Tugas Literatur Review Stase Keperawatan Medikal Bedah Ruang : Flamboyan B RSUD dr. KANUJOSO DJATIWIBOWO BALIKPAPAN Oleh : RACHMAD BUDI SANTOSO NIM. 7220419 Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur Prodi Pendidikan Profesi Ners Keperawatan Tahun 2020 A. Deskripsi Jurnal : Telaah Jurnal I Judul : TERAPI MUROTTAL EFEKTIF MENURUNKAN TINGKAT NYERI DIBANDING TERAPI MUSIK PADA PASIEN PASCABEDAH Penulis : Eldessa Vava Rilla1, Helwiyah Ropi2, Aat Sriati3 Publikasi : Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 17, No.2, Juli 2014 Item Pertanyaan Dalam Telaah Jurnal Apa Masalah Penelitian? Nyeri pada area operasi Seberapa Besar Masalah Tersebut? Manajemen nyeri yang tepat adalah yang mencakup semua aspek nyeri, seperti fisik dan psiko-kognitif (McGrath, 2004). Dampak Masalah Jika Tidak Diatasi? Nyeri merupakan salah satu keluhan tersering pada pasien setelah mengalami pembedahan terutama jenis operasi besar seperti laparatomi. Pasien umumnya mengalami nyeri 2–24 jam pertama pascabedah, yaitu ketika pengaruh anastesi sudah hilang, dan pasien sudah keluar dari ruang pemulihan (Apfelbaum, Chen, Mehta, & Gan, 2003 & McGrath, 2004) . Pada orang yang tidak mampu mengontrol nyeri akan terjadi disharmoni dalam tubuh. Hal ini bila tidak segera diatasi akan berakibat buruk dengan meningkatnya tanda vital, seperti tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu, dan juga pendarahan se-hingga memperlambat proses penyembuhan (Apfelbaum, et al., 2003) Bagaimana Kesenjangan Yang Terjadi? Bandingkan Antara Masalah Yang Ada/Kenyataan Dengan Harapan/Target? Terdapat dua pendekatan manajemen nyeri pascabedah yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis mencakup pemberian obat-obatan seperti analgetik dan analgesik. Pemberian obat-obatan ini harus tepat karena dapat menim-bulkan efek samping adiksi. Pemberian obat jenis narkotika tidak terlalu dianjurkan karena dapat mengaburkan diagnosis. Cara non-farmakologis, seperti distraksi dapat digunakan untuk me-lengkapi. Ada berbagai macam teknik distraksi, diantaranya distraksi visual, taktil, audiotori, dan intelektual. Terapi musik atau terapi murottal merupakan metode distraksi audiotori yang banyak diteliti Berdasarkan Masalah Penelitian, Apa Tujuan Dan Hipotesis Yang Ditetapkan Oleh Peneliti ? Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan efektivitas terapi musik dan terapi murottal terhadap penururunan tingkat nyeri dan kestabilan tanda-tanda vital pada pasien pascabedah. Desain Penelitian Apa Yang Digunakan? Penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest control group Untuk Desain Eksperimen: Apakah Menggunakan Kelompok Kontrol Untuk Menentukan Efektifitas Suatu Intervensi ? Responden dibagi menjadi 16 orang untuk kelompok terapi musik dan 20 responden untuk terapi murottal. Pasien non-muslim dimasukkan dalam kelompok terapi musik Apakah Peneliti Melakukan Random Alokasi (Randomisasi)? 36 responden yang dipilih secara kuota Jika Peneliti Melakukan Randomisasi, Bagaimana Prosedurnya, Apakah Dilakukan Randomisasi Sederhana, Blok, Stratifikasi? Siapa Yang Melakukan Randomisasi? Peneliti tidak menjelaskan Jika Ternyata Pada Data Dasar (Base Line) Terdapat Perbedaan Karakteristik/Variable Perancu Pada Kedua Kelompok, Apakah Peneliti Melakukan Pengendalian Pada Uji Statistic Dengan Stratifikasi Atau Uji Multivariate? TIDAK ADA DATA PERANCU DALAM PENELITIAN INI Apakah Peneliti Melakukan Masking Atau Penyamaran Dalam Memberikan Perlakuan Pada Responden (Responden Tidak Menyadari Apakah Sedang Mendapatkan Intervensi Yang Diuji Cobakan? Peneliti tidak melakukan. Untuk Menjamin Kualitas Pengukuran, Apakah Peneliti Melakukan Blinding Saat Mengukur Outcome? Blinding Merupakan Upaya Agar Sampel Atau Peneliti Tidak Mengetahui Kedalam Kelompok Mana Sampel Dimasukkan (Eksperiment Atau Control). Hal Ini Menunjukkan Upaya Peneliti Meningkatkan Validitas Informasi. Peneliti tidak melakukan blinding saat mengukur outcome. Populasi Dan Sampel Siapa Populasi Target Dan Populasi Terjangkau? 