Uploaded by mahmudinnew12

AKHLAK NABI MUHAMMAD

advertisement
DALAM menjalani kehidupan dewasa ini, manusia memerlukan pedoman dan keteladanan
sebagai panutan dalam aktivitasnya. Umat Islam, hendaknya merujuk pada kepribadian dan
akhlak Nabi Muhammad SAW dengan sebaik-baiknya.
"Dengan merujuk akhlak Rasulullah SAW, Insya Allah persoalan hidup kita akan ada jalan
keluar," ujar Ustaz Dr Muhbib Abdul Wahab saat berceramah di Masjid Al-Azhar, Jakarta,
pekan lalu.
Dalam perspektif moral dahulu, imbuhnya, Rasulullah berdakwah dengan mengedepankan
akhlak, bukan dengan kekuatan senjata, bukan kekerasan juga, bukan dengan cara biadab. "Yang
beliau tonjolkan adalah akhlak mulia dan akhlak terpuji," serunya.
Seperti apa akhlak Rasulullah? Manakala para sahabat nabi bertanya tentang kepribadian
Rasulullah, Siti Aisyah, istri nabi, menegaskan, bahwa akhlak Rasulullah adalah Alquran.
"Alquran yang memang diturunkan di bulan Ramadan mesti menjadi rujukan dan referensi
sebagai pedoman hidup kita," ujar dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Saat era jahiliah atau masa kebodohan di Mekah pada abad 15 silam, ketika itu kehidupan
masyarakatnya mengidap penyakit kronis 5M, yaitu maling (korupsi), main (judi), minum
(mabok) dengan minuman keras atau miras, madon (prostitusi), dan madat (narkoba).
Apa yang dilakukan Rasulullah kemudian? Beliau melakukan dakwah dengan memberikan nilainilai keteladanan, melalui akhlaknya yang mulia sehingga penyakit sosial dapat diatasi. Perlahan
terjadi perubahan dari kondisi masyarakat yang rusak menjadi baik.
Muhbib mengatakan, Rasulullah SAW memang diutus Allah ke dunia untuk memperbaiki
akhlak. "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kesalehan akhlak," demikian
kutipan hadis riwayat Al-Bukhari dan Abu Hurairah RA.
Dipercaya dulu
Reformasi akhlak yang dilakukan nabi menggunakan pendekatan qurani dan pendekatan
keteladan pun menjadi obat mujarab. Mengingat kepribadian Rasul yang sejak usia kecil dan
remaja telah dipercaya masyarakat dengan gelar Al-Amin atau 'Yang Dipercaya'.
"Beliau telah menjadi teladan dan role model contoh yang baik bagi masyarakatnya ketika itu
sehingga pengaruhnya cukup kuat. Amat berbeda ketika contoh yang diberikan hanya dalam
lisan atau ucapan saja, tentu akan kurang diperhatikan," sebut Muhbib.
Sosok yang lembut yang penuh kasih sayang itu, mampu mengubah masyarakat saat itu, dari
biadab menjadi beradab. Karena kelembutan dan kasih sayangnya itu, Rasulullah digelari
nabiyurrahman atau nabi yang penuh kasih sayang. Hal ini ini sejalan dengan esensi Alquran
yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah sebagai rahmat bagi umat manusia.
Muhbib mengungkapkan, rahmat Alquran disimpulkan ada pada Surah Al-Fatihah yang inti
sarinya di ayat pertama, yakni kalimat basmalah atau bismillahirrahmanirrahim, disarikan lagi
arrahman dan arrohim yang berasal dari kata sama sehingga esensi Alquran dalam Islam adalah
ajaran kasih sayang.
Akhlak Rasulullah SAW amat indah, baik dalam hubungan bersama Allah SWT dan makhluk
lainnya. Ambil contoh, manakala kaum muslimin berhasil merebut Kota Mekah. Secara politik
mestinya dapat berbuat apa saja kepada musuh-musuhnya yang telah mengusir dan menganiaya
para sahabat dan pengikut Rasulullah ketika itu.
Ketika musuh Rasulullah dari kaum Quraisy dan kaum Yahudi menyangka Rasulullah akan
meluapkan amarah dan dendam, yang dilakukan justru sebaliknya.
"Warga Mekah yang dahulu mengusir dan menganiaya sahabat dan pengikut Nabi malah
dimaafkan dan diampuni. Inilah akhlak mulia Nabi Muhammad sehingga umat nonmuslim ketika
tersadar akan kemulian akhlak dan ajaran kasih sayang Rasul. Akhirnya mereka pun
berbondong-bondong mengikuti ajaran Rasul," papar Muhbib yang produktif menulis buku itu.
(H-3)
khlak Rasul SAW yang seharusnya menjadi suri teladan bagi kita, karena kepribadian beliau dengan
seizin-Nya yang langsung telah berhasil mengubah masyarakat Jahiliyah menghijrahkan diri mereka ke
dalam kehidupan yang benar-benar diridhai-Nya. Kepribadian beliau langsung menerjemahkan nilai-nilai
ilahi dalam kehidupan masyarakat pada waktu itu. Ajaran yang beliau sampaikan langsung beliau
contohkan dengan sikap dan perbuatan.
Oleh sebab itu ketika Aisyah, istri Rasulullah SAW, ditanya oleh para sahabat tentang bagaimana akhlak
Rasulullah, maka singkat saja Aisyah menjawab, akhlak beliau adalah Alquran. Jika kita ingin melihat
akhlak Rasulullah SAW secara sempurna maka tinggal lihatlah Alquran, karena semua nilai-nilai yang
mulia yang dituntun oleh Alquran diterjemahkan oleh Rasul dalam pribadi beliau.
Paling tidak, ada "lima" hal yang bisa kita petik hikmahnya untuk menjadi suri teladan bagi kita dari
perjuangan Nabi Saw merombak masyarakat yang Jahiliyah.
Download