Uploaded by yogafernando606

BAB I

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang multikultur terbesar di dunia, hal ini dapat
dilihat dari kondisi masyarakat yang begitu plural antar kelompok etnis, ras,
budaya, strata sosial, agama, dan gender yang begitu kompleks, beragam dan luas.
Seiring dengan perpindahan penduduk dari pulau ke pulau yang membawa
identitas kelompok etnis satu ke kelompok etnis lainanya, yang membuat
masyarakat indonesia menjadi heterogen. Fenomena ini bukan tidak mungkin
untuk mendatangkan masalah sosial baru, antar budaya para etnis pendatang
dengan masyarakat teritorial (LaIba 2016:82).
Adanya perbedaan latar belakang budaya dapat berpotensi timbulnya
konflik yang dapat mengancam integritas dan kohevisitas dalam masyarakat
(Judita 2015:89). Seringnya terjadi konflik di kalangan masyarakat dari tahun ke
tahun dapat memicu terjadinya disintegrasi antar etnis. Data yang tercantum di
dalam Kesbangpolinmas Lampung Selatan, konflik antar etnis yang terjadi di
Lampung melibatkan suku Bali pendatang dan suku asli Lampung yang terjadi
pada tahun 1982, 2005, 2009, 2010, 2011, dan 2012 yang mengakibatkan
kerugian material dan korban jiwa antara kedua belah pihak (Utami 2014:3).
Terjadinya disintegrasi antar etnis ini dapat memicu permasalahan lebih
besar lagi, dan dapat mengancam persatuan negara Repubik Indonesia. Seperti
gerakan Aceh merdeka (GAM) tahun 1953 yang memiliki tujuan mendirikan
Negara Islam Indonesia (NII) (Hertiana 2017:44) dan lepasnya Timor-Tumur pada
2
tahun 1999 yang menginginkan berdirinya negara sendiri (C Putra:2018).
Khasus disintegrasi antar etnis tidak hanya berlaku di Indonesia. Namun,
negara luas pernah terjadi demikian seperti: Di Uni Soviet yang melibatkan
(identitas,mobilitas sosial, dan mobilitas etnis Marquardt 2017:1), Rusia sebelah
Utara yaitu wilayah Kaukasus, yang terjadi potensi integrasi sosio-budaya
mengenai ketegangan etnis dan transformasi konflik idenitas (Popov 2017:83).
Krisis kemanusiaan di Myanmar (Rohigya) melibatkan agama, atau etnis muslim
antara Buddha Rakheni dan diskriminasi etnis memuncak pada awal dekade 2012,
2015 dan 2017 yang menimbulkan korban jiwa (Nguyen 2018:1).
Desintegrasi antar etnis di Indonesia, dapat mengancam keutuhan dalam
Nengara (Ihsan 2018:1). Cara mengantisipasi timbulnya kembali perpecahan etnis
perlu adanya peningkatan penanaman semangat nasionalisme sebagai jati diri
bangsa yang menjunjung tinggi dalam persatuan dan kesatuan Indonesia tanpa
mempermasalahkan perbedaan agama, etnis, budaya, dan gander dan dapat
meminimalisir timbulnya konflik rasial, horisontal dan kelompok teritorial
(Sacipto 2018:728).
Mengingat kembali bahwasanya sejarah kemerdekaan Indonesia terlahir
dari semangat nasionalisme (Halwati 2018: 330). Hal ini disebabkan oleh
semangat ingin terbebasnya masyarakat dari belenggu kolonialisme yang
diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda dan Jepang. Perlawanan
masyarakat pribumi terhadap kolonialisme yang telah melakukan penindasan dan
perampasan pada akhirnya melahirkan semangat antar suku, ras, agama, dan
gender untuk bersatu membentuk nasionalisme Indonesia seperti ditemiukan
3
dalam perlawanan memperjuangkan kemerdekaan Imam Bonjol, Cut Nyak Dien,
Pangeran Diponegoro, Patimura dan lain-lain (al-faqi 2015). Perasaan senasib
dan sepenanggungan yang dialami mampu mengalahkan segala perbedaan dalam
diri masyarakat yang kemudian menginginkan terbentuknya sebuah bangsa
(Anggraeni 2004). Kata nasionalisme menjadi kata ampuh yang dapat
membangkitkan perasaan dan mengingat kembali bahwa dulu seluruh masyarakat
tanpa memperdulikan perbedaan bersama-sama berjuang melawan penjajah
sehingga kini semangat nasionalisme harus di tingkatkan dalam diri masyarakat
agar tidak muncul kembali perpecahan antar etnis, agama bahkan pemisahan diri
dari bangsa.