36 responden Siapa Sampel Penelitian? Apa Kriteria Inklusi Dan Eksklusi Sampel? Penelitian melibatkan 36 responden yang dipilih secara kuota di sebuah rumah sakit di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kriteria inklusi mencakup pasien pascabedah dengan keluhan utama nyeri, belum mendapat obat analgetik, tingkat kesadaran penuh, dan tanda-tanda vitalnya mengalami ketidakstabilan. Kriteria eksklusi yakni memiliki gangguan pendengaran, dan mengalami nyeri sangat hebat. Bagaimana Metode Sampling Yang Digunakan Untuk Memilih Sampel Dari Populasi Target? Secara kuota. Berapa Jumlah Sampel Yang Digunakan Dalam Penelitian? Metode Atau Rumus Apa Yang Digunakan Untuk Menentukan Jumlah Sampel? Responden sebanyak 36 pasien pasien paska bedah . Instrumen yang digunakan dalam variabel dependen (tingkat nyeri pada pasien) menggunakan skala nyeri numerik 0-10 dari Potter & Perry (2005). Pengukuran Atau Pengumpulan Data Variable Apa Saja Yang Diukur Dalam Penelitian? 1. Umur 2. jenis kelamin 3. pendidikan 4. pekerjaan Metode Apa Yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data? Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik dan izin administrasi di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang juga seorang perawat sehingga mempunyai kompetensi untuk merawat pasien pascabedah. Masing-masing kelompok sebelum dan sesudah pemberian terapi tingkat nyerinya dinilai menggunakan Numerical rating scales (NRS) 0-10 dan tekanan darah, jumlah nadi per menit, frekuensi pernapasan per menit dan suhu tubuh diukur Alat Ukur Apa Yang Digunakan Untuk Mengumpulkan Data? skala intensitas nyeri numerik (NRS) 0-10 Bagaimana Validitas Dan Rehabilitas Alat Ukur/Instrument Yang Digunakan? Apakah Peneliti Menguji Validitas Dan Rehabilitas Alat Ukur? Jika Dilakukan Apa Metode Yang Digunakan Untuk Menguji Validitas Dan Rehabilitas Alat Ukur Dan Bagaimana Hasilnya? skala intensitas nyeri numerik (NRS) 0-10 Lebih dari setengah responden berusia antara 20 hingga 40 tahun (52,8%), laki-laki (55,6%),berpendidikan Sekolah Dasar (47,2%), dan bekerja sebagai buruh (44,4%).Terdapat perbedaan penurunan nyeri antara terapi murottal dan terapi musik (p= 0,000). Terapi murottal lebih baik dalam menurunkan tingkat nyeri dibandingkan dengan terapi Siapa Yang Melakukan Pengukuran Atau Pengumpulan Data? Apakah Dilakukan Pelatihan Khusus Untuk Observer Atau Yang Melakukan Pengukuran? Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang juga seorang perawat sehingga mempunyai kompetensi untuk merawat pasien pascabedah. Analisis Data Uji Statistik Apa Yang Digunakan Untuk Menguji Hipotesis Atau Menganalisis Data? 1. Uji T2 Hotelling 2. Uji t 3. Mann-Whitney (uji Z) Untuk Penelitian Eksperimen Apakah Peneliti Menggunakan Metode Intention To Treat Atau On Treatment Analysis? Tidak dijelaskan oleh peneliti dalam jurnal tersebut. Intention To Treat Adalah Menganalisis Semua Sampel Yang Megikuti Penelitian, Baik Yang Drop Out, Loss Follow Up Atau Berhenti Sebelum Penelitian Selesai. Sampel Yang Drop Out Dianggap Hasil Intervensi Yang Gagal. On Treatment Analysis Hanya Menganalisis Sampel Yang Mengikuti Penelitian Sampai Selesai Saja, Sedangkan Sampel Drop Out Diannggap Tidak Mengikuti Penelitian Dan Tidak Diikutkan Dalam Analisis. Program Atau Software Statistic Apa Yang Digunakan Peneliti Untuk Menganalisis Data? Tidak dijelaskan oleh peneliti dalam jurnal tersebut Hasil Penelitian Bagaimana Alur (Flow) Penelitian Yang Menggambarkan Responden Yang Mengikuti Penelitian Sampai Selesai, Drop Out Dan Loss Follow Up? Tidak dijelaskan secara rinci oleh peneliti dalam jurnal tersebut Bagaimana Karakteristik Responden Dan Baseline Data? 1. Lebih dari setengah responden berusia antara 20 hingga 40 tahun (52,8%), laki- laki (55,6%) berpendidikan Sekolah Dasar (47,2%), dan bekerja sebagai buruh (44,4%). 2. Terdapat perbedaan penurunan nyeri antara terapi murottal dan terapi musik (p= 0,000). Terapi murottal lebih baik dalam menurunkan tingkat nyeri dibandingkan dengan terapi musik. Berdasarkan hasil perhitungan, didapat nilai p= 0,287. Pengujian akan menolak Ho jika p < α 0,05. Jika dibandingkan dengan taraf signifikannilai p= 0,287 lebih besar maka Ho diterima. