VIRDIA APRILIYANI 3101411056 SK • 2. Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia KD • 2.1 Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia MATERI POKOK • Kehidupan awal masyarakat Indonesia Dapat menjelaskan kehidupan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan Dapat menjeaskan kehidupan masa bercocok tanam Dapat menjelaskan kehidupan pada masa perundagian Masa Berburu dan Mengumpulk an Makanan Masa Perundagian Masa Bercocok Tanam dan Berternak Berada di zaman apakah saya?? Siapakah saya? • Manusia purba masa ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil • Pola hidupnya mengembara berpindah-pindah • Tinggal di gua-gua di dekat sungai, ada juga yang di sekitar pantai • Konsep perkawinan belum jelas Ciri-ciri Sosial • Masyarakat berburu dan meramu membuat peralatan hidup dari batu tulang, kulit, kayu • Sudah membuat perhiasan sangat primitive yaitu merangkai kulit kerang sebagai kalung Ciri-ciri Budaya dan Teknologi Kapak perimbas (choper) Tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan menggenggam Alat Serpih Memiliki bentuk yang sangat sederhana, digunakan sebagai pisau, gurdi atau alat penusuk. Flakes • Kapak genggam kecil Alat-alat Tulang Alat-alat dari tulang diperoleh dari tulangtulang binatang hasil buruan. Digunakan sebagai pisau, belati, mata tombak, mata panah dll. Cirri Kehidupan Ekonomi System Kepercayaan • Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil berburu dan mengumpulkan makanan. • Mereka hidup berkelompok dan kehidupannya masih bergantung pada alam. • Berburu dan mengumpulkan makanan merupakan kegiatan pokok sehari-hari dengan menggunakan alat-alat sederhana yang terbuat dari batu, kayu dan tulang yang dibuat secara kasar. • Sudah mengenal penguburan mayat, berarti telah mengenal konsep kepercayaan tentang adanya hubungan antara orang yang meninggal dengan yang masih hidup. Berada di zaman apakah saya? Bagaimana kehidupan sosialku? Ciri Sosial Ekonomi • Sudah mulai hidup menetap Sudah mampu membudidayakan alam yaitu bercocok tanam dan beternak System pertanian huma yaitu system tebang, bakar hutan System kepercayaan • Animism dan Dinamisme Alat Batu, Grabah dan Perhiasan Beliung persegi Kapak lonjong Mata panah Perhiasan Batu pipisan Kapak sumatera Untuk kegiatan religius, wujud bangunan tersebut antara lain: Menhir yaitu tiang batu untuk memuja arwah nenek moyang Dolmen yaitu meja batu tempat meletakkan sesaji ▪ Sarkofagus yaitu peti jenazah yang terbuat dari batu pipih ▪ Punden berundak-undak yaitu bangunan suci untuk memuja arwah nenek moyang ▪ Waruga yaitu kubur batu berbentuk kubus atau bulat Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Proses masuknya pengaruh hindu budha di Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. Pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalanpeninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain seperti berikut. Bidang Keagamaan Sebelum budaya Hindu-Buddha datang, di Indonesia telah berkembang kepercayaan. Kepercayaan itu bersifat animism dan dinamisme. Dengan masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat Indonesia secara berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha, diawali oleh golongan elite di sekitar istana. Bidang Politik Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orangorang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan peraturan hukum kasta. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, dan kerajaan bercorak Hindu-Buddha lainnya. Bidang Sosial Masuknya kebudayaan Hindu menjadikan masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Bidang Pendidikan Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu keagamaan. Bidang Sastra dan Bahasa Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Bidang Arsitektur Punden berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan, Candi Borobudur sebenarnya mengambil bentuk bangunan punden berundak agama Buddha Mahayana. Bidang Politik Setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak HinduBuddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam, seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam. Bidang Sosial Kebudayaan Islam tidak menerapkan aturan kasta seperti kebudayaan Hindu. Nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Musa, Ibrahim, Hasan, Hamzah, dan lainnya mulai digunakan. Kosakata bahasa Arab juga banyak digunakan, contohnya rahmat, berkah (barokah), rezeki (rizki), kitab, ibadah, sejarah (syajaratun), majelis (majlis), hikayat, mukadimah, dan masih banyak lagi. Bidang Pendidikan Pendidikan Islam berkembang di pesantren-pesanten Islam. Pesantren adalah sebuah asrama tradisional pendidikan Islam. Siswa tinggal bersama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang disebut kiai. Asrama siswa berada di dalam kompleks pesantren. Kiai juga tinggal di kompleks pesantren. Bidang Sastra dan Bahasa Persebaran bahasa Arab lebih cepat daripada persebaran bahasa Sanskerta karena dalam Islam tak ada pengkastaan. Semua orang dari raja hingga rakyat jelata dapat mempelajari bahasa Arab. Pada mulanya, memang hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca huruf dan bahasa Arab. Namun selanjutnya, rakyat kecil pun mampu membaca huruf Arab. Penggunaan huruf Arab di Indonesia pertama kali terlihat pada batu nisan di daerah Leran Gresik, yang diduga makam salah seorang bangsawan Majapahit yang telah masuk Islam. Dalam perkembangannya, pengaruh huruf dan bahasa Arab terlihat pada karyakarya sastra. Bentuk karya sastra yang berkembang pada masa kerajaan-kerajaan Islam di antaranya sebagai berikut. 1. Hikayat, 2. Babad, 3. Suluk, 4. Syair, Bidang Arsitektur dan Kesenian Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Ada perbedaan antara masjid-masjid yang dibangun pada awal masuknya Islam ke Indonesia dan masjid yang ada di Timur Tengah. Masjid di Indonesia tidak memiliki kubah di puncak bangunan. Kubah digantikan dengan atap tumpang atau atap bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan arsitektur Hindu. Contohnya, Masjid Demak dan Masjid Banten. Islam juga memperkenalkan seni kaligrafi. Kaligrafi adalah seni menulis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat. Kaligrafi ada yang berwujud gambar binatang atau manusia (hanya bentuk siluetnya). Ada pula yang berbentuk aksara yang diperindah. Teksteks dari Al-Quran merupakan tema yang sering dituangkan dalam seni kaligrafi ini. Media yang sering digunakan adalah nisan makam, dinding masjid, mihrab, kain tenunan, kayu, dan kertas sebagai pajangan. Terbagi dalam berapa masa di dalam kehidupan awal masyarakat indonesia, sebutkan! Bagaimana ciri kehidupan sosial ekonomi masyarakat berburu dan meramu? Mengapa manusia purba saat itu memilih hidup dipinggir sungai atau pantai? Apa fungsi dari alat-alat dari tulang? Apa yang dimaksud dengan animisme dan dinamisme? Sebutkan hsil budaya megalitikum? Apa fungsi dari Menhir? Apa fungsi dari sarkofagus? Candi jago Menara kudus