Uploaded by User46300

116240124-Asuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-Asma

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA PASIEN Tn. A DENGAN
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ASMA DI RUANG IGD RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO
DISUSUN OLEH :
RENI DWI AGUSTINA
A1.0900541
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2012
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
I. PENGERTIAN MASALAH KEPERAWATAN
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas
untuk mempertahankan bersihan jalan nafas.
II.
ETIOLOGI
1. Lingkungan

Perokok pasif

Menghisap asap

Merokok

Sekresi yang tertahan / sisa sekresi

Sekresi terbuka lebar
2. Obstruksi jalan nafas

Spasme jalan nafas

Mucus dalam jumlah berlebihan

Eksudat dalam alveoli

Benda asing dalam jalan nafas

Adanya jalan nafas buatan
3. Fisiologis

Jalan nafas alegik

Asma

Penyakit paru obstruksi kronis

Hyperplasia dinding bronchial

Ineksi

Disfungsi neuromuskular
( Nanda, 2009-2011 ).
Nanda, 2009-2011:356
III.
BATASAN KARAKTERISTIK
1. Tidak ada batuk
2. Suara nafas tambahan
3. Perubahan frekuensi nafas
4. Perubahan irama nafas
5. Sianosis
6. Kesulitan berbicara / mengeluarkan suara
7. Penurunan bunyi nafas
8. Dipsnea
9. Sputum dalam jumlah yang berlebihan
10. Batuk yang tidak efektif
11. Ortopnea
12. Gelisah
13. Mata terbuka lebar
Nanda, 2009-2011
IV.
INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d kelemahan
Intervensi :
NIC : (manajemen jalan nafas) :

Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

Auskultasi suara nafas tambahan, catat adanya suara nafas tambahan

Monitor respirasi dan status 02
(Suction jalan Nafas)

