Uploaded by Inro Pasaribu

INFLUENCE OF HUMAN RESOURCE AND MOTIVATION TO COMPETITIVE ADVENTAGE (Autosaved)

advertisement
INFLUENCE OF HUMAN RESOURCE AND MOTIVATION
TO COMPETITIVE ADVANTAGE
(Studi Kasus pada PT. TELKOM Indonesia)
Disusun untuk memenuhi ujian akhir semester menejemen strategi.
Oleh
Inro Pasaribu 152160070
Dosen
Dr. Eny Endah Pujiastuti, MSI
Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................5
2.1 Kajian Teori ..................................................................................................5
2.2 Kajian Empik .............................................................................................11
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................12
3.1 Hasil ..........................................................................................................12
3.2 Pembahasan ...............................................................................................17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................20
4.1 Kesimpulan ................................................................................................20
4.2 Saran ..........................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21
LAMPIRAN......................................................................................... 22
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perusahaaan adalah suatu organisasi yang berorientasi profit dan non profit.
Perusahaan pada umumnya beroperasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Perusahaan yang baik adalah perushaan yang mampu memenuhi kebutuhan
konsumen, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Era sekaranag ini, semua
perusahaan dari berbagai sektor berlomba lomba memenuhi kebutuhan
konsumen. Semakian mudah perusahaan menemukan kebutuhan konsumen,
maka semaki besar pula peluang perusahaan untuk bertumbuh bahkan menguasai
pasar.
Seiring dengan perkembangan yang dalam kehidupan manusia, maka
perkembangan yang sama, terjadi juga dalam dunia bisnis. Banyak berubahan
yang terjadi dimana, menuntut perusahaan agar semakin peka terhadap kebutuhan
konsumen. Sehingga, dapat ditarik garis lurus bahwa, salah satu tugas utama suatu
perusahaan adalah menganalisis kebutuhan pasar atau konsumen.
Baru baru ini, ada beberapa informasi tentang perusahan raksasa yang
dgulung tikar di indonesai. Berdasarkan data yang saya peroleh ada 5 perusahaan
yang akan gulung tikar pada tahun 2018 karena kurang mampu menganalisis
keinginan konsumen. Berikut adalah data yang saya peroleh:
1
2
Gambar 1.
Sumber : RAPPLER.COM
Gambar 1 diatas adalah data perusahan yang gulung tukar tahun 2018.
Berdasarkan data diatas, penulis menyimpulkan bahwa perusahaan tersebut
kurang dapat menganalsisi kebutuhan pasarnya. Seandainya perusahaan tersebut
mengetahui bahwa kebutuhan produsen lebih kepada online shop maka
perusahaan tersebut tidak akan asal membuka cabang di beberapa daerah
Indonesia.
Namun ada beberapa hal yang perlu di perhatiakan dala meningkatkan daya
saing suatu perusahaan. Dalam tulisan ini saya akan memaparkan bahawa Human
Resource dan Motivation akan mempengaruhi competitive Advantage secara
langsung. dalam tulisan ini juga tidak hanya akan memaparkan pengaruh antara
variabel, akan tetapi memberikan pemaparan langsung sebuah perusahaan yang
menurut penulis bahwa judul yang dibuat sesuai pada perusahaan PT. TELKOM
INDONESIA
Penulis memilih PT. Telkom Indonesia sebagai obyek penulisan karena
dianggap memiliki competitive Advantage baik. Berikut adalah alasannya:
1.Terjadinya peningkatan laba pada tahun 2010 sampai dengan 2014.
Berdasarkan kutipan yang di ambil dari Bareksa.com dikatakan bahwa PT.
Telkom Indonesia mengalami peningkatan laba dari tahun ke tahun. Peningkatan
laba yang terjadi pada perusahaaan tersebut secara dinamis. Walapun pada tahun
2015 terjadi penurunan, namun tidak secara signifikan sehingga tidak terlalau
berpengaruh pada operasai perusahaan. Jika di bandingkan dengan perusahaan
sejenis seperti XL Axiata dan Indosat, peroleh laba terjadi secara fluktuafi. Dalam
peningkatan dan penurunan laba tersebut tercata bahwa perusahaan tersebut
dibeberapa tahun mengalami deficit.
