Uploaded by User43510

Manajemen Pasien CKD di Instalasi Gawat Darurat

advertisement
MANAJEMEN PASIEN CKD DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
SENJA SETIAKA
PRAKTISI KEPERAWATAN EMERGENSI
ALUR PELAYANAN KASUS G.D
Saran :
ada pembagian
Area infeksius
dan noninfeksius
2
5-LEVEL TRIAGE SYSTEM
• The CTAS (Canadian Triage and Acuity
Scale)
• The ESI (Emergency Severity Index)
• The MTS (Manchester Triage System)
• The ATS (Australasian Triage Scale)
Sistem triage yang efektif dan efisien
1. Mengurangi kepadatan IGD
2. Mengurangi waktu tunggu pasien
3. Meningkatkan pengkajian pasien
4. Meningkatkan patient flow
5. Meningkatkan kepuasan pasien
6. Meningkatkan patient outcomes
7. Meningkatkan patient safety
8. Mengontrol infeksi
(Augustyn, Ehlers, & Hattingh, 2009; Bruijns, et al., 2008;
Chan & Chau, 2005; Coughlan & Corry, 2007; Göransson &
von Rosen, 2010; Woolwich, 2000)
Length of Stay (LOS)
Length of Stay (LOS) Instalasi Gawat Darurat adalah total waktu (dalam jam)
yang dihabiskan pasien di IGD dari waktu pendaftaran/triase sampai pasien
meninggalkan IGD.(North, 2016)
Indikator Waktu Length of Stay (LOS)
4 (empat) jam
Faktor yang
mempengaruhi
Length of Stay (LOS)
Triage
•
•
•
•
•
Keseriusan kondisi pasien
Tingkat intervensi medis yang diperlukan
Apakah pasien perlu dirawat di rumah sakit
Ketersediaan tempat tidur rumah sakit
Tingkat aktivitas di IGD
Penilaian dan
pengobatan dokter
Discharge/
melepaskan
ESI Conceptual Algorithm
A
Patient dying?
Yes
1
No
B
Shouldn’t wait?
Yes
2
No
How many resources? C
None
One
Consider
Many
D
Vital signs
5
4
No
3
Practice Case 1
• A 44-year-old female is retching continuously
into a large basin as her son wheels her into
the triage area. Her son tells you that his
diabetic mother has been vomiting for the
past 5 hours and now it is “just this yellow
stuff.” “She hasn't eaten or taken her insulin,”
he tells you. No known drug allergies (NKDA).
VS: BP 148/70, P 126, RR 24
• Answer: ESI level 2: high risk. A 44-year-old
diabetic with continuous vomiting is at risk for
diabetic ketoacidosis. The patient's vital signs
are a concern as her heart rate and respiratory
rate are both elevated. It is not safe for this
patient to wait for an extended period of time
in the waiting room
Practice Case 2
• “I have this infection in my cuticle,” reports a
26-year-old healthy female. “It started hurting
2 days ago and today I noticed the pus.” The
patient has a small paronychia on her right
2nd finger. NKDA, T 37.8° F, RR 14, HR 62, BP
108/70
• Answer: ESI level 4: one resource. This young
lady needs to have an incision and drainage of
her paronychia. She will require no other
resources.
Practice Case 3
• “My mother is just not acting herself,” reports
the daughter of a 72-year-old female. “She is
sleeping more than usual and complains that
it hurts to pee.” VS: T 100.8° F, HR 98, RR 22,
BP 122/80. The patient responds to verbal
stimuli but is disoriented to time and place
• Answer: ESI level 2: new onset confusion,
lethargy, or disorientation. The daughter
reports that her mother has a change in level
of consciousness. The reason for her change in
mental status may be a urinary tract infection
that has advanced to bacteremia. She has an
acute change in mental status and is therefore
high risk.
Practice Case 4
• A 76-year-old male is brought to the ED because of
severe abdominal pain. He tells you “it feels like
someone is ripping me apart.” The pain began about
30 minutes prior to admission and he rates the
intensity as 10/10. He has hypertension for which he
takes a diuretic. No allergies. The patient is sitting in
a wheelchair moaning in pain. His skin is cool and
diaphoretic. VS: HR 122, BP 88/68, RR 24, SpO2 94%
• Answer: ESI level 1: requires immediate lifesaving
intervention. The patient is presenting with signs of
shock-hypotensive, tachycardic, with decreased
peripheral perfusion. He has a history of
hypertension and is presenting with signs and
symptoms that could be attributed to a dissecting
aortic abdominal aneurysm. He needs immediate IV
access, aggressive fluid resuscitation, and perhaps
blood prior to surgery
Practice Case 5
• A 68-year-old female presents to the ED with her
right arm in a sling. She was walking out to the
mailbox and slipped on the ice. “I put my arm out to
break my fall. I was lucky I didn't hit my head.” Right
arm with good circulation, sensation, and
movement, obvious deformity noted. PMH: arthritis,
medications: ibuprofen, NKDA. Vital signs within
normal limits. She rates her pain as 6/10.