Penanaman semangat nasionalisme tidak hanya di terapkan di Indonesia,
negara lain melakukanya seperti: di Eropa paham semangat nasionalisme dipicu
oleh berbagai perinstiwa yang terjadi antara lain revolusi Perancis, revolusi
industri di Inggris, dan revolusi Amerika yang mengartikan wujud suatu
kesadaran bangsa dan rasa kecintaan kepada tanah air (Kohn 1984:11). Di Rusia
dukungan pemerintah terhadap penanaman semangat nasionalisme, patriotisme
dan kebangsaan di berlakukan melalui kurikulum yang diterapkan di sekolah
sebagai ideologi dan tanggung jawab kewarganegaraan (Spady 2015: 42). Dan
Malaysia menerapkan dengan sistem pendidikan yang mempromosikan inklusi
dan partisipasi semua warga negara (Liu 2017:36).
Di Indonesia penanaman semangat nasionalisme dilakukan dengan
menanamkan nilai persatuan dan kesatuan pada “Bhineka Tunggal Ika” yang
memiliki arti berbeda – beda tapi tetap satu. Implementasinya di terapkan dalam
4
sistem pendidikan yang telah dilaksanakan dalam Undang – undang RI No 20
tahun 2003 pasal II. Menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar, serta
terencana dalam mewujudkan kondisi belajar dan proses pembelajaran yang
membuat peserta didik menjadi lebih aktif, mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya yang memiliki kecerdasan, akhlak mulia, pengendalian diri,
kekuatan spiritual keagamaan, menjadi manusia yang bertakwa kepada tuhan yang
maha esa, berilmu, cakap, kreatif mandiri, menjadi warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.
Sistem
pendidikan
nasioanal
berfungsi
untuk
mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak yang bermartabat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dan negara. Walaupun sering terjadi permasalahan demi
permasalahan dalam pendidikan di Indonesia yang selalu terjadi dari tahun ke
tahun. Munculnya permasalahan di mulai dari ketiga hal yaitu: input, proses, dan
output yang saling berkaitan. Input mempengaruhi keberlanjutan dalam proses
pembelajaran, proses belajarpun turut mempengaruhi hasil output. Seterusnya,
output akan kembali berlanjut ke input dalam jenjang pendidikan yang lebih
tinggi (Megawati 2015:228).
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang terjadi di
lingkungan sekolah SMK K.H Ghalib dan SMK Nurul Huda di Pringsewu.
Wawancara yang peneliti lakukan kepada guru mapel sejarah, siswa dan wakil
kepala sekolah mengenai penggunaan ebook sebagai media pembelajaran
interaktif, pendekatan yang dilakukan apakah sudah menggunakan inkuiri dan
adakah penanaman semangat nasionalisme yang sudah dilakukan. Berdasarkan
5
hasil wawancara terstruktur yang peneliti tanyakan. Masih banyak terjadi
hambatan–hambatan yang dilakukan pihak sekolah dalam upaya untuk
meningkatkan semangat nasionalisme.