Berikut adalah gambar perbandingannya:
3
Gambar 2
Sumber : Bareksa.com
2. Terjadinya Peningkatan Pendaptan pada tahun 2010 sampai dengan 2014
Gambar 3
Sumber : Bareksa.com
Berdasarkan gambar di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa secara
kualitas peningkatan pendapatakan ketiga perusahaan tersebut terjadi peningkatan
secara konstan tanpa mengalami penuruan sama sekali. Akan tetapi secara
kuantitas dapat kita bandingkan bahwa peningkatan pendapatan Telkom
mencapai 80,000, kemudian di ikuti oleh Indoset hampir mencapai 25,000
sedangkan untuk XL tidak mencapai 25,000.
Dilihat dari besarnya jumlah pendapaan yang diperoleh oleh setiap
perusahaan, PT.Telkom berada pada peringkat pertama, sehingga penulis
menyimpulkan bahwa peeusahaan Telkom mampu bersaing terhadap perubahan
yang terjadi.
4
Berdasarkan pemaparan data diatas, maka penulis megambil kesimpulan
bahwa perusahaan tersebut bersaing dengan situasi dan kondisi yang terjadi saat
ini. Dengan demikian, maka penulis menjadikan PT. Telkom Indonesia sebagai
opyek pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibuat adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengaruh Human Resource Terhadap Competitv Advantage
pada PT. Telkomsel Indonesia.
2. Apakah pengaruh Motivation terhadap Competitv Advantage pada PT.
Telkomsel Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1
Human Resource
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki
akal perasaan, keinginan, keterampilan, penegtahuan, dorongan, daya, dan karya
(rasio, rasa, dan karsa). Semua potensi SDM tersebut berpengaruh terhadap
uapaya organisasi dalam mencapai tujuan. Betapapun majunya teknologi,
perkembangan informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan, jika tanpa
SDM sulit bagi organisasi itu untuk mencapai tujuannya.
Werther dan davis (1996), menyatakan bahwa sumber daya manusia adalah
“pegawai yang siap, mampu, dan siaga dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi”.
Sebagai mana dikemukakan bahwa dimensi pokok sisi sumber daya adalah
kontribusinya terhadap organisasi, sedangakan dimensi pokok manusia adalah
perlakuan kontribusi terhadapnya yang pada gilirannya akan menentukan kualitas
dan kepabilitas hudupnya.
Bagi perusahan, ada tiga sumber daya strategis lain yang mutlak harus mereka
miliki untuk dapat menjadi sebuah perusahaan unggul. Tiga sumber daya kritis
tersebut menurut Ruki (2003) :
1) Financial resource, yaitu sumber daya berbenttuk dana/modal financial yang
dimiliki.
2) Human resource, yaitu sumber daya yang berbentuk dan berasal dari manusia yang
secara tepat dapat disebut sebagai modal insani.
3) Informational resource, yaitu sumber daya yang berasal dari berbagai informasi
yang diperlukan utnuk membuat keputusan setrategis ataupun taktis.
Dari ketiga resource yang bersiafat strategis tersebut, hampir semua pepimpin
perusahaan besar dan modern sekarang mengakui bahwa paling sulit diperoleh
dan dikelola adalah human resource, yaitu “sumber daya manusia/ model insani”
yang mempunyai kualitas yang pas dengan yang dinginkan oleh perusahaan.
5
6
Persangian antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga
sumber
daya
manusia
(SDM)
dituntut
untuk
terus-menerus
mampu
mengembangkan diri secar proaktif. SDM harus menjadi manusia-manusia
pembelajar, yaitu prbadi-pribadi yang mampu belajar dan berkerja keras dengan
penuh semangat, sehingga potensi insaninya berkembang maksimal.
Menurut Jeffrey Pfeffer, berargumentasi bahwa sumber daya manusia
merupakan sumber keunggulan daya saing yang mampu menghadapi berbagai
tantangan. Ia membandingkan kedudukan istimewa sumber daya ini dengan
sumber daya keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang
keampuhannya, seperti teknologi produk dan proses produksi.
Di lain pihak, sumber daya manusia dapat tetap bertahan karena mereka
memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan
strategis perusahan serta kemampuan untuk memperoleh dan mengarahkan
sumber daya-sumber daya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan
strategi perusahaan. Dalam rangka oprasional, kompetensi tersebut membuat
sumber daya manusia mampu menggali potensi sumber daya-sumber daya lain
yang dimiliki perusahaan, mampu mengefektifkan dan mengefisienkan proses
produksi di dalam perusahaan serta mampu menghasilkan produk yang
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kesemunya ini pada akhirnya
memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam bentuk keuntungan daya saing.