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan pe-nurunan tekanan darah untuk kedua terapi, baik terapi musik dan terapi murottal 3. Berdasarkan hasil analisis, didapat rerata nadi setelah terapi murottal menurun 10 kali per menit dibanding sebelum terapi. Untuk terapi musik, rerata penurunan nadi delapan kali per menit. Hasil pengujian menunjukkan t hitung sebesar 0,697 dan nilai p=0,494. Jika dibandingkan dengan taraf signifikan α 0,05 maka nilai p lebih besar sehingga Ho diterima. Ini artinya tidak terdapat perbedaan rerata nadi setelah terapi murottal dan terapi musik. 4. Tidak terdapat perbedaan penurunan pernapasan antara terapi murottal dan terapi musik (p= 0,150). Demikian pula pada suhu, tidak terdapat perbedaan penurunan suhu tubuh antara terapi murottal dan terapi musik (p= 0,168) Pada Penelitian Eksperiment Apakah Variable Perancu (Counfounding Variable) Dalam Data Base Line Tersebar Seimbang Pada Setiap Kelompok? Jika Tidak Seimbang Apa Dilakukan Peneliti Untuk Membuat Penelitian Bebas Dari Pengaruh Variable Perancu? Tidak dijelaskan secara rinci oleh peneliti dalam jurnal tersebu Apa Hasil Utama Dari Penelitian? Jika Peneliti Melakukan Uji Hipotesis, Apakah Hipotesis Penelitian Terbukti Atau Tidak Terbukti (Bermakna Atau Tidak Secara Statistic )? Apakah Hasil Penelitian Juga Bermakna Secara Klinis? Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terapi musik dan terapi murottal memiliki efek terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek yang signifikan terhadap kestabilan tanda-tanda vital pada pasien pascabedah. Terapi murottal memiliki efektivitas lebih baik di-bandingkan terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek terhadap kestabilan tanda-tanda vital pasien pascabeda Untuk Penelitian Eksperimen Dengan Variable Dependen Kategorik Apakah Peneliti Menjelaskan Tentang Nilai Kepentingan Klinis Dari Hasil Penelitian Seperti Number Need To Treat (Ntt), Relative Risk Reduction (Rrr) Atau Absolute Risk Reduction (Arr). Tidak dijelaskan dalam penelitian tersebut Diskusi Bagaimana Interpretasi Peneliti Terhadap Hasil Penelitian? Apakah Peneliti Membuat Interpretasi Yang Rasional Dan Ilmiah Tentang Hal-Hal Yang Ditemukan Dalam Penelitian Berdasarkan Teori Terkini? Catatan: Meskipun Hasil Penelitian Tidak Sesuai Dengan Hipotesis, Namun Suatu Penelitian Tetap Berkualitas Jika Peneliti Mampu Menjelaskan Rasional Secara Ilmiah Mengapa Hipotesisnya Tidak Terbukti. interpretasi peneliti dalam penelitian ini sudah rasional berdasarkan teori teori yang relevan dan berdasarkan penelitian penelitian terdahulu dari jurnal internasional Bagaimana Peneliti Membandingkan Hasil Penelitiannya Dengan PenelitianPenelitian Terdahulu Serta Teori Yang Ada Saat Ini Untuk Menunjukkan Adanya Relevansi? Peneliti didukung dari : 1. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya tentang pengaruh terapi musik dan terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri dan kestabilan tanda-tanda vital. Penelitian Hanifah (2007) di Kabupaten Blitar menemukan pengaruh terapi musik pada penurunan intensitas nyeri akibat perawatan luka bedah abdomen (p=0,039).. 2. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terapi musik dapat mengurangi intensitas nyeri pada pasien pascabedah pemasangan kateter jantung dan pada pasien fraktur, (Jafari, Zeydi, Khani, Esmaeili, dan Soleimani, 2012 & Twiss, Seaver, & McCaffrey, 2006) 3. Liu, Chang, dan Chen (2010) menyebutkan terapi musik menurunkan tingkat nyeri, tekanan darahsistolik, nadi dan berpengaruh juga pada kecemasan. 