Uploaded by nurulhtwins

KD 3.1menganalisis ruang lingkup tanaman pangan dan palawija

advertisement
DAFTAR ISI
Kegiatan Pembelajaran 1
Menganalisis Ruang Lingkup Tanaman Pangan Dan Palawija
A. Tujuan ....................................................................................................
1
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ..........................................................
1
C. Uraian Materi .........................................................................................
2
1. Ruang Lingkup Budidaya Tanaman Pangan ..............................
2
2. Ruang Lingkup Budidaya Tanaman Palawija ............................
2
3. Karakteristik Tanaman Pangan .................................................
3
4. Karakteristik Tanaman Palawija ................................................
7
5. Jenis-Jenis Tanaman Pangan ......................................................
7
6. Jenis-Jenis Tanaman Palawija ....................................................
9
7. Persyaratan Tumbuh Tanaman Pangan .....................................
12
8. Persyaratan Tumbuh Tanaman Palawija ...................................
13
D. Rangkuman ............................................................................................
16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
17
Kegiatan Pembelajaran 1
Menganalisis Ruang Lingkup Tanaman Pangan dan Palawija
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah mempelajari bahan ajar ini, peserta didik diharapkan mampu
1. Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat memahami ruang
lingkup tanaman pangan.
2. Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat memahami ruang
lingkup tanaman palawija.
3. Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menerapkan
ruang
lingkup tanaman pangan.
4. Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menerapkan
ruang
lingkup tanaman palawija.
5. Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menggambarkan
karakteristik tanaman pangan.
6.
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menggambarkan
karakteristik tanaman palawija.
7.
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menentukan persyaratan
tumbuh tanaman pangan.
8.
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menentukan persyaratan
tumbuh tanaman palawija.
9.
Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menyimpulkan
persyaratan tumbuh tanaman pangan.
10. Melalui diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menyimpulkan
persyaratan tumbuh tanaman palawija.
11. Melalui diskusi dan penggalian informasi Peserta didik dapat membuat laporan
tentang karakteristik tanaman pangan dan palawija.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah terlaksana kegiatan pembelajaran menganalisis penanaman tanaman diharapkan
peserta didik mampu menjelaskan beberapa kompetensi berikut ini:
1. Memahami ruang lingkup budidaya tanaman pangan dan palawija (C2)
2. Menerapkan ruang lingkup tanaman pangan dan palawija (C3)
3. Menggambarkan karakteristik tanaman pangan dan palawija (C3)
4. Menentukan persyaratan tumbuh tanaman pangan dan palawija (C3)
5. Menyimpulkan persyaratan tumbuh tanaman pangan dan palawija (C4)
6. Membuat laporan tentang ruang lingkup dan karakteristik tanaman pangan dan
palawija. (P2)
C. Uraian Materi
1. Ruang Lingkup Budidaya Tanaman Pangan .
Keperluan akan bahan pangan senantiasa menjadi permasalahan yang tidak
putus- putusnya. Kekurangan pangan seolah olah sudah menjadi persoalan akrab
dengan manusia. Kegiatan pertanian yang meliputi budaya bercocok tanam
merupakan kebudayaan manusia paling tua.
Sejalan dengan peningkatan peradaban manusia, teknik budidaya tanaman
juga berkembang menjadi berbagai sistem. Mulai dari sistem yang paling sederhana
sampai sistem yang canggih. Berbagai teknologi budidaya dikembangkan guna
mencapai produktivitas yang diinginkan. Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan
dari pengertian kata-kata teknik, budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti
pengetahuan atau kepandaian membuat sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha
yang memberikan hasil. Kata tanaman merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan
yang diusahakan manusia, yang biasanya telah melampaui proses domestikasi. Teknik
budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta produk-produk
agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan.