Menurut Jackson & Schuler, perencanaan sumber daya manusia yang tepat
membutuhkan langkah-langkah tertentu berkaitan dengan aktivitas perencanaan
sumber daya manusia menurut organisasi moderen. Langkah-langkah tersebut
meliputi:
a) Pengumpulan dan analisis data untuk meramalkan perminta-an maupun
persediaan sumber daya manusia yang diekspek-tasikan bagi perencanaan bisnis
masa depan.
b) Menegmbangakn tujuan perencanaan sumber daya manusia.
7
c)
Merancang dan
mengimplementasikan
progam-progam
yang
dapat
memudahkan organisasi untuk pencapaian tujuan perencanaan sumber daya
manusia.
d) Mengawasi dan mengevaluasi progam-progam yang berjalan.
Perencanaan SDM perlu bagi suatu organisasi, supaya organisasi tidak
mengalami hambatan bidang SDM dalam mencapai tujuannya dalam rangka
menghadapi dampak perkembangan yang selalu berubah-ubah. Namun demikian,
perencanaan SDM dalam suatu organisasi tidaklah bersifat setatistis, karena arus
perkembangan ilmu, pengetahuan, teknologi, kebutuhan, lingkungan selalu
berubah-ubah, maka perencanaan SDM harus dapat mengkomodasi setiap gerak
perubahan tersebut, bila organisasi yang bersangkutan tidak mau ketinggalan.
Oleh sebab itu, perencanaan SDM harus mengikuti perkembangan dan tuntutan
perusahaan yang selalu berubah.
2.1.2
Motivation
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai
faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Oleh
karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas
tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut .17
dengan bertolak dari arti kata motivasi diatas. Motivasi kerja tidak lain dari
sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Dengan pendek kata,
motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja.
Menurut
Mangkunegara
(2000:93)
motivasi
adalah
kondisi
yang
menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motif yang
dimilikinya, sedangkan motif itu sendiri adalah kebutuhan yang distimulasi yang
berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Dengan demikian,
motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri seseorang yang perlu
dipenuhi agar dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
8
Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan
memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi
manajer, karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer
perlu
memahami
orang-orang
yang
berperilaku
tertentu
agar
dapat
mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi
(Handoko, 2005).
Robbins (2006) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk
melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu
untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Motivasi sebagai proses yang
menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
2.2.3
Competitive advantage
Teori keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) atau dikenal juga
dengan keunggulan bersaing ialah kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan
melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki untuk dapat memiliki kinerja
lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan
pasar yang sama. Teori ini dicetiskan oleh Michael Porter dalam sebuah bukunya
yang berjudul Competitive Advantage (1985). Teori ini muncul sebagai bentuk
kritik terhadap teori keunggulan komparatif dari Ricardo.
Michael Eugene Porter lahir pada 23 Mei 1947. Ia merupakan pengajar di
sekolah bisnis Univetsitas Harvard. Keahlian utama yang dimilikinya adalah
terutama dalam bidang manajemen strategi dan keunggulan kompetitif
perusahaan. Sepanjang karir peofesionalnya ia telah berhasil menulis berbagai
artikel dan buku dibidang manjemen. Dan yan paling terkenal diantaranya adalah
teori analisis lima kekuatan porter-nya (Porter Five Focus Analysis). Teori
keunggulan kompetitif pertama kali dimunculkan konsepnya oleh Michael Porter
melalui bukunya yang berjudul Competitive Advantage: Creating and Sustaining
Superior Performance.”
9
Pada tahun 1980 Porter telah terlebih dahulu memperkenalkan istilah ini
melalui bukunya. Dengan judul “Competitive Strategy: Techniques for Analyzing
Industries and Competitors “. Dalam buku ini ia mengusulkan strategi generik
untuk keunggulan kompetitif sebagaimana teori perdagangan internasional
moderen . Kemudian baru pada tahun 1985 ia memberikan gambaran menganai
keunggulan kompetitif sebagaimana pernyataannya dibawah ini :“Keunggulan
kompetitif adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar yang kompetitif
Keunggulan kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah perusahaan benar-benar
menempatkan strategi-strategi generik ke dalam praktik.”
