Uploaded by User43614

bab 6

advertisement
BAB 6
Larutan Elektrolit
dan Nonelektrolit
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Air laut mengandung berbagai jenis ion,
seperti
Air laut merupakan contoh larutan
elektrolit yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Larutan didefinisikan sebagai campuran
homogen antara dua zat atau lebih.
Larutan disebut campuran homogen
(serba sama) karena antara zat-zat yang
dicampurkan, sifat fisiknya sudah tidak
dapat dibedakan lagi dengan jelas.
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Pada dasarnya larutan tersusun
atas dua komponen, yaitu zat
pelarut (solvent) dan
zat terlarut (solute)
yaitu zat-zat lain yang dilarutkan
dalam pelarut.
Gula sebagai zat terlarut,
sedangkan air sebagai zat
pelarutnya. Untuk pelarut
bukan air harus disebut nama
pelarutnya, seperti pelarut
alkohol, benzena, kloroform,
asam asetat, minyak, eter, dan
sebagainya.
Larutan elektrolit
adalah larutan yang terjadi karena
mengalami perubahan-perubahan kimia, zatzat di dalamnya dapat menghantarkan arus
listrik.
Contohnya,
larutan garam dapur (NaCl),
larutan asam sulfat (Accu Zuur, H2SO4),
larutan cuka makan (CH3COOH),
larutan natrium nitrat (NaNO3),
>> tanah, serta air limbah (air sungai, air
selokan).
Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Banyak larutan di sekitar
Anda. Air cuka dan HCl
(asam klorida) keduanya
merupakan larutan elektrolit
yang bersifat asam. Apakah
Anda dapat menggunakan
HCl sebagai pengganti air
cuka dalam makanan Anda.
Larutan Nonelektrolit
Larutan yang zat-zat di dalamnya tidak dapat
menghantarkan arus listrik dan tetap tak
berubah.
Contohnya
larutan gula, larutan urea, larutan alkohol, dan
larutan glukosa.
Untuk menunjukkan kekuatan elektrolit
suatu larutan, di-gunakan ukuran yang
disebut derajat ionisasi (α), yaitu jumlah ion
bebas yang dihasilkan dalam larutannya.
Nilai α dapat berubah-ubah antara 0 dan 1.
Jika α = 0, berarti tak terjadi disosiasi,
sedangkan jika α = 1, terjadi disosiasi
sempurna.
Larutan Elektrolit Kuat
larutan elektrolit yang banyak menghasilkan ion sehingga
daya hantar listriknya sangat baik.
Contohnya, larutan H2SO4, HCl, NaOH, KOH,
Ba(OH)2, Ca(OH)2.
Zat-zat ini jika dilarutkan, hampir seluruhnya berubah
menjadi ion.
Derajat ionisasi elektrolit kuat = 1 atau mendekati 1 (ionisasi
sempurna).
Larutan Elektrolit Lemah
larutan elektrolit yang sedikit menghasilkan ion sehingga
daya hantar listriknya kurang baik.
Contohnya,
larutan CH3COOH, NH4OH, HCN, NH3.
Makin kecil nilai α, makin sedikit larutan tersebut terurai
(terionisasi), yang mengakibatkan makin lemah larutan
elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksinya, ionisasi
larutan elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah
(bolak-balik). Artinya, tidak semua molekul terurai (ionisasi
tidak sempurna).
Daya Hantar Listrik
Untuk mengetahui suatu larutan dapat menghantarkan arus
listrik atau tidak, digunakan alat yang disebut
alat uji elektrolit.
Alat uji elektrolit dapat dibuat sendiri dengan menggunakan
batang karbon yang terdapat dalam batu baterai sebagai
elektrodenya dan batu baterai baru atau aki sebagai sumber
arusnya
Daya Hantar Listrik
Gelas kimia A : (berisi larutan garam dapur)
Timbul gelembung
gas di sekitar
elektrode karbon
dan lampu
menyala dengan
terang.
Gelas kimia B : (berisi larutan Cuka)
Timbul gelembung
gas di sekitar
elektrode karbon
dan lampu
menyala redup.
Daya Hantar Listrik
Gelas kimia A : (berisi larutan Gula)
Tidak timbul
gelembung gas
dan lampu tidak
menyala
Jika larutan dikenakan medan listrik, ion positif (kation) akan bergerak ke arah
kutub negatif (katode) sambil mengambil elektron dan ion negatif (anion) akan
bergerak ke arah kutub positif (anode) sambil melepaskan elektron.
Selanjutnya, elektron akan dialirkan ke katode melalui baterai (baterai dianggap
sebagai pompa elektron) sehingga merupakan proses penghantar muatan dari satu
kutub ke kutub lainnya.
Daya Hantar Listrik
Svante August Arrhenius (1859–1927)
seorang ilmuwan dari Swedia, pada tahun 1887 telah lebih dahulu memperkenalkan
teori ionisasi.
apabila senyawa-senyawa elektrolit dialiri arus listrik, akan terbentuk ion-ion
positif dan negatif yang bergerak bebas. Adanya ion-ion ini memungkinkan arus
listrik dapat mengalir dengan lancar. Jadi, ion-ion yang bermuatan listrik dan
bergerak bebas inilah sebenarnya yang berperan dalam menghantarkan arus
listrik dari batu baterai menuju lampu.
Hantaran listrik melalui larutan HCl. Larutan HCl
terurai (terionisasi) menjadi ion H+ dan ion Cl- sesuai
dengan reaksi:
Ion-ion H+ akan bergerak
menuju katode sambil
mengambil e- dan berubah
menjadi gas hidrogen, seperti
pada reaksi:
Senyawa Pembentuk Larutan Elektrolit
Senyawa Ion
Senyawa ion terdiri atas ion-ion yang jika
dilarutkan, dapat
bergerak bebas dan larutannya dapat
menghantarkan arus listrik. Semua
senyawa ion yang larut dalam air
tergolong elektrolit kuat, tetapi kristal
senyawa ion tidak dapat menghantarkan
ion-ion dalam kristal. Hal ini terjadi karena
ion-ion tidak dapat bergerak bebas.
Jika kristal ion dipanaskan tanpa air
(lelehan atau cairan) hingga
meleleh, maka ion-ion dapat bergerak
bebas sehingga lelehan
senyawa ion juga dapat menghantarkan
listrik.
Senyawa Kovalen Polar
senyawa kovalen polar dapat
mengalami hidrolisis, membentuk ion-ion yang dapat
bergerak bebas sehingga dapat
menghantar kan arus listrik.
Lelehan (cairan) senyawa
kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik karena
molekulnya tidak mempunyai
ion-ion yang bermuatan
(molekul-molekul netral).
Download