Pastikan kebutuhan oral/trakhel suction

Auskultasi suara nafas, sebelum dan sesudah suctions

Informasikan pada klien dengan keluarga tentang suctions

Berikan o2 dengan menggunakan nasal untuk memfasilitasi suction
nasotrakeal

Gunakan alat bantu steril setiap melakukan tindakan

Monitor status oksigen

Hentikan suction apabila pasien menunjukan bradikardi, peningkatan
status o2.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONKHIALE
Tanggal Pengkajian : 2012
Jam 09.00 WIB
I. DATA SUBJEKTIF
a. Identitas Klien
Nama
: Tn. B
Jenis Kelamin
: laki-laki
Umur
: 60 tahun
Pekerjaan
: Pensiunan
Alamat
: Kebumen
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Pendidikan terakhir
: SMA
Diagnosa medis
: CHF
b. Identitas Penanggungjawab
Nama
: Tn. A
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 35 tahun
Pekerjaan
: PNS
Alamat
: Kebumen
Hubungan dengan klien
: Anak
c. Riwayat Kesehatan
1.
Keluhan Utama : Badan lemas sesak nafas.
2.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Satu minggu sebelum masuk rumah sakit klien merasakan sesak, batuk
positif, tidak disertai dengan keluarnya darah dan sekret. Pada saat dilakukan
pengkajian klien mengeluh sesak, bertambah berat apabila klien beraktivitas dan
akan berkurang bila istirahat, sesak disertai keringat dingin di seluruh tubuh, sesak
mengakibatkan aktivitas sehari-hari terganggu. Saat dikaji pada tanggal 25
Oktober data yang didapatkan tingkat kesadaran pasien somnolen E2M4V3,
tekanan darah: 130/80 mmHg, Nadi: 120x/menit, frekuensi pernapasan: 30
X/menit, suhu: 36,5 0C.
3. Riwayat Penyakit dahulu
Pasien penderita penyakit jantung sejak 3 minggu yang lalu control rutin
ke dokter. Tiga minggu yang lalu pasien dirawat di ICCU RS PKU dengan
keluhan nyeri dada kiri, sesak nafas, dan dirawat selama 5 hari. Kemudian BLPL
karena sudah membaik
4. Riwayat Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit
seperti yang diderita klien saat ini.
d. Pengkajian primary survey
1. Pernafasan B1 (breath)
Bentuk dada : simetris
Pola nafas : tidak teratur, RR = 30x/m, respirasi cepat dan dangkal,
Suara napas : ronchi,perkusi : sonor
Batuk : positif tidak disertai darah tetapi disertai sekret
Terdapat tarikan interkosta dan penggunaan otot bantu pernafasan
Tidak ada pernapasan cuping hidung.
Saturasi oksigen 96 %
Terpasang : O2 NRM 5 l/m
2. Kardiovaskular B2 (blood)
Denyut nadi : 120 x/m, TD : 130/80 mmHg,
Warna kulit sawo matang
Akral dingin
CRT 3 detik, sianosis pada ekstremitas
Irama jantung : bunyi jantung 1 dan 2 murni reguler.
3. Persyarafan B3 (brain)
Tingkat kesadaran : somnolen GCS : E2M4V3
Keluhan pusing (+)
Gangguan tidur (+)
pupil isokor 2mm/2mm , Reflek cahaya positif
4. Perkemihan B4 (bladder)
Kebersihan : normal
Bentuk alat kelamin : normal
Intake cairan 760 cc/8 jam,output urin 500 cc/6 jam
Urin keluar dengan warna kuning jernih dan bau khas tidak terdapat endapan
maupun darah.
Terpasang DC 16 ,Posisi kateter benar tidak terlipat/ada hambatan
5. Pencernaan B5 (bowel)
BB sebelum sakit 57 kg,saat sakit : 60 kg, berat badan bertambah karena ada
asites.
Porsi makan : melalui NGT
Mulut : bersih.
Mukosa : kering
Abdomen : tampak cembung terdapat pembesaran hepar
Lingkar perut : 110 cm, nyeri tekan tidak ada, perut teraba lembek, kulit tegang
Peristaltik : 10 x/m
BAB : -
6. Muskuloskeletal/integument B6 (bone)
Terdapat edema pada exstermitas bawah
kulit pucat akral teraba dingin
kulit exstermitas bawah agak keriput, lembab, bersih, tidak ada tand-tanda
dekubitus.
Tidak ada nyeri otot/tulang.
Kekuatan otot 3
II. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Somnolen, GCS : E2 M4 V3
Tanda-Tanda Vital :
S
: 36,5 0C
N
:120 x/mnt
TD
:130/80 mmHg
RR
: 30 x/mnt
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
: bentuk mesochepal, rambut lurus beruban, rambut agak
kotor, tidak ada lesi.
2. Mata
: Bentuk simetris, tidak ikterik, konjungtiva anemis, pupil
isokor
3. Hidung
: Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada secret, terpasang oksigen
4. Telinga
: Bentuk simetris, tidak ada sirumen berlebih, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada infeksi.
5. Mulut
: Bibir kering, sianosis, gigi bersih, dan terdapat karies
tidak ada nyeri tekan pada langit-langit mulut, tidak ada pendarahan
gusi.
6. Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kaku leher, tidak
ada pembesaran venajugularis.
7. Paru
:
I = Bentuk simetris
A = terdengar bunyi ronchi
P a= tidak ada nyeri tekan
P e= sonor
8. Jantung :
I : bentuk simetris
Pa : cordis teraba pada ICS 4 mid klavicula kiri membesar kelateral
kiri
Pe : suara pekak
A : bunyi jantung 1 dan 2 murni reguler
9. Abdomen
I = Tidak ada lesi, cembung
A = terdengar bising usus 10 x/m.
P = tidak ada nyeri tekan
P = tympani
10. Inguinal
: Terpasang DC no 16.
11. Integumen : Warna kulit sawo matang, jumlah rambut banyak, kulit
pucat,tekstur lembut, tidak ada lesi.