• Answer: ESI level 3: two or more resources. It looks
like this patient has a displaced fracture and will
need to have a closed reduction prior to casting or
splinting. At a minimum, she needs x-rays and an
orthopedic consult. Her vital signs are stable, so
there is no need to up-triage her to an ESI level 2.
Her pain is currently a 6/10.
DIPREDIKSI
Perhimpunan Nefrologi Indonesia
12,5% penduduk Indonesia atau sekitar 25 juta penduduk
mengalami CKD
Definisi CKD
Chronic Kidney Disease (CKD)
Gangguan fungsi ginjal
mempertahankan metabolisme
serta keseimbangan cairan &
elektrolit akibat destruksi
jaringan ginjal secara bertahap,
progresif, dan irreversible
dengan manifestasi
penumpukan sisa metabolit
(toksik uremik) di dalam darah
dan menimbulkan kerusakan
multiorgan
(Price & Wilson,2006;
Reeves,2011;Smeltzer & Bar,
2008)
Setiap Tahun
Meningkat
Nationl Kidney Foundation Kidney Disease Improving
Global Outcomes (NKF KDIGO)
Klasifikasi CKD berdasarkan C-G-A staging
Penyakit
Contoh Penyakit Penyebab
Penyakit Glomerular
DMND, Obat nefrotoksik,
Glomerulonefritis
Penyakit Tubulointerstitial
Myeloma nefritis, Lingkungan
toksik,ISK, Batu saluran kemih (ex.
Urolitiasis)
Penyakit Vaskuler
Aterosklerosis, HT, IMA,
Vaskulitis, Trombolisis
Penyakit Kista dan
Congenital
Polycystic kidney disease,
dysplasia renal
S TA G I N G C K D
TAHAPAN
Tahap I
GFR
* Pada perempuan dikali 0,85
= Hasil x ,85
Tahap II
Tahap IIIa
Tahapan
Albumin
Excretion Rate
(mg/24 jam)
Albumin to –
creatinin ratio
kategori
A1
< 30
<3
mg/
mm
ol
< 30
mg/g
Nnormal ke
ringan
A2
30 - 300
330
30-300
Moderat
A3
›300
›30
›300
Berat
Tahap IIIb
Tahap IV
Tahap V
Etiologi dan Faktor Risiko
1. HT dan Kebiasaan Merokok
2. DM dan Dislipidemia
3. Penyebab CKD pada anak usia < 5
tahun (kelainan kongenital
misalnya displasia atau hipoplasia
ginjal dan uropati obstruktif) usia
›5 tahun (penyakit ginjal polisiklik
dan penyakit glomerulonefritis
kronis)
4. RPD Keluarga - P. ginjal genetik
5. Anak riwayat GGA
6. Hipoplasia atau displasia ginjal
7. Penyakit urologi terutama uropati
obstruktif
8. Refluks verikoureter yang
berhubungan dengan ISK dan
parut ginjal
9. Riwayat menderita sindrom
nefrotik atau sindrom nefritis
akut
Renal function test (RFT)
BUN – Kreatinin serum meningkat
Terdapat Cystatin C
(biomaker perusak ginjal)
DARAH LENGKAP
Leukositosis, trombositopenia, LED
(Laju Endap Darah) : meninggi yang
diperberat oleh adanya anemia normositer
normokrom dan jumlah retikulosit yang
rendah dan hipoalbuminemia, TG
meningkat, albumin menurun
Observasi Data Lain
1) TTV : T-P-R-BPPain
2) BAB :
3) BAK :
4) Makan/minum
5) Kebersihan diri :
ABG’s
- pH
- pCO2
- pO2
- HCO3
- TCO2
- Beecf
- Sp.O2
KIMIA KLINIK
- Asam urat
- Kalsium
- Fosfat
- Magnesium
- Serum iron
- Total iron binding capacity
- Natrium
Kimia Klinik
₋ BUN
₋ Alb
₋ SGOT
₋ SGPT
₋ GFR
HEMATOLOGI
- Wbc
- Rbc
- Hgb
- Hct
- RDW
- PLT
- Neut
- Lymph
- Mono
- Eos
- Baso
EKG
LABORATORIUM
SERUM ELEKTROLIT
Hiperfosfatemia dan hipokalsemia
(Berkurangnya sintesis vitamin D pada
GGK), hiponatremi krn >> cairan, dan
hiperkalemia biasanya terjadi pada
gagal ginjal lanjut bersama dengan
menurunnya diuresis
ABG’s test
As.Met dengan kompensasi respirasi
menunjukkan pH↓  retensi asam –
basa organik pada gagal ginjal
RADIOLOGI
1. BOF Abd  batu radio – opak
2. Pielografi antegrade atau retrograde
dilakukan sesuai indikasi
3. USG ginjal, menggambarkan ukuran ginjal
yang mengecil, korteks yang menipis,
hidronefrosis atau batu ginjal, kista, massa
infeksi
vaskuler
zat toksik
reaksi
antigen
antibodi
arteriosklerosis
tertimbun ginjal
Obstruksi saluran
kemih
Retensi urin
suplai darah ginjal
turun
batu besar dan
kasar
iritasi / cidera
jaringan
menekan saraf
perifer
hematuria
anemia
nyeri pinggang
GFR turun
GGK
sindrom uremia
perpospatemia
pruritis
gang.
