Uploaded by User47482

TUGAS PKN 2

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melambatnya pergerakan roda ekonomi membawa dampak bagi sektor
ketenagakerjaan di Indonesia. Sejak krisis ekonomi pada tahun 1997, kondisi
ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Padahal masalah pengangguran erat
hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, secara
otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada.
Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan dengan adanya pengangguran, tingkat pendapatan masyarakat menjadi rendah
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan. dengan jumlah angkatan kerja
yang cukup besar, dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
membuat permasalahan tenaga kerja menjadi semakin besar.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
2.
Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?
3.
Apa faktor penyebab meningkatnya angka pengangguran di Indonesia?
4.
Bagaimana cara mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui keadaan pengangguran di Indonesia.
2.
Untuk mengetahui faktor penyebab meningkatnya pengangguran di Indonesia.
3.
Mengidentifikasi cara mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengangguran
Pengertian Dasar (munurut Beberapa Ahli) Ida Bagoes Mantra, pengangguran
adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif
mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan sebagai keadaan pengangguran
terbuka. Menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai
pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang
mencari pekerjaan. Sadono Sukirno, Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi
belum dapat memperolehnya. Payman J. Simanjuntak, Pengangguran adalah orang
yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja
kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha
memperoleh pekerjaan. Menakertrans, Pengangguran adalah orang yang tidak
bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak
mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
B. Macam-Macam Pengangguran
1. Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
a) Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b) Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja
yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga
kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja
yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran
2
jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal.
2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7
macam:
a) Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya
sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan
kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan
kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya. Contohnya : Perpindahan tenaga kerja dari
sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementaramenganggur.
Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang
lebih baik.
b) Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran
konjungtoral
adalah
pengangguran
yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan
perekonomian/siklus ekonomi. Contohnya: Di suatu perusahaan ketika
sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha.
Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
c) Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran
struktural
adalah
pengangguran
yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi
dalam jangka panjang. Contohnya: Suatu daerah yang tadinya agraris
(pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian
akan menganggur. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh
beberapa kemungkinan, seperti: permintaan berkurang, kemajuan dan
pengguanaan teknologi, kebijakan pemerintah.
3
d) Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena
adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur. Contohnya: pada musim panen, para petani
bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
C. Keadaan pengangguran di Indonesia

Angkatan kerja pada Februari 2015 sebanyak 128,3 juta orang, bertambah
sebanyak 6,4 juta dibanding pada bulan Agustus 2014.

Penduduk bekerja pada Februari 2015 sebanyak 120,8 juta orang, bertambah
6,2 juta orang dibanding keadaan agustus 2014 atau bertambah 2,7 juta orang
dibanding keadaan Februari 2014.

Tingkat pengangguraan terbuka (TPT) Februari 2015 sebesar 5,81 persen
menurun dibanding TPT Agustus 2014 (5,94 persen) dan meningkat
dibandingkan TPT Februari 2014 (5,70 persen).

Selama setahun terakhir Februari 2014-Februari 2015) kenaikan penyerapan
tenaga kerja terjadi terutama di Sektor Industri sebanyak 1,0 juta orang (6,43
persen), Sektor Jasa Kemasyarakatan sebanyak 930 ribu orang (5,03 persen),
dan Sektor Perdagangan sebanyak 840 ribu orang (3,25 persen).

Penduduk bekerja diatas 35 jam per minggu (pekerja penuh) pada Februari
2015 sebanyak 85 ,2 juta orang (70,48 persen), sedangkan penduduk yang
bekerja kurang dari 15 jam per minggu sebanyak 7,5 juta orang (6,24 persen).

Pada Februari 2015, penduduk bekerja masih didominasi oeh mereka yang
perpendidikan SD ke bawah sebesar 45,19 persen, sementara penduduk
bekerja dengan pendidikan sarjana ke atas hanya sebesar 8,29 persen.

