknologi Informasi;
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Sumber Online :
[12]
XAMPP,
https://en.wikipedia.org,
<https://en.wikipedia.org/wiki/XAMPP>.
dilihat
3
Mei
2018,
Download