Michael E. Porter memaparkan lima kekuatan strategi bisnis yang sangat menjadi
penentu dan menjadi daya tarik pasar. Kelima strategi tersebut akan dibahas
dalam poin dibawah ini :
1. Ancaman Pendatang Baru
Dalam sebuah industri, tentu kesulsesan sebuah perusahaan akan memicu
timbulnya perusahaan lain yang notabene ikut-ikutan atau ingin beradu
peruntungan. Kondisi ini akan bisa menjadi sebuah ancaman jika dari awal tidak
dilakukan persiapan. Salah satu cara mengatasi hal ini adalah dengan terus
meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki industri anda. Inovasi produk
dan harga bukan menjadi satu-satunya cara namun, harus ada cara yang lebih
kreatif lagi. Misalnya dengan pemberian diskon atau bonus menarik kepada
member sehingga hal ini akan mengunci konsumen tidak pindah ke lain hati simak
juga dampak inflasi .
2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power Of Supplier)
Akan menjadi sebuah ancaman bagi anda jika mengambil konsekuensi untuk
mendapatkan supplier barang yang sama dengan pesaing sebagaimana ciri-ciri
ekonomi konvensional . Apalagi jika sampai pihak pesaing mendapatkan harga
yang lebih murah ketimbang anda. Oleh karena itu, jalin hubungan yang baik
dengan supplier agar integeritas antara anda dan supplier dapat terjaga dengan
baik. Hubungan yang baik ini, tentu akan sangat berdampak positif bagi bisnis
anda.
10
3. Ancaman Produk Pengganti / Subtitusi
Barang substitusi meskipun memiliki bentuk yang berbeda, namun jika memilki
fungsional yang sama dan harganya lebih murah tentu tidak menutup
kemungkinan konsumen akan lebih memilih barang tersebut. Berbeda halnya jika
barang yang anda produksi memiliki compwtitif advantage, maka nilai tambah
dari barang tersebut akan meningkat dan memiliki daya tawar lebih tinggi. Nilai
tambah dan keunggulan lain produk anda ini akan dapat membuat pelanggan
menjadi puas dan enggan memilih produk lainnnya.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargainig Power Of Buyer)
Dalam hal ini, anda harus benar-benar memperhatikan strategi marketing yang
digunakan. Metode marketing harus benar-benar efektif untuk membuat
konsumen memilih hanya kepada produk anda. Hal yang dapat dilakukan adalah
dengan membina hubungan baik dengan konsumen (after sales). Melakukan
edukasi terhadap produk hingga konsumen jelas dan tentu membuat konsumen
meletakkan kepercayaannya pada kita. Jangan memberi jarak dengan konsumen,
semakin anda dekat maka merek juga akan semakin nyaman. Tentunya hal ini
akan berdampak positif pada usaha kita.
5. Persaingan Kompetitif Diantara Anggota Industri
Sebagai sebuah perusahaan besar tentunya tidak menutup kemungkinan akan
adanya pesaing dari perusahaan yang bergerak di sektor yang sejenis. Keunggulan
kompetitif bukan hanya terbatas pada perbedaan brand, inovasi, dan cara
pemasaran. Tetapi dari segi nilai dan kemanfaatan harus lebih dapat dirasakan
pelanggan. Terlebih lagi, hal ini akan membuat bisnis anda semakin matang dan
kuat.
Teori keunggulan kompetitif dan penjabarannya, tentu menjadi sumber
kajian dan referensi bagi anda untuk dapat meningkatkan pengetahuan anda
mengenai teori ini. Dengan memperdalam teori ini, maka kita akan dapat lebih
memahami mengenai bagaimana cara mengoptimalkan keunggulan kompetitif
untuk bisa menembus pasar global. Tentunya akan dapat memberikan keuntungan
yang maksimal bagi usaha anda. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
11
2.2.Kajian Empirik
1. Penelitian milik Avida Pe’er penelitian ini berjudul Human
Resource-based Competitive Advantage: The Case of Motivational
Rents. Variabael yang saya gunakan dalan penelitian ini adalah Human
resource terhadap Competitive Advantage. Hasil dari penelitian ini
adalah adanya pengaruh positif antara human resource terhadap
competitive advantage.
