INFLUENCE OF HUMAN RESOURCE AND MOTIVATION TO COMPETITIVE ADVANTAGE (Studi Kasus pada PT. TELKOM Indonesia) Disusun untuk memenuhi ujian akhir semester menejemen strategi. Oleh Inro Pasaribu 152160070 Dosen Dr. Eny Endah Pujiastuti, MSI Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................5 2.1 Kajian Teori ..................................................................................................5 2.2 Kajian Empik .............................................................................................11 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................12 3.1 Hasil ..........................................................................................................12 3.2 Pembahasan ...............................................................................................17 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................20 4.1 Kesimpulan ................................................................................................20 4.2 Saran ..........................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21 LAMPIRAN......................................................................................... 22 i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaaan adalah suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit. Perusahaan pada umumnya beroperasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan yang baik adalah perushaan yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Era sekaranag ini, semua perusahaan dari berbagai sektor berlomba lomba memenuhi kebutuhan konsumen. Semakian mudah perusahaan menemukan kebutuhan konsumen, maka semaki besar pula peluang perusahaan untuk bertumbuh bahkan menguasai pasar. Seiring dengan perkembangan yang dalam kehidupan manusia, maka perkembangan yang sama, terjadi juga dalam dunia bisnis. Banyak berubahan yang terjadi dimana, menuntut perusahaan agar semakin peka terhadap kebutuhan konsumen. Sehingga, dapat ditarik garis lurus bahwa, salah satu tugas utama suatu perusahaan adalah menganalisis kebutuhan pasar atau konsumen. Baru baru ini, ada beberapa informasi tentang perusahan raksasa yang dgulung tikar di indonesai. Berdasarkan data yang saya peroleh ada 5 perusahaan yang akan gulung tikar pada tahun 2018 karena kurang mampu menganalisis keinginan konsumen. Berikut adalah data yang saya peroleh: 1 2 Gambar 1. Sumber : RAPPLER.COM Gambar 1 diatas adalah data perusahan yang gulung tukar tahun 2018. Berdasarkan data diatas, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut kurang dapat menganalsisi kebutuhan pasarnya. Seandainya perusahaan tersebut mengetahui bahwa kebutuhan produsen lebih kepada online shop maka perusahaan tersebut tidak akan asal membuka cabang di beberapa daerah Indonesia. Namun ada beberapa hal yang perlu di perhatiakan dala meningkatkan daya saing suatu perusahaan. Dalam tulisan ini saya akan memaparkan bahawa Human Resource dan Motivation akan mempengaruhi competitive Advantage secara langsung. dalam tulisan ini juga tidak hanya akan memaparkan pengaruh antara variabel, akan tetapi memberikan pemaparan langsung sebuah perusahaan yang menurut penulis bahwa judul yang dibuat sesuai pada perusahaan PT. TELKOM INDONESIA Penulis memilih PT. Telkom Indonesia sebagai obyek penulisan karena dianggap memiliki competitive Advantage baik. Berikut adalah alasannya: 1.Terjadinya peningkatan laba pada tahun 2010 sampai dengan 2014. Berdasarkan kutipan yang di ambil dari Bareksa.com dikatakan bahwa PT. Telkom Indonesia mengalami peningkatan laba dari tahun ke tahun. Peningkatan laba yang terjadi pada perusahaaan tersebut secara dinamis. Walapun pada tahun 2015 terjadi penurunan, namun tidak secara signifikan sehingga tidak terlalau berpengaruh pada operasai perusahaan. Jika di bandingkan dengan perusahaan sejenis seperti XL Axiata dan Indosat, peroleh laba terjadi secara fluktuafi. Dalam peningkatan dan penurunan laba tersebut tercata bahwa perusahaan tersebut dibeberapa tahun mengalami deficit. Berikut adalah gambar perbandingannya: 3 Gambar 2 Sumber : Bareksa.com 2. Terjadinya Peningkatan Pendaptan pada tahun 2010 sampai dengan 2014 Gambar 3 Sumber : Bareksa.com Berdasarkan gambar di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa secara kualitas peningkatan pendapatakan ketiga perusahaan tersebut terjadi peningkatan secara konstan tanpa mengalami penuruan sama sekali. Akan tetapi secara kuantitas dapat kita bandingkan bahwa peningkatan pendapatan Telkom mencapai 80,000, kemudian di ikuti oleh Indoset hampir mencapai 25,000 sedangkan untuk XL tidak mencapai 25,000. Dilihat dari besarnya jumlah pendapaan yang diperoleh oleh setiap perusahaan, PT.Telkom berada pada peringkat pertama, sehingga penulis menyimpulkan bahwa peeusahaan Telkom mampu bersaing terhadap perubahan yang terjadi. 