integritas
kulit
nausea, vomitus
resiko
gangguan
nutrisi
sekresi eritropoitis
turun
retensi Na
sekresi protein
terganggu
gang.
keseimbangan
asam - basa
urokrom
tertimbun di kulit
perubahan warna
kulit
prod. asam naik
total CES naik
tek. kapiler
naik
resiko
gangguan
nutrisi
suplai nutrisi dalam
darah turun
oksihemoglobin turun
gangguan
perfusi
jaringan
vol. interstisial
naik
edema
infeksi
gastritis
mual,
muntah
perdarahan
- hematemesis
- melena
anemia
suplai O2 kasar turun
payah jantung kiri
as. lambung naik
iritasi lambung
produksi Hb turun
(kelebihan volume
cairan)
intoleransi
aktivitas
bendungan atrium kiri
naik
CO ↓
tek. vena
pulmonalis
preload naik
beban jantung naik
aliran darah ginjal
turun
suplai O2
jaringan turun
suplai O2 ke
otak turun
kapiler paru naik
hipertrofi ventrikel
kiri
RAA turun
metab.
anaerob
timb. as.
laktat naik
syncope
edema paru
retensi Na & H2O
naik
kelebihan vol.
cairan
- fatigue
- nyeri sendi
(kehilangan
kesadaran)
intoleransi
aktivitas
gang.
pertukaran gas
PROSES KEPERAWATAN DAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Evaluasi
Diagnosis
SDKI
SLKI
Implementasi
Perencanaan
SIKI
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN DATA DASAR
• Pengambilan data diambil tanggal/jam :
• Tanggal masuk : No. RM/BarCode :
• Diagnosis medis masuk :
IDENTITAS KLIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin :
Agama :
Suku/Bangsa :
Bahasa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
alamat yang mudah dihubungi :
Biaya ditanggung oleh :
Circulation
1. Primary Survey
Nadi Karotis
Airway dan C Spine Immobilitation
Bebas (terintubasi/tube in) terpasang ETT (endotracheal tube)
obstruksi
sebagian
Benda asing
Tidak
total
Padat
cair (sekret)
Breating
spontan
RR : - x/menit
Tidak
Pola nafas :
Dyspneau
Kusmaul
Kussmaul’s
+
Cheyne-stokes
Biot
+
teraba
Nadi Perifer kuat
tidak teraba
+
+
+
A–P–A–E–D
lemah
TD : 107/66 mmHg; HR : 100x/mnt
Perdarahan : -cc
Keluhan nyeri dada
ya
tidak
P:
Q:
R:
S:
T:
Akral
hangat
merah kering
pucat basah dingin
+
tidak
Disability
Kesadaran :
GCS : ???
Pupil :
Eksposure :
2. Secondary Survey
RIWAYAT PENYAKIT SEBELUMNYA
• Penyakit berat yang pernah
diderita, kapan?