Temuan masalah dari hasil studi awal penelitian pendahuluan yang
menghasilkan temuan sebagai berikut: (1) siswa belum mengerti apa itu
nasionalisme, (2) siswa belum mengetahui sejarah lengkap perjuangan tokoh
ulama, (3) pembelajan yang dilakukan masih bersifat konfensional, (4) siswa
belum sepenuhnya mematuhi peraturan sekolah seperti pakaian tidak dimasukan
(5) siswa terlambat masuk sekolah, (6) melakukan upacara rutin setiap 1 bulan 1
kali, (7) kurang hikmad dalam mengikuti upacara, (8) siswa kedapatan kurang
lengkap dalam mengikuti upacara seperti topi dan dasi masih ada yang tidak
mengenakanya.
Dalam penanaman semangat nasionalisme perlu adanya pendekatan yang
menggunakan metode dalam pembelajaran yang seharusnya diterapkan, walaupun
pembelajaran disekolah belum menerapkan metode pembelajaran pada khususnya
mata pelajaran sejarah yang masih bersifat konvensional di mana pembelajaran
belum menggunakan model - model pembelajaran dan sistem pembelajaran di
kelas pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Salah satu cara untuk
meningkatkan
semangat
nasionalisme
perlu
adanya
melakukan
dengan
memanfaatkan metode pembelajaran dengan melakukan pendekatan inkuiri.
Melalui pendekatan inkuiri peserta didik dapat melatih untuk belajar menemukan
masalah, mengumpulkan, mengorganisasi, dan memecahkan permasalahan dalam
pembelajaran sejarah (Wulan 2018:245).
6
Pendekatan inkuiri dapat mengembangkan secara optimal kemampuan
yang di miliki siswa sesuai kemampuan siswa dalam menganalisis permasalahan
yang di sampaikan guru (Sagala 2010:197). Pembelajaran menggunakan
pendekatan inkuiri dapat membantu siswa dalam berfikir kritis dan mampu
menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu yang tinggi, terbuka
terhadap materi baru, dan mencapai kesepakatan bersama (Rostiyah 2008:76).
Adapun langkah – langkah pendekatan inkuiri dalam pembelajaran yang
dikemukakan oleh Sanjaya Wina (2016:201). 1) Melakukan orientasi merupakan
langkah untuk membuat suasana atau iklim dalam proses pembelajaran menjadi
responsif, 2) Melakukan perumuskan masalah merupakan suatu tahap yang
membawa siswa dalam persoalan yang menantang, 3) Melakukan perumusan
hipotesis peran guru ialah memberikan suatu gambaran untuk mengembangkan
kemampuan menebak siswa (berhipotesis), 4) Melakukan mengumpulkan data
diperlukan ketekunan dan kemampuan berfikir yang dimiliki siswa namun guru
juga harus dapat mendorong siswa berfikir dalam mencari informasi yang
diperlukan, 5) Melakukan uji hipotesis dalam pengujian diperlukan pemikiran
yang rasional yang dapat diartikan kebenaran tidak hanya di dukung dengan
argumen melainkan dengan data – data yang dapat dipertanggung jawabkan, dan
6) Melakukan kesimpulan hal ini dilakukan oleh guru dengan menyampaikan data
– data yang relevan kepada siswa.
Dengan memanfaatkan ebook (Buku digital) peneliti ingin melanjutkan
penelitian terdahulu (skripsi) yang berjudul “ Perjuangan Kyai Haji Gholib Dalam
Mempertahankan Kemerdekaan Di Lampung Tahun 1945 – 1949”. Dengan
7
menanamkan kisah perjuangan tokoh agama yang ikut dalam mempertahankan
kemerdekaan di Lampung dari bangsa penajajah Belanda.
Perkembangan kemajuan teknologi telah memasuki era revolusi industri
4.0. Hal ini di tandai dengan hadirnya teknologi cyber fisik dan kolaborasi
manufaktur (Irianto 2017). Memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu
pendidikan yang di harapkan dapat memicu generasi kreatif, inovativ serta
kompetitif. yang menghasilkan output dengan mengikuti perkembangan zaman
(Jayanti 2019). Penelitian tentang manfaat teknologi ebook terhadap dunia
pendidikan, dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan interaksi pendidik dan
siswa dalam proses pembelajaran ajarak jauh serta siswa dapat lebih tertarik
menggunakannya dalam proses pembelajaran (Shiratuddin 2003). Ebook
merupakan sebuah bentuk resume, modul, dokumen dan teks dalam format digital
yang memiliki tampilan yang menarik sehingga dapat menambah daya
interaktivitas peserta didik (Sella 2017).