Istilah teknik budidaya tanaman diturunkan dari pengertian kata-kata teknik,
budidaya, dan tanaman. Teknik memiliki arti pengetahuan atau kepandaian membuat
sesuatu, sedangkan budidaya bermakna usaha yang memberikan hasil. Kata tanaman
merujuk pada pengertian tumbuh-tumbuhan yang diusahakan manusia, yang biasanya
telah melampaui proses domestikasi. Teknik budidaya tanaman adalah proses
menghasilkan bahan pangan serta produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan
sumberdaya tumbuhan
2. Ruang Lingkup Budidaya Tanaman Palawija
Teknik budidaya tanaman adalah proses menghasilkan bahan pangan serta
produk-produk agroindustri dengan memanfaatkan sumberdaya tumbuhan.Awal
dimulainya teknik budidaya ditandai dengan menetapnya seorang peladang
menempati suatu areal pertanaman tertentu. Memiliki dua ciri penting yakni selalu
melibatkan barang dalam volume besar dan proses produksinya memiliki resiko yang
relatif tinggi. Suatu kegiatan dimasukkan kedalam tindak budidaya apabila telah
melakukan 3 hal pokok yaitu:
1. Melakukan pengolahan tanah
2. Pememeliharaan untuk mencapai produksi maksimum; dan
3. Tidak berpindah-pindah
Aspek budidaya meliputi tiga aspek pokok, yaitu:
1. Aspek pemuliaan tanaman;
2. Aspek fisiologi tanaman; dan
3. Aspek ekologi tanaman
Produk tanaman dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: produk yang dapat
digunakan langsung dan benih atau bibit yang merupakan produk pertanian untuk
mempertahankan kelangsungan budidaya. Peningkatan produksi pangan dilakukan
melalui penemuanpenemuan varietas-varietas baru yang mempunyai kelebihankelebihan tertentu, perbaikan metoda atau teknik budidayanya serta mengusahakan
cara bertanam yang benar
3. Karakteristik Tanaman Pangan
Tanaman pangan adalah salah satu jenis tanaman yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Kenapa penting ? Karena tanaman pangan menjadi salah satu
penopang kehidupan manusia. Tanpa adanya tanaman pangan manusia tidak bisa
hidup
Banyak sekali tanaman pangan yang ada di Indonesia yang tersebar sesuai
dengan daerah masing masing. Komoditas tanaman pangan yang utamanya dijadikan
makanan adalah Padi, Jagung, umbi – umbian dan kacang – kacangan.
Macam Jenis Tanaman pangan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu jenis
tanaman Biji-bijian (seralia), tanaman kacang kacangan dan tanaman umbi – umbian.
Masing – masing dari kelompok tanaman memiliki ciri ciri yang berbeda beda.
a. Tanaman biji – bijian (serealia)
Seperti informasi yang saya kutip di sumber terpercaya, Seralia merupakan
anggota dari suku padi – padian dan juga disebut sebagai serealia sejati. Jenis tanaman
pangan ini menjadi salah satu sumber komoditas dan penopang perekonomian utama.
Contoh tanaman pangan biji bijian atau serealia.
1. Padi (Oriza Sativa L)
Gambar 1. Padi
(sumber:
https://s.kaskus.id/images/2015/08/13/3986378_201508130753490732.png)
Dari sekian banyak tanaman berkarbohidrat, Padi adalah satu – satunya sumber
karbohidrat yang cocok dan sesuai dengan tubuh orang Indonesia. Oleh karena itu,
setiap hari Padi harus ada untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat orang – orang
Indonesia. Ciri – ciri Padi adalah sebagai berikut :
a. Memiliki akar serabut
b. Batang berkuku dan berongga membentuk rangkaian daun sebagai penopang daun
Padi.
c. Bunga pada tanaman Padi tersusun majemuk atau banyak.
Untuk Jenis Padi ada dua macam yaitu Padi sawah dan Padi Kering. Perbedaan
kedua macam Padi ini terletak pada kebutuhan akan air dari Padi tersebut. Padi sawah
membutuhkan genangan air saat awal tanam, sedangkan setelah tanam padi sawah
juga terkadang membutuhkan air yang menggenang.
