Di tengah krisis global yang melanda bangsa, masih banyak masyarakat yang memanfaatkan energi secara berlebihan atau tidak sesuai kebutuhan dan keperluan, seperti energi listrik dan bahan bakar minyak. Banyak sekali energi yang terdapat dibumi ini. Namun sumber daya manusia yang terbatas menyebabkan pengolahan energi tidak dapat maksimal. Selain itu pengetahuan manusia akan pemanfaatan energi juga masih kurang. Manusia cenderung hanya menggunakan dari pada memproduksi energi. Oleh karena itu pengetahuan mengenai manajemen energi sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan adanya pemahaman mengenai manajemen energi, maka energi dapat digunakan semaksimal mungkin dan sehemat mungkin. Harga energi yang terus meningkat karena alasan : 1. Harga minyak dunia yang tinggi. 2. Penyesuaian harga energi yg harus menyesuaikan dengan keadaan perekonomian suatu negara. Pola penggunaan energi yang 'boros‘. Biaya energi hampir selalu dianggap biaya tetap. Kompetisi bisnis yang makin ketat. Memenuhi standar kualitas propduksi nasional maupun internasional. 1. 2. 3. Menciptakan sistem pengadaan energi yang efektif, efisien dan rasional, yang dapat menjaga dan menjamin keseimbangan antara suplai dan demand baik dalam masalah teknis maupun sosial ekonomis. Memanfaatkan sumber energi lokal secara optimum tetapi tetap dapat melestarikan sumber daya alam berwawasan lingkungan. Pembinaan pemanfaatan energi seefisien mungkin di lingkungan rumah tangga. Penumbuhan usaha produktif untuk penyediaan yang lebih besar sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Definisi Manjemen Energi Manajemen energi adalah suatu penerapan ilmu manajemen di bidang energi untuk meningkatkan efektifitas pemakaian energi oleh manusia maupun oleh perusahaan industri. Dalam pemanfaatan atau penggunaan energi, ilmu manajemen energi dapat diterapakan supaya dalam penggunaan energi tidak berlebihan dan dapat seminimal mungkin, sehingga diperoleh keuntungan yang besar. Selain itu upaya pengelolaan energi tersebut agar tidak mencemari/ merusak lingkungan sekitar. 1. Perencanaan/Planning. Perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan dalam sistem manajemen energi. Perencanaan diikuti dengan berbagai kegiatan sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan yang telah direncanakan. Dalam hal manajemen energi perencanaan sangat penting karena merupakan hal dasar untuk pengolahan energi. Dalam sistem manajemen energi perencanaan menyangkut barbagai bidang mulai dari pengolahan energi primer, pemanfaatan energi, hingga pengelolaan energi tersebut. Sehingga energi dapat digunakan secara maksimal tanpa merugikan pihak-pihak yang bersangkutan. 2. Pengorganisasian/Organizing. Pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan dalam sistem manajemen energi. Dalam upaya pengaturan energi bertujuan untuk penghematan energi, karena dengan adanya pengaturan maka dapat diketahui energi yang dibutukan dan energi yang tidak dibutuhkan sehingga energi tidak terbuang siasia. 3. Pelaksanaan/Actuating Dan Pengarahan/Directing. Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Pengarahan adalah suatu kegiatan menata/ mengelola untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi energi. Dengan adanya pengarahan maka energi dapat dikelola dengan baik sehingga energi bermanfaat dengan sempurna. 4. Pengendalian/Controlling. Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk mengatur pemakaian energi yang ada. Dengan adanya pengendalian maka suatu dapat termonitoring dalam pemakainya. Bentuk pengendalian energi seperti pembatasan penggunaan energi tertentu, konversi energi, dll. Sehingga energi yang ada akan selalu terjaga kelestarianya. 1. Konservasi Energi Konservasi energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi. Menghemat energi berarti tidak menggunakan energi listrik untuk suatu hal yang tidak berguna. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan energi secara efisien di mana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta kenyamanan. 2. Diversifikasi Energi Diversifikasi energi adalah kegiatan penganekaragaman jenis jenis energi, dengan pemilihan dan pemanfaatkan Energi Baru Terbarukan/Renewable. 3. Audit Energi Audit energi langkah untuk mengevaluasi peluang hemat energi yang dilakukan untuk mencapai hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui nilai Intensitas Konsumsi Energi dan profil pemakaian energi eksisting operasional fasilitas suatu industri pada periode tertentu. 2. Untuk mengidentifikasi jenis alternatif konservasi energi, maupun penghematan energi sebagai bagian dari manajemen energi sebuah industri. 3. Memilih suatu keputusan alternatif jenis konservasi energi yang terbaik sebagai rekomendasi perencanaan manajemen energi industri. Manajemen Energi Pada Peralatan Rumah Tangga 1. Lampu Gunakan lampu hemat energi di rumah seperti lampu LED. Matikan lampu apabila sudah tidak diperlukan lagi. Kurangi penerangan listrik yang berlebihan sampai pada batas yang wajar. Penerangan lampu jangan terlalu tinggi dan disesuaikan letaknya dengan objek atau tempat yang harus diterangi. Untuk keperluan tertentu (misalnya mengetik atau menulis), penerangan listrik hendaknya difokuskan atau diusahakan agar sinarnya tidak terlampau menyebar kamana-mana. 2. Pendingin ruangan (AC) Rumah yang menggunakan alat pendingin (AC) yang merupakan beban listrik paling besar. Oleh sebab itu masyarakat dianjurkan agar bijak saat mengguanakan AC dengan cara : Tetapkan suhu ideal AC 24-25 derajat celcius. Tutup semua pintu dan jendela atau bukaan udara lainnya, supaya udara dingin tidak keluar. Jangan biarkan alat pendingin ruangan (AC) tetap menyala dalam ruangan yang kosong. Hidupkan AC hanya saat pada kondisi diperlukan. Dll. 3. Lemari es Pilihlah merek lemari es yang hemat energi. Atur suhu ideal lemari es 2-4 derajat celcius. Kurangi frekuensi membuka pintu lemari es karena hampir 7% energi terbuang ketika pintu di buka terlalu lama/sering. 4. Alat alat elektronik (TV) Gunakanlah TV yang hemat energi Matikan tv di malam hari, sehingga hanya digunakan selama 8 jam, untuk penghematan energi hingga 810 kwh. Belilah tv dengan Energi stndar. Belilah layar datar, karena layar datar menggunakan lebih sedikit energi. Matikan semua alat elektronik saat tidak lagi di gunakan. Cabut kabel listrik dari stop kontak karena alat-alat elektronik masih menggunakan energi sewaktu kabel tersambung. 5. Pompa air Tidak menyalakan pompa pada jam 18-23 karena harga listrik lebih mahal. Pompa air harus dikoneksikan atau dikoordinasikan pada bak penampung. Memompa air untuk keperluan rumah seperlunya saja, agar air tidak terbuang percuma. 1. Menggunakan energi secara efektif, efesien dan rasional. 2. Mengutamakan pemanfaatan sumber energi alternatif yaitu Energi Baru Terbarukan/Renewable energy misalnya energi matahari, angin, air dan biogass. 3. Mulailah melaksanakan POAC (Planing, Organising, Actuality, Controling) dan KDA3E (Konservasi Energi, Divesifikasi Energi, Audit Energi). 4. Lakukan Manajemen Energi mulai dari kehidupan sehari hari seperti penggunaa sumber energi listrik dalam rumah. 5. Gunakan peralatann-peralatan listrik rumah tangga yang hemat energi. SEKIAN & TERIMA KASIH