Hidrolisis Garam Nama : Mufida S.H.A No : 17 Kelas : XI MIPA 3 Pengertian • Hidrolisis garam adalah “terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa.” • Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu : Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H Hidrolisis Parsial dan Hidrolisis Total • Hidrolisis parsial terjadi pada Garam yang kation atau anionnya saja yang terhidrolisis. Hidrolisis parsial dibagi menjadi 2 : • Pertama, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat asam. (kationnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa basa lemah) Kedua, hidrolisis parsial yang terjadi dari garam yang bersifat basa. (anionnya saja yang terhidrolisis menghasilkan senyawa asam lemah) • Contoh : NH4Cl, AgNO3, CH3COOK • Hidrolisis total (sempurna) • Garam yang baik kation maupun anionnya terhidrolisis. • Contoh : CH3COONH4, Al2S3 Garam yang di hasilkan dari reaksi asam dan basa 1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat dalam air mengalami hidrolisis sebagian. Komponen garam (anion asam lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka pH > 7 sehingga larutan garam bersifat basa. Contoh CH3COOK, CH3COONa, KCN, CaS, dan sebagainya. Reaksi ionisasi : CH3COOK(aq) → K+(aq) + CH3COO-(aq) Reaksi hidrolisis : K+(aq) + H2O(l) -/-> (tidak terhidrolisis) CH3COO-(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH-(aq) bersifat basa Rumus : Keterangan : Kh = konstanta hidrolisis Kw = konstanta air Ka = konstanta asam [G] = konsentrasi garam h = derajat hidrolisis Untuk menentukan besarnya derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat di gunakan rumus berikut: • Contoh: Jika 50 mL larutan KOH 0,5 M di campur dengan 50 mL larutan CH3COOH 0,5 M, maka hitung pH campuran yang terjadi (Ka = 10-6)! Jawab: KOH + CH3COOH => CH3COOK + H2O M : 25 mmol 25 mmol 0 mmol 0 mmol R : 25 mmol 25 mmol 25 mmol 25 mmolS : 0 mmol 0 mmol 25 mmol 25 mmol pOH = - log 5 . 10-5 = 5 – log 5 pH = 14 – (5 – log 5) = 9 + log 5 2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah dalam air mengalami hidrolisis sebagian karena salah satu komponen garam (kation basa lemah) mengalami hidrolisis menghasilkan ion H+,maka pH < 7 sehingga larutan garam bersifat asam. Contoh (NH4)2SO4, AgNO3, NH4CI, CuSO4 dan sebagainya. • Rumus: Keterangan: Kh = konstanta hidrolisis Kw = konstanta air Kb = konstanta basa [G] = konsentrasi garam h = derajat hidrolisis • Untuk menentukan besarnya derajat hidrolisis garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah digunakan rumus: • Contoh: Diketahui 250 mL larutan (NH4)2SO4 0,1 M, Kb = 2 x 10-5. tentukan pH larutan tersebut! Jawab: • pH = - log 10-5 = 5 Jadi pH larutan tersebut adalah 5. 3. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dalam air mengalami hidrolisis total, karena kedua komponen garam (anion asam lemah dan kation basa lemah) terhidrolisis menghasilkan ion H+ dan ion OH-, sehingga harga pH larutan ini tergantung harga Ka dan Kb. Contoh: NH4CN, (NH4)2S, CH3COONH4, dan sebagainya. Rumus: Keterangan: Kw = konstanta air Ka = konstanta asam Kb = konstanta basa Kh = konstanta hidrolisis Harga pH dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah tergantung harga Ka dan Kb. a. Jika Ka = Kb, maka larutan akan bersifat netral (pH = 7) b. Jika Ka > Kb, maka larutan akan bersifat asam (pH < 7) c. Jika Ka < Kb, maka larutan akan bersifat basa (pH > 7) • Contoh: Hitunglah pH larutan CH3COONH4 0,1 M. Jika di ketahui Ka CH3COOH = 10-10 ! • Jawab: 4. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat dalam air tidak mengalami hidrolisis. Karena kedua komponen garam tidak terhidrolisis sehingga pH larutan sama dengan air, yaitu pH = 7 bersifat netral. Contoh: NaCI, Na2SO4, NaNO3, KCI, K2SO4, Ba(NO3)2, dan sebagaimana: