Uploaded by User41854

Ringkasan 7-9

advertisement
Ringkasan kelompok 7
A.
Kerusakan lingkungan
Kemajuan teknologi yang ditawarkan oleh globalisasi memberikan
kemudahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Globalisasi juga telah
menuntut standar yang sama bagi masyarakat di seluruh dunia. Hal ini ditandai
dengan penggunaan suatu produk teknologi dengan cepat direspons oleh
masyarakat di negara lain.
Dalam perkembangannya globalisasi telah memunculkan fenomena baru
yaitu kelangkaan energi, era globalisasi ditunjukan dengan perkembangan
berbagai teknologi yang mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia. Mesinmesin sebagai bagian dari berbagai peralatan/teknologi telah berkembang secara
pesat. Dalam hal ini mesin-mesin seperti pada dunia industri/pabrik dan
kendaraan bermotor membutuhkan bahan bakar minyak ataupun gas.
Namun dalam dunia industrialisasi dan teknologi kendaraan telah
menyumbangkan kerusakan alam secara global, dimana temperatur global
meningkat dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang
disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2),
metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari
terperangkap dalam atmosfer bumi. Fenomena itulah yang kita sebut sebagai
pemanasan global (global warming).
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata
atmosfer, laut dan daratan bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan
bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar
peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 yang
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas
manusia melalui efek rumah kaca.
Peningkatan
temperatur
global
diperkirakan
akan
menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola hujan.
Pada intinya, pemanasan global merupakan peningkatan temperatur di planet
bumi secara global, meliputi peningkatan temperatur atmosfer, temperatur laut
dan temperatur daratan bumi.
B.
Faktor Penyebab
Permasalahan ini mencuat di era globalisasi. Berbagai kerusakan
lingkungan sebagai akar dari permasalahan lain diketahui Pertama, kerusakan
lingkungan sebagai akibat dari bencana alam (disaster) dan kedua adalah
kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh ulah kesalahan manusia (human
error).
1.
Kerusakan lingkungan sebagai akibat dari bencana alam (disaster)
Contoh kerusakan lingkungan akibat disaster yaitu, bencana gunung meletus,
maka kerusakan lingkungan yang ditimbulkan terdekat jelas tentang terbakarnya
hutan disepanjang daerah yang dilewati lahar panas, korban penduduk baik
materil maupun non meteril yang tinggal dilereng gunung, matinya berbagai
hewan penghuni hutan disekitar gunung, dan juga kerusakan biota disepanjuang
aliran lahar.
2.
Kerusakan lingkungan sebagai akibat dari ulah kesalahan manusia (human
error)
Contoh kerusakan lingkungan akibat human error yaitu, Dari kasus illegallogging misalnya, penebangan liar di hutan-hutan, apalagi di hutan hujan tropis
dengan tanpa adanya reboisasi, memangkas kayu tanpa tanggung jawab dan
mengeruk sebanyak mungkin keuntungan sangat merugikan bagi alam, .
Kerusakan yang terjadi di perairan seperti pencemaran sungai dan laut, juga
mengakibatkan menurunnya kualitas hidup manusia. Akibat yang dihasilkan oleh
perusakan alam ini sangat merugikan khususnya bagi kualitas lingkungan itu
sendiri.
Perilaku lain yang menyebabkan kerusakan lingkungan, membuang sampah
sembarangan yang merupakan salah satu pencemaran. Berbagai macam
pencemaran seperti pencemaran air, udara dan suara serta tanah telah terjadi di
dunia baik di negara maju maupun negara berkembang. Pencemaran air ditandai
dengan adanya limbah sebagai produk sampingan dari industri yang menimbulkan
ancaman bagi lingkungan. Pencemaran udara dan suara juga tidak bisa di abaikan.
Daya beli masyarakat yang semakin meningkat, telah menjadikan jumlah
kendaraan semakin bertambah dan mengakibatkan polusi udara. Ini adalah bentuk
polusi yang mempengaruhi manusia secara langsung.
C.
Dampak Kerusakan lingkungan bagi manusia
Beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan yang telah disebutkan
menunjukkan bahwa masalah lingkungan global tidak hanya dipengaruhi faktor
alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan
udara dan lain-lain, namun juga aktifitas manusia pun dapat mempengaruhi iklim
dan lingkungan secara signifikan.
Akibat pemanasan global merupakan faktor penyebab kerusakan
lingkungan yang mempengaruhi perubahan cuaca dan iklim yang cukup ekstrim,
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya permukaan es di kutub,
meningkatnya suhu global, gangguan ekologis, degradasi lingkungan yang
menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, serta gangguan
kesehatan.
terganggunya
Perubahan iklim dapat mengancam keamanan pangan
produktivitas
pertanian
serta
merebaknya
penyakit
akibat
yang
berkembang biak lewat air dan vektor misal malaria.
