Uploaded by finance1polabaja

MENGHORMATI DAN MENGHARGAI KEHADIRAN TUHAN

advertisement
MENGHORMATI DAN MENGHARGAI KEHADIRAN TUHAN
Pada zaman perjanjian lama, Tuhan sering menjumpai para nabi dan orang – orang pilihanNya baik melalui
suara maupun penampakan. Hanya orang-orang tertentu yang dapat berjumpa dengan Allah dan menikmati
kehadiran Allah.
Contoh: Musa (Kel 19:18-21); (Kel 34:5-6; ay 8)
Nabi-nabi yang terdahulu begitu menghormati kehadiran Tuhan karena mereka tahu betapa Tuhan yang
mereka sembah begitu berkuasa dan dahsyat.
Zaman Sekarang: semua serba teknologi, serba digital. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh teknologi
(menurut manusia). Dulu orang punya hp hanya untuk orang2 yang kaya, tetapi sekarang tukang sayur keliling
saja punya hp.
Begitu juga anak2 Tuhan memakai teknologi untuk hal-hal yang bisa meningkatkan kerohaniannya. Tidak salah
memang, saya sangat setuju jika hal itu dipakai untuk kemajuan iman rohaninya. Tetapi tidak semuanya.
-
Ada beberapa anak Tuhan yang dengan hadirnya teknologi malah mengesampingkan kehadiran Tuhan,
tidak menghormati hadirat Tuhan.
Jika Anda disuruh pilih untuk lebih cepat mana merespon: mendengar suara hp dan mengangkatnya
atau mendengar suara Tuhan dan menangkapnya?? Saya yakin 70-80% orang akan mengangkat suara
hp berdering dulu.
Saya dulu pernah ikut satu kebaktian di gereja kemah Tabernakel. Saya cukup terkejut dan shock
bagaimana pembawa Firman menegur secara keras bahkan tidak segan mengusir org tersebut keluar
jika kedapatan mengangkat hp atau ada hp yang berdering. Saya percaya hal ini dilakukan karena dia
menghormati Hadirat Tuhan, tidak perduli orang tesebut tersinggung atau bahkan tidak mau datang
lagi karena pembawa firman tsb bukan mencari kesukaan manusia, tetapi mencari kesukaan TUHAN
(Yer 15:16-17a), (Gal 1:10). Dalam hal ini saya tidak berbicara mengenai teknologi saja, tetapi hal-hal
lain yang dapat mengalihkan perhatian kita kepada hadirat TUHAN
-
Ul 28:1-2 mengatakan “Jika engkau baik-baik mendengarkan…”. Kata baik-baik adalah seksama,
cermat. Bagaimana saudara mau seksama dan cermat mengikuti ibadah jika saudara main HP, ngobrol,
tidak focus??. Apakah dengan melakukan hal tersebut, saudara bisa merasakan hadirat Tuhan, saudara
bisa mendengar suara TUHAN?
Ukuran menghormati dan menghargai itu berbeda-beda. Setiap orang mempunyai takaran yang berbeda-beda.
Ada orang yang datang bertamu, pakai kaos dan celana pendek sudah dianggap sopan, jadi berbeda-beda
Ketika kita datang kepada Tuhan melalui ibadah kita, pertama-tama harus menyadari posisi kita, kita sedang
bertamu kepada Tuhan, Raja diatas segala raja. Namun sering kita jumpai ada beberapa orang yang kurang
menghargai dan menghormati hadirat TUHAN
1. Saudara ke rumah orang, jika sedang mengobrol, kemudian kita main HP, TAB, tidak menyimak dan
memperhatikan dengan seksama obrolan tersebut, apakah yang empunya rumah tidak tersinggung?
Saudara mendengar Firman, namun saudara tidak memperhatikan Firman karena saudara sibuk
dengan HP, maen game dsb
2. Saudara sedang bertamu kerumah orang, sedang berbicara serius mengenai hal A, tetapi tiba-tiba kita
mengubah topic pembicaraan ke hal B, apakah yang empunya rumah tidak tersinggung?
Saudara sedang mengikuti ibadah, dalam alunan puji-pujian kepada Allah untuk menyenangkan
hati-Nya, tetapi saudara sibuk kejar target baca firman disaat sedang dalam alunan puji-pujian.
Jika menurut saya, itu urusan pribadi dengan TUHAN, saat ini adalah moment kita memuji
TUHAN, bukan dibayar pada saat kita memuji TUHAN kita malah sibuk kejar target baca kita.
3. Saudara sedang bertamu kerumah orang, namun bersikap seenaknya seperti tidak tepat janji, berbicara
seenaknya dsb. Apakah yang empunya rumah tidak tersinggung?
Saudara sedang mengikuti ibadah, namun menganggap remeh ibadah dengan selalu datang
terlambat, sudah datang terlambat malah asyik mengobrol dengan temannya digereja
Matius 18:20 bahwa dua atau tiga orang berkumpul, Tuhan ada ditengah-tengah kita.
Ketika kita diundang oleh orang yang mempunyai status, kedudukan yang lebih tinggi, apa yang kita rasakan?
Pasti senang dan bangga. Dan apa yang kita responi:



