LOGBOOK : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA CERNA (CA COLON) Nama Mahasiswa : Dimas Utomo Hanggoro Putro NPM : 2018740011 No KOMPETENSI PENCAPAIAN PEMBELAJARAN A.Pengertian Kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar). B. Etiologi Terdapat empat etiologi utama kanker Menurut Davey, 2006 yaitu : Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah serat (sayur-sayuran, buah-buahan), makanan berlemak tinggi dan sumber protein hewani, Kelainan kolon (Adenoma, Familial poliposis, Tanggal Pencapaian Paraf Mahasiswa Paraf Perseptor Klinik Paraf Perseptor Akademik A. Pengkajian 1.Wawancara - Riwayat kesehatan sekarang : 1. Apakah ada nyeri abdomen atau rektal ? Jika ada, lokasi nyeri dimana? frekuensinya seperti apa? durasi nya seberapa lama? 2. Bagaimana pola eliminasi (BAB) terdahulu dan saat ini? deskripsi tentang warna, bau dan konsistensi feses mencakup adanya darah atau mukus. -Riwayat kesehatan dahulu : penyakit usus inflamasi kronis atau polip kolorektal; dan terapi obat saat ini. Kebiasaan diet diidentifikasi mencakup masukan lemak dan serat serta jumlah komsumsi alkohol, riwayat penurunan berat badan -Riwayat kesehatan keluarga : Orang tua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ kali lebih banyak daripada anak – anak yang orang tuanya sehat. Kondisi ulserative), Genetik (Anak yang berasal dari orangtua yang menderita karsinoma kolon mempunyai frekuensi 3 ½ 2. Pemeriksaan fisik - Inspeksi : Pada spesimen feses lihat karakter dan kali lebih banyak daripada anak – anak yang adanya darah orangtuanya sehat) - Auskultasi : auskultasi abdomen terhadap suara bising usus Page | 193 Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ - Palpasi : palpasi abdomen untuk area nyeri tekan, distensi, dan massa padat. C. Faktor Resiko Faktor resiko untuk kanker kolon : - Usia lebih dari 40 tahun 3. Pemeriksaan penunjang - Guaiac Fecal Occult Blood Test (‘gFOBT) - Darah dalam feses Pemeriksaan ini digunakan untuk menemukan darah - Riwayat polip rektal atau polip kolon - Adanya polip adematosa atau adenoma villus di dalam tinja (gejala awal kanker usus) dan biasanya dilanjutkan dengan kolonoskopi. - Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau 2. - Enema Barium poliposis dalam keluarga Barium dimasukkan ke dalam usus besar melalui - Riwayat penyakit usus inflamasi kronis anus kemudian dilakukan foto rontgen. - Diit tinggi lemak, protein, daging dan rendah 3. - Kolonoskopi serat. Biasa disebut dengan teropong usus besar. Pemasukan alat lentur dan diberi cahaya ke dalam D. Manifestasi Klinik kolon melalui rectum dan kolon sigmoid. 1. Defekasi (proses pengosongan usus) 2. Darah pada feses 4. - Digital Rectal Examinations (DRE) atau sering disebut colok dubur. 3.Konstipasi 4.Perubahan dalam penampilan feses 5. - Test penanda tumor CEA dan CA 19-9 5. Tenesmus (rasa skit, kram dan upaya tegang Pemeriksaan melalui pengambilan sampel darah untuk meneliti adanya peningkatan protein tertentu saat pengosongan usus) yang terkait dengan keberadaan kanker, khususnya 6. Anemia pada usus. 7. Perdarahan rectal 6. - Proktosigmoidoskopi E. Stadium klinis Stadium 1 : Kanker terjadi di dalam dinding kolon Page | 194 Prosedur endoskopi GI bagian bawah yang dilakukan untuk mengevaluasi kolon dan sekum terminal terhadap adanya penyakit peradangan usus Stadium 2 : Kanker telah menyebar Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ hingga ke lapisan otot kolon Stadium 3 : Kanker telah menyebar ke kelenjar-kelenjar limfa Stadium 4 : Kanker telah menyebar ke organ-organ lain Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai berikut (FKUI, 2001 : KELAS A : kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis. KELAS B: penetrasi melalui dinding usus B1: kanker telah menginfiltrasi lapisan muskul aris mukosa. B2: kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria. KELAS C: invasi ke dalam sistem limfe yang mengalir regional C1: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening sebanyak satu sampai empat buah. C2: kanker telah mengadakan metastasis ke kelenj ar getah bening lebih dari 5 buah. KELAS D : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan Page | 195 Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ penyebaran yang luas & tidak dapat dioperasi lagi. Menurut TMN (The American Joint Committe on Cancer/AJCC), klasifikasi karsinoma kolon dibagi menjadi : a. b. c. d. e. f. Stage 0 Tis,N0,M0 Stage I T1,N0,M0/T2,N0,M0 Stage II T3,N0,M0/T4,N0,M0 Stage III Any T,N1,M0 Any T, N2,M0 Stage IV Any T,AnyN,M1 Keterangan : definisi TNM Tumor Primer (T) Tis : Karsinoma In situ : intra epitel atau invasi dari lamina propia (intra mucosal) T1 : Tumor yang menyerang sub mukosa T2 : Tumor yang menyerang lapisan otot T3 : Tumor yang menyerang mulai lapisan otot sampai sub serosa atau sampai sekitar kolon non peritoneum T4 : Tumor secara langsung menyerang organ-organ lain/jaringan-jaringan lain dan perforasi