4 Berdasarkan pemaparan data diatas, maka penulis megambil kesimpulan bahwa perusahaan tersebut bersaing dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat ini. Dengan demikian, maka penulis menjadikan PT. Telkom Indonesia sebagai opyek pembahasan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengaruh Human Resource Terhadap Competitv Advantage pada PT. Telkomsel Indonesia. 2. Apakah pengaruh Motivation terhadap Competitv Advantage pada PT. Telkomsel Indonesia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Human Resource Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, penegtahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap uapaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun majunya teknologi, perkembangan informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya. Werther dan davis (1996), menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah “pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi”. Sebagai mana dikemukakan bahwa dimensi pokok sisi sumber daya adalah kontribusinya terhadap organisasi, sedangakan dimensi pokok manusia adalah perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada gilirannya akan menentukan kualitas dan kepabilitas hudupnya. Bagi perusahan, ada tiga sumber daya strategis lain yang mutlak harus mereka miliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan unggul. Tiga sumber daya kritis tersebut menurut Ruki (2003) : 1) Financial resource, yaitu sumber daya berbenttuk dana/modal financial yang dimiliki. 2) Human resource, yaitu sumber daya yang berbentuk dan berasal dari manusia yang secara tepat dapat disebut sebagai modal insani. 3) Informational resource, yaitu sumber daya yang berasal dari berbagai informasi yang diperlukan utnuk membuat keputusan setrategis ataupun taktis. Dari ketiga resource yang bersiafat strategis tersebut, hampir semua pepimpin perusahaan besar dan modern sekarang mengakui bahwa paling sulit diperoleh dan dikelola adalah human resource, yaitu “sumber daya manusia/ model insani” yang mempunyai kualitas yang pas dengan yang dinginkan oleh perusahaan. 5 6 Persangian antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus-menerus mampu mengembangkan diri secar proaktif. SDM harus menjadi manusia-manusia pembelajar, yaitu prbadi-pribadi yang mampu belajar dan berkerja keras dengan penuh semangat, sehingga potensi insaninya berkembang maksimal. Menurut Jeffrey Pfeffer, berargumentasi bahwa sumber daya manusia merupakan sumber keunggulan daya saing yang mampu menghadapi berbagai tantangan. Ia membandingkan kedudukan istimewa sumber daya ini dengan sumber daya keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti teknologi produk dan proses produksi. Di lain pihak, sumber daya manusia dapat tetap bertahan karena mereka memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategis perusahan serta kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan sumber daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perusahaan. Dalam rangka oprasional, kompetensi tersebut membuat sumber daya manusia mampu menggali potensi sumber daya-sumber daya lain yang dimiliki perusahaan, mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses produksi di dalam perusahaan serta mampu menghasilkan produk yang memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kesemunya ini pada akhirnya memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam bentuk keuntungan daya saing. Menurut Jackson & Schuler, perencanaan sumber daya manusia yang tepat membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan sumber daya manusia menurut organisasi moderen. Langkah-langkah tersebut meliputi: a) Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan perminta-an maupun persediaan sumber daya manusia yang diekspek-tasikan bagi perencanaan bisnis masa depan. b) Menegmbangakn tujuan perencanaan sumber daya manusia. 