Banyaknya dampak yang ditimbulkan menunjukkan bahwa meningkatnya
berbagai macam faktor kerusakan lingkungan tidak hanya mengancam terhadap
kondisi alam di bumi tapi juga mengancam terhadap keberadaan manusia di muka
bumi. Ancaman yang hadir dari masalah lingkungan hidup sangat bervariasi
karena sesuai dengan faktor-faktor penyebab kerusakan lingkungan bahwa
lingkungan hidup memiliki keterkaitan dengan sistem yang berlaku secara global.
Hal tersebut ditunjukkan dengan munculnya dampak lain yang muncul dari
permasalahan lingkungan hidup yaitu munculnya masalah transnasional semisal
masalah pengungsi iklim dan lingkungan (environmental refugee).
RINGKASAN BAB 8 AKUSTIK DAN PERMASALAHAN TERHADAP
LINGKUNGAN
2.1
ILMU AKUSTIK
Ilmu yang mempelajari tentang bunyi-bunyian beserta segala gejalanya
disebut akustik. Cabang-cabang ilmu akustik dapat disebutkan sbb:
a. akustik Arsitektur (Arcitectural Acoustics)
b. akustik Udara (Aero Acoustics)
c. akustik Bawah Air (Underwater Acoustics)
d. akustik Elektro (Electro Acoustics)
e. akustik Lingkungan (Environmental Acoustics)
f. pengendalian Bising Industri (Industrial Noise Control)
g. ultrasonik (Ultrasonics)
h. Getaran (Vibration)
2.2
GELOMBANG AKUSTIK
Gelombang akustik adalah gelombang mekanis yang berasal dari getaran
mekanis. Gelombang akustik memerlukan medium (padat, cair, gas) untuk
perambatnnya. Frekuensi Gelombang Akustik : Frekuensi menyatakan jumlah
getaran per detik, Gelombang akustik mempunyai tiga pembagian daerah
frekuensi,
yaitu :
a. f < 20 Hz Infrasonik
b. 20 ≤ 20 KHz Sonic
c. F ≥ 20 KHz Ultrasonic
d. daerah frekuensi lebih kecil dari 20 Hz tidak dapat dundera oleh telinga
manusia.
2.3
PENCEMARAN OLEH SUARA
Bunyi mencemarkan lingkungan apabila merupakan gangguan kepada
penghuni lingkungan. Gangguan yang dialami manusia ada 2 macam gangguan
fisiologi dan psikologi. Bunyi sangat keras seperti bunyi jet, helicopter, artileri,
music rock, membuat tekanan yang keras sekali kepada alat pendengar ,sehingga
telinga dapat rusak karenanya.
Menurut Federal Noise Control Act of 1972, beberapa jenis kebisingan
utama adalah:
1. Kebisingan akibat industri
2. Kebisingan yang dihasilkan alat konstruksi.
3. Kebisingan akibat pesawat terbang.
4. Kebisingan akibat kereta api
5. Kebisingan akibat lalu lintas
2.4
STANDAR DAN KRITERIA KEBISINGAN LALU LINTAS
Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh lalu TIintas selalu berubah setiap
wakru, sehingga diperlukan sebuah standar dan kriteria kebisingan yang dapat
digunakan untuk menilai tingkat kebisingan lingkungan, sebagai dasar
perhitungan teknik untuk disain kontrol kebisingan, dan sebagai dasar evaluasi
kontrol kebisingan secara berkala. Standar kebisingan adalah sebuah metode,
prosedur, atau spesifikasi yang berhubungan dengan aspek-aspek kebisingan
(metode pengukuran, efek bising pada manusia, level yang diijinkan). Sedangkan
kriteria kebisingan adalah ukuran kuantitatif (besaran) atau hubungan, yang
digunakan
untuk
menggambarkan
pengaruh
ringkat
kebisingan,
variasi
perubahan, lamanya bising berlangsung dan menjadi ukuran dari gangguan yang
ditimbulkan terhadap manusia.
2.5
CARA MENGATASI PENCEMARAN SUARA
a. Cara pertama untuk menghilangkan atau mengurangkan gangguan kebisingan
ialah dengan mematikan atau melemahkan sumbernya.
b. Dengan cara menghambat perambatan getar bunyi, bunyi dapat dicegah
kedatangannya di suatu tempat yang diinginkan. Tidak semua bahan mudah
menghantarkan getar.
c. Ada kemungkinan bahwa orang tidak dapat melakukan cara pertama dan
kedua,misalnya orang yang pekerjaannya selalu harus bergaul dengan bunyi
yang tidak menyenangkan, seperti mereka yang melayani senjata berat atau
mereka yang bekerja di dalam pabrik yang penuh suara bising.