Berbeda dengan Padi Kering, Padi Kering tidak membutuhkan banyak air seperti
halnya Padi Sawah. Padi kering bisa saja tumbuh hanya dengan mengandalkan curah
hujan. Jadi, tidak perlu pengairan. Tetapi jika dilihat dari hasil panen, tentu saja Padi
Sawah memberikan hasil yang lebih banyak dibandingkan dengan Padi Kering.
2. Jagung.
Jagung memiliki nama latin Zea Mays ssp. Di Indonesia, jagung menjadi sumber
karbohidrat kedua setelah beras. Hal itu bisa kita lihat pada masyarakat yang
lingkungannya bebatuan kapur seperti Gunung Kidul. Jagung bisa diolah menjadi
jagung rebus, jagung bakar dan aneka olahan pangan lainnya.
Gambar 2.Tanaman Jagung
(sumber:https://s.kaskus.id/images/2015/08/13/3986378_201508130755380926.png)
Keunggulan jagung adalah buahnya bisa diolah menjadi tepung, makanan
ringan (marning jagung), Pop Corn dan bahan baku pakan ternak. Selain itu, daun
dan batang tanaman jagung pun bisa menjadi sumber makanan bagi hewan ternak.
Ciri dari pohon jagung adalah memiliki akar serabut, daun panjang dan
berbulu halus. Tidak disarankan bagi orang yang memiliki alergi kulit untuk
blusukan ke lahan tanaman Jagung. Nanti bisa gatal – gatal.
3. Gandum.
Nama latin nya adalah Tritium spp. Tanaman gandum merupakan makanan pokok
manusia, hewan ternak dan bahan industri yang menggunakan karbohidrat sebagai
bahan baku.
Tanaman Gandum memiliki ciri ciri sebagai berikut ini :
a. Berakar serabut
b. Batang yang beruas dan berongga
c. Daun tumbuh tegak atau melengkung
d. Berbunga majemuk.
Kandungan nutrisinya pun tidak kalah dengan sumber makanan yang lain. Gandum
memiliki kandungan Serat Pangan, Protein, Vitamin B1, B2, B3 dan B6 serta
kandungan nutrisi lain yang lumayan banyak.
Gambar 3.Tanaman Gandum Hitam (Secale cereale L.)
(sumber: https://s.kaskus.id/images/2015/08/13/3986378_201508130759160479.png)
b. Jenis Tanaman Umbi – Umbian.
Tanaman Umbi Umbian biasa menjadi sumber makanan dan karbohidrat kedua
setelah beras atau padi. Berikut adalah contoh tanaman umbi - umbian.
1. Ubi Jalar.
Tanaman ini sering dijadikan makanan cadangan oleh orang Indonesia ketika
tidak ada beras atau jagung. Ubi Jalar ini memiliki daun dan batang yang
menjalar.
Gambar 4. Tanaman Ubi Jalar
(sumber: https://s.kaskus.id/images/2015/08/13/3986378_201508130834400367.png)
2. Ubi Kayu.
Untuk tanaman pangan ini, kita bisa melihat di kebun kebun milik para petani.
Biasanya mereka menanam Ubi Kayu untuk di olah menjadi makanan ringan
seperti Ubi goreng.
Gambar 5. Tanaman ubi kayu
(sumber: https://s.kaskus.id/images/2015/08/13/3986378_201508130825460331.png)
4. Karakteristik Tanaman Palawija
Palawija diadopsi dari bahasa sansekerta phaladwija yang mempunyai arti
tanaman kedua. Tanam kedua maksudnya adalah tanaman yang memberikan hasil
kedua setelah panen padi. Palawija adalah jenis tanaman yang memiliki banyak sekali
manfaat dan kegunaannya, diantaranya adalah sebagai sumber makanan pokok bagi
manusia bahkan hewan ternak dan sebagai bahan baku industri. Tanaman yang dapat
dikategorikan sebagai palawija biasanya adalah tanaman semusim atau tanaman yang
hanya dapat dipanen sekali saja. Umumnya tanaman ini adalah jenis tanaman yang
dapat bertahan dalam kondisi tanah kering setelah masa panen padi.
Tanaman yang termasuk kategori palawija umumnya adalah tanaman kacangkacangan dan umbi-umbian. Namun beberapa sumber mengatakan jika tanaman yang
memiliki buah yang menempel ke tanah seperti labu, semangka, metimun juga
tergolong dalam kategori tanaman palawija. Namun di Indonesia jenis tersebut lebih
umum di kenal dengan tanaman Holtikultura.
5. Jenis-Jenis Tanaman Pangan
Tanaman pangan adalah berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan
karbohidrat dan protein. Macam jenis tanaman ini dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok yaitu serealia (seperti padi dan gandum), biji-bijian (seperti
kacang tanah dan kedelai), umbi-umbian (seperti ubi jalar, talas, dan kentang), dan
tanaman lainnya (seperti sukun dan sagu). Berikut adalah daftar tanaman pangan yang
banyak dikenal dan dibudidayakan di Indonesia.
1. Padi (Oryza sativa L.)
Padi berupa tanaman rumput semusim setinggi 50-130 cm. Tumbuhan penghasil
bahan pangan pokok ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai ‘rice’ sedangkan nama
latinnya adalah Oryza sativa.
2. Jagung (Zea mays L.)
Jagung merupakan tanaman rumput berumah satu, berakar serabut, dan biasanya
berbatang tunggal. Tumbuhan yang dimanfaatkan bijinya sebagai sumber pangan ini
dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Maize, Indian corn, atau Corn. Nama
latin tanaman ini adalah Zea mays.
3. Gandum Hitam (Secale cereale L.)
Gandum hitam adalah tanaman terma semusim. Tanaman pangan ini dalam
bahasa Inggris disebut sebagai Rye. Nama latin tumbuhan ini adalahSecale cereale.
4. Juwawut (Setaria italica (Linn.) P. Beauv.)
Juwawut atau Jewawut merupakan tanaman serealia berbiji kecil. Dalam bahasa
Inggris dikenal dengan sebutan Foxtail millet, Italian millet, atau German millet.
Nama ilmiahnya adalah Setaria italica (Linn.) P. Beauv. Selengkapnya tentang
tanaman pangan ini, baca : Jewawut, Tanaman Pangan yang Terabaikan.
5. Tebu (Saccharum officinarum Linn.)
Tebu merupakan tanaman rumput bertahun, dengan batang tinggi dan kokoh yang
terbagi dalam ruas-ruas. Tanaman pangan penghasil gula ini dalam bahasa Inggris
dinamai Sugar cane. Sedang nama latinnya adalah Saccharum officinarum.
6. Nipah (Nypa fruticans Wurmb)
Nipah adalah tumbuhan dari famili Arecaceae (palem) yang bijinya dapat
ditumbuk untuk diambil tepungnya. Dalam bahasa Inggris nipah dikenal sebagai nipa
palm atau mangrove palm. Nama latin tanaman ini adalah Nypa fruticans.
7. Lotus (Nelumbo nucifera Gaetn)
Lotus atau seroja merupakan tanaman air yang kerap disamakan (padahal
berbeda) dengan teratai (genus Nymphaea). Tanaman dengan ciri khas daun dan
bunga yang muncul di atas permukaan air ini dimanfaatkan rimpang dan bijinya
sebagai bahan makanan. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai Indian lotus, sacred
lotus, dan bean of India. Sedang nama latin tanaman pangan ini adalah Nelumbo
nucifera.
8. Sagu (Metroxylon sagu Rottb.)
Sagu atau Rumbia merupakan sejenis palem (famili Arecaceae). Dari batangnya
diperoleh tepung yang digunakan sebagai makanan pokok oleh sebagian penduduk
Indonesia. Dalam bahasa Inggris dinamai sebagai Sago Palm. Sedangkan nama
latinnya adalah Metroxylon sagu.