2. Penelitian milik Adi Indrayanto, Sigit W.D Nugroho, Titi Nurfitri
dan Duan Hongbo (2018). Penelitian ini berjudul Influence Of Work
Motivation And Work Environment On Competitive Advantage:
Study Of Indonesia And China Tourism Workers, hasil dari penelitian
ini adalah adanya pengaruh positif signifikan antara motivasi terhadap
kreativitas yang dimana berdampak langsung terhadap competitive
advantage.
3. Penelitian milik M. Isoratie (2018). Competitive Advantages
Theoretical Aspects. Hasil dari penelitian ini hanya berupa penjabaran
secara menyelurh tentang faktor faktor yang mempengaruhi
competitive advantage.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Sejarah PT. Telkom Indonesia
Telkom merupakan perusahan milik Badan Usaha Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang informasi dan komunikasi. Sejarah PT. Telkom Indonesia
ini bermula pada pendirian badan usaha swasta penyedia layanan poss dan telegraf
pada tahun 1882. Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN
Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan
perushaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi perusahaan Umum
Telekomunikasi (PERUMTEL). Beberapa kali diubah namanya, hingga
kemudian pada tahun 1980 Indonesia mendirikan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional dan seluruh saham PT. Indonesian Satellite Coorporation
Tbk. (Indosat) di ambil alih oleh pemerintah RI menjadi BUMN. Pada tahun 1989,
ditetapkan UU Nomor 3 Tahun 1989 tentang telekomunikasi, yang juga mengatur
peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi. Pada tahun 1991 Perumtel
berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi
Indonesia berdasarkan PP No 25 Tahun 1991. 1995 Penawaran Umum perdana
saham TELKOM (Initial Public Offering) dilakukan pada tanggal 14 November
1995. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE)
dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa
pencatatan (Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.
Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di
wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara
(Pramindo), Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan mitra PT Aria
West International (AriaWest), Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI
12
13
Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI),
Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi
(Dayamitra), dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia-dengan mitra PT
Bukaka Singtel.
Tahun 2001 Telkom membeli saham Telkomsel sebanyak 35% dari PT
Indosat sebagai restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia. Pada
tanggal 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (“Telkom Baru”)
yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Sejak 1 Juli 1995 PT.
Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha telekomunikasi (WTTEL) dan
secara de facto meresmikan dimulainya era Divisi Network. Badan Usaha utama
dikelola oleh 7 divisi regional dan 1 divisi network. Divisi regional
menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayah masing masing dan divisi
network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh luar negeri melalui
pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.
Adapun visi dan misi dari PT. elkom itu sendiri adalah:
1. Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecomunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (TIMES) di kawasan regional.
2. Misi
a. Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga kompetitif.
b. Menjadi modal pengelolaan koperasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia, Tbk ditetapkan berdasarkan keputusan
Komisaris PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk No. 09/KEP/DK/2012 pada
tanggal 30 Mei 2012.
3.1.2 Permasalahan yang dihadapi
PT. Telkom Indonesia adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak
dibidang informasi. Seperti yang dipaparkan sebelumya bahwa, perusahaan ini
memiliki profil dan citra yang baik di mata masyarakat. Hal tersebut disempulkan
14
karena dilihat dari data data yang saya peroleh dimana laba dan pendapatakan PT
Telkom mengalami kenaikan dari tahun 2010 sapai dengan 2014 (Sumber:
Bareksa.com). Tidak hanya itu, PT. Telkom juga mempunyai pelanggan telepon
seluler sebanyak 15 juta orang dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta
orang. Sehingga tidak salah dikatakan bahwa PT. Telkom Indonesia sebagai
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Berdasarkan kejayaan PT. Telkom diatas, bukan berarti perusahaaan tersebut
tidak memiliki yang namanya pesaing. Semua perusahaan yang go internasional
sekaliun pun memiliki yang namanya pesaing. Persaingan membuat perusahaan
akan semakin berkembang karena mereke akan selalu dituntut untu kenciptakan
inovasi-inovasi baru dalam perusahaannya. Jika perusahaan tidak mampu
menciptakan tuntutan tersebut, maka perusahaan tersebut akan kalah dalam
persaingan.
