Termasuk Aktiva Tidak Lancar: - Investasi Jangka obligasi/pinjaman Panjang kepada : misal, perusahaan saham lain, dari aktiva perusahaan tetap yang lain, tak berhubungan dengan usaha perusahaan atau dana untuk tujuan tertentu. Catatan : investasi jangka panjang disajikan dalam ”NERACA” sebesar cost/harga perolehan dari investasi tersebut, yang meliputi; harga beli, komisi perantara, pajak dan pengeluaran sehubungan dengan pembelian investasi jangka panjang. - Aktiva Tetap : kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak. Cirinya : - Aktiva tersebut dimiliki dan digunakan untuk operasional (permanen). - Tak habis dipakai dalam 1 periode kegiatan. Contoh : bangunan, tanah, mesin, inventaris, kendaraan, perlengkapan dll. - Aktiva tetap selain tanah akan disusut selama jangka waktu/umur kegunaan. - Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets): Adalah kekayaan yang tak terlihat secara phisik, tapi merupakan suatu hak yang punya nilai dan dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam kegunaan perusahaan. Contoh : hak cipta, merk dagang, biaya pendirian, lisensi, goodwill dll. Umurnya- terbatas : dengan penyusutan. - tak terbatas : harus segera dihapus jika ada alasan yang kuat. - Beban yang Ditangguhkan (Deffered Charges): Adalah pengeluaran/biaya yang punya manfaat jangka panjang (> 1 tahun) Contoh: Biaya pemasaran, diskonto obligasi, biaya pembukaan perusahaan, biaya penelitian dll. - Aktiva Lainnya: Adalah kekayaan/aktiva perusahaan yang tidak dapat/belum dapat dimasukan dalam klasifikasi sebelumnya. Contoh: gedung dalam proses, tanah dalam penyelesaian piutang jangka panjang. HUTANG : adalah semua kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sebuah dana/modal perusahaan yang berasal dari kredit. HUTANG dibedaakan menjadi 2, yaitu : Hutang lancar/jangka pendek: Adalah kewajiban perusahaan yang pelunasannya/pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun sejak tanggal neraca. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi ANALISA LAPORAN KEUANGAN Hutang Lancar Meliputi: - Hutang Dagang: Hutang yang timbul karena pembelian barang dengan secara kredit. - Hutang Wesel: Hutang yang disertai janji tertulis (diatur dengan UU) untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu dan masa yang akan datang. - Hutang Pajak: Pajak perusahaan/pun karyawan yang belum disetorkan ke kas negara. - Biaya yang Masih Harus Dibayar: biaya sudah terjadi tapi belum dibayarkan. - Hutang Jangka Panjang yang Segera Jatuh Tempo: Sebagian/seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena harus segera dilakukan pembayarannya. - Penghasilan yang diterima dimuka (Deffered Revenue): Penerimaan uang untuk penjualan barang/jasa yang belum direalisir. Hutang Tak Lancar (Hutang Jangka Panjang): adalah kewajiban keuangan yang jatuh temponya jangka panjang ( > 1 tahun sejak tanggal neraca) meliputi: hutang obligasi, hutang hipotik (hutang yang dijamin dengan aktiva tertentu), pinjaman jangka panjang. Modal Adalah hak/bagian yang dimiliki perusahaan, yang ditunjukan dalam pasar modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. Cadangan (Reserve) Terdiri Dari 3 Golongan: a). Cadangan sebagai pengurang aktiva (Reserve That Offsetting Assets). Misal: cadangan penyusutan, disebut akumulasi penyusutan/akumulasi depresiasi. Contoh: bangunan Cadangan penyusutan bangunan Rp ............ Rp ............(-) Rp ........... b). Cadangan sebagai hutang (Liability Reserve). Cadangan untuk pajak termasuk dalam hutang lancar. c). Cadangan yang merupakan surplus cadangan untuk ekspansi (betul-betul hak pemilik perusahaan). Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi ANALISA LAPORAN KEUANGAN BENTUK NERACA/SUSUNAN NERACA Tidak ada keseragaman antara perusahaan tergantung pada tujuan yang akan dicapai, tapi pada umumnya digunakan neraca tradisional/conventional sbb: Bentuk Skontro (Account Form) PT. XYZ NERACA 31 DESEMBER 2002 AKTIVA AKTIVA LANCAR: Kas Surat Berharga Piutang Wesel Piutang Dagang Persediaan Brg Dag. Penghasilan yang harus Diterima Persekot Biaya Jumlah Aktiva Lancar Investasi Saham PT. ABC AKTIVA TETAP: Tanah Bangunan Akumulasi Penyusutan xxx xxx xxx xxx xxx PASIVA HUTANG LANCAR: Hutang Dagang Wesel Bayar Biaya yg Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Pendapatan Hutang PPh 21 xxx xxx Penerimaan Di muka Jumlah Hutang Lancar XXX XXX HUTANG JANGKA PANJANG: Hutang Hipotik Hutang Obligasi xxx xxx xxx xxx xxx xxx Jumlah Hutang Jangka Panjang xxx xxx MODAL: Modal Saham Laba yang Ditahan Cadangan Pelunasan Obligasi xxx Inventaris Kantor Akumulasi Penyusutan xxx XXX xxx Mesin-Mesin Akumulasi Penyusutan xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx XXX xxx xxx xxx xxx Jumlah Aktiva Tetap INTANGIBLE: Goodwill Patent XXX XXX xxx xxx xxx Beban yang Ditanggung AKTIVA LAIN-LAIN: Piutang Jangka Panjang xxx Bangunan Dalam Pendirian xxx XXX xxx Jumlah Aktiva Lain XXX TOTAL AKTIVA XXX TOTAL PASIVA Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi ANALISA LAPORAN KEUANGAN XXX Bentuk Vertical (Report Form) Penyusunan laporan neraca model ini adalah aktiva di bagian atas kemudaian diikuti hutang serta modal. NERACA ……………….. ……………….. AKTIVA Aktiva Lancar Kas Total Aktiva Lancar Investasi Aktiva Tetap Xxx xxx xxx xxx xxx Total AktivaTetap xxx PASIVA Hutang Hutang Lancar Total Hutang Lancar Modal xxx xxx xxx xxx Total Pasiva xxx 2. Bentuk Neraca yang disesuaikan dengan kedudukan atau posisi keuangan perusahaan. Tujuan bentuk ini: agar kedudukan/posisi keuangan yang dikehendaki nampak jelas. Misal: Modal kerja netto (Net Working Capital) atau Modal perusahaan. NERACA ……………….. ……………….. Aktiva Lancar xxx Hutang Jangka Panjang xxx Modal Kerja Netto xxx Investasi xxx Aktiva Tetap Intangible xxx Aktiva Lain-Lain xxx (-) (+) xxx Hutang Jangka Panjang xxx Modal xxx Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB (-) Adolpino Nainggolan SE,MSi ANALISA LAPORAN KEUANGAN LAPORAN LABA-RUGI Bag. I: Menunjukan penghasilan dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan jasa) diikuti dengan harga pokok dari barang/jasa yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor. Bag. II: Menunjukan biaya-biaya operasionil, yang terdiri dari, biaya penjualan & biaya umum/administrasi (operating expense). Bag. III: Menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, di ikuti dengan biaya-biaya yang terjadi di luar usaha pokok (Non operating/financial income dan expenses) Bag. IV: Laba atau Rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss) laba bersih sebelum pajak. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam norma-norma pemeriksaan akuntansi, maka untuk laporan keuangan harus disusun sebagai berikut: 1. Memenuhi keperluan untuk: a. Memberi info keuangan secara kuantitatif tentang perusahaan tertentu, guna memenuhi keperluan para pemakai dalam keperluan ekonomi. b. Menyajikan info yang terpercaya tentang posisi keuangan dan perubahan kekayaan bersih perusahaan. c. Menyajikan info keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan memperoleh laba dari perusahaan. d. Menyajikan info lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. 2. Mencapai mutu sebagai berikut: 1. Relevan. 2. Jelas dan dapat dimengerti. 3. Dapat diuji kebenarannya. 4. Mencerminkan keadaan perusahaan menurut waktunya secara tepat. 5. Dapat diperbandingkan. 6. Lengkap dan netral. Bentuk laporan rugi laba terdiri dari : 1. Bentuk Single step 2. Bentuk Multi step Bentuk Single Step Dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok & semua biaya dalam satu kelompok, maka R/L bersih adalah pengurangan total biaya terhadap total penghasilan. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Adolpino Nainggolan SE,MSi ANALISA LAPORAN KEUANGAN