Karya Tulis Ilmiah Kunjungan BMKG Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. M. Rian Putra M. Rizky Agung Elfatih Ananda C Nawal Aldy Hindun Putri Kelas : XII MIPA II SMA Negeri 4 Palembang Tahun Pelajaran 2018/2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan fenomena geosfer yang di pelajari dari sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan. Salah satu cabang dari Geografi adalah Meteorologi dan Klimatologi. Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata udara dalam waktu yang singkat di tempat yang relatif sempit.Keadaan rata-rata udara ini disebut cuaca.Waktu singkat yang dimaksud dalam cuaca adalah waktu sesaat yang berlangsung dalam hari,jam,atau menit. Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keadaan rata-rata udara dalam waktu yang relatif lama dan mencakup wilayah yang luas.Keadaan rata-rata udara dalam waktu lama ini disebut iklim.Waktu yang lama berdasarkan perjanjian internasional kurang lebih 30 tahun. Klimatologi mempertimbangkan masa lalu dan masa depan dapat membantu memprediksi perubahan iklim.Iklim fenomena menarik termasuk lapisan batas atmosfer, pola sirkulasi, perpindahan panas (radiasi, konveksi dan laten), interaksi antara atmosfer dan lautan dan permukaan tanah (terutama vegetasi, penggunaan lahan dan topografi), dan komposisi kimia dan fisik dari atmosfer. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat muncul beberapa permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimanakah sejarah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ? b. Apa tugas dan fungsi Badan Meteorologi Klimatologi,dan Geofisika ? c. Alat-alat apa saja yang digunakan BMKG Radin Inten II serta fungsinya dalam kaitannya dengan meteorology dan klimatologi ? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : a. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan sekolah. b. Mengetahui sejarah,tugas dan fungsi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). c. Mengetahui alat-alat yang di gunakan BMKG. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tentang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) 2.1.1 Pengertian BMKG BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) adalah suatu lembaga yang kegiatannya mengadakan penelitian, pelayanan meteorologi dan geofisika,seperti penelitian dan pelayanan dibidang iklim,cuaca,gempa bumi,kemagnetan bumi,debu radioaktif dan perakiraan cuaca.BMKG mempunyau status sebuah lembaga pemerintahan Non Departemen (LPND) dipimpin oleh seorang kepala badan. Adapun yang termasuk unsur-unsur iklim dan cuaca yang diamati oleh pihak BMKG : 1.Suhu udara 2. Curah hujan 3. Tekanan Udara 4. Kelengasan Udara 5. Laju serta arah angin 6. Perawanan dan penyinaran matahari 2.1.2 Sejarah BMG di Indonesia sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawalai dengan pengamatan yang dilakukan secara peroroangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi dipimpin oleh Dr. Bergsma. Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pengamatan gempa bumi dimulai pada tahun 1908 dengan pemasangan komponen horisontal seismograf Wiechert di Jakarta, sedangakn pemasangan komponen vertikal dilaksanakan pada tahun 1928. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: Di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesia khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara. Di Jakarta dibentuk Jawatan Meteorologi dan Geofisika, dibawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Pada tanggal 21 Juli 1947 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu, ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah Republik Indonesia , kedudukan instansi tersebut di Jl. Gondangdia, Jakarta. Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955 Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubugan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statsunya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, tetap berada di bawah Departemen Perhubungan. Terakhir pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengan nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika. 2.1.3 Tugas dan Fungsi BMKG BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan fungsi : Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan perubahan iklim; Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan bencana karena factor meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika; 2.3.1 Alat yang Ada di Taman Alat 1. Actinograph Bimetal Nama Alat: Actinograph Bimetal Fungsi: Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas Radiasi Matahari. Cara Pengamatan: Awal operasi dimulai pada pukul 06.00 waktu setempat (saat matahari belum belum besinar) 2. Anemometer Nama Alat: Anemometer Fungsi: Pencatat Arah dan Kecepatan Angin Sesaat Cara Pengamatan: Satuan: Arah Angin (8 mata angin) Kecepatan Angin: Knots. (1 Knots = 1.8 Km/Jam) Keterangan: Yang dimaksud arah angin yaitu Arah dari mana angin berhembus. 3. Campbel Stokes 5. High Volume Air Sampler (HV. SAMPLER) Nama Alat: Campbel Stokes Fungsi: Mencatat lamanya penyinaran matahari 4. Cup Counter Anemometer Nama Alat: HHigh Volume Air Sampler (HV. SAMPLER) Fungsi: Pengukur partikel kecil padat aerosol di udara (debu, carbon dll) 6. Lysimeter Nama Alat: Cup counter anemometer Fungsi: Pengukur Kecepatan Angin Ratarata harian Cara Pengamatan: Prinsip kerja seperti gerakan Spedometer sepeda motor dalam satuan km/jam Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam. Nama Alat: Lysimeter Fungsi: Untuk mengukur evapotranspirasi 7. Panci Penguapan (Open Pan Evaporimeter) tingkat kelebatannya 9. Penakar Hujan (Observasi) Nama Alat: Panci Penguapan (Open Pan Evaporimeter) Fungsi: Pengukur Penguapan air langsung dengan satuan : Milimeter (mm). Nama Alat: Penakar Hujan (Observasi) Fungsi: Pengukur Curah Hujan 10. Psycrometer Standar 8. Penakar Hujan Otomatis (Hellman) Nama Alat: Penakar Hujan Otomatis (Hellman) Fungsi: Pencatat Instensitas Curahhujan / Nama Alat : Nama Alat: Psycrometer Standar Fungsi Alat: Untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara dengan satuan derajat celciun serta persen mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci. 11. Sangkar Meteorologi 14. Thermometer Tanah Gundul Nama Alat: Thermometer Tanah Gundul Fungsi: Pengukur Suhu tanah gundul. 15. Thermometer Tanah Berumput Nama Alat: Sangkar Meteorologi Fungsi: Tempat meletakkan peralatan meteorologi (Psycrometer) cahaya (WMO) 12. Hook Gauge dan Still Well Nama Alat: Thermometer Tanah Berumput Fungsi: Pengukur Suhu tanah Berumput Nama Alat: Hook Gauge dan Still Well Fungsi Hook Gauge: Alat untuk BAB III PENUTUP 3.I Kesimpulan Dengan adanya kegiatan kunjungan ke BMKG kita dapat mengetahui bahwa BMKG berfungsi sebagai pengamat cuaca di semua kota yang ada di Sumatera Selatan. Terutama berfungsi sebagai pengamat cuaca untuk penerbangan. Selain itu dengan adanya kegiatan kunjungan ke BMKG kita dapat memperluas pengetahuan tentang meteorology dan klimatologi khususnya. Dan dengan itu kita mengetahui apa fungsi dan peran,serta alat-alat yang digunakan BMKG sebagai badan pengamat iklim dan cuaca di Sumatera Selatan. 3.2 Saran Alat-alat yang ada di BMKG,baik yang ada di taman alat maupun didalam ruang observasi harus lebih dijaga dan dimanfaatkan sebaik mungkin demi kelangsungan dan kebutuhan masyarakat dalam manfaatnya dibidang meteorologi klimatologi dan geofisika. Selain itu BMKG lebih meningkatkan pelayanan dalam segi pembelajaran bagi pengunjung,dan untuk pemerintah lebih meningkatkan perhatian pada BMKG karena BMKG berperan penting dalam memberikan informasi cuaca dan iklim.