Log Book NAMA NIM RUANG STASE NO :Devi Novitasari :P1337420919078 :Rajawali 3B :Keperawatan Medikal Bedah (KMB) Waktu Aktivitas Reflektif Verifikasi CI 1 Senin, 17 Melakukan Saya melakukan wawancara untuk menggali perjalanan Februari pengkajian Asuhan penyakit klien menggunakan kuesioner pengkajian yang 2020 Keperawatan sudah tersedia dari akademik. Dalam melakukan pengkajian, dengan klien sangat antusias menceritakan perjalanan penyakitnya. masalah Suspek SOL Hasil yang didapatkan bahwa klien mengeluh nyeri pada pelipis kepalanya dengan P : saat tidur dan memejamkan mata, Q : cekot – cekot, R : kepala bagian pelipis, S : skala 4, T : hilang timbul sehingga diambildiagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis. Selain itu klien juga mengeluh tidak bisa tidur selama 2 malam sehingga diambil diagnose keperawatan berhubungan dengan penyakit gangguan pola tidur Akademik 2 Selasa, 18 Memberikan Saya melakukan pemberian transfuse darah pada klien dengan Februari transfusi darah anemia berat. Berdasarkan pengkajian, status hb klien yaitu 7,8 2020 pada klien dengan g/Dl. Sebelumnya saya melakukan pramedikasi pada klien lalu anemia memasang transfuse darah dengan mengecek instruksi seperti golongan darah klien, rhesus, mencocokan identitas, memberikan darah, monitor selama pemberian, dan evaluasi reaksi transfusi. Saat memberikan transfuse, saya memonitor keadaan klien, klien tidak menggigil sehingga transfuse habis dalam 4 jam. Selanjutnya saya akan belajar lebih dalam mengenai kasus dengan klien anemia berat melalui jurnal-jurnal penelitian. 3 Rabu, 18 Melakukan Saya melakukan pemasangan infus pada Tn. M dengan DM Februari pemasangan infus karena setelah dilihat pemasangan infus sebelumnya sudah 4 hari 2020 klien dengan DM dan harus diganti infus lagi untuk menghindari terjadinya plebhitis pada area infus dan mencegah terjadinya infeksi. Sebelumnya pemasangan infus tidak lupa untuk menyiapkan alat dan mencuci tangan, setelah itu baru memulai pemasangan infus klien. 4 Kamis, 20 Melakukan Saya melakukan pengkajian risiko jatuh pada pasien fraktur Februari pengkajian risiko cruris dan femur. Klien terbaring lemah dan tidak dapat 2020 jatuh pada klien melakukan aktivitas ADL nya seperti makan, mandi, berpindah, dengan masalah toileting dll. Keadaan klien sangat bergantung pada orang lain fraktur femur yaitu keluarga dan perawat. Saya melakukan pemasangan tanda cruris risiko jatuh pada klien di bed klien, memasang rel side bed , mendekatkan alat-alat pada klien dan memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga klien mengenai tanda klien dengan risiko jatuh. Hal selanjutnya, saya akan berkonsultasi dengan CI mengenai keadaan klien selanjutnya. 5 Jumat, 21 Melakukan Saya melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan efusi Februari pemberian pleura. Klien mengeluh sesak pada dadanya karena terdapat 2020 oksigenasi simple penumpukan cairan pada parunya. Saya melakukan pemasangan mask nebulizer klien masalah pleura dan oksigen simple mask 6liter/menit, memposisikan klien head up. pada Selain itu saya melakukan nebulizer pada klien karena klien dengan merasakan sangat sesak, saya menggunakan obat bisolvon dan efusi ventolin. Setelah mendapat terapi, klien mengatakan sesak nafas berkurang dan merasa nyaman. Selanjutnya saya akan belajar dengan CI mengenai efusi pleura pada klien. 6 Minggu, 23 Melakukan Saya melakukan pemeriksaan gula darah. Pasien yang saya intepretasi hasil kelola dengan diagnose medis sirosis hepatis dengan diagnose Februari pemeriksaan gula sekunder diabetes melitus tipe II. saat ini pasien mengeluh lemas. 2020 darah Maka dari itu dilakukan tindakan monitor GDS pasien sesuai program yaitu 6 jam sekali dan pemberian insulin sesuai GDS. Hasil pemeriksaan GDS pertama yaitu 102.Pasien tampak lebih tenang. Tidak ada masalah yang ditemui saat melakukan tindakan tersebut. Untuk tindakan lanjutan yang dilakukan yaitu monitor GDS dan pemberian insulin sesuai GDS, monitor tanda vital, motivasi pasien untuk mengkonsumsi makanan sesuai diet. Selanjutnya saya akan belajar mengenai rencana lebih lanjut dengan pembimbing klinik. 