1. Tata Guna Lahan ( Land Use) Pada prinsipnya land use adalah pengaturan penggunaan lahan untuk menentukan pilihan yang terbaik dalam mengalokasikan fungsi tertentu, sehingga secara umum dapat memberikan gambaran keseluruhan bagaimana daerah pada suatu kawasan tersebut seharusnya berfungsi. Analisa Land Use 2. Bentuk Dan Massa Bangunan (Building Form And Massing) Analisa Bentuk Dan Massa Bangunan Rata-rata bangunan di koridor ini mempunyai tinggi sekitar 3-3,5 meter dan di dominasi oleh bangunan2 lama dan tua dan tidak di renovasi atau bangunan baru. Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, (KLB), (KDB), Bahan Bangunan, Tekstur dan Warna Bangunan berbeda mengingat fungsi kawasan yang hanya merupakan kawasan pemerintahan. Hanya ada beberapa bangunan yang menggunakan material modern tetapi pada desain belum di terapkan 3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation And Parking ) Analisa Sirkulasi dan Parkir jjj Sirkulasi kendaraan di area ini belum teratur masih ada kendaraan yang memarkirkan kendaraan di jalur on street. pada jalan Pemuda lalu lintasnya cukup padat karena merupakan jalur Utama poros Palu-Mamuju. Belum adanya area parkir yang jelas membuat kendaraan yang diparkir terlihat kurang teratur. Kebanyakan kendaraan parkir dengan posisi seenaknya sendiri dan kebanyakan kendaraan diparkir didalam kawasan 4. Ruang Terbuka ( Open Space ) Analisa Ruang Terbuka Lapangan yang berukuran cukup luas sebagai ruang terbuka beralaskan rumput hijau dapat memberikan kesan kelegaan dan kesejukan. Ruang – ruang terbuka dapat dimanfaatkan sebagai ruang bersosialisasi, beraktivitas dan berelaksasi bagi masyarakat sekitar. Ruang terbuka dapat dimanfaatkan menjadi ruang komunal dan menjadi bersifat aktif jika ditambah dengan magnet – magnet yang menarik kunjungan masyarakat. Maka dari itu sebaiknya disediakan lebih banyak fasilitas pendukung agar lebih terlihat menarik. 5. Area Pedestrian ( Pedestrian area ) Analisa Jalur Pejalan Kaki Tidak ada alur pejalan kaki, sempitnya jalan utama membuat tidak adanya pedestrian di area ini karena akan berakibat pejalan kaki agak kurang nyaman, vegetasi juga kurang sehingga menimbulkan kesan kurang teduh. Jalur pejalan kaki selain berfungsi sebagai estetika kota, juga berfungsi sebagai fungsi aslinya yaitu sebagai wadah manusia dalam melakukan pergerakan dari satu tempat ke tempat tujuan lain. Dan masih kurangnya Street furniture di koridor ini. Tempat sampah yang ada dalam kawasan ini hanya ada satu buah. Masyarakat justru menggunakan saluran drainase di area koridor ini sebagai tempat untuk membuang sampah. 6. Tanda-tanda ( signage ) Analisa Tanda-tanda Keberadaan penandaan di dalam kawasan ini sangat minim hanya terdapat beberapa sign atau tanda sederhana dan belum memadai, yang terdiri dari tanda Masjid, tanda pejalan kaki, dan tanda hati-hati Ditinjau dari berbagai fungsinya memudahkan pengguna kawasan untuk memahami makna – makna dan symbol-simbol yang terkandung dalam masing – masing penandaan tersebut. 6. Pendukung Kegiatan (Activity Support) Analisa Pendukung Kegiatan Pada area koridor ini sangat kurangnya fasilitas pendukung seperti pusat perbelanjaan, namun tidak terdapatnya pedagang kaki lima menjadikan area ini tidak memiliki daya tarik bagi masyarakat sekitar. Namun demikian pada kondisi di lapangan. 7. Konservasi ( Concervation ) - Perlindungan Pada area alun-alun Wonogiri tidak terdapat bangunan bersejarah.