Ebook memiliki berbagai fungsi seperti dapat meningkatkan produktivitas
belajar, referinsi yang tidak terbatas, tidak terpaku pada sumber belajar, ebook
sangat mudah untuk dibawa dalam bentuk file, sehingga peserta didik tidak akan
kehabisan bahan belajar untuk peserta didik khususnya pembelajaran Sejarah
(Hasbiyati 2016). Ebook merupakan alternatif untuk memudahkan pembaca
mengakses dan membaca buku di mana saja dan kapan saja serta lebih cepat
menemukan bahan yang relevan tanpa harus membaca seluruh isi buku (Awang
2010).
8
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, membuat penulis ingin
menulis sebuah penelitian yang berjudul “ Pengembangan Ebook Perjuangan Kyai
Haji Gholib Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Semangat
Nasionalisme Siswa SMK K.H Ghalib Dan SMK Nurul Huda Kelas X Tahun
Ajar 2020 / 2021”. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
dalam proses pembelajaran sejarah di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka beberapa rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
pembelajaran
sejarah
yang
berlangsung
sebelum
menggunakan ebook (Perjuangan K. H Gholib tahun 1945 – 1949 di
Lampung) di SMK K.H Ghalib dan SMK Nurul Huda?
2. Bagaimanakah pendekatan inkuiri dalam pembelajaran sejarah menggunakan
ebook (Perjuangan K.H Gholib di Lampung) di SMK K.H Ghalib dan SMK
Nurul Huda?
3. Bagaimanakah peningkatan semangat nasionalisme siswa SMK K.H Ghalib
dan SMK Nurul Huda. dengan mengunakan ebook (Perjuangan K.H Gholib di
Lampung) dengan pendekatan inkuiri?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran sejarah sebelum menggunakan ebook
(Perjuangan K.H Gholib di Lampung).
9
2. Mendeskripsikan proses pembelajaran sejarah menggunakan pendekatan
inkuiri yang menggunakan ebook (Perjuangan K.H Gholib di Lampung).
3. Mendeskripsikan proses peningkatan semangat nasionalisme siswa SMK K. H
Ghalib yang menggunakan ebook (Perjuangan K. H Gholib di Lampung) dan
pendekatan inkuiri.
D. Spesifikasi Produk yang di Kembangkan
1. Ebook tentang perjuangan K. H Gholib di Lampung berdasarkan kurikulum
2013.
2. Ebook tentang perjuangan K. H Gholib di Lampung di susun untuk kelas X
sesuai dengan komponen – komponen kelayakan isi, penyajian, dan kelayakan
kebahasaan.
3. Secara garis besar ebook perjuangan K. H Gholib di Lampung untuk siswa
SMK yang berisi tentang judul, kata pengantar, daftar isi, glosarium,
pendahuluan, peta konsep, video, uraian materi pembelajaran, rangkuan, soal,
evaluasi kunci jawaban, daftar pustaka.
E. Pentingnya Pengembangan
Produk utama penelitian ini ialah pembuatan ebook sejarah ( buku digital )
dengan memanfaatkan peristiwa perjuangan K. H Gholib di Lampung dengan
pendekatan inkuiri untuk meningkatkan semangat nasionalisme siswa di SMK K.
H Ghalib an SMK Nurul Huda. Adapun pentingnya pengembangan dari penelitian
ini ialah:
10
1. Penelitian ini menghasilkan ebook yang dapat bermanfaat bagi guru mata
pelajaran sejarah yang berkaitan dengan peristiwa sejarah yang terjadi di
daerah ataupun lingkungan sekitar peserta didik. Dalam pembuatan ebook ini
peneliti menyesuaikan dengan SK dan KD, yang memanfaatkan perjuangan
K.H Gholib di Lampung untuk meningkatkan semangat nasionalisme. Bagi
siswa, untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang sejarah daerahnya dan
memahami fakta – fakta sejarah yang pernah terjadi disekiar peserta didik.
2. Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang dihubungkan dengan kebutuhan daerah, melalui
pendekatan inkuiri yang dengan keunggulan agar siswa lebih berfikir kritis
dengan fakta – fakta sejarah yang terjadi di daerahnya. Dengan menggunakan
ebook yang di susun oleh guru sejarah dapat lebih menarik dan inovatif dalam
proses pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam
pengembangan ebook sejarah dengan memanfaatkan kejadian – kejadian atau
peristiwa sejarah yang berada di daerah sekitar.
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Berawal dari kondisi pembelajaran yang selama ini di gunakan dalam
proses pembelajaran di sekolah. Belum pernah menggunakan ebook dan
pendekatan inkuiri sehingga pembelajaran di kelas masih bersifat konvensional di
mana hanya guru sebagai center, sehingga perlu adanaya pengembangan ebook
sebagai media pembelajaran yang baru bagi siswa agar siswa dapat tertarik dan
proses pembelajaran di dalam kelas dapat menjadi lebih efektif yang di dukung
11
pula
dengan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan semangat nasionalisme
siswa melalui tema perjuangan K.H Gholib.
Adapun keterbatasan dari peneliti ialah masih kurangnya referensi
perjuangan K.H Gholib secara utuh dikarenakan terdapat 2 fersi oleh karena itu,
penulis perlu melakukan wawancara secara keseluruhan dan mengonstruksikan
perjuangan K.H Gholib lagi secara berurutan.
G. Definisi Istilah
Untuk memberikan gambahan pada penelitian ini akan istilah yang di
gunakan agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dan memberikan
sedikit gambaran penjelasan tentang istilah yang di maksud sebagai berikut:
1. Pengembangan Ebook
Pengembangan dalam penelitian ini ialah membuat sebuah buku digital
yang berkaitan dengan pembelajaran sejarah. Pengembangan yang dilakukan
merupakan pengembangan produk yang baru dan belum pernah di terapkan di
sekolah. Adapun produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa ebook
mengenai perjuangan K.H Gholib tahun 1945 – 1949 di Lampung.
2. Sejarah Perjuangan K.H Gholib
Sejarah perjuangan K.H Gholib di Lampung ialah sebuah perjuangan
untuk mempertahankan daerah Lampung dan perlawanan terhadap pemerintah
kolonial Belanda. Perlawanan dilakukan ketika Belanda sudah masuk di Lampung
dan banyak korban meninggal baik dari pihak laskarhizbullah yang di pimpin K.H
Gholib maupun dari pihak Belanda. Dari kisah perjuangan ini diharapkan dapat
meningkatkan semangat nasionalisme seperti cinta tanah air dan mentaati
12
peraturan yang sudah di tetapkan sekolah dan siswa harus menerapkan dalam
kehidupan sehari – hari.
3. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri merupakan cara yang di gunakan untuk melatih cara
berfikir dan menemukan permasalan pada proses pembelajaran. Metode ini
memancing siswa agar siswa lebih kritis dalam berfikir, melihat dan mengamati
setiap materi yang akan di ajarkan.
4. Semangat nasionalisme
Semangat nasionalisme merupakan bagian di dalam diri setiap manusia,
semangat nasionalisme perlu di tingkatkan dalam dunia pendidikan agar cinta
terhadap tanah air, bangsa, negara dan jasa para pahlawan yang rela berkorban
demi mempertahankan kemerdekaan. Dengan adanya peningkatan semangat
nasionalisme ini di harapkan agar siswa dapat lebih menghargai guru, peraturan
yang di tetapkan sekolah, maupun penduduk sekitar yang berada di lingkungan
sekolah.
Download