7 c) Merancang dan mengimplementasikan progam-progam yang dapat memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya manusia. d) Mengawasi dan mengevaluasi progam-progam yang berjalan. Perencanaan SDM perlu bagi suatu organisasi, supaya organisasi tidak mengalami hambatan bidang SDM dalam mencapai tujuannya dalam rangka menghadapi dampak perkembangan yang selalu berubah-ubah. Namun demikian, perencanaan SDM dalam suatu organisasi tidaklah bersifat setatistis, karena arus perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, kebutuhan, lingkungan selalu berubah-ubah, maka perencanaan SDM harus dapat mengkomodasi setiap gerak perubahan tersebut, bila organisasi yang bersangkutan tidak mau ketinggalan. Oleh sebab itu, perencanaan SDM harus mengikuti perkembangan dan tuntutan perusahaan yang selalu berubah. 2.1.2 Motivation Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut .17 dengan bertolak dari arti kata motivasi diatas. Motivasi kerja tidak lain dari sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dengan pendek kata, motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja. Menurut Mangkunegara (2000:93) motivasi adalah kondisi yang menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motif yang dimilikinya, sedangkan motif itu sendiri adalah kebutuhan yang distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Dengan demikian, motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri seseorang yang perlu dipenuhi agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. 8 Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang yang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi (Handoko, 2005). Robbins (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. 2.2.3 Competitive advantage Teori keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) atau dikenal juga dengan keunggulan bersaing ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan pasar yang sama. Teori ini dicetiskan oleh Michael Porter dalam sebuah bukunya yang berjudul Competitive Advantage (1985). Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori keunggulan komparatif dari Ricardo. Michael Eugene Porter lahir pada 23 Mei 1947. Ia merupakan pengajar di sekolah bisnis Univetsitas Harvard. Keahlian utama yang dimilikinya adalah terutama dalam bidang manajemen strategi dan keunggulan kompetitif perusahaan. Sepanjang karir peofesionalnya ia telah berhasil menulis berbagai artikel dan buku dibidang manjemen. Dan yan paling terkenal diantaranya adalah teori analisis lima kekuatan porter-nya (Porter Five Focus Analysis). Teori keunggulan kompetitif pertama kali dimunculkan konsepnya oleh Michael Porter melalui bukunya yang berjudul Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance.” 9 Pada tahun 1980 Porter telah terlebih dahulu memperkenalkan istilah ini melalui bukunya. Dengan judul “Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors “. Dalam buku ini ia mengusulkan strategi generik untuk keunggulan kompetitif sebagaimana teori perdagangan internasional moderen . Kemudian baru pada tahun 1985 ia memberikan gambaran menganai keunggulan kompetitif sebagaimana pernyataannya dibawah ini :“Keunggulan kompetitif adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang kompetitif Keunggulan kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.” Michael E. Porter memaparkan lima kekuatan strategi bisnis yang sangat menjadi penentu dan menjadi daya tarik pasar. Kelima strategi tersebut akan dibahas dalam poin dibawah ini : 1. Ancaman Pendatang Baru Dalam sebuah industri, tentu kesulsesan sebuah perusahaan akan memicu timbulnya perusahaan lain yang notabene ikut-ikutan atau ingin beradu peruntungan. Kondisi ini akan bisa menjadi sebuah ancaman jika dari awal tidak dilakukan persiapan. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan terus meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki industri anda. Inovasi produk dan harga bukan menjadi satu-satunya cara namun, harus ada cara yang lebih kreatif lagi. Misalnya dengan pemberian diskon atau bonus menarik kepada member sehingga hal ini akan mengunci konsumen tidak pindah ke lain hati simak juga dampak inflasi . 