2.6
PENGARUH ATAU AKIBAT KEBISINGAN
Jenis-jenis dan akibat-akibat kebisingan
2.7
PENGARUH PADA SISTEM TRANSPORTASI
Jika dikaitan dengan sistem transportasi, polusi suara tentu akan
memberikan dampak yang tidak baik. Dampak yang terjadi lebih pada dampak
secara makro. Kebanyakan orang berpikir bahwa penyumbang terbesar polusi
suara adalah sistem transportasi dan komponen- komponennya. Selanjutnya,
polusi suara yang ada akan membuat orang berpikir bahwa sistem transportasi
yang ada tidak layak diterapkan karena menimbulkan efek yang buruk yakni
polusi itu sendiri sehingga diperlukan.
(Ringkasan Bab 9 Efek yang Timbul Akibar Pengaruh Energi Panas)
2.1 Pengertian Energi Panas Bumi (Geothermal)
Panas bumi adalah anugerah alam yang merupakan sisa-sisa panas dari
hasil reaksi nuklir yang pernah terjadi pada awal mula terbentuknya bumi dan
alam semesta ini. Reaksi nuklir yang masih terjadi secara alamiah di alam semesta
pada saat ini adalah reaksi fusi nuklir yang terjadi di matahari dan juga di bintangbintang yang tersebar di jagat raya. Panas bumi atau geothermal merupakan salah
satu sumber energi yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and
sustainable). Panas bumi banyak ditemui di daerah yang memiliki banyak gunung
berapi aktif, seperti Indonesia. Energi panas bumi merupakan energi panas yang
tersimpan dalam batuan di bawah permukaan bumi dan fluida yang terkandung di
dalamnya.
2.2 Proses Terbentuknya Energi Panas Bumi (Geothermal)
Terbentuknya energi panas bumi, sama halnya dengan prinsip
memanaskan air (konveksi). Air tanah yang terjebak di dalam batuan yang kedap
dan terletak di atas magma atau batuan yang panas akan mengalami pemanasan
sampai suhu yang tinggi (100–250 0C). Kemudian air tanah mengalami proses
penguapan. Apabila terdapat rekahan atau sesar yang menghubungkan tempat
terjebaknya air tanah yang dipanaskan dengan permukaan, maka pada permukaan
kita akan melihat manifestasi thermal.
Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap
jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap
dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi
Apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke
permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan
cepat dan mempunyai entalpi. Entalpi inilah yang kita manfaatkan dan kita
salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi listrik.
2.3 Jenis-Jenis Energi Panas Bumi
Energi panas bumi atau energi geothermal yang terdapat di bumi terdapat
dalam berbagai bentuk. Sumber daya Panas Bumi terdiri dari 4 jenis, yaitu
hidrotermal, Hot dry rocks, Geopressured dan magma.
Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi
beberapa jenis, yaitu :
1. Energi Panas Bumi Uap Basah
2. Energi Panas Bumi Air Panas
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
2.4 Pemanfaatan Energi Panas Bumi
Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas bumi bagi kehidupan
manusia:
1. Menempatkan panas untuk bekerja
2. Pemanfaatan di Sektor Pariwisata
3. Pemanfaatan Secara Langsung di Sektor Pertanian
4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Saat ini terdapat tiga teknologi panas bumi yang digunakan untuk mengkonversi
panas bumi menjadi energi listrik, yaitu :
1. Dry Steam Power Plants
2. Flash Steam Power Plants
3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Tenaga Panas Bumi
Di antara kelebihan dan keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut
adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling
bersih.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis.
Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baikpencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi
karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif
lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang
minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area
yang luas dan banyak air untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya
memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik.
Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW/jam.
Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal
memerlukan biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi
kestabilan tanah di area sekitarnya.
2.6
Solusi dampak energi akibat panas bumi
Solusi yang dapat dilakukan dalam mencegah dampak energi panas bumi tersebut
sebagai berikut :
1. Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan
kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng)
akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai
perkakas dan mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
3. Pembalutan dengan Plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi
yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang
disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi,
lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat).
a. Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru
mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi
besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt).
b. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel
elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong
korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng
bekas cepat hancur.
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai
barang lain dilapisi dengan zink.
6. Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat
dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap,
misalnya untuk bumper mobil. Chromium plating juga dilakukan dengan
elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan
sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang
jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam
magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk
melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara
periodik, batang magnesium harus diganti.
8. Membuat alloy atau paduan logam yang bersifat tahan karat, misalnya besi
dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr,
9%Ni).
Download