Uploaded by User42302

BAB I

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Preeklampsia merupakan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang
didapat pada >20 minggu kehamilan. Preeklampsia merupakan komplikasi
kehamilan utama yang insidennya semakin meningkat di seluruh dunia
dan berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas maternal. (Serudji et
al, 2014).
Faktor risiko untuk terjadinya preeklampsia adalah primigravida,
kehamilan pertama dengan pasangan baru, riwayat preeklampsia
sebelumnya, riwayat preeklampsia pada keluarga, gemeli, kondisi medis
tertentu (hipertensi esensial, diabetes, penyakit ginjal), obesitas, usia lebih
dari 40 tahun, fertilisasi in vivo (Bothamley & Boyle, 2013). Kehamilan
yang disertai dengan preeklampsia meningkatkan risiko kematian ibu
30%-40% (Denantika et al 2015).
Data World Health Organization (WHO) (2015) setiap hari di
tahun 2015, sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan
dan kelahiran anak. Secara global kematian ibu di dunia adalah 303.000.
Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 sekitar 359/100.000
kelahiran hidup, angka ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2007
yaitu sekitar 228/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu disebabkan
oleh tiga hal yang utama yaitu perdarahan, hipertensi dan infeksi. Tahun
2010 sampai tahun 2013 angka kematian ibu karena hipertensi semakin
meningkat yaitu 21,5% menjadi 27,1%. (Kementrian Kesehatan RI
(Kemenkes RI), 2014).
Pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah rutin dapat
membantu dekteksi dini preeklampsia sehingga dapat segera dilakukan
tindakan dan pencegahan. Pada penelitian terdahulu terdapat beberapa
spekulasi dan kesimpulan tentang kadar hemoglobin, hematokrit dan
2
trombosit pada pasien dengan preeklampsi dan pasien tidak preeklampsia
(Tiaranissa et al, 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Tiaranissa et al (2014) dengan
judul Profil Kadar Hemoglobin Pada Wanita Pre-Eklampsia Berat
Dibandingkan Dengan Wanita Hamil Normal dan Pakniat et al (2016)
dengan judul The Prediction of Preeclampsia and Its Association With
Hemoglobin and Hematocrit in the First Trimester of Pregnancy, memiliki
hasil yang sama yaitu terdapat peningkatan pada kadar hemoglobin ≥
13,2 g/dl, sedangkan wanita normal memiliki kadar hemoglobin ≤
11 g/dl. Berbeda dengan Helina et al (2015) dalam penelitiannya berjudul
Korelasi Kadar Hemoglobin dengan Kadar Nitric Oxide pada Preeklamsia
dan Kehamilan Normal yang mengatakan bahwa hemoglobin tidak
menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok pasien
preeklampsia berat dengan kehamilan normotensi.
Penelitian oleh Giyanto et al (2015) dengan judul penelitian
Perbandingan Profil Hematologi Pada Paien Preeklampsia/Eklampsia
Dengan Kehamilan Normotensi di RSUP DR. Kariadi Semarang
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dimana kadar
hematokrit pada pasien preeklampsia lebih tinggi dibandingkan dengan
normotensi, berbeda dengan penelitian Khoigani et al (2012) dengan judul
penelitian The Relationship Of Hemoglobin And Hematocrit In The First
And Second Half Of Pregnancy With Pregnancy Outcome, menyimpulkan
kadar hematokrit menurun pada pasien preeklampsia.
Penelitian yang dilakukan Yusrianty et al (2014) dengan judul
penelitian Kadar Serum P38 Mapk, Profil Darah Rutin Pada Pasien
Preeklampsia Berat Dibandingkan Kehamilan Normal, menyimpulkan
tidak ada perbedaan trombosit bermakna pada preeklampsia berat
dibanding tidak preeklampsia, berbeda dengan Monteiro (2014) dalam
penelitiannya berjudul Revelance Of Measurement Of Hematological
Parameters
In
Subjects
With
Pregnancy
Induced
Hypertention,
menyimpulkan kadar trombosit lebih rendah secara bermakna pada pasien
preeklampsia berat dibanding tidak preeklampsia.
3
Berdasarkan data diatas, penulis ingin mengetahui perbandingan
angka hemoglobin,hematokrit dan trombosit pada pasien preeklampsia dan
tidak preeklampsia.
B.
Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan
kadar hemoglobin, hematokrit dan
trombosit antara pasien preeklampsia dan pasien tidak preeklampsia?
C.
Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan kadar hemoglobin,hematokrit dan trombosit antara pasien
preeklampsia dan tidak preeklampsia.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui angka kadar hemoglobin antara pasien preeklampsia dan
tidak preeklampsia.
b. Mengetahui angka kadar hematokrit antara pasien preeklampsia dan
tidak preeklampsia.
c. Mengetahui angka kadar trombosit antara pasien preeklampsia dan
tidak preeklampsia.
D.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi tentang ilmu
kedokteran khususnya dibidang obstetri.
b. Diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya.
4
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Tenaga Kesehatan
1) Bidan
:
melakukan
pemeriksaan
profil hematologi setiap kunjungan rutin ibu hamil ke
Puskesmas untuk medeteksi preeklampsia.
2) Dokter umum dan dokter IGD
:
segera
melakukan
pemeriksaan profil hematologi pada pasien yang diduga
preeklmapsia, selanjutnya segera dirujuk ke dokter spesialis
Obstetri dan Genekologi.
.
Download