2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power Of Supplier) Akan menjadi sebuah ancaman bagi anda jika mengambil konsekuensi untuk mendapatkan supplier barang yang sama dengan pesaing sebagaimana ciri-ciri ekonomi konvensional . Apalagi jika sampai pihak pesaing mendapatkan harga yang lebih murah ketimbang anda. Oleh karena itu, jalin hubungan yang baik dengan supplier agar integeritas antara anda dan supplier dapat terjaga dengan baik. Hubungan yang baik ini, tentu akan sangat berdampak positif bagi bisnis anda. 10 3. Ancaman Produk Pengganti / Subtitusi Barang substitusi meskipun memiliki bentuk yang berbeda, namun jika memilki fungsional yang sama dan harganya lebih murah tentu tidak menutup kemungkinan konsumen akan lebih memilih barang tersebut. Berbeda halnya jika barang yang anda produksi memiliki compwtitif advantage, maka nilai tambah dari barang tersebut akan meningkat dan memiliki daya tawar lebih tinggi. Nilai tambah dan keunggulan lain produk anda ini akan dapat membuat pelanggan menjadi puas dan enggan memilih produk lainnnya. 4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargainig Power Of Buyer) Dalam hal ini, anda harus benar-benar memperhatikan strategi marketing yang digunakan. Metode marketing harus benar-benar efektif untuk membuat konsumen memilih hanya kepada produk anda. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan membina hubungan baik dengan konsumen (after sales). Melakukan edukasi terhadap produk hingga konsumen jelas dan tentu membuat konsumen meletakkan kepercayaannya pada kita. Jangan memberi jarak dengan konsumen, semakin anda dekat maka merek juga akan semakin nyaman. Tentunya hal ini akan berdampak positif pada usaha kita. 5. Persaingan Kompetitif Diantara Anggota Industri Sebagai sebuah perusahaan besar tentunya tidak menutup kemungkinan akan adanya pesaing dari perusahaan yang bergerak di sektor yang sejenis. Keunggulan kompetitif bukan hanya terbatas pada perbedaan brand, inovasi, dan cara pemasaran. Tetapi dari segi nilai dan kemanfaatan harus lebih dapat dirasakan pelanggan. Terlebih lagi, hal ini akan membuat bisnis anda semakin matang dan kuat. Teori keunggulan kompetitif dan penjabarannya, tentu menjadi sumber kajian dan referensi bagi anda untuk dapat meningkatkan pengetahuan anda mengenai teori ini. Dengan memperdalam teori ini, maka kita akan dapat lebih memahami mengenai bagaimana cara mengoptimalkan keunggulan kompetitif untuk bisa menembus pasar global. Tentunya akan dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi usaha anda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. 11 2.2.Kajian Empirik 1. Penelitian milik Avida Pe’er penelitian ini berjudul Human Resource-based Competitive Advantage: The Case of Motivational Rents. Variabael yang saya gunakan dalan penelitian ini adalah Human resource terhadap Competitive Advantage. Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif antara human resource terhadap competitive advantage. 2. Penelitian milik Adi Indrayanto, Sigit W.D Nugroho, Titi Nurfitri dan Duan Hongbo (2018). Penelitian ini berjudul Influence Of Work Motivation And Work Environment On Competitive Advantage: Study Of Indonesia And China Tourism Workers, hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh positif signifikan antara motivasi terhadap kreativitas yang dimana berdampak langsung terhadap competitive advantage. 3. Penelitian milik M. Isoratie (2018). Competitive Advantages Theoretical Aspects. Hasil dari penelitian ini hanya berupa penjabaran secara menyelurh tentang faktor faktor yang mempengaruhi competitive advantage. BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Sejarah PT. Telkom Indonesia Telkom merupakan perusahan milik Badan Usaha Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang informasi dan komunikasi. Sejarah PT. Telkom Indonesia ini bermula pada pendirian badan usaha swasta penyedia layanan poss dan telegraf pada tahun 1882. Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan perushaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL). Beberapa kali diubah namanya, hingga kemudian pada tahun 1980 Indonesia mendirikan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional dan seluruh saham PT. Indonesian Satellite Coorporation Tbk. (Indosat) di ambil alih oleh pemerintah RI menjadi BUMN. Pada tahun 1989, ditetapkan UU Nomor 3 Tahun 1989 tentang telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP No 25 Tahun 1991. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange. Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo), Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan mitra PT Aria West International (AriaWest), Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI 12 13 Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra), dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka Singtel. Tahun 2001 Telkom membeli saham Telkomsel sebanyak 35% dari PT Indosat sebagai restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia. Pada tanggal 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (“Telkom Baru”) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1 divisi network. Divisi regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing masing dan divisi network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh luar negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Adapun visi dan misi dari PT. elkom itu sendiri adalah: 1. Visi Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecomunication, Information, Media, Edutainment dan Services (TIMES) di kawasan regional. 2. Misi a. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga kompetitif. b. Menjadi modal pengelolaan koperasi terbaik di Indonesia. Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia, Tbk ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk No. 09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012. 3.1.2 Permasalahan yang dihadapi PT. Telkom Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang informasi. Seperti yang dipaparkan sebelumya bahwa, perusahaan ini memiliki profil dan citra yang baik di mata masyarakat. Hal tersebut disempulkan 14 karena dilihat dari data data yang saya peroleh dimana laba dan pendapatakan PT Telkom mengalami kenaikan dari tahun 2010 sapai dengan 2014 (Sumber: Bareksa.com). Tidak hanya itu, PT. Telkom juga mempunyai pelanggan telepon seluler sebanyak 15 juta orang dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta orang. Sehingga tidak salah dikatakan bahwa PT. Telkom Indonesia sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Berdasarkan kejayaan PT. Telkom diatas, bukan berarti perusahaaan tersebut tidak memiliki yang namanya pesaing. Semua perusahaan yang go internasional sekaliun pun memiliki yang namanya pesaing. Persaingan membuat perusahaan akan semakin berkembang karena mereke akan selalu dituntut untu kenciptakan inovasi-inovasi baru dalam perusahaannya. Jika perusahaan tidak mampu menciptakan tuntutan tersebut, maka perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan. PT. Telkom juga memiliki yang namanya pesaing. PT. Telkom ada saat ini bukan berarti karena suatu kebetulan, tetapi melalui yang namanya proses. Saat ini, masalah yang sedang di hadapi oleh PT. Telkom Indonesia adalah dengan hadirnya Revolusi 4.0. Hadirnya revolusi 4.0 dalam dunia bisnis membuat perusahaan semakin dituntut untuk semakin kreatif dan mempu bersaing dalam dunia bisnis. Kita tahu bahwa revolusi 4.0 adalah perubahan tatan masyarakat didalam kemudahan dalam teknologi dan informasi. Hal tersebut sangat berpegaruh pada PT. Telkom ini, apalagi perusahaan ini bergerak di bidang telekomunikasi. Hal demikian, menjadi landasan perusahaan untuk selalu berkembang, beradabtasi dan melakukan ininovasi. Tantangan yang paling berdampak pada perusahaan ini akibat Revolusi 4.0 ini adalah mengenai Human Resource tepatnya dalam pengembangan karyawan. Untuk saat ini, jumlah karyawan yang bekerja di PT. Telkom indonesia mencapai 24.071 karyawan di seluruh Indonesia. Dengan jumlah karyawan sebanyak itu, maka tantangn yang diperoleh perusahaan ini adalah mengelole karyawan agar mampu bersaing dengan perusahaaan yang bergerak dalam bidang yang sejenis. 15 Berdasarkan artikel yang saya baca dalam berita CNBC Indonesia dikatakan bahwa tantangn terbesar PT. Telkom Saat ini adalah bagai karyawan mampu beradabtasi dengan berkembangan yang ada di tengan revolusi 4.0 yang menuntut egalanya serba bisa dan efisien ujar komisaris PT. Telkom. Dalam artikel tersebut, dikatakan bahwa perusahaan PT. Telkom Indonesia dalam menghadapi Revolusi yang terjadi tetap fokus pada pengembangaun sumber daya manusinya. Mereka beranggapan bahwa sumber daya manusia atau karyawan adalah aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan komitmer yang mereka utaran tersebut, PT. Telkom Indonesia melakukan Rekruitmen karyawan sebanyak 1000 orang setiap tahun sebagai bukti bahwa mreka berkomitmen akan hal yang mereka ucapkan(Sumber: CNBC Indonesia.com) Karyawan yang di rekrut oleh perusahaan tidak hanya berhenti pada bidang perekrutan saja, akan tetapi terbukti dari aliran kas yang mereka gunakan. Dilihat dari website IDX penulis melihat data bahwa jumlah dana yang dikeluarkan oleh PT. Telkom dalam mengembangkan karyawannya tidak maon main yaiu mencapai 1 triliun. Kutipan tersebut semakin memperjelas