Gambar 6. Tanaman Sagu
(sumber:http://4.bp.blogspot.com/_LK6wXf0TYns/TFOK8PKe5NI/AAAAAAAAAB0/ecaV
FoO5gdU/s1600/tanaman+sagu.jpg)
6. Jenis-Jenis Tanaman Palawija.
Pengertian dari tanaman palawija adalah tanaman lain yang ditanam untuk
memenuhi kebutuhan pangan penduduk selain tanaman pangan. Sering disebut juga
sebagai tanaman secondary atau tanaman kedua. Palawija sendiri menjadi pilihan bagi
banyak petani untuk ditanam pada lahan persawahan atau di ladang. Dengan
menanam palawija, maka masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
baik. Bahkan di beberapa daerah yang tidak bisa tumbuh padi dengan baik, menanam
palawija adalah pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Harga
jual di pasaran juga sangat baik untuk beberapa jenis palawija. Dalam kesempatan
kali ini, Anda bisa mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang jenis-jenis tanaman
palawija yang menguntungkan dan bagaimana budidaya tanaman palawija. Contoh
tanaman palawija adalah kentang, ubi, singkong, kacang panjang, dan wortel.
1. Kentang
Tanaman palawija yang menguntungkan bisa disematkan pada kentang. Kentang
bisa tumbuh dengan baik pada suhu yang relatif dingin, tanaman ini hanya bisa
tumbuh pada wilayah dataran tinggi. Kentang sangat kaya akan manfaat dan memiliki
banyak kandungan untuk kesehatan. Biasanya digunakan untuk berbagai olahan
makanan. Bagi penderita penyakit gula atau diabetes melitus, kentang adalah sumber
karbohidrat utama yang sangat baik agar tingkat gula dalam darah dapat terkontrol
dengan baik.
2. Ubi.
Ubi menjadi jenis tanaman palawija di Indonesia yang selanjutnya. Tanaman ini
masuk dalam keluarga umbi-umbian dengan rasa manis yang nikmat. Setelah di
kukus, biasanya tekstur yang dihasilkan mirip dengan kentang.
Ubi sangat baik untuk kesehatan, terutama ubi ungu yang sangat baik untuk menjaga
kecantikan kulit karena tanaman ini mengandung likopen yang tinggi dan betakaroten
yang baik untuk kesehatan mata serta kulit. Ubi menjadi tanaman palawija yang cocok
di musim hujan.
3. Kedelai.
Kedelai adalah tanaman palawija yang masuk dalam keluarga polong-polongan.
Tanaman yang satu ini dimanfaatkan untuk bahan baku berbagai jenis makanan dan
industri, terutama di kawasan Asia.
Gambar 7. Tanaman Kedelai
(sumber: https://tanahkaya.com/wp-content/uploads/2017/12/gambar-tanamankedelai.jpg)
Seringkali dipakai untuk membuat kecap, susu, tahu dan tentu saja sebagai bahan dasar
makanan paling terkenal di Indonesia yaitu tempe. Manfaat kedelai adalah sangat baik
untuk tubuh, tanaman ini baik untuk mencegah radikal bebas dan baik untuk kesehatan
jantung karena rendah kolesterol. Untuk Anda penderita jantung juga disarankan
banyak mengkonsumsi tahu dan tempe yang direbus.
4. Kacang Panjang.
Kacang panjang adalah jenis tanaman palawija di Indonesia yang lebih dikenal
sebagai sayur. Sayur kacang panjang menjadi olahan makanan yang sering disajikan
dalam keseharian masyarakat Indonesia, harga yang murah, mudah didapat dan
rasanya yang enak membuatnya sangat digemari.Sebagai tumbuhan hijau, kacang
panjang memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan dan bisa dijadikan sebagai
pencegah penyakit berbahaya seperti kanker.
