Kompensasi Faktor Daya Apa itu faktor daya? Faktor daya adalah besaran antara 0 s.d. 1 yang merupakan perbandingan antara Daya yang benar-benar terpakai (disebut juga "daya aktif", atau Real Power, satuan kW) terhadap Daya yang terukur (disebut juga "daya nampak", atau "Apparent Power", satuan kVA). Semakin mendekati "1", artinya semakin besar proporsi daya aktif, dan semakin efisien sistem kelistrikan tersebut. Apa sajakah komponen yang mempengaruhi faktor daya? Faktor daya dipengaruhi oleh tiga hal 1. Daya Aktif; yaitu daya listrik yang benar-benar terpakai menjadi kerja (daya mekanis, panas, dll) 2. Daya Reaktif; yaitu daya yang muncul dari komponen induktif dan kapasitif dalam jaringan. Daya ini tidak berubah menjadi kerja yang terpakai, namun diperlukan untuk membangkitkan flux magnet pada motor. 3. Daya distortif; yaitu daya yang muncul dari komponen listrik non-linear seperti Dioda, Thyristor, dll. Daya ini dikenal juga sebagai daya komponen harmonik. Daya reaktif dan daya distortif tidak berguna, malah merugikan bagi peralatan. Oleh sebab itu, kedua jenis daya ini harus diminimalkan. Jika komponen daya reaktif dan distortif bisa dikurangi, artinya proporsi daya aktif akan meningkat. Dengan kata lain faktor daya sistem menjadi lebih mendekati 1. Kalau demikian halnya, bagaimana caranya mengurangi daya reaktif dan distortif ini? Teknik perbaikan faktor daya ini sangat beragam. Mulai dari yang konvensional seperti penambahan bank kapasitor, penggunaan konverter multi-pulsa, hingga filter aktif. Pemilihan teknologi yang tepat sangat bergantung pada misalnya saja pada jenis beban, konfigurasi jaringan, level kompensasi, dll. Daya reaktif juga dapat dikurangi dengan meminimalkan motor-motor induksi yang dibebani rendah. Karena itu pemilihan motor yang tepat penting untuk mengurangi beban daya reaktif sistem. Apa saja benefit yang saya dapat dari memperbaiki Faktor daya? 1. mengurangi tagihan listrik - biaya beban langganan listrik ditentukan oleh besarnya kVA maksimum yang diperlukan. Dengan memperbaiki faktor daya maka kVA maksimum yang diperlukan akan lebih rendah, sehingga biaya beban akan lebih rendah pula. ©PT. Schneider Electric Indonesia Kompensasi Faktor Daya - Menghilangkan penalti faktor daya. Jika faktor daya sistem lebih rendah dari yang diperbolehkan utility, maka pelanggan akan dikenakan penalti untuk membayar kelebihan daya reaktif tersebut. Dengan faktor daya yang lebih baik maka penalti bisa dihilangkan. 2. mengurangi rugi-rugi daya/losses Rugi-rugi daya sebanding dengan arus kuadrat. Perbaikan faktor daya akan mengurangi arus dengan signifikan dan kemudian rugi-rugi yang lebih rendah. Rugi-rugi yang lebih rendah juga akan mengurangi tagihan listrik. 3. Menambah kapasitas jaringan. Perbaikan faktor daya akan membuat kapasitas jaringan yang semula dipenuhi oleh daya reaktif menjadi lowong dan bisa digunakan untuk memasang beban lain tanpa menambah kapasitas jaringan. 4. Menambah usia pemakaian motor dan trafo. Daya reaktif dan distortif akan membuat motor dan trafo lebih panas akibat arus yg mengalir lebih besar. Suhu yang tinggi akan mempercepat degradasi isolator. faktor daya yang buruk dengan mudah membuat trafo dan motor beroperasi 25 deg C s.d. 40 deg C lebih tinggi daripada normal. Padahal berdasarkan data penelitian, setiap kenaikan suhu operasi 10 deg C, umur mesin listrik berkurang 50%. Perbaikan faktor daya akan mengurangi suhu operasional dan juga menambah lifetime peralatan. 5. Meningkatkan kehandalan sistem listrik. Faktor daya yang rendah akibat harmonik akan mempengaruhi kerja relay pemutus arus. Dengan adanya harmonisa di system, sebuah pemutus arus bisa tiba-tiba open tanpa adanya gangguan. Karena itu kompensasi daya distortif akan meningkatkan kehandalan sistem. 6. Memperbaiki kualitas produksi. faktor daya rendah sangat mempengaruhi kualitas sistem produksi yang presisi. Misalnya flicker yang umumnya ditimbulkan oleh komponen daya distortif, akan mempengaruhi kualitas fabrikasi metal dan sambungan las. Kompensasi daya distortif akan meningkatkan kualitas hasil produksi (mengurangi NG) ©PT. Schneider Electric Indonesia