Arni Wianti STIKes YPIB Majalengka Mengapa Kita Perlu Tahu HIV/AIDS AIDS adalah penyakit berbahaya yang mematikan Belum ada obat penyembuhnya dan vaksin pencegahnya. AIDS dapat menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Masa inkubasinya lama antara 5 sampai 7 tahun. Biasanya orang yang kemasukan virus HIV tidak diketahui oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Bahwa dirinya mengidap virus HIV, karena dia tampak sehat dan merasa dirinya sehat APA SIH HIV/AIDS ITU..??? HIV/AIDS Informasi Umum • Pengertian HIV/AIDS • Singkatan: Human Immunodeficiency Virus Virus yang menurunkan sistem kekebalan tubuh AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi HIV (Price & Wilson, 2006) HIV HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian menimbulkan AIDS Terdapat dalam cairan tubuh yang telah terinfeksi terutama di dalam darah, air mani atau cairan vagina HIV Human Immunodeficiency Virus AIDS Acquired (ditularkan dari orang ke orang) Immune (Sistem kekebalan tubuh manusia untuk semua organ & sel yg bekerja melawan infeksi& penyakit) Deficiency (Tidak berfungsi dengan baik) Syndrome (Kumpulan tanda/gejala dari sebuah penyakit) AIDS adalah : Kumpulan gejala yang disebabkan oleh HIV yang menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh Dimana Virus HIV hidup? Virus HIV hanya hidup dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi terutama di dalam : • • • • darah air mani (pria) cairan vagina (perempuan) air susu ibu Virus HIV tidak terdapat pada cairan tubuh : Keringat, air mata, air liur ETIOLOGI Retrovirus pada manusia yang termasuk dalam keluarga lentivirus • HIV -1 • HIV-2 HIV didapatkan di:….. DARAH CAIRAN SPERMA CAIRAN VAGINA AIR SUSU IBU Perjalanan HIV-AIDS Tertular Periode Jendela 3 - 6 BULAN HIV + 3 - 10 - 15TAHUN 2-3 mgg terinfeksi : Tanpa gejala : Gejala seperti flu Aktifitas normal AIDS 1 - 2 TAHUN Gejala: Diare-Berat Badan turunDemam-Ggg saraf-ParuKulit-Mulut-jamur-Parasit dll APA AJA SIH GEJALANYA ?? • • • • • • • Demam tinggi berkepanjangan Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada, dan demam Hilangnya nafsu makan, mual, muntah Mengalami diare yang kronis Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal Batuk berkepanjangan Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan Pembengkakan kelenjar getah bening di seluruh tubuh (di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan paha) Sakit kepala Sulit berkonsentrasi Respon anggota gerak melambat Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki Mengalami tensi darah rendah Reflek tendon yang kurang Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api Kulit kering dengan bercak – bercak Siapa saja yang rawan tertular HIV & AIDS ? Remaja resiko tinggi Pelanggan pekerja seks Pasangan pelanggan pekerja seks Pengguna narkoba suntik Pasangan pengguna narboka suntik Wanita pekerja seksual Waria Pelanggan waria dan pasangannya Gay CARA PENULARAN KONTAK SEKSUAL • Hetero seksual • Homo seksual • Bi seksual KONTAK DARAH • Transfusi • Penggunaan jarum suntik berulang • Lain-lain : Tindik, tatoo IBU KE ANAK Proses persalinan HIV • Berbentuk hampir bulat • Kapsul viral terdiri dari lemak lapis ganda dengan banyak tonjolan-tonjolan protein mirip duri. • Tonjolan-tonjolan itu adalah glikoprotein 120 (gp120) yang menyelubungi bagian eksternal duri dan glikoprotein 41 (gp41) yang merupakan bagian transmembran. • Terdapat juga p17 yang merupakan protein matriks yang mengelilingi segmen bagian dalam membran virus • p24 adalah suatu protein kapsid yang HIV AIDS????? Tahap awal: HIV memasuki tubuh; tidak ada tanda khusus; belum dapat diketahui dari tes HIV; berkisar 1-3 bln periode jendela Tahap kedua: HIV berkembang biak dalam tubuh; bisa diketahui melalui tes HIV; berkisar 5-10 thn masa laten Tahap ketiga: sistem kekebalan tubuh menurun; gejala AIDS mulai timbul; berkisar 1 bulan Tahap akhir: AIDS; sistem kekebalan tubuh tidak dapat melawan berbagai penyakit; penderita makin lemah kondisinya PATOFISIOLOGI PATOGENESIS • HIV menginfeksi sel dengan mengikat permukaan sel sasaran yang