Gambar 8. Tanaman Kacang Panjang
(sumber: http://1.bp.blogspot.com/qzltAI/U_HlVtW /s1600/KACANG%2BPANJANG.jpg)
5. Wortel.
Satu lagi tanaman palawija yang sangat baik untuk kesehatan dan banyak
ditemukan yaitu wortel. Sayuran yang berbentuk panjang dan berwarna oranye cerah
ini mengandung vitamin A yang tinggi yang sangat baik untuk kesehatan mata. Selain
itu, wortel juga dapat membantu mencerahkan kulit, mencegah penyakit kanker dan
berbagai jenis penyakit berbahaya lainnya. Tanaman wortel biasanya tumbuh di
dataran tinggi dengan suhu yang dingin dan merupakan tanaman palawija ditanam
pada musim penghujan. Tanaman palawija cocok ditanam di tempat-tempat yang
subur dengan kandungan unsur hara yang cukup.
Untuk ketinggian tempatnya
disesuaikan dengan jenis tanamannya. Beberapa jenis cocok jika di tanam di dataran
tinggi seperti kentang dan wortel.
Namun untuk jenis tanaman palawija seperti
jagung, kacang panjang dan kedelai cocok di tanam di dataran sedang. Kecocokan
lokasi tumbuh ini berhubungan erat dengan kebutuhan iklim tumbuh tanaman.
Apabila tanaman membutuhkan suhu rendah maka perlu di tanam di dataran tinggi.
Begitu juga sebaliknya.
7. Persyaratan Tumbuh Tanaman Pangan.
Tanaman Pangan Tanaman pangan merupakan tanaman yang menghasilkan
karbohidrat dan protein sehingga dapan dikonsumsi oleh manusia khususnya. Dalam
tanaman jenis pangan ini terdapat banyak macam dan salah satunya adalah gandum.
Tanaman ini memiliki lingkungan atau syarat tumbuh pada keadaan iklim yaitu
ketinggian tempat penanaman sekitar 400-800 meter dari permukaan laut. Semakin
tinggi tempat pertanaman akan semakin memperlambat waktu berbunga dari tanaman
sorgum. Dengan suhu optimum lingkungan agar tanaman gandum dapat tumbuh baik
dan berproduksi tinggi pada kisaran 20-30°C, dengan 25°C – 27°C adalah suhu terbaik
untuk perkecambahan biji sorgum, sedangkan untuk
pertumbuhannya perlu suhu
sekitar 23oC – 30°C.
Gandum umumnya ditanam pada curah hujan makin menipis selama sekitar
sebulan, sedangkan curah hujan berkisar 600-825 mm/tahun dengan kondisi kering
pada masa pemasakan biji, sedang saat pembentukan bunga yang fertil dibutuhkan suhu
rendah, kelembapan ratarata 80-90% serta intensitas penyinaran selama 9-12 jam/hari.
Jenis tanah dimana tanaman gandum bias tumbuh yaitu pada Andosol, Regosol kelabu,
Latosol dan Aluvial dengan mengandung pH tanah berkisar 6-7. Sedangkan syarat
tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman gandum adalah :
a). Hara yang diperlukan cukup tersedia,
b). Tidak ada zat toksit,
c). Kelembaban mendekati kapasitas lapang,
d). Suhu tanah ratarata berkisar 15-28°C,
e). Aerasi tanah baik,
f).Tidak ada lapisan padat yang menghambat penetrasi akar gandum untuk menyusuri
tanah. Tanam yang tepat adalah pada awal musim kemarau dan di akhir musim
penghujan, pada sebagian besar daerah di Pulau Jawa biasanya berada di antara bulan
April - Mei dimana di perkirakan curah hujan tidak terlalu tinggi. Namun demikian,
ada beberapa daerah yang waktu tanamnya tidak pada bulan bulan tersebut. Hal ini
dikarenakan pada daerah tersebut mempunyai musim kemarau dan penghujan yang
berbeda. Selama sebulan, benih itu memperoleh perlakuan khusus dengan siraman air
(gembor) sehari semalam penuh, dibiarkan dua hari, dan di hari keempat disiram lagi
sehari semalam. Bulan berikutnya mulai perawatan dengan pupuk kimiawi, menyusul
pupuk kandang yang sudah ditaburkan pada bedeng sampai umur dua bulan. Udara
yang kering bersuhu rendah akan membuat biji gandum masak secara sempurna.