7 Senin, 24 Melakukan pemasangan Februri kateter urine/douer 2020 cateter laki-laki Pasien yang saya kelola dengan diagnose fraktur patella, saat ini pasien mengeluh nyeri dan mengalami bedrest, maka dari itu saya memberikan tindakan pemasangan DC sesuai program terapi untuk memonitor output pasien. Pasien mengatakan merasa lebih nyaman karena tidak perlu pergerakan lebih saat akan BAK. Tidak ada masalah yang ditemui saat melakukan tindakan tersebut. Hal yang mungkin terjadi yaitu kuncian dan fiksasi yang diberikan kurang tepat sehingga DC lepas dan tertarik, tidak tersedia. Untuk tindakan lanjut yang dilakukan yaitu memonitor output cairan, dan memonitor ttv klien. Selanjutnya saya akan belajar mengenai rencana lebih lanjut dengan pembimbing klinik dan mencari jurnal terkait dengan kondisi pasien. 8 Selasa, 25 Melakukan Pasien dengan gagal ginjal kronis mengeluh pusing, tekanan monitoring dan darah rendahh dan lemas. Maka dari itu dilakukan monitoring Februari evaluasi dan evaluasi keseimbangan cairan guna mengetahui kebutuhan 2020 keseimbangan cairan pasien. Respon pasien tenang karena pengkajian dilakukan cairan kepada keluarga saat pasien tertidur. Tidak ada masalah yang ditemui saat melakukan tindakan tersebut. Hal yang mungkin terjadi yaitu tidak akuratnya perhitungan karena pasien tidak terpasang DC. Untuk tindakan lanjut yang dilakukan yaitu monitor tanda-tanda vital, output dan intake cairan. Selanjutnya saya akan belajar mengenai monitoring cairan pada pasien dengan gagal ginjal. rencana lebih lanjut dengan pembimbing klinik dan mencari jurnal terkait dengan kondisi pasien 9 Rabu, 26 Melakukan evaluasi efektivitas Februari penggunaan matras 2020 antidekubitus Pasien yang saya kelola dengan diagnose hemiparase, leukemia. saat ini pasien hanya dapat tengkurap karena kaki klien mengalami kelemahan karena cidera, maka dari itu saya memberikan tindakan evaluasi penggunaan matras antidekubitus. Pasien mengatakan merasa lebih nyaman dan tidak tampak tanda-tanda decubitus. Tidak ada masalah yang ditemui saat melakukan tindakan tersebut. Hal yang mungkin terjadi yaitu matras mungkin rusak atau robek, tidak tersedia. Untuk tindakan lanjut yang dilakukan yaitu mempertahankan posisi yang nyaman, memonitor munculya tanda-tanda decubitus, dan memonitor ttv klien. Selanjutnya saya akan belajar mengenai rencana lebih lanjut dengan pembimbing klinik dan mencari jurnal terkait dengan kondisi pasien. 10 Sabtu, 29 Memberikan nutrisi melalui Februari tubefeeding/nasoga 2020 tric Pasien yang saya kelola dengan diagnose medis Thalasemia. saat ini pasien mengalami kelemahan dan gangguan dalam pergerakan (bedrest) khususunya makan, pasien terpasang selang NGT dan mendapatkan program terapi nutrisi berupa diet dalam bentuk cair. Maka dari itu dilakukan tindakan memberikan nutrisi melalui tubefeeding/nasogatric dengan mengecek residu terlebih dahulu sebelum pemberian nutrisi dilakukan, jika residu yang tersisa banyak maka pemberian nutrisi diundur. Pasien tampak lebih tenang. Tidak ada masalah yang ditemui saat melakukan tindakan tersebut. Hal yang mungkin terjadi yaitu pasien gelisah sehingga NGT yang terpasang tertarik dan lepas dan terdapat udara dalam selang, pasien tersedak, terjadi refluc, selang nasogastric kotor, spuit sonde tidak tersedia. Untuk tindakan lanjut yang dilakukan yaitu monitor tanda-tanda vital, monitor residu sebelum pemberian nutrisi, monitor peristaltic usus, monitor kebersihan selang nasogastric, evaluasi pemberian obat. Selanjutnya saya akan belajar mengenai rencana lebih lanjut dengan pembimbing klinik dan mencari jurnal terkait dengan kondisi pasien.