komitmen perusahaan dalam proses pengembangan sumber daya mansusia mereka. Tidak hanya itu, dalam artike tersebut juga dikatakan bahwa, tidak hanya mengeluarkan dana yang besar saja. PT Telkom juga bekerjasama dengan universitas Indonesia yang ternama, bahkan bekerjasama daengan universitas besar dunia dalam mengembangan perusahaan mereka. Salah satu bukti dari kerjasama PT. Telkom dalam dunia pendidikan adalah dengan menghadirakan Universitas Telkom Indonesia yang terletak di Bandung. Berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti program magang di PT. Telkom. Pengembangkan karyawam yang mereka lakukan jelas terbukti, dengan adanya pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan apa yang perusahaan butuhkan. Seperi yang penulis alamai secara langsung bahwa, setiap karyawan benar benar diperlengkai dengan setiap tuntutan yang di minta oleh perushaan. PT. Telkom Indonesia ternyata tidak hanya fokus pada pengembangkan karyawan saja. Akan tetapi, sesuai dengan pengamatan penulisbahwa PT Telkom 16 Indonesia juga punya CSR untuk Pengembangan UKM. Dimana, PT. Telkom memberikan dana kepada calon UKM yang akan jadi mitra tanpa adanya bunga. Tidak sampai disitu saja, PT. Telkom juga memperlengkapi setiai UKM-Ukm yang menjadi mitra krja dengan cara memberikan pelatihan tentang E-Cash yang di dukung oleh LInkaja. Berdasarkan pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh PT. Telkom tersebut, menurut penulis berusahaan sudah memiliki kampuan daya saing yang cukup baik dengan meningkatkan kemampuan dan mutu dari Sumber daya manusianya yang mereka miliki. Komitmen perusahaan tersebut, akan menjadi komitmen yang sama di tahun yang akan datang. Dilihat dari segi persaingan perusahan PT. Telkom, yang dimana mereka mapu bersaing di era sekarang tidak terkepas dari motivasi karyawan. Motivasi karyawan sangat menentukan sebatas mana atau sejauh mana suatu perusahaan dapat bersaing. Semakin kuat motivasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan, maka semakin besar pula harapan suatu perusahaan untuk dapat bersaing dengan pesaing. Pengamatan yang dilakukan oleh penulis, motivasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan di berikan secara langsung dan tidak langsung. Motivasi tidak langsung yang diberikan oleh perusahaan berupa uang rekreasi yang diberikan kepada setiap karyawan. Harapan perusahaan memberikan uang rekreasi adahlah untuk mengurangi stress atau ketegangan selama bekerja. Perusahaan PT. Telkom juga mengadakan pijit gratis kepada karyawan, memang terlihat sederhanatetapi itu bisa memberikan rasa nyaman kepada karyawan bahwa mereka merasa diakui. Motivasi lain yang diberikan oleh perusahaan PT. Telkom adalah menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan Kekeluargaan. Alasan dari ha tersebut tidak jauh dari pemberian motivasia pada karyawan. Sedangkam motivasi langsung yang diberikan oleh perusahaan adalah melakukan apel setip pagi sebelum melakukan operasional perusahaan. Kesimpulan yang dapat saya tarik adalah Perusahaan PT. Telkomsudah terkategorikan sebagi perusahaan yang memiliki daya saing yang baik. Dimana 17 terlihat dari cara perusahaan meperlakukan karyawannya dengan baik dan memberikan motivasi kepada karyawan agar karyawan dapa bekerja dengan maksimal. Sejauh ini, saya mengamati perusaahaan sangat memperhatikan kedua hal tersebut, dan jika ditarik sebuah kesimpulan memang perusahaan tersebebut sangat serius untuk komitmen yang mereka katakana. Namun, sangat disayangkan bahwa perusahaan tersebu tidak melakukan yang namanya evaluasi kegitan. Hal tesebut disimpulkan karena, tidak ada sumber yang menyediakan atau memberikan informasi mengenai hasil evaluasi PT. Telkom mengenai kegiatan pengembangan yang mereka lakukan. 3.2 Pembahasan Dari pembahsan sebelumnya mengenai pengaruh Human Resource dan Motivation terhadap Competitive Advantage studi kasus pada PT. Telkom Indonesia telah dipaparkan mengenai masalah yang dihadapi oleh perusahaan tersebut. Untuk kali ini penulis akan mencoba menganalisis kemampuan daya saing PT. Telkom berdasarkan landasan teori dan landasan empiric ynag ada sebelumnya. Pertama, saya akan membahas ketertarikan antara landasan teori dengan landasan empirik. Unruk variabael yang pertama, penulis mengkaitkan pengaruh antara Human Resource terhadap Competitive Advantage pada PT. Telkom Indonesia. Permasalahan yang dihadapi oleh PT.Telkom Indonesia tidak hanya terjadi pada perusahaan