Gandum potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerahdaerah pinggiran yang kering. Cara pengolahan tanah untuk gandum yaitu dengan
melakukan perlakuan seperti a.) Tanah dicangkul sedalam 25-30 cm, setelah tanah
dicangkul
kemudian
dibiarkan/diangin anginkan
selama
7
hari,
b.)
Proses
penggemburan tanah dilakukan agar bongkahan tanah menjadi butiran yang lebh halus,
c.) Kemudian tanah dianginanginkan selama 7 hari agar terhindari dari unsur-unsur
beracun yang kemungkinan ada di dalam tanah. Waktu pemupukan dapat dilakukan
sebelum tanam atau pada saat tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk pertama diberikan
TSP dan KCl serta sebagaian pupuk N. Dosis pupuk dapat ditentukan oleh jumlah hara
yang tersedia didalam tanah. Biasanya pupuk organik 10 ton/ha, sedangkan pupuk
anorganik 120sampai 200 kg N/ha, P 45sampai150 kg/ha dan 30 sampai70 kg K/ha.
Tanaman Palawija Tanaman palawija berarti semua tanaman pertanian
semusim yang ditanam pada lahan kering. Banyak macam tanaman yang tergolong
pada tanaman palawija salah satu contohnya yaitu kacang kedelai. Tanaman kedelai
dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara)
tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C - 300C,
kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.
8. Persyaratan Tumbuh Tanaman Palawija.
Pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan tanaman dapat dibagi atas dua
faktor yaitu lingkungan dan genetik. Lingkungan tumbuh tanaman sendiri dapat
dikelompokkan atas lingkungan biotik (tumbuhan lain, hama, penyakit dan manusia),
dan abiotik (tanah dan iklim). Penjelasan dari faktor-faktor tersebut dapat diringkas
sebagai berikut:
1) Genetik
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam makhluk hidup. Gen
berpengaruhi setiap struktur makhluk hidup dan juga perkembangannya, Walaupun
gen bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhinya. Setiap jenis (spesies) memiliki
gen untuk sifat tertentu.
2) Curah hujan.
Curah hujan dapat dinyatakan dalam:
a. mm per tahun yang menyatakan tingginya air hujan yang jatuh tiap tahun.
b. banyaknya hari hujan per tahunnya yang menyatakan distribusi atau meratanya
hujan dalam setahun. Besarnya curah hujan mempengaruhi kadar air tanah,
aerasi tanah, kelembaban udara dan secara tidak langsung juga menentukan
jenis tanah sebagai tempat media tumbuh tanaman. Oleh karenanya curah hujan
sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman.
3) Tinggi dari permukaan laut.
Ketinggian tempat menentukan suhu udara, intensitas cahaya matahari dan
mempengaruhi curah hujan, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Perbedaan ketinggian tempat dari permukaan laut menyebabkan
perbedaan suhu lingkungan. Setiap kenaikan 100m dari permukaan laut, suhu akan
turun sekitar 0,50C. Kondisi ini tentunnya akan mempengaruhi jenis tumbuhan
yang hidup pada ketinggian tertentu. Dari uraian tersebut diatas dapat diketahui
masing-masing tempat hidup organisme (habitat) mempunyai persyaratan khusus.
4) Keadaan Tanah.
Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting dalam
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanahlah yang
menentukan penampilan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relatif rendah
akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan akhirnya akan
mempengaruhi hasil. Pengaruh keadaan tanah dapat dibagi menjadi tiga bagian
yaitu:
a. Keadaan fisik tanah, yang ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah, karenanya
pengaruhnya terhadap aerasi dan drainase tanah.
b. Keadaan kimia tanah yang ditentukan oleh kandungan zat hara di dalam tanah.
c. Keadaan biologi tanah yang ditentukan oleh kandungan mikro/makro flora dan
fauna tanah yang bertindak sebagai resiklus hara dalam tanah (dekomposisi).