PT. Telkom juga memiliki yang namanya pesaing. PT. Telkom ada saat ini
bukan berarti karena suatu kebetulan, tetapi melalui yang namanya proses. Saat
ini, masalah yang sedang di hadapi oleh PT. Telkom Indonesia adalah dengan
hadirnya Revolusi 4.0. Hadirnya revolusi 4.0 dalam dunia bisnis membuat
perusahaan semakin dituntut untuk semakin kreatif dan mempu bersaing dalam
dunia bisnis.
Kita tahu bahwa revolusi 4.0 adalah perubahan tatan masyarakat didalam
kemudahan dalam teknologi dan informasi. Hal tersebut sangat berpegaruh pada
PT. Telkom ini, apalagi perusahaan ini bergerak di bidang telekomunikasi. Hal
demikian, menjadi landasan perusahaan untuk selalu berkembang, beradabtasi
dan melakukan ininovasi. Tantangan yang paling berdampak pada perusahaan ini
akibat Revolusi 4.0 ini adalah mengenai Human Resource tepatnya dalam
pengembangan karyawan.
Untuk saat ini, jumlah karyawan yang bekerja di PT. Telkom indonesia
mencapai 24.071 karyawan di seluruh Indonesia. Dengan jumlah karyawan
sebanyak itu, maka tantangn yang diperoleh perusahaan ini adalah mengelole
karyawan agar mampu bersaing dengan perusahaaan yang bergerak dalam bidang
yang sejenis.
15
Berdasarkan artikel yang saya baca dalam berita CNBC Indonesia dikatakan
bahwa tantangn terbesar PT. Telkom Saat ini adalah bagai karyawan mampu
beradabtasi dengan berkembangan yang ada di tengan revolusi 4.0 yang menuntut
egalanya serba bisa dan efisien ujar komisaris PT. Telkom.
Dalam artikel tersebut, dikatakan bahwa perusahaan PT. Telkom Indonesia
dalam menghadapi Revolusi yang terjadi tetap fokus pada pengembangaun
sumber daya manusinya. Mereka beranggapan bahwa sumber daya manusia atau
karyawan adalah aset berharga yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan komitmer
yang mereka utaran tersebut, PT. Telkom Indonesia melakukan Rekruitmen
karyawan sebanyak 1000 orang setiap tahun sebagai bukti bahwa mreka
berkomitmen akan hal yang mereka ucapkan(Sumber: CNBC Indonesia.com)
Karyawan yang di rekrut oleh perusahaan tidak hanya berhenti pada bidang
perekrutan saja, akan tetapi terbukti dari aliran kas yang mereka gunakan. Dilihat
dari website IDX penulis melihat data bahwa jumlah dana yang dikeluarkan oleh
PT. Telkom dalam mengembangkan karyawannya tidak maon main yaiu
mencapai 1 triliun. Kutipan tersebut semakin memperjelas komitmen perusahaan
dalam proses pengembangan sumber daya mansusia mereka.
Tidak hanya itu, dalam artike tersebut juga dikatakan bahwa, tidak hanya
mengeluarkan dana yang besar saja. PT Telkom juga bekerjasama dengan
universitas Indonesia yang ternama, bahkan bekerjasama daengan universitas
besar dunia dalam mengembangan perusahaan mereka. Salah satu bukti dari
kerjasama PT. Telkom dalam dunia pendidikan adalah dengan menghadirakan
Universitas Telkom Indonesia yang terletak di Bandung.
Berdasarkan pengalaman penulis selama mengikuti program magang di PT.
Telkom. Pengembangkan karyawam yang mereka lakukan jelas terbukti, dengan
adanya pelatihan yang diberikan kepada karyawan. Pelatihan yang diberikan
perusahaan kepada karyawan sesuai dengan apa yang perusahaan butuhkan.
Seperi yang penulis alamai secara langsung bahwa, setiap karyawan benar benar
diperlengkai dengan setiap tuntutan yang di minta oleh perushaan.
PT. Telkom Indonesia ternyata tidak hanya fokus pada pengembangkan
karyawan saja. Akan tetapi, sesuai dengan pengamatan penulisbahwa PT Telkom
16
Indonesia juga punya CSR untuk Pengembangan UKM. Dimana, PT. Telkom
memberikan dana kepada calon UKM yang akan jadi mitra tanpa adanya bunga.
Tidak sampai disitu saja, PT. Telkom juga memperlengkapi setiai UKM-Ukm
yang menjadi mitra krja dengan cara memberikan pelatihan tentang E-Cash yang
di dukung oleh LInkaja.