Ada persiapan
Datang tepat waktu
Memakai atribut dan perlengkapan yang layak dan pantas
Contoh: diundang AHOK
Yoh 7:18
Atribut kita untuk menghormati dan menghargai kehadiran Tuhan:
1. Rendah hati (Yes 57:15)
Mzm 37:11. Jika kita datang kepada Tuhan dengan sikap rendah hati, menanggalkan semua atribut
kesombongan dan menyatakan kita adalah hamba Tuhan maka dikatakan Tuhan berkenan kepadanya.
2. Ada ucapan syukur (Ibr 12:28), (Mzm 100:4)
Orang yang bisa mengucap syukur/ berterima kasih adalah orang yang bisa menghargai dan
menghormati hadirat Tuhan karena dia tahu bahwa dia bisa datang kedalam persekutuan/ibadah bukan
karena kuat dan gagah dia, tetapi karena anugerahNya. Banyak yang diluar sana tidak bisa ibadah
karena terbaring sakit, sedang bertengkar dengan istri/suami, tidak punya uang. Makanya ketika dia
bisa datang kedalam persekutuan, dia benar-benar mencari hadirat Tuhan, berjuang mendapatkan
berkat ibadah. Tidak mau menjadi sia-sia
3. Memandang kepada Tuhan, bukan kepada manusia (Kol 3:23), (Yoh 12:43)
Seringkali orang datang beribadah karena takut ditanya oleh pendetanya, orang datang beribadah hanya
untuk menyukakan manusia sehingga dengan demikian tujuan utamanya sudah tidak benar. Jika ada
yang seperti itu, maka lebih baik tidak usah datang sama sekali karena tidak ada faedahnya. Maka dari
itu, lakukan untuk Tuhan, bukan untuk manusia
4. Ada Sukacita (Mzm 100:2)
Saudara bersukacita, maka berkat Ibadah pasti diterima. Tetapi ketika saudara datang kepada Tuhan
dengan kekesalan dihati, habis berantem dengan istri/suami, bos yang menyebalkan, anak yang tidak
bisa diurus sehingga datang ke ibadah dengan hati yang tidak sukacita.
5. Murni dan tulus hati (Mzm 24:3-5)
Saudara ketika datang kepada Tuhan baik melalui persekutuan pribadi maupun ibadah secara
berkelompok, maka harus punya kemurnian dan ketulusan, jangan ada motivasi yang tidak benar
dibelakangnya. Ada orang yang datang beribadah untuk berbisnis, berjualan. Ada orang yang beribadah
karena terpaksa, disuruh orang tua, disuruh suami/istri – tidak tulus.
Saudara, marilah kita rebut mahkota kemenangan melalui kita menghargai dan menghormati kehadiran Tuhan
dan dikatakan kita akan mewarisi negeri. Persembahkan yang terbaik kepada Tuhan kita
Roma 12:1-2
Download