4. Faradisi (2012) di Jawa Tengah menemukan bahwa terapi murottal lebih efektif dibanding terapi musik dalam menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pra-bedah. Nurliana (2011) pada penelitian di Medan menemukan bahwa terapi murottal berpengaruh pada penurunan nyeri pada ibu yang dilakukan tindakan kuret. Terapi murottal juga berpengaruh besar pada respon nyeri pada pasien pascabedah hernia di Cilacap (Sodikin, 2012). Sokeh, Armiyati, dan Chanif (2013) menemukan pengaruh yang signi-fikan pada rerata intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi murottal pada pasien yang ter-pasang ventilator mekanik. Bagaimana Peneliti Menjelaskan Makna Dan Terhadap Pemecahan Masalah? Bradt et al. (2009) di Inggris menye-butkan bahwa musik memperbaiki suasana hati (mood) pasien pascabedah. Musik menimbulkan perasaan tenang dan rileks sehingga nyeri ber-kurang.. Selain dapat menurunkan nyeri pada pasien pascabedah, terapi musik dapat menstabilkan tanda-tanda vital seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan dan suhu. Penelitian di Taiwan oleh Liu et al., (2010) Melalui terapi pembacaan Al Quran terjadi perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah, perubahan detak jantung dan kadar darah pada kulit (Asman, 2008). Perubahan tersebut menunjukan adanya penurunan ketegangan saraf reflektif yang mengakibatkan terjadinya vasodi-latasi dan peningkatan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan frekuensi detak jantung. Pemberian Terapi bacaan Al Quran terbukti mengaktifan sel-sel tubuh dengan mengubah getaran suara menjadi gelombang yang ditangkap oleh tubuh, menurunkan rangsangan reseptor nyeri sehingga otak mengeluarkan opioid natural endogen. Opioid ini bersifat permanen untuk memblokade nociceptor nyeri. Bagaimana Nilai Kepentingan (Importancy) Hasil Penelitian? Tidak di jelaskan oleh peneliti Bagaimana Applicability Hasil Penelitan Menurut Peneliti ? Apakah Hasil Penelitian Dapat Diterapkan Pada Tatanan Praktik Keperawatan Ditinjau Dari Aspek Fasilitas, Pembiayaan, Sumber Daya Manusia, Dan Aspek Legal? Peneliti tidak menjelasakan Apakah Mungkin Penelitian Ini Direplikasi Pada Setting Pratik Klinik Lainnya? Tidak di jelaskan oleh peneliti Apakah Peneliti Menjelaskan Kekuatan Dan Kelemahan Penelitian? Apakah Kelemahan Ini Tidak Menurunkan Validitas Hasil Penelitian? Terapi musik dan terapi murottal memiliki efek terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek yang signifikan terhadap kestabilan tanda-tanda vital pada pasien pascabedah. Terapi murottal memiliki efektivitas lebih baik dibandingkan terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek terhadap kestabilan tanda-tanda vital pasien pascabedah B. Tabel Ekstraksi Data Jurnal (Telaah Jurnal) No Penelitian (Peneliti & Waktu) 1 Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat Nyeri Dibanding Terapi Musik Pada Pasien Pascabedah Sampel (Karakteristik, Ukuran, Setting) Desain/Seleksi Responden 36 responden Kuota sampling kuasi eksperimen dengan pendekatan PretestPosttest Control Group Eldessa Vava Rilla1, Helwiyah Ropi2, Aat Sriati3 1. STIKes Karsa Husada Kabupaten Garut, Tarogong Kidul, Garut 44151, Indonesia 2. Program Studi Magister Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Teaching Hospital Universitas Padjadjaran, Bandung 40161, Indonesia Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 17, No.2, Juli 2014, Intervensi Pemberian terapi murottal dan terapi musik pada penurunan tingkat nyeri paska operasi Hasil Temuan/Kesimpulan Peneliti Terapi musik dan terapi murottal memiliki efek terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek yang signifikan terhadap kestabilan tandatanda vital pada pasien pascabedah. Terapimurottal memiliki efektivitas lebih baik di-bandingkan terapi musik terhadap penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek terhadap kestabilan tanda-tanda vital pasien pascabedah Level Penelitian Komentar Reviewer (Kekuatan Dan Keterbatasan Penelitian) Penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan PretestPosttest Control Group Kelemahan : Penelitian Sebaiknya Memasukkan Kriteria Inklusi Dan Eksklusi. Sebaiknya Menambahkan Kelompok Control Pada Masing-Masing Kelompok Intervensi No Penelitian (Peneliti & Waktu) Sampel (Karakteristik, Ukuran, Setting) Desain/Seleksi Responden Intervensi Hasil Temuan/Kesimpulan Peneliti Level Penelitian Komentar Reviewer (Kekuatan Dan Keterbatasan Penelitian) Penelitian (Peneliti & Waktu) Sampel (Karakteristik, Ukuran, Setting) Desain/Seleksi Responden Intervensi Hasil Temuan/Kesimpulan Peneliti Level Penelitian Komentar Reviewer (Kekuatan Dan Keterbatasan Penelitian) 2 No 3