Berdasarkan pengembangan-pengembangan yang dilakukan oleh PT.
Telkom tersebut, menurut penulis berusahaan sudah memiliki kampuan daya
saing yang cukup baik dengan meningkatkan kemampuan dan mutu dari Sumber
daya manusianya yang mereka miliki. Komitmen perusahaan tersebut, akan
menjadi komitmen yang sama di tahun yang akan datang.
Dilihat dari segi persaingan perusahan PT. Telkom, yang dimana mereka
mapu bersaing di era sekarang tidak terkepas dari motivasi karyawan. Motivasi
karyawan sangat menentukan sebatas mana atau sejauh mana suatu perusahaan
dapat bersaing. Semakin kuat motivasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap
karyawan, maka semakin besar pula harapan suatu perusahaan untuk dapat
bersaing dengan pesaing.
Pengamatan yang dilakukan oleh penulis, motivasi yang diberikan oleh
perusahaan terhadap karyawan di berikan secara langsung dan tidak langsung.
Motivasi tidak langsung yang diberikan oleh perusahaan berupa uang rekreasi
yang diberikan kepada setiap karyawan. Harapan perusahaan memberikan uang
rekreasi adahlah untuk mengurangi stress atau ketegangan selama bekerja.
Perusahaan PT. Telkom juga mengadakan pijit gratis kepada karyawan, memang
terlihat sederhanatetapi itu bisa memberikan rasa nyaman kepada karyawan
bahwa mereka merasa diakui.
Motivasi lain yang diberikan oleh perusahaan PT. Telkom adalah
menciptakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan Kekeluargaan. Alasan
dari ha tersebut tidak jauh dari pemberian motivasia pada karyawan. Sedangkam
motivasi langsung yang diberikan oleh perusahaan adalah melakukan apel setip
pagi sebelum melakukan operasional perusahaan.
Kesimpulan yang dapat saya tarik adalah Perusahaan PT. Telkomsudah
terkategorikan sebagi perusahaan yang memiliki daya saing yang baik. Dimana
17
terlihat dari cara perusahaan meperlakukan karyawannya dengan baik dan
memberikan motivasi kepada karyawan agar karyawan dapa bekerja dengan
maksimal. Sejauh ini, saya mengamati perusaahaan sangat memperhatikan kedua
hal tersebut, dan jika ditarik sebuah kesimpulan memang perusahaan tersebebut
sangat serius untuk komitmen yang mereka katakana. Namun, sangat disayangkan
bahwa perusahaan tersebu tidak melakukan yang namanya evaluasi kegitan. Hal
tesebut disimpulkan karena, tidak ada sumber yang menyediakan atau
memberikan informasi mengenai hasil evaluasi PT. Telkom mengenai kegiatan
pengembangan yang mereka lakukan.
3.2 Pembahasan
Dari pembahsan sebelumnya mengenai pengaruh Human Resource dan
Motivation terhadap Competitive Advantage studi kasus pada PT. Telkom
Indonesia telah dipaparkan mengenai masalah yang dihadapi oleh perusahaan
tersebut. Untuk kali ini penulis akan mencoba menganalisis kemampuan daya
saing PT. Telkom berdasarkan landasan teori dan landasan empiric ynag ada
sebelumnya.
Pertama, saya akan membahas ketertarikan antara landasan teori dengan
landasan empirik. Unruk variabael yang pertama, penulis mengkaitkan pengaruh
antara Human Resource terhadap Competitive Advantage pada PT. Telkom
Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi oleh PT.Telkom Indonesia tidak hanya terjadi
pada perusahaan itu saja. Secara keseluruhan permasalahan yang sama hampir
dirasakan oleh seluruh perusahaan, namuan yang membuat berbeda adalah
bagaiamana cara mengatasi permasalahan yang ada. Dalam perusahaan ini,
mereka menyelesaikan masalah dengan meningkatkan kualitas sumber daya
mansuianya dan memberikan motivasi yang lebih kepada karyawan.
