DUKUNGAN TERHADAP ORANG TUA SELAMA PROSES KEHILANGAN Erda Mutiara Halida, S.S.T., M.Keb Bentuk kehilangan?? KEMATIAN JANIN KELAINAN KONGINETAL KEMATIAN KEMATIAN JANIN KELAINAN KONGENITAL BAYI DENGAN KELAINAN KONGENITAL Bayi dengan kelainan morfologik dalam pertumbuhan struktur bayi yang dijumpai sejak lahir JENIS KELAINAN BAWAAN BERDASARKAN PENANGANANNYA Kelainan bawaan yang memerlukan tindakan segera untuk menyelamatkan kehidupan bayi Contoh : •Hernia •Atresia koana •Obstruksi saluran napas atas Kelainan bawaan yang memerlukan tindakan dini/seawal mungkin untuk memperbaiki kondisi fisik bayi yang dapat mengganggu perkembangannya Contoh : Omfalokel Atresia esophagus Hisprung Atresia ani Atresia duodeni Meningokel Ensefalokel Hidrosefalus Obstruksi biliaris Kelainan bawaan yang tidak memerlukan tindakan segera Contoh : • Labioskizis • Labiopalatoskizis • Labionagtopaltoski zis • Hipospadia • Fimosis SAKIT PADA NEONATUS Harapan orang tua adalah agar dapat merawat dan mengasuh bayi baru lahir. Kebutuhan psikologi pada fase neonatus adalah berupa saling memandang (seeing), sentuhan (touching), merawat dengan perhatian seluruh emosinya (caretaking). • Penyakit atau kecacatan mempengaruhi terbinanya hubungan saling percaya antara anak dengan orang tua. • Penyakit pada anak dapat membuat harapan orang tua menurun • Penyakit sering mengakibatkan gangguan dalam kemampuan motorik anak, keterbatasan gerak dan berkurangnya kontak bayi dengan lingkungan. KEMATIAN NEONATAL KEHILANGAN DAN BERDUKA Kehilangan (loss) Merupakan situasi aktual atau potensial yang dapat dialami oleh individu ketika kehilangan sesuatu (orang atau objek) yang dihargai, baik sebagian maupun menyeluruh, atau terjadi perubahan ddalam hidup, sehingga terjadi rasa kehilangan. Berduka (grieving) Merupaka reaksi emosion terhada n biasany al disebabkap ole ha san n kehilanga bentuk perilaku, perasaan dan dimanifestasikan n, pikiran. perpisaha dalam n Sumber Kehilangan a) Aspek diri b) Objek eksternal c) Orang yang dicintai d) Lingkungan yang dikenal Jenis Kehilangan 1. Kehilangan yang nyata atau aktual (aktual loss) Kehilangan orang atau objek sehingga tidak bisa lagi dirasakan, dilihat, diraba atau dialami oleh seseorang. Contoh : Kehilangan anggota tubuh, fungsi tubuh, anggota keluarga, orang yang diccintai, hubungan sosial dengan orang lain dan peran di tempat kerja 2. Kehilangan yang dirasakan (perceived loss) Kehilangan yang sifatnya unik, abstrak, dan tidak dapat dilihat oleh orang lain, hanya dapat dirasakan oleh orang yang mengalaminya. Contoh : Kehilangan rasa percaya diri, harga diri Jenis Berduka a) Berduka Normal b) Berduka antisipatif c) Berduka yang rumit d) Berduka tertutup Reaksi emosional penerimaan keluarga • Denial (menolak) Bentuk dukungan yang dapat diberikan terhadap orang tua adalah dukungan metode efektif dengan mendengarkan secara aktif. Penggunaan bahasa tubuh dalam berkomunikasi harus conceren, kontak mata, sentuhan, postur tubuh, cara duduk dapat digunakan saat diam sehingga komunikasi berjalan efektif • Rasa bersalah Biasanya orang tua mengatakan bahwa merekalah yang menjadi penyebab bayinya mengalami kondisi sakit • Marah Marah merupakan reaksi yang sulit diterima dan sulit ditangani secara therapeutik. Upayakan untuk mendorong gagalnya rasa marah dan sebaiknya kemarahan mengarah kepada marah secara Respon Berduka Fase berduka menurut Kubler Rose terbagi 5: 1. Tahap penyangkalan atau pengingkaran (denial) 2. Tahap marah (anger) 3. Tahap tawar-menawar (bargaining) 4. Tahap depresi (depression) 5. Tahap penerimaan (acceptance) ASUHAN PADA KLIEN YANG MENGHADAPI RASA KEHILANGAN Tahap Mengingkari : a. Jelaskan proses berduka b. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan perasaannya c. Mendengarkan dengan penuh perhatian d. Meningkatkan kesabaran pasien e. Secara verbal dukung pasien, tapi jangan dukung pengingkaran yang dilakukan f. Menjawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti, jelas, dan tidak berbelit-belit. g. Mengamati dengan cermat respons pasien selama berbicara. h. Meningkatkan kesadaran dengan bertahap i. Jangan bantah pengingkaran pasien, tetapi sampaikan fakta j. Teknik komunikasi diam dan sentuhan k. Perhatikan kebutuhan dasar pasien Tahap Marah : a) Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa melawan dengan kemarahan b) Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti bahwa marah adalah respon yang normal karena merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan c) Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan keluarga d) Hindari menarik diri dan dendam karena pasien /keluarga bukan marah pada perawat e) Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi kemarahan nya. Tahap Tawar-menawar : a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi rasa bersalah dan rasa takutnya b. Dengarkan dengan penuh perhatian c. Ajak pasien bicara untuk mengurangi rasa bersalah dan ketakutan yang tidak rasional d. Berikan dukungan spritual Tahap Depresi : a. Identifikasi tingkat depresi dan bantu mengurangi rasa bersalah b. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan kesedihannya c. Beri dukungan non verbal dengan cara duduk disamping pasien dan memegang tangan pasien d. Hargai perasaan pasien e. Bersama pasien bahas pikiran negatif yang sering timbul f. Latih pasien dalam mengidentifikasi hal positif yang masihdimiliki Tahap Penerimaan : a. Sediakan waktu untuk mengunjungi pasien secara teratur b. Bantu klien untuk berbagi rasa ,karena biasaanya tiap anggota tidak berada ditahap yang sama pada saatyangbersamaan. c. Bantu pasien dalam mengidentifikasi rencana kegiatan yang akan dilakukan setelah masaberkabung telah dilalui. d. Jika keluarga mengikuti proses pemakaman,hal yang dapat dilakukan adalah ziarah (menerima kenyataan),melihat foto-foto proses pemakaman