12. Extermitas
Akral dingin, edema +/+, kekuatan otot 3, gerak yang tidak disadari -/-,
atropi-/-. Perifer tampak pucat. CRT 3 detik
Tulang belakang
Tidak ada lordosis, kifosis atau scoliosis.
13. Genetalia : tidak ada lesi, distribusi rambut merata, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan.
c. Pola Fungsional
Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Virginia Henderson
1. Pola Oksigenasi
Sebelum Sakit : Pasien bernafas dengan normal RR=24x/mnt,
tanpa alat bantu pernafasan
Saat di kaji
: Pasien dengan RR=30x/mnt, menggunakan alat
bantu pernafasan, terpasang O2 masker 5 lpm
2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : pasien mengatakan makan 3x sehari dengan
komposisi nasi, sayur dan lauk pauk. Pasien minum
6-7 gelas perhari jenis air putih, teh, kopi dan
kadang-kadang susu.
Saat dikaji
: Pasien mengatakan tidak nafsu makan tetapi tetap
makan melalui NGT.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit : Eliminasi volume tidak teridentifikasi
Warna kuning jernih
Frekwensi 6 -7/24 jam
Kesulitan tidak ada
Pasien mengatakan BAB 1-2x sehari dengan konsistensi berbentuk
lunak berwarna kuning. BAK ±4-5 perhari berwarna kuning jernih
Saat dikaji
: Pasien belum BAB. BAK lewat kateter 700 cc/jam
4. Pola aktivitas
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara
mandiri tanpa bantuan orang lain.
Saat dikaji
: Pasien hanya bisa tiduran di tempat tidur.
5. Pola istirahat
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasa tidur ± 7 – 8 jam / hari
tanpa ada keluhan di malam hari.
Saat dikaji
: pasien bisa tidur 5-6 jam/hari, kadang tidak bisa
tidur karena sesak nafas.
6. Personal hygine
Sebelum sakit : pasien mandi 2 x sehari pagi dan sore, gosok gigi
dan keramas.
Saat dikaji
: pasien diseka 2x sehari oleh perawat setiap pagi
dan sore. Klien belum keramas dan gosok gigi selama di rumah
sakit.
7. Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Sebelum sakit : pasien tidak merasa gelisah, pasien merasa nyaman
di dekat keluarga dan teman-temannya.
Saat dikaji
:pasien mengatakan rasa tidak nyaman dan cemas.
8. Kebutuhan mempertahankan temperatur
Sebelum sakit : pasien menggunakan jaket dan selimut jika dingin
dan pasien memakai pakaian yang agak tipis dan yang menyerap
keringat jika merasa panas.
Saat dikaji
: pasien menggunakan baju seragam pasien ICU.
9. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit : pasien dapat berpakaian rapi dan mandiri, tanpa
bantuan orang lain. Pasien mengganti pakaian 2x sehari setelah
mandi.
Saat dikaji
: pasien berpakaian dibantu perawat.
10. Kebutuhan berkomunikasi
Sebelum sakit : pasien dapat berkomunikasi dengan lancar
menggunakan bahasa jawa atau bahasa indonesia.
Saat dikaji
: pasien dapat bekomunikasi tetapi tidak jelas
11. Kebutuhan bekerja
Sebelum sakit : pasien dapat melakukan kegiatan rutin seperti
biasanya sebagai seorang buruh bangunan.
Saat dikaji
: pasien tidak dapat bekerja dan tidak dapat
melakukan kegiatan seperti biasanya, bagian kiri tubuhnya tidak
bisa bergerak
12. Kebutuhan rekreasi
Sebelum sakit : pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasan
rutin untuk rekreasi, pasien hanya berkunjung ke rumah saudarasaudaranya.
Saat dikaji
: pasien tidak pernah berrekreasi ,juga tidak dapat
melihat keluar ruangan
13. Kebutuhan belajar
Sebelum sakit : pasien mengatakan mendapat informasi dari TV
atau radio.
Saat dikaji
: pasien mengatakan belum tahu banyak tentang
penyakit yang dideritanya.
14. Pola Spiritual
Sebelum sakit
: pasien menjalankan shalat lima waktu dan
menjalankan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.
Saat dikaji : pasien menjalankan ibadah di atas tempat tidur sambil
tiduran
d. Terapi
-
O 2 lembab 3 – 5 liter / menit
-
Diet jantung 3
-
Lasik 2 X 1 ampul
-
Catopril 3 X 25 mg
-
KJR 1 X 600 mg
-
Infus Dextrose 5% 10 tetes / menit
III.
Analisa Data
No.
Data focus
Etiologi
Problem
1.
DS:-
Obstruksi jalan nafas
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
DO:
Pola nafas : tidak teratur, RR
= 30x/m, respirasi cepat dan
dangkal.
Suara napas : ronchi,perkusi :
sonor
Batuk : positif disertai sekret
Terdapat tarikan interkosta
dan penggunaan otot bantu
pernafasan
Tidak ada pernapasan cuping
hidung.
Saturasi oksigen 96 %
PCO2 ( 37o C ) : 29,5 mmHg
DS : Klien mengeluh sesak
2.
napas
Penurunan Kontraksi
Penurunan curah
DO :
miokard
jantung
TD : 130/80 mmHg
N : 120 x/m
RR : 30 x/m
-Suara jantung melemah
- Pemeriksaan jantung didapat
batas-batas kiri dan bawah
jantung melebar
-Klien tampak sesak napas
DS :
DO : Edema ke 2 ektermitas
bawah
Hb 9,5 g/dl
Ht 3,1 %
3.
Edema ektermitas
Kelebihan volume
cairan
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Kep
NOC
1.
Ketidakefektifan
Setelah
bersihan
NIC
dilakukan
jalan keperawatan
tindakan
selama
3x24
jam
nafas b.d obstruksi diharapkan bersihan jalan nafas
jalan nafas
efektif