Menurut penulis, perusahan PT. Telkom telah melakukan solusi yang baik
ditengan perkembang revolusi 4.0 yang terjadi. Dimana perusahan tetap
18
berkomitmen didalam meningkatkan Kualitas Human Resource. Hal tersebut
sesuai dengan yang dikutip pada landasan teori sebelumnya yaitu menurut Jeffrey
Pfeffer, berargumentasi bahwa sumber daya manusia merupakan sumber
keunggulan daya saing yang mampu menghadapi berbagai tantangan. Ia
membandingkan kedudukan istimewa sumber daya ini dengan sumber daya
keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti
teknologi produk dan proses produksi. Jadi, perusahaan tersebut dapat dikatan
mampu memilih strategi pengembangan yang baik tentang apa yang harus di
kembangkan.
Penyelesaikan masalah yang dilakuakan oeleh PT. Telkom Indonesi semakin
didikung oleh penelitian yang dikutip dari landasan empiric dikatakan bahwa
suatu perusahan tidak akan dapat bersaing dengan maksimal jika mereka tidak
maksimal Human resource yang meraka miliki. Melainkan harus memanfaatkan
dengan memberikan motivasi didalam setiap karyawan. Karena morivasi dan
human resource tidak dapat dipisahkan dalam suatu perusahaan.
Untu motivasi, dalamm kutipan landasan teori menurut Robbins (2006)
mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu
kebutuhan individual. Motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah,
dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan dalam landasan teoritk, disimpulkan bahwa perusahan haarus
memberikan motivasi kepda setiap karyawan agar mereka dapat melakukan
pekerjaan mereka dengan maksimal. Motivasi juga akan memberikan stimulant
kepada karyawan agar dapat berfikir lebih kreatif kagi dan bekerja lebih semangat
lagi.
Perusahaan PT.Telkom telah melakukan cara untuk menang dalam persainga,
dengan memanfaatkan aset berharga mereka yaitu dengan mengembangkan
karyawan. Tidak hanya itu, mereka juga mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Namun, yang menjadi kekurangan perusahaan ini adalah tidak adanya evaluasi
19
dari setiap proses yang dilakukan. Mungkin memang strategi yang mereka lajukan
membuat perusahaan semakin berkembang, tapi kemungkinan juga dengan
adanya evaluasi mereka dapat memperoleh jauh dari apa yng mereka peroleh saat
ini. Karena dengan adanya evaluasi, perushaaan dapat memetong biaya
opersaional yang dianggap tidak terlalu berpengaruh pada strategi daya saing
yang dilakukan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari semua pembahsan diaas adalah sebagai berikut.
1. Pengaruh antara Human Resource terhadap Competitive Advantage Pada
PT. Telkom memiliki pengaruh yang positif. Dilihat dari hasil dari data
yang diperoleh dari Bareksa.com. dikatakan bahwa,
PT. Telkom
mengalami banyak peningkatan dari segi laba, pendapatan dan jumlan
pelanggang yang setiap tahunnya bertambah.
2. Pengaruh antara Motivasi terhadap Competitive advantage pada PT.
Telkom meiliki pengaruh yang positif juga. Dilihat berdasarkan
pengamatan yang dilakikan oleh penulis selama magang. Diamana selalu
diberikan motivasi sebelum memulai kegitan operasional perusahaan.
4.2 Saran
Saran penulis untuk perusahaan adalah membuat yang namanya evaluasi
terhadap strategi yang mereka lakukan. Karena penulis belum menemukan hasil
evaluasi yang perusahaan buat selama melaksakan strategi yang menajdi
komitmen perusahaa
20
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.rappler.com/indonesia/berita/186707-5-toko-ritel-bangkruttergerus-toko-online.
www.telkom.co.id
Anwar Prabu Mangkunegara, 2000, Manajamen Sumberdaya Manusia
Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya , Bandung.
M. Manullang,1985, Management Personalia.: Ghalia Indonesia.
Edy Sutrisno,2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. karisma putra utama.
Isoraite, M, 2018, The Competitive Advantages Theoretical Aspects, Ecoforum
,Volume 7, Issue 1(14), 2018.
Indrayanto, Adi, W.D Nugroho, Nurfitri, Titi, Hongbo, Duan, 2018, Influence Of
Work Motivation And Work Environment On Competitive Advantage:
Study Of Indonesia And China Tourism Workers, Journal of Applied
Management (JAM), Volume 16 Number 1.
Pe’er, Aviad, 2016, Human Resource-based Competitive Advantage: The Case of
Motivational Rents, Journal of Entrepreneurship & Organization Management,
Volume 5 • Issue 1.
22
LAMPIRAN
Download