MAKNA DAN IMPLEMENTASI PANCASILA SILA KEEMPAT Sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” memiliki makna: Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama. Bermusyawarah sampai mencapai katamufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan. Pancasila sila keempat secara bahasa menjelaskan bahwa Indonesia merupakan Negara demokrasi. Demokrasi pancasila menyerukan pembuatan keputusan melalui musyawarah mencapai mufakat, serta memiliki makna bahwa demokrasi berdasarkan kekuasaan rakyat yang diinspirasikan dan terintegrasikan dengan prinsip-prinsip Pancasila lainnya. Ini berarti penggunaan hak-hak demokrasi harus selalu diikuti oleh tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam hal martabat manusia, menjamin dan menguatkan kesatuan nasional, dan bertujuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia selalu menempatkan musyawarah sebagai nilai luhur yang harus dijalankan dalam kehidupan bermasyarakat. Musyawarah sudah menjadi budaya bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Hingga saat ini di beberapa daerah di Indonesia tradisi bermusyawarah masih tetap di lakukan meskipun tidak seperti dahulu. Di banyak daerah selalu ada rumah adat tempat berkumpulnya segenap para tetua untuk membicarakan sesuatu. Semua pihak selalu dimintakan pendapat dan sarannya, guna mendapatkan keputusan bersama yang mufakat. Nilai-nilai musyawarah sudah ada sejak Pra Sejarah dimana nampak pada kehidupan yang dilakukan bersama-sama untuk kepentingan bersama sehingga timbul rasa adat sosial. Musyawarah juga tetap dilakukan pada masa kerajaan Hindu-Budha di Indonesia sampai dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dalam musyawarah semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengutarakan pendapatnya. Perjuangan menuju Indonesia tidak lepas dari musyawarah yang di lakukan para pendiri bangsa kita. Meskipun berasal dari suku, etnis, dan daerah yang berbeda para tokoh pendiri bangsa kita tetap bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Para pendiri bangsa mengutamakan kepentingan bangsa (bersama) di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dengan mengedepankan kepentingan bersama bangsa Indonesia dapat menjadi seperti saat ini. Musyawarah telah mengatarkan Indonesia menjadi negara yang stabil meskipun dalam praktiknya saat ini mengalami perubahanperubahan terkait perkembangan zaman. Implementasi Pancasila Sila Keempat 1. Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 2. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. 3. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakn hasil keputusan musyawarah. 4. Tidak memaksakan kehendak orang lain. 5. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 6. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dalam musyawarah. 7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bersama. 8. Memberikan kepercayaan kepada melaksanakan permusyawaratan. wakil-wakil yang dipercayai untuk