Frekuensi
2. Posisikan
2
4
semi
ventilasi
pernapasan
3. Identifikasi
sesuai yang
perlunya
di harapkan
pemasangan
Irama nafas 2
4
pasien
alat
jalan napas buatan
4. Keluarkan
secret
di harapkan
dengan batuk atau
Tidak
suction
di
2
dapatkan
4
n
otot2
tambahan
2
Perkusi
suara sesuai
yang
di
5. Lakukan
pada mayor
penggunaa

dan status o2
memaksimalkan
sesuai yang

respirasi
fowler pasien untuk
Indicator

1. Monitor
4
suction
harapkan
2
4
 Auskultasi
suara nafas
sesuai yang
di harapkan
Ket :
1. Keluahan ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
Penurunan
2.
jantung
curah
b.d Setelah
dilakukan
penurunan
keperawatan
kontraktilitas
diharapkan
miokard
dengan kriteria hasil:
selama
tindakan NIC: cardiac care
3x24
jam
curah jantung normal
Indikator
status
3. Monitor
balance
cairan
 Tekanan
2
4
dalam
5
 Kelemahan
irama jantung
tidak adan
3
jantung dalam
yang
diharapkan
gejala dari odema
6. Monitor jumlah dan
ekstermitas
 Indek
toleransi
5. Monitor tanda dan
3
harapkan
4. Monitor
aktivitas klien
batas yang di
batas
2. Monitor
kardiovaskuler
Respiratory Status : Airway patency.
darah
1. Monitor TTV
5
Ket :
6. Keluhan ekstrim
7. Berat
8. Sedang
9. Ringan
10. Tidak ada keluhan
Nic : fluid management
Kelebihan volume
3.
1. Pertahankan intake dan
cairan b.d edema Setelah
ekstremitas
dilakukan
keperawatan
diharapkan
selama
tindakan
3x24
jam 2. Monitor
keseimbangan cairan
5. Monitor
Indikator
dan 2
4
output 24 jam
seimbang
Berat
badan 2
4
ada 2
4
stabil

Tidak
edema perifer
Ket :
1. Keluahan ekstrim
2. Berat
3. Sedang
secara
akurat
4. Monitor berat badan
Mobility level :

dan
intake dan output
Kriteria hasil
Intake
tanda
gejala dari odema
3. Catat
terpenuhi

output yang adekuat
laboratorium
hasil
4. Ringan
5. Tidak ada keluhan
Download