• Medikasi
• Kebiasaan berobat
• Alergi
• Alat bantu yang digunakan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Keluhan Utama
• Tanggal mulai sakit
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
1. Penyakit yang pernah diderita
oleh anggota keluarga :
2. Genogram :
3. Saudara yang tinggal serumah
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
2. Tekstur jaringan & warna kulit
3. Kepala
4. Mata
5. Telinga
6. Muka
7. Mulut
8. Leher
9. Thorax
10. Abdomen
11. Perkemihan
12.Ekstremitas
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DPP PPNI
Tanda & Gejala
Faktor Risiko
Kriteria Hasil
Diagnosis
Luaran
(SDKI)
(SLKI)
Intervensi
(SIKI)
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
3S
SDKI-SLKI-SIKI
DATA
DS :
DO :
Asidosis Metabolik
Pemeriksaan foto thorax
ETIOLOGI
MASALAH
CKD
Retensi Natrium
Total CES
Peningkatan tekanan
Kapiler
Peningkatan volume
Interstitial
Peningkatan preload
Hipertrofi ventrikel kiri
Peningkatan bendungan
atrium kiri
Tekanan vena pulmonary
Tekanan kapiler paru
Edema paru
Gangguan pertukaran gas
Gangguan Pertukaran Gas
DATA
DS : DO :
Asites
Edema ekstremitas bawah kanan kiri
ETIOLOGI
MASALAH
CKD
Penurunan fungsi ginjal
Kemampuan filtrasi darah menurun
Protein keluar bersama urin (proteinuria)
Hipoalbuminemia
Tekanan hidrostatis meningkat, tekanan
onkotik menurun
Cairan berpindah dari intravaskuler ke
Interstitial
Peningkatan cairan ekstrasel
Permbengkakan ekstremitas, dan asites
Cairan terakumulasi di paru
Edema paru
Kelebihan volume cairan
Kelebihan Volume Cairan
1. Mengukur tanda-tanda vital klien
2. Mempertahankan kepatenan jalan nafas klien
3. Melakukan oral hygiene dan menyeka klien
4. Mengauskultasi suara nafas klien
5. Memberikan terapi nebulisasi
6. Melakukan suctioning dengan memberi oksigen 100 %
7. Memonitor SpO2 klien saat dan sesudah suctioning
8. Mengevaluasi suara nafas dan respon klien
9 Mengobservasi tanda gejala hipoventilasi
13. Memonitor intake dan output cairan
14. Monitor hasil laboratoriumyang berhubungan dengan retensi cairan
15. Monitor tanda-tanda vital
16. Mengukur tanda-tanda vital klien
17. Mempertahankan kepatenan jalan nafas klien
18. Melakukan oral hygiene dan menyeka klien
19. Mengauskultasi suara nafas klien
20. Memberikan terapi nebulasi
21. Melakukan suctioning dengan memberi oksigen 100%
22. Memonitor Sp
ASKEP BERDASARKAN SDKI-SLKI-SIKI
ASKEP BERDASARKAN
SDKI-SLKI-SIKI
LANGKAH 1
• BUKA BUKU
STANDAR
DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
INDONESIA
LANGKAH 2
• PILIH DIAGNOSIS
YANG MENURUT
ANDA SESUAI.
MISALKAN
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
LANGKAH 3
• BUKA HALAMAN
TERKAIT YAITU
HAL. 26 PADA
BUKU SDKI
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
LANGKAH 4
• BUKA BUKU SLKI
LANGKAH 5
• BUKA DAFTAR
TAUTAN SDKI-SLKI
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
HAL. 177
LANGKAH 6
• PILIH DIAGNOSIS
YANG MENURUT
ANDA SESUAI.
MISALKAN
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
HAL 177
LANGKAH 7
• PILIH LUARAN UTAMA
L/U dan/atau LUARAN
TAMBAHAN L/T
MENURUT KONDISI
PASIEN. YANG
MENURUT ANDA
SESUAI. MISALKAN
PILIH L/U POLA NAPAS
• BUKA L/U POLA
NAFAS L.01004 HAL.
95 BUKU SLKI
LANGKAH 8
• PILIH LUARAN
TAMBAHAN L/T
TINGKAT NYERI
• BUKA TINGKAT
NYERI L.08066
HAL. 95 BUKU SLKI
LANGKAH 9
• BUKA BUKU SIKI
BUKA DAFTAR
TAUTAN SDKI-SIKI
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
LANGKAH 10
• PILIH DIAGNOSIS
PADA DAFTAR
TAUTAN SDKI-SLKI
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
LANGKAH 11
• PILIH DIAGNOSIS
PADA DAFTAR
TAUTAN SDKI-SLKI
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
HAL. 492
LANGKAH 12
• LIHAT HAL. 493
DIAGNOSIS
NOMOR D.0005
POLA NAFAS
TIDAK EFEKTIF
MEMILIKI INTERVENSI UTAMA I/U
& INTERVENSI
PENDUKUNG I/P
LANGKAH 13
• BUKA I/U PADA
BUKU SIKI
DIAGNOSIS NOMOR
D.0005
POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF
INTERVENSI BISA
DIPILIH SESUAI
DENGAN KONDISI
PASIEN.
LANGKAH 13
• BUKA I/U PADA
BUKU SIKI HAL. 186187
• DIAGNOSIS NOMOR
D.0005
POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF
INTERVENSI BISA
DIPILIH SESUAI
DENGAN KONDISI
PASIEN.
Terimakasih
Download