Data kesuburan kimia, fisika dan biologi suatu lahan merupakan data awal yang
harus diketahui sebelum melakukan budidaya tanaman. Pengelolaan lingkungan
menimbulkan beberapa persoalan pada erosi tanah, pergantian iklim, pola
drainase dan pergantian dalam komponen biotik pada ekosistem.
5) Suhu.
Suhu udara mempengaruhi kecepatan pertumbuhan maupun sifat dan struktur
tanaman. Tumbuhan dapat tumbuh dengan baik pada suhu optimum. Untuk
tumbuhan daerah tropis suhu optimumnya berkisar 22-370C. Suhu optimum
berkisar antara 25- 300C dan suhu maksimum 35-400C. Tetapi suhu kardinal
(minimum, optimum, dan maksimum) ini sangat dipengaruhi oleh jenis dan fase
pertumbuhan tanaman.
6) Cahaya matahari.
Cahaya matahari (radiasi surya) mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui tiga
sifat yaitu intensitas cahaya, kualitas cahaya (panjang gelombang) dan lamanya
penyinaran (panjang hari). Pengaruh ketiga sifat cahaya tersebut terhadap
pertumbuhan tanaman adalah melalui pembentukan klorofil, pembukaan stomata,
pembentukan antocyanin (pigmen merah) perubahan suhu daun atau batang,
penyerapan hara, permeabilitas dinding sel, transpirasi dan gerakan protoplasma.
D. Rangkuman
1. Ruang Lingkup Budidaya Tanaman Pangan dan Palawija meliputi teknik budidaya.
Suatu kegiatan dimasukkan kedalam tindak budidaya apabila telah melakukan 3 hal
pokok yaitu:
a) Melakukan pengolahan tanah
b) Pememeliharaan untuk mencapai produksi maksimum; dan
c) Tidak berpindah-pindah
2. Tanaman pangan adalah salah satu jenis tanaman yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Komoditas tanaman pangan yang utamanya dijadikan makanan adalah Padi,
Jagung, umbi – umbian dan kacang – kacangan.
3. Macam jenis tanaman pangan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu jenis tanaman
serealia (seperti padi dan gandum), biji-bijian (seperti kacang tanah dan kedelai),
umbi-umbian (seperti ubi jalar, talas, dan kentang), dan tanaman lainnya (seperti
sukun dan sagu).
4. Palawija diadopsi dari bahasa sansekerta phaladwija yang mempunyai arti tanaman
kedua. Tanam kedua maksudnya adalah tanaman yang memberikan hasil kedua
setelah panen padi.
5. Macam-macam jenis-jenis tanaman palawija adalah kentang, ubi, singkong, kacang
panjang, dan wortel.
6. Syarat tumbuh lingkungan tanaman pangan dan palawija dapat dikelompokkan atas
lingkungan biotik (tumbuhan lain, hama, penyakit dan manusia), dan abiotik (tanah
dan iklim).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017.Tanaman Palawija dan Manfaatnya. http://www.tanampalawija.com.
Diakses pada tanggal (23 november 2018)
Ivanastuti, Desi. 2018. Makalah Syarat Tumbuh Tanaman. http://www.academia.edu.
Diakses pada tanggal (5 November 2018)
Menggolo,Sento. 2015. Tanaman-Tanaman Pangan Di Indonesia.
https://www.kaskus.co.id. Diakses pada tanggal (5 November 2018)
Setiadji, Bambang. 2018. Jenis Dan Ciri-Ciri Tanaman Pangan Dan Contohnya.
https://jagad.id. diakses pada tanggal (5 November 2018)
Ucihadiyanto. 2018. Jenis Tanaman Pangan. https://tanahkaya.com . Diakses pada tanggal
(5 november 2018)
Download