itu saja. Secara keseluruhan permasalahan yang sama hampir dirasakan oleh seluruh perusahaan, namuan yang membuat berbeda adalah bagaiamana cara mengatasi permasalahan yang ada. Dalam perusahaan ini, mereka menyelesaikan masalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya mansuianya dan memberikan motivasi yang lebih kepada karyawan. Menurut penulis, perusahan PT. Telkom telah melakukan solusi yang baik ditengan perkembang revolusi 4.0 yang terjadi. Dimana perusahan tetap 18 berkomitmen didalam meningkatkan Kualitas Human Resource. Hal tersebut sesuai dengan yang dikutip pada landasan teori sebelumnya yaitu menurut Jeffrey Pfeffer, berargumentasi bahwa sumber daya manusia merupakan sumber keunggulan daya saing yang mampu menghadapi berbagai tantangan. Ia membandingkan kedudukan istimewa sumber daya ini dengan sumber daya keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti teknologi produk dan proses produksi. Jadi, perusahaan tersebut dapat dikatan mampu memilih strategi pengembangan yang baik tentang apa yang harus di kembangkan. Penyelesaikan masalah yang dilakuakan oeleh PT. Telkom Indonesi semakin didikung oleh penelitian yang dikutip dari landasan empiric dikatakan bahwa suatu perusahan tidak akan dapat bersaing dengan maksimal jika mereka tidak maksimal Human resource yang meraka miliki. Melainkan harus memanfaatkan dengan memberikan motivasi didalam setiap karyawan. Karena morivasi dan human resource tidak dapat dipisahkan dalam suatu perusahaan. Untu motivasi, dalamm kutipan landasan teori menurut Robbins (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan dalam landasan teoritk, disimpulkan bahwa perusahan haarus memberikan motivasi kepda setiap karyawan agar mereka dapat melakukan pekerjaan mereka dengan maksimal. Motivasi juga akan memberikan stimulant kepada karyawan agar dapat berfikir lebih kreatif kagi dan bekerja lebih semangat lagi. Perusahaan PT.Telkom telah melakukan cara untuk menang dalam persainga, dengan memanfaatkan aset berharga mereka yaitu dengan mengembangkan karyawan. Tidak hanya itu, mereka juga mengeluarkan biaya yang sangat besar. Namun, yang menjadi kekurangan perusahaan ini adalah tidak adanya evaluasi 19 dari setiap proses yang dilakukan. Mungkin memang strategi yang mereka lajukan membuat perusahaan semakin berkembang, tapi kemungkinan juga dengan adanya evaluasi mereka dapat memperoleh jauh dari apa yng mereka peroleh saat ini. Karena dengan adanya evaluasi, perushaaan dapat memetong biaya opersaional yang dianggap tidak terlalu berpengaruh pada strategi daya saing yang dilakukan. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Kesimpulan dari semua pembahsan diaas adalah sebagai berikut. 1. Pengaruh antara Human Resource terhadap Competitive Advantage Pada PT. Telkom memiliki pengaruh yang positif. Dilihat dari hasil dari data yang diperoleh dari Bareksa.com. dikatakan bahwa, PT. Telkom mengalami banyak peningkatan dari segi laba, pendapatan dan jumlan pelanggang yang setiap tahunnya bertambah. 2. Pengaruh antara Motivasi terhadap Competitive advantage pada PT. Telkom meiliki pengaruh yang positif juga. Dilihat berdasarkan pengamatan yang dilakikan oleh penulis selama magang. Diamana selalu diberikan motivasi sebelum memulai kegitan operasional perusahaan. 4.2 Saran Saran penulis untuk perusahaan adalah membuat yang namanya evaluasi terhadap strategi yang mereka lakukan. Karena penulis belum menemukan hasil evaluasi yang perusahaan buat selama melaksakan strategi yang menajdi komitmen perusahaa 20 21 DAFTAR PUSTAKA https://www.rappler.com/indonesia/berita/186707-5-toko-ritel-bangkruttergerus-toko-online. www.telkom.co.id Anwar Prabu Mangkunegara, 2000, Manajamen Sumberdaya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya , Bandung. M. Manullang,1985, Management Personalia.: Ghalia Indonesia. Edy Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. karisma putra utama. Isoraite, M, 2018, The Competitive Advantages Theoretical Aspects, Ecoforum ,Volume 7, Issue 1(14), 2018. Indrayanto, Adi, W.D Nugroho, Nurfitri, Titi, Hongbo, Duan, 2018, Influence Of Work Motivation And Work Environment On Competitive Advantage: Study Of Indonesia And China Tourism Workers, Journal of Applied Management (JAM), Volume 16 Number 1. Pe’er, Aviad, 2016, Human Resource-based Competitive Advantage: The Case of Motivational Rents, Journal of Entrepreneurship & Organization Management, Volume 5 • Issue 1. 22 LAMPIRAN