Secara umum, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran
di Indonesia pada bulan Agustus tahun 2015 sebanyak 7,56 juta orang,
bertambah 320 ribu orang disbanding dengan periode yang sama tahun lalu
7,24 juta jiwa.
4
D. Penyebab Pengangguran
Pengangguran disebabkan oleh jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali
menjadi
masalah
dalam
perekonomian
karena
dengan
adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah yang lainnya.
Kemiskinan adalah akibat utama dari masalah pengangguran. Walau
seseorang pada awalnya memiliki uang yang banyak, orang yang yang menggangur
tersebut maka dalam waktu yang lama tentu akan menjadi miskin perlahan. Secara
individu, orang yang menganggur tentu saja akan merasa stress dan depresi karena
tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dia juga akan dikucilkan oleh
masyarakat. Dari kemiskinan tersebut akan timbul masalah lain seperti tindak
kriminal yang semakin meningkat dan juga meningkatnya jumlah pengemis tau
gelandangan.
Pengangguran di Indonesia meningkat dikarenakan oleh tingkat pendidikan
yang masih rendah. Disamping itu semakin berkurangnya lapangan pekerjaan bagi
mereka yang hanya mendapat pendidikan sekolah sampai ke jenjang sekolah lanjut
atas. Perkembangan zaman yang semakin membutuhkan tenaga ahli di berbagai
bidang sesuai spesifikasi keilmuan, menyebabkan para lulusan sekolah lanjut atas
hanya bisa menjadi pegawai toko, buruh pabrik, dll.
Tingkat pengangguran yang tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan, dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Dalam jangka panjang pengangguran dapat menurunkan pendapatan
ekonomi suatu negara dan dapat meningkatkan biaya sosial yang harus dikeluarkan
oleh pemerintah.
E. Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat
Tingginya tingkat pengangguran dalam sebuah perekonomian akan
mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat
5
sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat. Dampak pengangguran terhadap
ekonomi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini:
1) Pendapatan Per Kapita
Orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga
hidupnya akan membebani orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya
penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran
tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat
pengangguran rendah pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan
pendapatan mereka yang masih bekerja tetap.
2) Pendapatan Negara
Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji
tersebut sebelum sampai di tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih
dahulu. Pajak ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila
tidak banyak orang yang bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak
penghasilan cenderung berkurang.
3) Beban Psikologis
Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang
ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di
tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka
waktu lama akan merasa rendah diri (minder) karena statusnya yang tidak jelas.
4) Munculnya Biaya Sosial
5) Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan pengeluaran berupa biayabiaya sosial seperti biaya pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan, dan biaya
keamanan sebagai akibat kecenderungan meningkatnya tindak kriminalitas.
F. Cara Mengurangi Tingkat Pengangguran di Indonesia
Masalah penganguran sudah menjadi masalah pelik di Indonesia. Cara
mengatasi pengangguran memanglah tidak mudah, dibutuhkan kerjasama antara
pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan. Meningkatnya jumlah pengangguran
di Indonesia, dapat diupayakan solusi solusi yang dapat menurunkan angka
pengangguran dan memperbaiki perekonomian di Indonesia. Diperlukan beberapa
cara untuk mengatasi pengangguran, yaitu:
6
1) Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab
pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga
mereka yang berpendidikan rendah tidak memiliki pengetahuan yang cukup
dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
2) Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang bersifat padat
karya yang yang lebih banyak sehingga dapat membantu untuk mengurangi
tingkat pengangguran.
3) Tak hanya pemerintah, masyarakat pun dihimbau untuk dapat menciptakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain.
4) Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan kursus menjahit, pelatihan
membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang didirikan di
banyak daerah, sehingga orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa
bekerja dengan modal keterampilan yang sudah mereka miliki.
5) Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsug
bekerjasama dengan bank-bank tertentu untuk member kredit kepada
masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu
mereka untuk mendirikan suatu usaha.
6) Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non formal bisa berupa
keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta
dirahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu
lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya
bisa melamar pekerjaan.
7
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Penyebab
pengangguran di Indonesia disebabkan oleh besarnya anngkatan kerja yang tidak seimbang,
kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik yang tidak seimbang, penyediaan dan
pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang.
B.
Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran ini pemerintah diharapkan untuk
menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak agar peluang masyarakat untuk bekerja
menjadi banyak sehingga mekera bisa mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan seharihari mereka.
8
DAFTAR PUSTAKA
Yandi Muhammad. 2015. Data BPS: Pengguran di Indonesia 7,56 juta orang
(Online) (https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia756-juta-orang diakses pada tanggal 20 Maret 2016 pukul 13:00)
https://agungbudiblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html
9
Download