memiliki molekul reseptor membran CD4. • Sampai saat ini sasaran yang disukai HIV adalah limfosit Tpenolong positif-CD4 atau sel T4 (limfosit CD4+). • Gp120 HIV berikatan dengan kuat dengan limfosit CD4+ sehingga gp41 dapat memerantarai fusi membran virus ke membran sel. • Baru-baru ini ditemukan dua koreseptor permukaan sel CCR5 atau CXCR4 diperlukan agar gp 120 dan gp41 dapat berikatan dengan reseptor CD4+ ENTRI REPLIKASI HIV 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Terjadi perlekatan virus; Fusi dan masuknya virus ke dalam sel Terbukanya selubung nukleokapsid dan bekerjanya reverse transcriptase pada RNA untuk menghasilkan DNA salinan (cDNA); DNA untai ganda bermigrasi ke dalam inti sel; Integrasi ke dalam DNA penjamu menghasilkan suatu provirus dan memicu transkripsi membentuk mRNA; mRNA virus ditranslasikan menjadi enzim-enzim dan protein struktural virus di sitoplasma; RNA genom virus dibebaskan ke dalam sitoplasma; RNA virus bergabung dengan protein-protein inti dan membentuk tunas virus melalui membran sel; virion baru dibebaskan dari limfosit T CD4+ yang terinfeksi. Infeksi pada limfosit CD4+ dapat menimbulkan sipatogenisitas melalui mekanisme apoptosis, anergi atau pembentukan sinsitium. Terpajan HIV Tidak menetralisir atau menimbulkan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut Entri dan replikasi HIV dalam limfosit T CD4+ Respon Imun: IgG dan IgM dalam darah Sipatogenisitas: apoptosis, anergi, pembentukan sinsitisium, lisis CD4+ Mengganggu fungsi regulator esensial CD4+ dalam imunitas selular CD 4+ Imunosupresi Imunitas Fase asimtomatik: tak tampak tanda klinis Infeksi Intake Digesti Abssorpsi Gangguan aktivitas usus dan metabolisme Fase simtomatik Menampilkan tanda dan gejala infeksi-infeksi opurtunistik Infeksi opurtunistik terkait HIV: Kandidiasis bronkus, trakea atau paru Kandidiasis esofagus Kanker serviks Koksidioidomikosis, diseminata atau ekstraparu Kriptokokus, ekstraparu Kriptosporidiosis, usus kronik Kehilangan BB Malnutrisi Penyakit sitomegalovirus Retinitis sitomegalovirus, ensefalopati, herpes simpleks, ulkus kronik, histoplasmosis, isosporiasis, sarkoma kaposi, limfoma, mycobacterium kompleks, pnemonia, leukosefalopati, septikemia, toksoplasmosis otak. HIV/AIDS Penularan • Media • Cara – HUS – Transfusi Darah – Penggunaan Jarum Suntik – Ibu Hamil kepada bayinya • Cairan darah • Cairan sperma • Cairan vagina 2/11/2020 DrPram-KYC 2/11/2020 25 Pen cega ha n HIV/A IDS A = Abstinence Bagi yang belum menikah dianjurkan untuk Tidak melakukan hubungan seksual B = Be faithful Saling setia pada satu pasangan yang tidak terinfeksi HIV C = Condom Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks yang berisiko D= Don’t Inject ! Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian & tidak steril E = Save Equipment Hindari pemakaian segala alat / bahan tdk steril Malnutrition dan Infeksi HIV/AIDS Gizi Buruk (Weight loss, Atrofi Otot, Kelelahan, deficiensi zat Gizi mikro) Meningkatnya Kebutuhan Zat gizi (Akibat malabsorpsi dan intake yg kurang) HIV Meningkatnya Resiko Infeksi (Infeksi GIT, TB, Flu dan mempercepat progres menjadi AIDS) Rusaknya Sistem Immun (Tidak mampu melawan HIV dan infeksi lainnya) KONDOM KALAU SUKA BERPERILAKU RISIKO TINGGI PAKAILAH KONDOM KALAU TAK BERPERILAKU RISIKO TINGGI TAK PERLU PAKAI KONDOM KALAU TAK SUKA KONDOM, JANGANLAH BERPERILAKU RISIKO TINGGI KALAU SUDAH TERLANJUR BERZINAH, JANGANLAH MENULARKAN PENYAKIT PADA KELUARGA ATAU PASANGANMU. Karena Berbagai Resiko, Maka Remaja Perlu Ingat : Hubungan seks sebaiknya hanya dilakukan kalau sudah dewasa Setiap orang berhak mengatakan “Tidak” pada sentuhan dan hubungan seks yang tidak dikenhendakinya Sentuhan yang berakhir dengan hubungan seks seringkali mengakibatkan masalah dan perasaan-perasaan yang sulit pada remaja (Menyesal, Malu, Takut, dll) Selain itu hubungan seks bisa mengakibatkan infeksi/Penyakit Menular Seksual ( IMS ) dan penularan HIV – Virus penyebab AIDS yang belum ada obatnya. HARUSKAH KITA MENJAUHI ORANG YANG MENDERITA HIV/AIDS ?? Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup