PANDANGAN ISLAM TENTANG POLITIK ANGGOTA : 1. AUDIMA OKTASENA 2. DELLA AKHIDATUL IZZAH 3. RIFQI HILMY ZHAFRANT 4. RIZIQ PRANANDA 5. ZIKRI KURNIA AIZET PENGANTAR Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut menentukan kehidupan rakyat. Sulit disangkal bahwa transisi menuju demokratisasi di Indonesia dapat terhambat oleh yang mungkin pada awalnya kurang diperhitungkan, seperti money politic. Apabila money politic tidak dapat dicegah, akan berpotensi menempatkan reformasi pada posisi deadlock (jalan buntu) dan pada akhirnya mereka yang punya uang saja yang akan memegang kedaulatan dan mengontrol kekuasaan, PENGERTIAN POLITIK Proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan khususnya dalam negara. PENGERTIAN POLITIK UANG Suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum. Pemberian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. KRITERIA POLITIK UANG Sengaja memberi uang atau materi lainnya kepada pemilih. Sengaja menjanjikan uang atau materi lainnya kepada pemilih. POLITIK UANG DALAM PEMILU Politik uang dalam PEMILU (Pemilihan Umum) termasuk dalam kategori risywah (suap-menyuap), diharamkan bagi pemberi dan penerima, karena pemberi dan penerima sudah jelas-jelas telah merealisasikan kecurangan yang tidak dibenarkan oleh hukum syara’. Hukum syara’ adalah seperangkat peraturan berdasarkan ketentuan Allah tentang tingkah laku manusia yang diakui dan diyakini berlaku serta mengikat untuk semua umat yang beragama Islam. PERBEDAAN RISYWAH (SUAP-MENYUAP) DAN HADIAH •Suap adalah, pemberian yang diharamkan syariat, dan ia termasuk pemasukan yang haram dan kotor. Sedangkan hadiah merupakan pemberian yang dianjurkan syariat, dan ia termasuk pemasukan yang halal bagi seorang muslim. •Suap pemberiannya dilakukan secara sembunyi, dibangun berdasarkan saling tuntutmenuntut, biasanya diberikan dengan berat hati. Sedangkan hadiah, pemberian terangterangan atas dasar sifat kedermawanan. •Suap biasanya diberikan sebelum pekerjaan, sedangkan hadiah diberikan setelahnya. PERBEDAAN RISYWAH(SUAP-MENYUAP) DAN HADIAH • Suap, ketika memberinya tentu dengan syarat, baik syarat tersebut disampaikan secara langsung maupun secara tidak langsung. Sedangkan hadiah, pemberiannya tidak bersyarat. • Suap, diberikan untuk mencari muka dan mempermudah dalam hal yang batil. Sedangkan hadiah, ia diberikan dengan maksud untuk silaturrahim dan kasihsayang, seperti kepada kerabat, tetangga atau teman, atau pemberian untuk membalas budi. PERBEDAAN RISYWAH(SUAP-MENYUAP) DAN HADIAH • Dari segi hukum Islam hadiah sangat dianjurkan karena pemberian hadiah merupakan sarana mempererat tali ukhuwah sesama muslim. Adapun risywah hukumnya adalah haram. • Ditinjau dari tujuan/maksud. Hadiah bertujuan untuk beribadah ikhlas kepada Allah SWT semata dan mempererat ukhuwah. Adapun risywah tujuannya bukan karena Allah SWT melainkan tujuan tertentu seperti membatalkan yang haq, merealisasikan kezhaliman, mencari keuntungan pribadi atau kelompok dan lain-lain PANDANGAN ISLAM TENTANG POLITIK UANG 1. Allah SWT berfirman dalam Q.S al-Baqarah ayat 188 yang berbunyi : َْاْْْ ِم َوأَ ْنت ُ ْم تَ ْْلَ ُمو ِ ََو ََل تَأ ْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم ِب ْالب ِ اط ِل َوت ُ ْدلُوا ِب َها ِإلَ ى ْال ُُ اك ِام ِلتَأ ْ ُكلُوا ََ ِِيًاا ِم ْْ أَ ْم َوا ِل النا ِ ْ اِ ِب Artinya : ”Dan janganlah (sebagian) kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan batil dan (janganlah) membawa urusan harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa, padahal kamu mengetahuinya.” PANDANGAN ISLAM TENTANG POLITIK UANG 2. Rasulullah SAW juga pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, al-Tirmidzi, Ibn Majah dalam Sunan mereka serta Imam Ahmad dalam Musnadnya, dari Abdullah ibn Amr, ia berkata : ِ سو ُل ا الِا ِشي َو ْال ُم ِْت َ ِشي ُ َِ َََْْل سلا َم ا َ ُصلا ى هللا َ علَ ْي ِه َو َ ّللا Artinya : “Rasulullah SAW melaknat orang yang memberi dan menerima suap.” PASAL TENTANG POLITIK UANG UU No. 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum juga mengatur mengenai larangan politik uang yang tercantum dalam Pasal 280 ayat (1) huruf j yang berbunyi : “Pelaksana, peserta, dan tim Kampanye Pemilu dilarang : Menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada peserta Kampanye pemilu.” TERIMA KASIH