sampai peritoneum visceral N (node), kelenjar getah bening regionalN0 : Tidak ada metastasi kelenjar limfonodi regional N1 : Metastasi 1-3 kelenjar limfonodi regional N2 : Metastasi 4 atau lebih kelenjar limfonodi regional Metastasis Jauh (M) M0 : Tidak ada metastasi jauh Page | 196 Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ M1 : Metastasi jauh F. Penatalaksanaan medis - Pembedahan (Operasi) Operasi adalah penangan yang paling efektif dan cepat untuk tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastatis, tetapi tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. - Penyinaran (Radioterapi) Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi misalnya sinar X, atau sinar gamma, difokuskan untuk merusak daerah yang ditumbuhi tumor, merusak genetic sehingga membunuh kanker. Terapi radiasi merusak sel-sel yang pembelahan dirinya cepat. -kemotherapy khemotherapy memakai obat antikanker yang kuat, dapat masuk ke dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah menyebar. Page | 197 Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN CA CERNA (CA COLON) No 1. DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI PARAF Pre Operasi 1) Konstipasi berhubungan dengan lesi obstruktif Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1) Pantau frekuensi dan konsistensi defekasi. keperawatan 2 x 24 jam diharapkan pola 2) Anjurkan hidrasi oral yang adekuat. eliminisasi klien sesuai kebutuhan fisik 3) Kolaborasi pemberian laksatif dan enema. dan gaya hidup dengan ketepatan jumlah 4) Persiapkan pembedahan bila menunjukkan tanda dan konsistensi perkembangan kearah obstruksi total. Kriteria hasil : Klien melaporkan sudah bisa buang air besar dengan teratur 2) Nyeri berhubungan dengan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1 Pantau respons pasien terhadap nyeri. kompresi jaringan sekunder keperawatan 2 x 24 jam diharapkan 2 Ajarkan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan : akibat obstruksi nyeri berkurang atau hilang perubahan posisi, gosokan punggung dan teknik Kriteri hasil : relaksasi. - Melaporkan nyeri berkurang 3 dari 7 menjadi 5 - Tampak rileks dan Ciptakan lingkungan kondusif untuk relaksasi : meredupkan lampu, mematikan televisi atau radio bila mampu pasien menghendaki, membatasi pengunjung atau istirahat dengan tenang telepon bila pasien menginginkan. 4 Page | 198 Kolaborasi pemberian analgetik Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ 2. Tujuan : pasien mengatakan bahwa rasa 1) Pantau tempat dan respons pasien terhadap nyeri Nyeri berhubungan dengan nyeri telah terkontrol atau hilang. 2) Ajarkan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan insisi pembedahan, trauma Kriteria hasil :pasien tampak rileks, perubahan posisi, gosokan (massase) dan teknik muskuloskletal, kehancuran dapat beristirahat / tidur dan melakukan relaksasi yang pergerakan yang berarti sesuai toleransi.. Post Operasi 1. terus-menerus 3) Ciptakan lingkungan yang kondusif untuk relaksasi, membatasi pengunjung (misalnya lokalisasi) 4) Kolaborasi pemberian analgetik 2. Kerusakan integritas kulit b/d tindakan keperawatan - 1) Pantau tanda – tanda kerusakan integritas kulit Tujuan: Luka semakin kering dan menutup 2) Jelaskan dan ajarkan cara perawatan kulit pasca oprasi Tidak terjadi nekrosis 3) Berikan barier kulit sesuai resep Kriteria hasil : - Tidak ada da tanda – tanda infeksi seperti pes, kemerahan, oodema 3. Tindakan Kemotheraphy 1. Perubahan nutrisi kurang Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1) Observasi tanda tanda vital klien dari keperawatan 2 x 24 jam nutrisi klien 2) Pantau masukan makanan dan cairan serta makanan kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual / adekuat muntah sekunder terhadap Kriteria hasil : - kemoterapi yang disediakan klien tidak kehilangan berat badan 3) Anjurkan klien makan dengan porsi kecil namun sering jika klien mengalami penurunan nafsu makan 4) Berikan nasehat kepada klien untuk menghindari - mual dan muntah berkurang makan banyak sebelum kemoterapi. Jika lapar makan - masukan makanan lebih dari makanan kecil saja 50% setiap makan 2. Perubahan efek defekasi berhubungan dengan efek Page | 199 Tujuan : Setelah dilakukan tindakan 1) Pantau warna, konsistensi dan banyaknya feses keperawatan selama 2 x 24 jam , 2) Anjurkan untuk makan makanan yang mengandung Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ merugikan dari kemoterapi diharapkan tidak terjadi perubahan tinggi serat (apabila konstipasi) fungsi defekasi pada klien 3) Anjurkan untuk masukan cairan 2 -3 liter perhari Kriteria hasil : 4) Kolaborasi : Berikan obat pelunak feses atau obat anti - Penurunan gangguan pada diare fungsi defekasi , konstipasi, dan diare berkurang Page | 200 - klien defekasi 2-3 x sehari - konsistensi feses lunak - warna feses coklat Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ WOC CA CERNA (CA COLON) Page | 201 Logbook Praktik Profesi Ners KMB | FIK UMJ