Manajemen Rekayasa Konstruksi DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Kiki Rizky Amalia, ST, MT Gambar rencana adalah Hasil terjemahan dari hasil survei lapangan dalam bentuk gambar gambar teknis guna memudahkan dalam perhitungan teknis dan penerapan pelaksanaan fisik infrastruktur. DED adalah Suatu dokumen yang berupa ; Gambar Perencanaan dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah Perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan, alat dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan atau Proyek tersebut. ALUR PENYUSUNAN DED –RAB 1 2 3 4 PERSIAPAN SURVEY LAPANGAN ANALISIS PERENCANAAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS ISI DOKUMEN DED –RAB FAKTOR PENYUSUNAN RAB Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan Anggaran Biaya konstruksi : 1. Faktor teknis : berupa ketentuan2 dan per-syaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksa-naan pembuatan bangunan serta gambar-gambar konstruksi bangunan 2. Faktor Non teknis : berupa harga bahan ba-ngunan dan upah tenaga kerja JENIS ANGGARAN BIAYA 1. Anggaran biaya raba/perkiraan/taksiran Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya raba digunakan harga satuan tiap meter persegi (M2) luas lantai. Anggaran biaya raba dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti 2. Anggaran biaya pasti/Definitif/Teliti Anggaran biaya teliti adalah anggaran biaya bangunan atau proyek yang dhitung dengan teliti dan cermat, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya, seperti spesifikasi, gambar dll ANGGARAN BIAYA RABA/ PERKIRAAN/ TAKSIRAN 1. Owner/Pemberi Tugas Owner menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan: a. Perkiraan penanaman modal dan perkiraan biaya yang harus disediakan b. Kelayakan dari segi ekonomi/proyek ANGGARAN BIAYA RABA/ PERKIRAAN/ TAKSIRAN 2. Perencana Perencana menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan: a. Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan lebih lanjut b. Untuk Pemilihan Alternatif perencanaan ANGGARAN BIAYA RABA/ PERKIRAAN/ TAKSIRAN 3. Kontraktor Perencana menggunakan anggaran biaya raba untuk keperluan: a. Menentukan keputusan ikut tidaknya dalam pelelangan b. Memperkirakan modal dalam pelaksanaan pembangunan ANGGARAN BIAYA PASTI/ dEFINITIF/ TELITI Penyusunan anggaran biaya pasti berbeda dengan penyusunan anggaran biaya raba, baik mengenai bahanbahan yang diperlukan mau-pun cara penyusunan dari anggaran tersebut. Anggaran biaya pasti harus disusun seteliti dan secermat mungkin, karena hasil yang diharapkan adalah harga bangunan pasti atau harga bangunan yang sebenarnya. Perhitungan yang dibuat untuk menyusun Anggaran Biaya Pasti akan menghasilkan suatu biaya/harga bangunan dan dengan biaya/harga tersebut untuk pelaksanaan. Oleh karena itu, anggaran biaya pasti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkap-lengkapnya. ANGGARAN BIAYA PASTI/ dEFINITIF/ TELITI Penyusunan Anggaran Biaya Pasti dilaksanakan dengan cara pembuatan daftar-daftar sebagai berikut: 1. Daftar Harga Satuan Bahan Daftar harga satuan bahan berisi daftar ba-han-bahan bangunan yang akan diperguna-kan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan sa-tuan masing-masing, seperti : M2, M3, M1, lembar dan sebagainya. 2. Daftar Harga Satuan Upah Tenaga Kerja Berisi upah perhari dari tenaga kerja yang akan digunakan sebagai pelaksana pekerjaan. Macam/Jenis tenaga kerja ini tergantung dari macam/jenis bagian pekerjaan yang pada umumnya merupakan gabungan dari beberapa jenis tenaga kerja yaitu : pekerja, tukang, kepala tukang, mandor dan lain-lain. ANGGARAN BIAYA PASTI/ dEFINITIF/ TELITI 3. Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Tenaga Kerja pada tiap satuan Pekerjaan Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan yaitu se-mua jenis pekerjaan yang ada mulai dari peker-jaan persiapan sampai dengan pekerjaan penye-lesaian dari bangunan. Harga satuan bahan dan harga satuan upah, dapat diperoleh dari per-hitungan dengan menggunakan analisa BOW atau perhitungan analisa SNI. ANGGARAN BIAYA PASTI/ dEFINITIF/ TELITI 4. Daftar volume dan harga satuan pekerjaan Yang dimaksud volume pekerjaan adalah per-hitungan dari gambar rencana/gambar bestek yang dapat berupa jumlah dalam isi (M3), luas (M2), panjang (M1) atau jumlah dalam satuan lain. Harga satuan pekerjaan diperoleh dari perhitungan analisa BOW, SNI atau analisa lainnya. Harga pekerjaan diperoloeh dari perkalian jumlah volume dengan harga satuan pekerjaan. 5. Daftar Rekapitulasi merupakan daftar himpunan/ikhtisar dari semua kegiatan pekerjaan. Penjumlahan harga-harga pekerjaan dari daftar V ini merupakan harga bangunan riil/nyata yang lazim disebut harga nominal. Selanjutnya, masih harus ditambah dengan biaya-biaya lain, yaitu biaya umum, biaya tak terduga, pajak dan keuntungan. HARGA SATUAN PEKERJAAN Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di setiap daerah berbeda-beda. Dalam menghitung dan menyusun ang-garan biaya suatu bangunan/proyek harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan. Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun anggaran biaya bangunan yaitu : • Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan pekerjaan. • Harga satuan Pekerjaan = Bahan + Upah